You are on page 1of 5

Angina

Angina merupakan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebabkan ketika otot jantung
Anda tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen. Ini mungkin merasa seperti tekanan atau
menghimpitnya di dada Anda. Ketidaknyamanan juga bisa terjadi pada bahu, lengan, leher,
rahang, atau punggung

Tapi, angina bukanlah penyakit. Ini merupakan gejala dari masalah jantung yang
mendasarinya, biasanya penyakit jantung koroner (PJK). Ada banyak jenis angina, termasuk
mikrovaskuler angina, Prinzmetal's angina, stabil angina, angina tidak stabil dan varian
angina

biasanya terjadi karena satu atau lebih dari arteri koroner menyempit  disebut iskemia.

Types of Angina - Knowing the types of angina and how they differ is important.

 Stable Angina / Angina Pectoris


 Unstable Angina
 Variant (Prinzmetal) Angina
 Microvascular Angina

Angina pectoris (AP) adalah nyeri dada yang timbul karena iskemi miokard. Terjadi apabila
suplai oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan miokard.

Angina pectoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan karena
penyakit jantung koroner. Hal ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan suplai darah
yang dibutuhkan. Ini biasanya terjadi karena satu atau lebih dari arteri jantung mengalami
penyempitan atau penyumbatan, juga disebut iskemia.

Angina tidak stabil atau kadang-kadang disebut sebagai akut sindrom koroner menyebabkan
nyeri dada yang tak terduga, dan biasanya terjadi saat beristirahat. Penyebab paling umum
berkurang darah mengalir ke otot jantung karena arteri koroner menyempit oleh buildups
lemak (atherosclerosis) yang bisa pecah menyebabkan cedera pembuluh darah koroner yang
mengakibatkan pembekuan darah yang blok aliran darah ke otot jantung.
Komplikasi

Recurrent chest discomfort

Angina yang berulang berkembang di ∼25% pasien yang dirawat di rumah sakit untuk
STEMI. Persentase ini lebih tinggi pada pasien yang mengalami sukses fibrinolisis. Karena
berulang atau Iskemia persisten seringkali merupakan perpanjangan dari yang asli Infark atau
reinfarction pada zona miokard baru dan Dikaitkan dengan hampir tiga kali lipat kematian
setelah STEMI, Pasien dengan gejala ini harus dirujuk Memicu arteriografi koroner dan
revaskularisasi mekanis. Administrasi berulang agen fibrinolitik adalah a Alternatif
revaskularisasi mekanis awal.

Perikarditis

Gesekan gesekan perikardial dan / atau Nyeri perikardial sering ditemui pada pasien

Dengan STEMI yang melibatkan epikardium. Komplikasi ini Biasanya bisa diatasi dengan
aspirin (650 mg 4 kali sehari). Penting untuk mendiagnosis nyeri dada Perikarditis secara
akurat, karena tidak mengenalinya Dapat menyebabkan diagnosis iskemia rekuren yang salah

Nyeri dan / atau ekstensi infark, sehingga tidak sesuai Penggunaan antikoagulan, nitrat, beta
blocker, Atau arteriografi koroner. Saat itu terjadi, keluhan Rasa sakit yang memancar ke otot
trapezius sangat membantu, Karena pola ketidaknyamanan seperti itu khas perikarditis

Tapi jarang terjadi dengan ketidaknyamanan iskemik. Antikoagulan berpotensi menyebabkan


tamponade di Adanya perikarditis akut (seperti yang ditunjukkan oleh keduanya Sakit atau
gigitan terus menerus) dan karenanya tidak boleh digunakan Kecuali ada indikasi kuat.

Thromboembolism
Secara klinis terlihat thromboembolism merumitkan STEMI
∼10% kasus, tetapi emboli lesi ditemukan di 20% dari
pasien dalam seri necropsy, menyarankan bahwa thromboembolism
ini sering diam secara klinis. Thromboembolism dianggap
menjadi kontribusi penting penyebab kematian di 25%
pasien dengan STEMI yang mati setelah masuk ke
rumah sakit. Terjadinya emboli arteri berasal dari LV mural thrombi,
Sementara kebanyakan terjadinya emboli paru timbul dalam vena kaki.
NYERI DADA
Nyeri dada merupakan gejala yang penting untuk penyakit thoraks (rongga dada), tetapi dapat
pula berasal dari luar paru. Nyeri dada adalah salah satu gejala yang paling sukar dinilai dan
membutuhkan klasifikasi yang sistematis. Untuk semua nyeri dada harus ditanyakan dalam
anamnesis tentang hebatnya, sifat, lokalisasi, lamanya, menyebar atau menetap, terus
menerus atau intermiten dan semua faktor yang menyebabkan nyeri bertambah atau
berkurang. Nyeri dada dapat dibagi dalam golongan :
1. pleuropulmonal
2. trakeobronkial
3. kardiovaskuler
4. oesophagial dan mediastinal
5. neuromuskuloskeletal.

