You are on page 1of 11

DEMENSIA PENYAKIT ALZHEIMER

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, S.S., S.Pd, M.Pd

Oleh
Adelita Kusuma Wardhani
P17230174057

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


KEPERAWATAN
PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN BLITAR
September 2017
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ....................................................................................... 3
2.2 Penyebab .......................................................................................... 4
2.3 Gejala ............................................................................................... 5
2.4 Pengobatan ....................................................................................... 6
2.5 Pencegahan ....................................................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................ 7

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 8

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya jaman dan muncul perubahan baru yang silih berganti

dapat memengaruhi pola kehidupan manusia pula. Seseorang menjadi lebih sibuk dan

tidak dapat menjaga kesehatan diri sendiri. Penyakit baru pun mulai muncul, apa lagi

penyakit yang menyerang orang usia lanjut sangat banyak dan bervariasi. Mulai dari

diabetes, asam urat, darah tinggi, kolesterol, dan masih banyak lagi. Ada pula penyakit

yang dari dulu dianggap biasa saja namun begitu berbahaya, yaitu penyakit alzheimer

yang sering dikenal dengan pikun. Bedasarkan riset The British Scholarship Journal

(2016,Desember 27) “data menunjukkan lebih dari 46 miliar jumlah populasi didunia

pengidap alzheimer.”

Penyakit yang pasti dan sering menyerang orang tua ini sangat berbahaya karena

menyerang sistem saraf pusat seseorang. Namun masih banyak orang yang

membiarkannya karena belum begitu memahaminya, maka dari itu penulis ingin

mengupas beberapa materi penting mengenai penyakit alzheimer ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan alzheimer?

2. Bagaimana tanda-tanda gejala yang ditimbulkan oleh alzheimer?

3. Apa penyebab dari alzheimer?

4. Bagaimana langkah-langkah pencegahan alzheimer?

5. Bagaimana cara pengobatan untuk pasien alzheimer?

1
2

1.3 Tujuan

Adapun beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini, diantaranya :

1. Mengetahui pengertian dan maksud dari alzheimer.

2. Mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan alzheimer.

3. Mengetahui penyebab munculnya penyakit alzheimer.

4. Mengetahui dan memahami pencegahan penyakit alzheimer.

5. Dapat menangani penyakit alzheimer melalui pnegobatan medis dan

tradisional.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit yang bersifat kronik dan progesif serta menyerang

sistem saraf dan metabolisme. Menurut Sylvia dan Lorraine (2005:1134) “bentuk

demensia yang tersering, penyakit Alzheimer atau AD adalah penyakit yang bersifat

degeneratif dan progesif pada otak yang menyebabkan cacat spesifik pada neuron,

serta mengakibatkan pangguan memori, berpikir, dan tingkah laku”. Penyakit yang

melumpuhkan saraf ini memengaruhi memori, kognitif, dan kemandirian seseorang

usia diatas 65 tahun (Suddart & Brunner). Kesalahan mengode protein pewaris gen

membuat akson membentuk jerat-jerat neural meluas dan membentuk plak senilis

sehingga terjadi kematian sel (Corwin 2000:184).

otak-super.blogspot.com/2015/04/penyebab-alzheimer.html

Gambar : keadaan otak pengidap Penyakit Demensia Alzheimer

3
4

2.2 Gejala Alzheimer

Gejala penyakit Alzheimer dapat dilihat dari tanda-tanda yang sering muncul.

Pada stadium awal pasien mudah lupa dan kehilangan ingatan ringan. Pasien mulai

kehilangan kemampuan beraktifitas, mengenali wajah, suara, tempat, dan objek.

Pasien juga menceritakan cerita secara berulang–ulang serta penggunaan bahasa yang

tidak teratur. Pasien menjadi mudah marah, paranoid, depresi, curiga, dan kasar.

Bedasarkan buku Kapita Selekta Kedokteran Mansjoer dkk (2015:191) “diperkirakan

20-30 % pasien tipe Alzheimer mengalami halusinasi dan 30-40% mempunyai gejala

waliam, terutama waham curiga dan tidak sistematik. Pasien yang berwaham paranoid

biasanya bersifat galak dan memusuhi terhadap orang terdekatnya.”

Gejala alzheimer dikelompokkan menjadi 3 bedasarkan lamanya penyakit, yaitu

gejala ringan, sedang, dan berat.

1. Gejala ringan (1-3 tahun) ditandai sering bingung, perubahan kepribadian,

disorientasi, sulit melaksanakan tugas.

2. Gejala sedang (3-10 tahun) ditandai sulit beraktifitas, gangguan tidur, sulit

mengenali keluarga, dan teman.

3. Gejala berat (8-12 tahun) ditandai sulit berbicara, butuh pengasuh, dan

perubahan perilaku.

