Professional Documents
Culture Documents
I. PERMASALAHAN
dapat terjawab .
Namun kenyataannya?!
Pergeseran Paradigma
(Thomas Kuhn)
Memutus cara berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah
The Structure of the scientific revolution, university of Chicago Press,
Chicago 1962
Pergeseran Paradigma
(Stephen R. Covey)
III. METODOLOGI
ACHADIYAH SHIFTING PARADIGM:
IV. PEMBAHASAN
Mekanisme kerja:
Logis
Bertahap/linear
Dapat diuji/verifikatif
Valid/sah
Realibilitas/terandal
Konkrit
Metode Pertanyaan:
1. Tolong jelaskan secara gamblang proses terjadinya alam semesta hingga dapat kita
pijak seperti sekarang ini?
2. Ada apakah gerangan di alam semesta ini tatkala sebelum proses terjadinya alam
(berdasarkan teori-teori kontroversial tersebut) bergulir?
Hampa tanpa bertepi/batas, tidak ada ruang tiga dimensi yang lebih besar
dari alam semesta kita itu sendiri !!
Hal ini dipertegas oleh :
Prof. Dr. Achmad Baiquni alm. (Fisikawan, mantan rektor
Universitas Nasional)
Dr. Imaduddin Adurrahim alm (Ulama, Fisikawan Alumnus ITB)
Alam Semesta
~ ~
3. Adakah Tuhan?!
DEKONSTRUKSI TERCAPAI!
Al Anam 103
Qaaf 16
As Syura 11
Allah itu
Impersonal atau Ahad Seru Sekalian Alam tiada berbatas alias Immateri.
َب ا ْلعَالَ ِمین ِِّ اي َو َم َماتِي ِ اَلِلِ َر ُ ُقُ ْل إِنا صَالتِي َون
َ َس ِكي َو َمحْ ی
1. Apakah Allah yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta serta Maha Besar, kuasakah
Allah menciptakan sesuatu yang lebih besar daripadaNya.
Karena hasil shifting paradigm bahwa Allah itu bukan personal, maka
Pertanyaan itu salah atau syntax error karena pertanyaan itu berbasis logika
yang berlaku hanya bagi makhluk atau entitas yang bersosok..
2. Karena Allah itu bukan sosok, sehingga IA milik semua umat. DIA hanya bisa
dipahami sebagai suatu konsepsi saja, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Imanen
Transenden (Ada diluar jangkauan pancainderawi). Dengan demikian, DIA bisa
dinamai dengan nama apapun. Sanghyang Widhi, Tao, Yahwe dan sebagainya
sesuai penamaan kearifan lokal masing masing jazirah. Jadi yang KH Nurcholis
tegaskan bahwa Pancasila, yakni
3. Hasil pergeseran pola pikir adalah Allah atau Tuhan adalah ~ sehingga Allah itu
Impersonal atau Immateri, maka motif pengambilan keputusan manusia
janganlah demi materi, karena jika demi materi itu maka tanpa disadari adalah
tuhannya adalah materi atau tuhan dengan “t” yang kecil. Bukan Tuhan yang
sebenarnya yang ~ atau Immateri dan Ahad. Manusia yang bermotif tidak ~
adalah thagut. Selalu mengedepankan keinginan bukan kebutuhan.
Tiada tuhan selain Tuhan dimaksudkan sebenarnya adalah Tiada tuhan selain ~
4. Diperoleh, Allah itu Immateri sehingga yang bisa diinderai oleh indera hati atau
rasa sepola dengan merasakan cinta, adalah hukum hukumNya saja di jagad raya.
Tuhan keberadaannya terbukti maha tidak kasat mata ( ), jikalau ada kamera
yang memiliki tidak terhingga trilyun pangkat 1 trilyun megapixelpun, kamera
itupun tidak akan pernah sanggup menangkapNya sebagai sosok. sehingga yang
“tertinggal” hanyalah hukum-hukumnya,yakni :
Dengan demikian, keyakinan kepadaNya itu adalah bicara tentang rasa sehingga
keislaman itu lebih merupakan suatu Mindset. Mindset yang berujung pada Sikap
mental seperti ini, ia adalah Din. Mindset yang berserah diri. Dengan Standard
Operating Procedure (SOP)nya seperti yang dikembangkan oleh Muhammad bin
Abdulah atau Muhammadiyah. SOP seperti itu lazim disebut millah. Sayangnya,
baik Din maupun Millah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama kata
yakni agama.
Islam Yes, Partai Islam No adalah terbukti ilmiah. Karena Islam bukan suatu
organisasi seperti halnya partai yang memiliki SOP. Bagi yang ber mindset hanya
untuk umat tertentu saja yang meyakini keefektifan SOP tersebut.
