You are on page 1of 17

STEP 7

1. Apa hubungan diet hanya sayuran dan buah-buahan (tanpa lainnya) dengan keluhan
anak?
Energy yg didapat anak ketika 1 thn hanya dari sayur buah yang mana kandungan
protein dan lemak sedikit metabolisme untuk atp sedkit
Energy sumber glukosa sedikit dikompensasi oleh beberapa hormone spt glucagon
dan kortisol
Glucagonglukogenolisis cadangan glikogen disimpan di otot ,glikogen dipecah dlm
wkt lama glikogen di otot mengalami atrofi
Hormone kortisol untuk metbolisme lemak dan protein trjd perubahan
komponen2glukoneogenesis salah satu adalah lemak karena cad lemak terus diubah
mnjd glukosa anak kurus

2. Mengapa anak tersebut di dapatkan tampak kurus, lemah, dan nafsu mkan berkurang?
Konsumsi makanan kurang  kurus, lemah dan nafsu makan berkurang
3. Mengapa anak sering mengalami diare dan batuk pilek?
Jarang diberi asi (yg mengandung colostrum dan igA). Balita memiliki system
pencernaan yg belum matang. Colustrum berfungsi melindungi mukosa usus. IgA
berfungsi sebagai system imun bayi jarang diberi asi  diare dan terserang infeksi
Kurang energy dan protein  atrofi otot, mukosa usus halus, hepar, pancreas 
defisiensi ezim yg dikeluarkan  makanan tidak dapat diabsorbsi dengan baik 
meingkatkan tekanan osmotic koloid di lumen usus  diare

4. Mengapa didapatkan flag sign phenomena, baggy pants, dan growth faltering?
Flag sign phenomenon : ciri2 kwarsiorkor
Didalam rambut (vit A, C, dan protein)  defisiensi  rambut merah kering
Rambut  90% tersusun dan keratin yg merupakan keluarga dari skleroprotein.
Tubuh kekurangan protein  asupan protein di alihkan ke tubuh  rambut defisiensi
protein  rambut merah kering.
Baggy pants :
protein (u/homeostasis )  albumin menurun  udem. Protein menurun 
deskuamasi pada kulit  kulit mengelupas dan baggy pants. Pertumbuhan tidak
sesuai masa pertumbuhan
asupan protein dan energy kurang  mengambil cadangan makanan dibawah kulit
dari lemak (terutama di bagian pantat)  penyusutan di bawah jaringan  kulit
tipis, kering dan berkeriput
growth faltering :
nutrisi tidak adekuat  kalori kurang  defisiensi  atrofi otot2 dlam tubuh  otot
melemah dan mengecil ganggu gerakan motoric tubuh  growth faltering

5. Apa hubungan diberikan riwayat konsumsi makanan sejak bayi (susu formula dini
dan air putih) dengan keluhan diskenario (hipoglikemi, hipotermi)?

Anak lebih banyak minum air, susu


Dehidrasi :
Berhubungan motilitas usus bayi. Bersihan usus lebih cepat (tidak ada nutrisi yg
diserap )  diare  dehidrasi (kurang elektrolit)  hipotoni
Diare  malabsorbsi  anoreksia dll  gangguan gizi (ggng perubahan glukosa
menjadi atp)  hipoglikemi  kekurangan energy dan produksi panas  hipotermi
dan letargi.
6. Kapan waktu yg tepat untuk diberikan mp-asi dan apa resiko dari pemberian mp asi
yg terlalu dini?
Waktu mpAsi  6 bulan, karena usus baru bisa berkembang dengan baik pada usia 4
bulan. Enzim2 pencernaan pada usia 6 bulan sudah mulai bekerja. 6-7 bln struktur
mp-asi halus. Usia 7-1tahun  muali diberi makanan kasar karna untuk melatih
mengecap dan gigi.
Resiko pemberian :
DAMPAK MEMBERIKAN MP-ASI TERLALU DINI
a. Risiko jangka pendek
- Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan frekuensi
dan intensitas pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko untuk terjadinya
penurunan produksi ASI.
- Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi
penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi dan
anemia.
- Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya
berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini
memang membuat lambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih sedikit
daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak terpenuhi.
- Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko
infeksi meningkat.
- Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi anak Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang
digunakan bagi kerew elan atau tangisan yang terus menerus bagi bayi yang
dipercaya karena adanya kram di dalam usus.
b. Risiko jangka panjang
- Obesitas
Kelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari pemberian
makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-usia selanjutnya
adalah terjadi kelebihan berat badan ataupun kebiasaan makan yang tidak
sehat.
- Hipertensi
Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15 mg/100 ml). Namun,
masukan dari diet bayi dapat meningkatkan drastis jika makanan telah
dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan menyebabkan kebiasaan
makan yang memudahkan terjadinya gangguan/hipertensi.
- Arteriosklerosis
Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet yang mengandung
tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak jenuh, sebaliknya
kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat menyebabkan terjadinya
arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.
- Alergi
Makanan Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini
dapat menyebabkan alergi terhadap makanan. Manifestasi alergi secara klinis
meliputi gangguan gastrointestinal, dermatologis, dan gangguan pernapasan,
dan sampai terjadi syok anafilaktik
7. Interpretasi dari pemeriksaan penunjang?
Anemia ringan = HB 8,1 gr/ dl
Leukosit = 2.500  Leukopeni (n=4.000-11.000)
Hematokrit = 35%
Trombosit = 650.000 mmk  (n=450.000) TROMBOSITOSIS
GDS = 40 mg/dl (n=54) HIPOGLIKEMI  harus di stabilisasi

