You are on page 1of 17

ACARA V

UJI KESUKAAN-RANKING

A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara V “Uji Kesukaan-Ranking” adalah
a. Mahasiswa mampu melakukan uji kesukaan sampel dengan metode
ranking
B. Metodologi
a. Alat
1. Alat tulis
2. Borang penelitian
3. Gelas sloki
4. Label
5. Nampan
6. Piring saji
b. Bahan
1. Air minum
2. Duta coklat
3. Nissin
4. Richoco nabati
5. Tango
6. Top
c. Cara kerja

Penulisan nama, tanggal pengujian


dan produk yang diuji pada borang

Pembacaan instruksi pada borang

Pengecekan kelengkapan sampel

Pengujian sampel sesuai instruksi

Pencatatan hasil pengujian


C. HASIL dan PEMBAHASAN
Tabel 5.1 Penilaian Panelis
Kelompok Panelis Score sampel ke-
ke- Duta Richoco Tango TOP Nissin
coklat nabati
1 1 2 1 3 5 4
2 4 2 5 3 1
3 1 4 2 3 5
4 3 2 5 1 4
5 4 5 2 1 3
6 5 1 2 3 4
2 1 1 2 3 5 4
2 5 1 2 3 4
3 5 1 2 4 3
4 3 2 1 4 5
5 1 4 3 2 5
6 5 2 1 4 3
3 1 1 2 3 4 5
2 5 1 2 4 3
3 5 4 1 2 3
4 5 2 3 1 4
5 4 1 2 5 3
6 5 1 2 4 3
4 1 4 2 1 5 3
2 3 1 2 4 5
3 3 1 2 4 5
4 3 5 4 1 2
5 4 1 2 5 3
6 5 2 3 4 1
5 1 2 1 3 5 4
2 1 4 5 2 3
3 3 1 2 5 4
4 5 3 1 2 4
5 4 2 1 5 3
6 4 1 2 5 3
6 1 3 4 5 1 2
2 2 3 4 5 1
3 2 3 1 5 4
4 2 3 1 4 5
5 2 3 1 5 4
Sumber: Laporan Sementara
Keterangan :
1 : sangat disukai
2 : disukai
3 : cukup disukai
4 : sedikit disukai
5 : tidak disukai

Dari Tabel 5.1 Acara V Uji Kesukaan-Ranking menggunakan sampel


wafer Duta Coklat dengan kode 607; 047; 528, Richoco Nabati denga kode
858; 046; 465, Tango dengan kode 336; 138; 571, Top dengan kode 237;975;
175, Nissin dengan kode 076; 791; 968.
Makanan ringan merupakan makanan yang dikonsumsi diluar jadwal
makan utama, makanan ringan dikonsumsi untuk menunda lapar. Ada
beberapa jenis makanan ringan yang sering kita konsusmsi, salah satunya
wafer. Standar mutu wafer yang pertama yaitu tidak basi atau terjadi
fermentasi, wafer tidak patah, wafer tidak berubah menjadi bubuk, sheetnya
tidak melengkung (Koesoemawardani, 2007).
Wafer merupakan produk makanan kering yang dibuat dengan
memanggang adonan. Wafer adalah salah satu makanan ringan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Produk ini memiliki kadar air yang rendah,
berpori-pori kasar dan relatif renyah (Setyaningsih, 2010).
Berdasarkan tingkat kesukaan panelis urutan dari yang disukai sampai
yang tidak disukai yaitu richoco nabati dengan kode 465, tango dengan kode
571, nissin dengan kode 968, duta coklat dengan kode 528, dan top dengan
kode 175. Faktor yang mempengaruhi tingkat kesukaan panelis adalah
cenderung memberikan penilaian dengan sampel yang memiliki tingkat enak
lebih tinggi sebelum panelis cenderung memberi mutu yang rata-rata sama
serta rata-rata dari panelis cenderung menyukai wafer dengan rasa coklat yang
kuat.