Nyeri pleuropulmonal
Nyeri pleuropulmonal biasanya akut, tajam dan lokal (setempat), intermiten dan diperhebat
dengan bernafas serta seringkali juga makin hebat dengan gerakan. Penyebab paling sering
dari nyeri pleuropulmonal adalah pnemonia bakteri terutama yang disebabkan oleh kokus
gram negatif dan Klebsiella. Gejala-gejala lain seperti batuk, hemoptisis, demam atau malaise
dapat menyertai pleuropulmonal.

Nyeri trakeobronkial
Nyeri trakeobronkial seringkali disebabkan oleh tracheitis akut, tracheobronkitis akut aspirasi
benda asing tajam, inhalasi gas iritan atau karsinoma yang menyerang trachea atau brokus
besar. Nyeri berupa rasa terbakar disubsternal dan rasa tidak enak yang seringkali bertambah
hebat dengan pernafasan dalam, batuk dan terutama bila bernafas di hawa dingin. Bila
keradangan meluas ke bronchus utama nyeri terasa di parasternal.

Nyeri kardiovaskuler
Nyeri ini biasanya terasa substernal atau pada sisi kiri dan seringkali dirasakan oleh pasien
sebagai menekan, menjepit atau mendesak atau perasaan berat dalam dada. Kerap kali rasa
nyeri menjalar ke bahu kiri dan sepanjang sisi medial lengan kiri terus ke siku. Nyeri dapat
menjalar ke leher atau ke rahang atau ke kedua bahu. Nyeri seperti ini bersifat paroksismal
dan bertambah hebat dengan gerakan / latihan atau emosi dan cepat mereda bila istirahat atau
pemberian nitrogliserin, hal ini khas pada angina pektoris. Jika nyeri demikian berlangsung
selama > 20 menit dan tidak menghilang dengan istirahat atau pemberian nitrogliserin harus
diduga adanya infark miokard akut.

Nyeri esofagus dan mediastinal


Nyeri esofagus adalah rasa nyeri dada yang dalam yang dapat dirasakan pula (referred) di
tempat lain. Biasanya bila disertai gejala seperti kesukaran menelan (disfagia) yang progresif
, regurgitasi makanan padat yang baru saja dimakan dan nyeri waktu menelan diduga adanya
penyakit esofagus. Nyeri mediastinal amat jarang, biasanya disebabkan oleh penyebaran
tumor ke mediastinum, aneurisma aorta atau pembesaran kelenjar limfe.

Nyeri muskuloskeletal
Nyeri demikian mirip dengan jenis nyeri dada yang lain pada umumnya dan mungkin
penyebabnya tak diketahui.nyeri tulang yang paling sering disebabkan oleh fraktur tulang
rusuk yang berhubungan dengan riwayat rudapaksa. Nyeri tulang biasanya ringan pada
permulaan namun kemudian menjadi kronis, terus menerus dan setempat. Penyebab lain
adalah metastase dari suatu keganasan misal pada mieloma multipel dan sarkoma. Jenis
kedua nyeri dada muskuloskeletal termasuk dalam kelompok mialgia misal pada otot-otot
interkostal, pektoral maupun otot sekitar sendi bahu. Penyebab yang paling sering adalah
trauma akibat suatu gerakan / latihan yang menggunakan otot-otot yang sebelumnya tak
pernah digunakan atau akibat keradangan.

Neuropati otonom Kondisi yang muncul akibat kerusakan pada sistem saraf involunter.
Sistem saraf ini mengendalikan detak jantung, sirkulasi darah, sistem pencernaan, respons
seksual, keringat, dan fungsi kandung kemih. Gejala neuropati otonom, antara lain:

 Terutama pada malam hari akan mengalami konstipasi atau diare.


 Tekanan darah rendah atau hipotensi.
 Merasa mual, kembung, dan sering bersendawa.
 Gangguan pada respons seksual, misalnya disfungsi ereksi.
 Detak jantung cepat.
 Kesulitan menelan.
 Inkontinensi usus.
 Kesulitan buang air kecil.
 Berkeringat secara berlebihan.

You might also like