8. Kurva KMS?
9. Klasifikasi status gizi?

Dari BB/TB :
Status gizi Klinis Antropometri
Gizi buruk Sangat kurus, edem pd Kurang dari (-3) SD, atau
tungka atau seluruh tubuh 70%
Gizi kurang Tampak kurus Lebih dari = (-3) SD – (-2)
antropometr SD / 80%
Gizi baik Tampak sehat (-2) SD – (+2) SD
Gizi Lebih Tampak gemuk Lebih dari (+2 ) SD

Dari interpretasi dengan KMS


1.pertumbuhan yang disebut baik
-N1/catch up/tumbuh kejar= arah garis prtumbuhan melewati garis baku
-N2/tumbuh normal = dimana garis prtumbuhan brhimpit atau sejajar garis baku
2.pertumbuhan tidak baik
-T1/growth faltering /tumbuh tidak memadai= garis prtumbuhan kurang dari garis
baku
biasa pembentukan jaringan baru kurang dari anak normal
-T2/flat growth = garis prtumbuhan datar biasa karena prtumbuhan jaringan baru
tidak terjadi
-T3/tidak tumbuh /less of growth garis prtumbuhan turun dari garis baku
terjadi penghancuran jaringan sebelumnya
 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS
10. Macam macam KEP dan perbedaan manifestasi?
a. KEP ringan
Diberikan penyuluhan gizi dan nasehat pemberian makanan di rumah dan
pemberian vitamin. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif (Bayi <4
bulan) dan terus memberikan ASI sampai 2 tahun.
Pada pasien KEP ringan yang dirawat inap untuk penyakit lain, diberikan
makanan sesuai dengan penyakitnya dengan tambahan energi sebanyak 20%
agar tidak jatuh pada KEP sedang atau berat, serta untuk meningkatkan status
gizinya. Selain itu obati penyakit penyerta. 2
b. KEP sedang
- Penderita rawat jalan (di RS/Puskesmas): diberikan nasehat pemberian
makanan dengan tambahan energi 20–50% dan vitamin serta teruskan ASI
bila anak <2 tahun. Pantau kenaikan berat badannya setiap 2 minggu dan
obati penyakit penyerta.
- Penderita rawat inap: diberikan makanan tinggi energi dan protein, secara
bertahap sampai dengan energi 20-50% di atas kebutuhan yang dianjurkan
(Angka Kecukupan Gizi/AKG) dan diet sesuai dengan penyakitnya, berat
badan dipantau setiap hari, selain itu diberi vitamin dan penyuluhan gizi.
Setelah penderita sembuh dari penyakitnya, tapi masih menderita KEP
ringan atau sedang, rujuk ke puskesmas untuk penanganan masalah
gizinya.
c. KEP berat/Gizi buruk
Bilamana ditemukan anak dengan KEP berat/Gizi buruk harus dirawat inap,
dilaksanakan sesuai dengan pedoman.
Gizi buruk dibagi lagi menjadi:
 Kwashiorkor
o Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki
(dorsum pedis)
o Wajah membulat dan sembab
o Pandangan mata sayu
o Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit, rontok
o Perubahan status mental, apatis, dan rewel
o Pembesaran hati
o Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk
o Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy
pavement dermatosis)
o Sering disertai: penyakit infeksi, umumnya akut, anemia diare.

 Marasmus:
o Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
o Wajah seperti orang tua
o Cengeng, rewel
o Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak
ada (pada daerah pantat tampak seperti memakai celana
longgar/”baggy pants”)
o Perut cekung - Iga gambang
o Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) diare

 Marasmik-Kwashiorkor:
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klnik
Kwashiorkor dan Marasmus, dengan BB/U <60% baku median
WHONCHS disertai edema yang tidak mencolok.

11. Alur diagnosis?


12. Apa etiologi dan faktor resiko?
- Factor kemiskinan
- Kurangnya pengetahuan pola pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
oleh ibu
- Pengetahuan mengenai pemeliharaan lingkungan yang sehat
-
-
13. Komplikasi KEP?
14. Apa pengaruh KEP terhadap system pertumbuhan anak dan organ2 vital?
15. Tindakan apa yg dilakukan saat stabilisasi?

16. Apa penatalaksanaan dari scenario?

You might also like