Tabel 5.2 Tabulasi Data Fisher dan Yates


Kelompok Panelis Score sampel ke-
ke- Duta Richoco Tango TOP Nissin
coklat nabati
1 1 0,5 1,16 0 -1,16 -0,5
2 -0,5 0,5 -1,16 0 1,16
3 1,16 -0,5 0,5 0 -1,16
4 0 0,5 -1,16 1,16 -0,5
5 -0,5 -1,16 0,5 1,16 0
6 -1,16 1,16 0,5 0 -0,5
2 1 1,16 0,5 0 -1,16 -0,5
2 -1,16 1,16 0,5 0 -0,5
3 -1,16 1,16 0,5 -0,5 0
4 0 0,5 1,16 -0,5 -1,16
5 1,16 -0,5 0 0,5 -1,16
6 -1,16 0,5 1,16 -0,5 0
3 1 1,16 0,5 0 -0,5 -1,16
2 -1,16 1,16 0,5 -0,5 0
3 -1,16 -0,5 1,16 0,5 0
4 -1,16 0,5 0 1,16 -0,5
5 -0,5 1,16 0,5 -1,16 0
6 -1,16 1,16 0,5 -0,5 0
4 1 -0,5 0,5 1,16 -1,16 0
2 0 1,16 0,5 -0,5 -1,16
3 0 1,16 0,5 -0,5 -1,16
4 0 -1,16 -0,5 1,16 0,5
5 -0,5 1,16 0,5 -1,16 0
6 -1,16 0,5 0 -0,5 1,16
5 1 0,5 1,16 0 -1,16 -0,5
2 1,16 -0,5 -1,16 0,5 0
3 0 1,16 0,5 -1,16 -0,5
4 -1,16 0 1,16 0,5 -0,5
5 -0,5 00,5 1,16 -1,16 0
6 -0,5 1,16 0,5 -1,16 0
6 1 0 -0,5 -1,16 1,16 0,5
2 0,5 0 -0,5 -1,16 1,16
3 0,5 0 1,16 -1,16 -0,5
4 0,5 0 1,16 -0,5 -1,16
5 0,5 0 1,16 -1,16 -0,5
Sumber: Laporan Sementara
Pada Tabel 5.2 Tabulasi Data Fisher dan Yates dilakukan dengan
mengkonversikan angka-angka hasil pengamatan. Pada kesukaan ranking 1
dikonversikan menjadi 1,16; 2 dikonversikan menjadi 0,2; 3 dikonversikan
menjadi 0; 4 dikonversikan menjadi -0,5; 5 dikonversikan menjadi -1,16. Dari
tabel tersebut dapat diketahui sampel yang paling disukai terdapat pada
sampel Richoco nabati dengan jumlah 15,26 dan sampel yang paling tidak
disukai adalah Top wafer.
Tabel 5.3 Analisis Sidik Ragam

Nilai
Standar Nilai pembandi
SK Db JK JKR Fhitung FK Error(S LSD ng antar
E) sampel
Paneli 34 0 0
s 6,252 0 0,141 2,28 0,322
Sampe 4 17,355 4,339
l
Error 136 94,337 0,694
Total 174 111,692 5,033
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 5.3 menunjukkan Analisis Sidik Ragam berdasarkan hasil
perhitungan nilai Fhitung sampel adalah 6,252 dengan tingkat signifikansi 5%
untuk memperoleh tingkat kepercayaan atau kebenaran dalam penelitian ini
adalah 95%, sedangkan untuk 5% untuk meminimalisir kesalahan yang
ditimbulkan. Fhitung sampel diperoleh dari hasil perhitungan manual dengan
menggunakan rumus JKR Sampel/JKR Error. Sedangkan F tabel diperoleh
hasil 2,44. F hitung> F tabel pada tingkat signifikansi 5% menunjukkan ada
perbedaan nyata terbukti bahwa F hitung> F tabel (6,252 > 2,44), sehingga H0
ditolak sehingga berbeda nyata yang signifikan. Jadi pada tingkat signifikansi
5% menunjukkan adanya perbedaan nyata dari keempat sampel terhadap
penilaian ranking oleh panelis.
Pada tabel di atas nilai Least Significant Difference (LSD) adalah 2,28
diperoleh dengan melihat pada tabel F dengan probabilitas 0,05. Nilai yang
dibandingkan dalam tabel Fini adalah db Error dibandingkan Jumlah sampel.
Sedangkan nilai standar error berdasarkan tabel di atas yaitu 0,141 diperoleh
dari hasil akar kuadrat dari JKR Error dibagi julah respon tiap sampel.
Tabel 5.4 Nilai Pembeda Antar Sampel

Perbandingan Hasil NPAS Keterangan


antar sampel perbandingan
antar sampel
A–B -0,616 Tidak berbeda nyata
A–C -0,503 Tidak berbeda nyata
A–D 0,138 Tidak berbeda nyata
A–E 0,081 Tidak berbeda nyata
B–C 0,113 Tidak berbeda nyata
B–D 0,754 0,321 Berbeda nyata
B–E 0,697 Berbeda nyata
C–D 0,641 Berbeda nyata
C–E 0,584 Berbeda nyata
D–E -0,057 Tidak berbeda nyata
Sumber : Laporan Sementara