(Nuratif & Kusuma 2015:18)

Ada 10 gejala umum penyakit demensia alzheimer sejak dini menurut Utomo

(2016), Widyani (2013), alzheimer Indonesia (2016), yaitu ganguan daya ingatan,

sulit fokus, sulit melakukan kegiatan yang biasa dilakukan, disorientasi, kesulitan

memahami visouspasial, gangguan berkomunikasi, menaruh barang tidak pada


5

tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, perubahan

perilaku dan kepribadian.

belindongmag.nl/id/feature-id/akzheimer-indonesia-jangan-maklum-dengan-pikun

Gambar :10 Gejala umum Demensia Alzheimer

2.3 Penyebab Alzheimer

Belum diketahui pasti apa penyebab alzheimer, namun dari penjelasan yang ada

alzheimer dipengaruhi oleh usia dan riwayat keluarga seseorang. Obat, infeksi, trauma

atau tumor dapat menjadi penyebab demensia alzheimer (Corwin 2000:169). Ada

beberapa faktor yang dapat memengaruhi penurunan daya ingat. Terhentinya suplai

darah pada neuron di otak dalam jangka yang lama menyebabkan kerusakan neuron.

Stres oksidatif dan inflamasi salah satu penyebab AD (Willare dkk, 1999). Jelas

Nurarif dan Kusuma(2015:18) “beberapa faktor lain yang menyebabkan Alzheimer :

faktor genetik, infeksi, lingkungan, imunologis, trauma, dan faktor neurotransmitter”.


6

2.4 Pencegahan Alzheimer

Tetapi pengobatan dengan kebiasaan yang baik lebih penting daripada

penggunaan obat kimia dan alat medis radiologi. Seperti keberadaan keluarga,

kesediaan lingkungan fisik, interaksi, istirahat, fasilitas, dan sikap (Bulechek, Butcher,

Dochterman dan Wagner, 2013:161). Pengonsumsian kunyit secara rutin, olahraga

teratur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, makan teratur, mengurangi

asupan gula, mengurangi konsumsi lemak, dan memperkaya diri dengan ilmu

(Kusuma & Nuratif, 2015:21).

2.5 Pengobatan Alzheimer

Dokter mendiagnosis pasien secara klinis dengan menggunakan alat pemeriksaan

dan farmakoterapi penunjang, diataranya CT scan, MRI, EEG, PET, SPECT, dan uji

skala depresi dan fungsi kognitif seperti MMSE namun, PET dan SPECT tidak

digunakan secara rutin (Kusuma & Nuratif, 2015:19).

Serta beberapa pengobatan yang dapat dikonsumsi antara lain Inhibitor

Kolinesterase, thiamin, nootropik, klonidin, haloperidol, dan Acetyl L-Carnitine

(ALC) (Kusuma & Nuratif, 2015:19). Tambahan dari Mansjoer (2015:192)

“benzodiazepine untuk ansietas dan insomnia, antidepresao untuk depresi, serta

antipsikolik untuk gejala waham dan halusinasi.”


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demensia Alzeimer adalah penyakit yang menyerang sistem saraf (neuron)

khususnya orang berumur diatas 65 tahun yang disebabkan oleh penggunaan obat-

obatan, merokok, konsumsi alkohol, salah pengkodean protein serta keturunan dengan

tanda-tanda mudah melupakan sesuatu. Namun, ada pengobatan secara medis

(radiologi), obat-obatan kimia, dan secara tradisional yaitu konsumsi kunyit, serta diet

makanan.

3.2 Saran

Sebagai kader muda dan warga seluruh Poltekkes Kemenkes Malang

khususnya kampus D3 Keperawatan Blitar harus biasa mengenali tanda-tanda dan

cara pencegahan dari penyakit alzheimer agar dapat lebih mewaspadai peningkatan

jumlah alzhaimer. Serta dapat menyosialisasikan mengenai alzheimer khususnya

pencegahan, gejala dan pengobatan sehingga masyarakat dapat lebih memahami, dan

sigap untuk menghindarinya.

7
DAFTAR RUJUKAN

Amin Huda Nurarif, H. K. (2015). NANDA NIC-NOC. Jakarta: Mediaction

Publishing.

Arif Manjoer, S. W. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

Corwin, E. J. (2000). PATOFISIOLOGI. Jakarta: EGC.

Gloria M. Bulejchek, H. K. (2013). Nursing Interventions Classification. Jakarta:

Elsevier Inc.

Seob, K. C. (2016, December 27). Retrieved from The Alzheimer's Diesease and

Dementia's Causes and Outcomes: www.tbsjournal.org.uk/the-alzheimers-

disease-and-dementias-causes-and-outcomes/

sylvia A. Price, L. M. (2006). PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Utomo, A. F. (2016, September 27). Retrieved from alzheimer indonesia : jangan

maklum dengan pikun: belindongmag.nl/id/feature-id/alzheimer-indonesia-

jangan-maklum-dengan-pikun

Wibowo, H. (2015, November 4). Retrieved from penyebab alzheimer dan faktor

resikonya: otak-super.blogspot.com/2015/04/penyebab-alzheimer.html

8
9

You might also like