Tabel 5.4 Nilai Pembeda Antar Sampel, berdasarkan perhitungan


dengan rumus LSD x Standard Error diperoleh Nilai Perbandingan Antar
Sampel (NPAS) sebesar 0,321. Dari sepuluh perbandingan antar sampel hanya
empat yang berbeda nyata yaitu perbandingan sampel B-D, B-E, C-D, dan C-
E sedangkan A-B, A-C, A-D, A-E, B-C dan D-E tidak berbeda nyata.
Perbedaan nyata ini disebabkan karena kualitas bahan baku sampel yang
digunakan. Dengan kualitas bahan baku yang baik maka akan menghasilkan
wafer yang berkualitas pula sehingga konsumen atau panelis lebih menyukai
sampel atau wafer tersebut. Pada sampel 465 merupakan sampel yang paling
disukai karena kualitasnya lebih baik dan lebih enak dibandingkan sampel
yang lainnya.
D. KESIMPULAN
Dari praktikum uji kesukaan-ranking ini dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa panelis pada uji ranking
dapat memberikan rangking pada setiap sampel yang disajikan.
2. Uji kesukaan-rangking digunakan untuk mengurutkan intensitas mutu
atau kesukaan konsumen dalam rangka memilih yang terbaik atau
menghilangkan yang terjelek.
3. Sampel kode 465 yaitu sampel wafer Ricocho Nabatti merupakan
sampel yang paling disukai karena rasanya enak.
4. Sampel dengan kode 175 yaitu sampel wafer Top merupakan sampel
yang paling tidak disukai karena rasanya kurang enak.
5. Berdasarkan tingkat kesukaan panelis urutan dari yang disukai sampai
yang tidak disukai yaitu richoco nabati dengan kode 465, tango
dengan kode 571, nissin dengan kode 968, duta coklat dengan kode
528, dan top dengan kode 175.
DAFTAR PUSTAKA
Koesoemawardani, Dyah. Sensory Analysis of Rusip From Sungailiat-Bangka.
Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 12, No.2,
September 2007
Murray, J.M., Delahunty, C.M. dan Baxter I.A. 2001. Descriptive Sensory
Analysis: Past, Present and Future. Food Research International 34
(2001) 461-471.
Muresan, C., Stan, L., Man, S., Scrob, Stancuta dan Sevastita Muste. 2012.
Sensory Evaluation of Bakery Products and Its Role in Determining of
The Consumer Preferences. Journal of Agroalimentary Processes and
Technologies 2012, 18(4), 304-306.
Setyaningsih, D., Apriyantoro, Anton dan Maya Puspitasari. 2010. Analisis
Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press. Bogor.
LAMPIRAN

1. Faktor Koreksi
(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙)2 𝑝2
𝐹𝐾 = =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 ∑𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 × ∑𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

((−6,3)+15,26+11,3+(−11,12)+ (−9,14))2 02
= = 175
35×5

=0

2. JK Panelis
𝐽𝐾𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑡𝑖𝑎𝑝𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠
𝐽𝐾𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 = – FK
∑𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑡𝑖𝑎𝑝𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠
(−6,3)+15,26+11,3+(−11,12)+ (−9,14)
= -0
5

=0
3. JK Sampel
𝐽𝐾𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑡𝑖𝑎𝑝𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐽𝐾𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = – FK
∑𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑡𝑖𝑎𝑝𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

(−6,3)2 +(15,26)2 +(11,3)2 +(−11,12)2 +(−9,14)2


= 35

= 17,355
4. JK Total
𝐽𝐾𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = ((0,5)2 + (−0,5)2 + (1,16)2 + … + (−0,5)2 ) – FK
= 111,692 0
= 111,692
5. JK Error
𝐽𝐾𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝐽𝐾𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 − 𝐽𝐾𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 111,692 – 0 – 17,355
= 94,337
6. db Panelis
𝑑𝑏𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 − 1
= 35-1 = 34
7. db Sampel
𝑑𝑏𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 1
=5–1=4
8. db Error
𝑑𝑏𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑑𝑏𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 × 𝑑𝑏𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 34 × 4
= 136
9. JKR Panelis
𝐽𝐾𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠
𝐽𝐾𝑅𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 =
𝑑𝑏𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠
0
= 34

=0
10. JKR Sampel
𝐽𝐾𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐽𝐾𝑅𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =
𝑑𝑏𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
17,355
= 4

= 4,339
11. JKR Error
𝐽𝐾𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
𝐽𝐾𝑅𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 =
𝑑𝑏𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
94,337
= 136

= 0,694
12. Standard Error

𝐽𝐾𝑅𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = √
∑𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑡𝑖𝑎𝑝𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

0,694
=√ = 0,141
35

13. Fhitung Sampel


𝐽𝐾𝑅𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =
𝐽𝐾𝑅𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
4,339
= 0,694

= 6,252
14. F tabel (db sampel : db error) = (4 : 136)
Dilihat dari F tabel untuk probabilita 0,05

15. Nilai Least Significant Difference (LSD) (db error : jumlah sampel) = (136:5)
Dilihat dari F tabel untuk probabilita 0,05

16. Nilai Perbandingan Antar Sampel


𝑁𝑃𝐴𝑆 = 𝐿𝑆𝐷 × 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟
= 2,28×0,141
= 0,321

17. Perbedaan Antar Sampel


a) A – B = (-0,18) – (0,436)
= - 0,616 <0,321
= tidak berbeda nyata
b) A – C = (-0,18) – (0,323)
= - 0,503 <0,321
= tidak berbeda nyata
c) A – D = (-0,18) – (-0,318)
= 0,138 <0,321
= tidak berbeda nyata
d) A – E = (-0,18) – (-0,261)
= 0,081 <0,321
= tidak berbeda nyata
e) B – C = (0,436) – (0,323)
= 0,113 <0,321
= tidak berbeda nyata
f) B – D = (0,436) – (-0,318)
= 0,754 >0,321
= berbeda nyata
g) B – E = (0,436) – (-0,261)
= 0,697 >0,321
= berbeda nyata
h) C – D = (0,323) – (-0,318)
= 0,641 >0,321
= berbeda nyata
i) C – E = (0,323) – (-0,261)
= 0,697 > 0,321
= berbeda nyata
j) D – E = (-0,318) – (-0,261)
= - 0,057 < 0,321

= tidak berbeda nyata


LAMPIRAN SPSS

Descriptives

Tingkatkesukaan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

dutacoklat 35 -.1800 .80987 .13689 -.4582 .0982 -1.16 1.16

ricocho 35 .4360 .71292 .12051 .1911 .6809 -1.16 1.16

tango 35 .3229 .71936 .12159 .0757 .5700 -1.16 1.16

top 35 -.2891 .80676 .13637 -.5663 -.0120 -1.16 1.16

nissin 35 -.2611 .64896 .10969 -.4841 -.0382 -1.16 1.16

Total 175 .0057 .79642 .06020 -.1131 .1245 -1.16 1.16

Test of Homogeneity of Variances

tingkatkesukaan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.130 4 170 .344

ANOVA

tingkatkesukaan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 16.743 4 4.186 7.600 .000

Within Groups 93.623 170 .551

Total 110.366 174


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable:tingkatkesukaan

95% Confidence Interval


(I) (J) Mean
samplewafer samplewafer Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

LSD dutacoklat ricocho -.61600* .17740 .001 -.9662 -.2658

tango -.50286* .17740 .005 -.8530 -.1527

top .10914 .17740 .539 -.2410 .4593

nissin .08114 .17740 .648 -.2690 .4313

ricocho dutacoklat .61600* .17740 .001 .2658 .9662

tango .11314 .17740 .524 -.2370 .4633

top .72514* .17740 .000 .3750 1.0753

nissin .69714* .17740 .000 .3470 1.0473

tango dutacoklat .50286* .17740 .005 .1527 .8530

ricocho -.11314 .17740 .524 -.4633 .2370

top .61200* .17740 .001 .2618 .9622

nissin .58400* .17740 .001 .2338 .9342

top dutacoklat -.10914 .17740 .539 -.4593 .2410

ricocho -.72514* .17740 .000 -1.0753 -.3750

tango -.61200* .17740 .001 -.9622 -.2618

nissin -.02800 .17740 .875 -.3782 .3222

nissin dutacoklat -.08114 .17740 .648 -.4313 .2690

ricocho -.69714* .17740 .000 -1.0473 -.3470

tango -.58400* .17740 .001 -.9342 -.2338

top .02800 .17740 .875 -.3222 .3782

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


Homogeneous Subsets

tingkatkesukaan

Subset for alpha = 0.05

samplewafer N 1 2

Duncana top 35 -.2891

nissin 35 -.2611

dutacoklat 35 -.1800

tango 35 .3229

ricocho 35 .4360

Sig. .566 .524

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 35,000.

You might also like