Dengan demikian, Islam memang sangat mewajibkan shalat karena hanya dengan
shalat, mindset berserah diri selalu diasah secara sistematis berkelanjutan karena
dalan shalat adalah Iftitah yang berupa deklarasi diri ‘Shalatku, Perjuanganku,
Hidupku dan Matiku hanya untukMu, Seru Sekalian Alam nan Ahad tiada batas”
5. Perjanjian Primordial:
Karena manusia adalah pemimpin di muka bumi, maka manusia dituntut harus
mengambil keputusan yang efektif. Output sebagai variable dependen sangat
tergantung oleh kaulitas dari variabel Input dan Proses.
Takdir :
Ajali Rahim Fana Barzah Baqa
~ 9 bulan +/- 63 thn hingga ~
10 hari kiamat
Logika
Sifat Tuhan
Dengan demikian, jodoh, mati dan rezeki yang tertulis di lauful mahfud itu adalah
murni keputusan atau output dari kita sendiri yang Allah ketahui sebelum
kita lahir.
Metode Ilmiah
Percaya/Iman
INPUT
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Hipotesa
PROSES Uji/Ilm
Ekperimentasi/Pengujian
OUTPUT
Keputusan/Kesimpulan Yakin/Kesaksian
Berdasar pada metodologi Ilmiah, maka hipotesa itu timbul dari kepercayaan atas
teori, penelitian orang lain atau pengalaman orang lain. Sebagai insan akademis,
kader harus tidak berhenti ditataran percaya (dalam bahasa Arab, Iman), namun
harus ditindaklanjuti dengan pengujian atau peng alam an (Ilmu). Setelah
melewati pengujian maka kader barulah mendapatkan ilmu sejatinya. Iman dahulu
baru Ilmu.
Persatuan Nasional suatu bangsa akan dapat dikekalabadikan apabila diletakan di atas
dasar yang lebih luas dari bangsa itu sendiri, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa
Soekarno
V.2.KESIMPULAN UMUM
Dengannya apabila sudah beres pemahaman bab I NDP (Allah SWT itu
~) maka dipastikan bermuara pada:
HYMNE HMI
Cipt.R.M.Akbar
“Metode Visi Merah Putih ini sangat menambah wawasan dan keyakinan bagi kita
semua bahwa yang dijadikan sebagai syarat utama mental prestasi menurut para pakar
Psikologi selama ini, ternyata adalah pemahaman Tuhan Yang Maha Esa tanpa mereka
itu sendiri sadari. Dan semoga mereka dalam pencarian kebenarannya itu segera dapat
menyadari pula bahwa ilmu pengetahuan sesungguhnya tersebut bersumber pada Al
Qur’an sebagai sumber dari segala sumber ilmu”
Ary Ginanjar Agustian
ESQ 165 Founder
“Visi Merah Putih ini merupakan metode untuk membangkitkan semangat Nasionalis
Religius sebagai wujud implementasi iman ke dalam bentuk Islam ke-Indonesia-an
menuju Nasionalis yang spiritual!”
“Metode Visi Merah Putih ini hanya untuk para senopati tidak untuk sembarang orang”
Emha Ainun Nadjib
Kiayi Mbeling
“Metode yang digunakan Kun, dirasa berasal dari Tuhan secara transendental.
Karenanya tidak bisa diperdebatkan secara nalar, justru akan berantakan, kecuali
didekati secara sufi yang bebas nilai”
Permadi, S.H.
Spiritualis/Mantan Anggota DPR-MPR RI
“Visi Merah Putih ini sangat layak dipelajari oleh orang-orang yang membutuhkan
bimbingan rasional untuk mencapai tingkat spiritualitas yang tinggi. Karena metode
VMP ini mengajak kita berfikir tentang hal-hal yang rasional dalam kita mencari ke-
Esaan Tuhan sebagai syarat manusia efektif”
Prof. Dr. Dion Adikusumah
Konsultan Spiritua/Ketua Umum LSM SOLIDARITAS RAKYAT (SORAK)
"Dalam Visi Merah Putih, saudara Kun melakukan sesuatu yang bagus sekali dalam hal
membantu kita untuk memahami konsep pencerahan dan pembentukan sikap mental
positif dan cara praktis untuk menyelesaikan masalah kebangsaan melalui pendekatan
pemikiran religius pribadi. VMP ini menyuarakan pokok pikiran dengan tajam di tengah
kita yang sedang dilanda kelesuan produktifitas dan miskin prestasi"
Ir. Bhekti Hermawan Handojo
CEO eBookPilihan.com
“Metodologi VMP yang ditawarkan Saudara Kun mengingatkan saya akan metode
reduksi Peter L. Berger (1992) dalam bukunya “Kabar Angin dari Langit” cara
berteologi moderen. Keduanya memiliki kesimpulan yang sama yaitu “semua agama
langit (pewahyuan) yang mendasari pada prinsip universalitas dapat memberikan
pencerahan secara menyeluruh bagi umat manusia, akan mampu bertahan hidup secara
berkesinambungan/sustainable karena sesuai dengan kebutuhan alamiah manusia”
Ir. Ali Hasan
Aktifis LSM Peraih penghargaan Fellowship Ashoka International, 2000
Mantan Ketua LDMI HMI Cabang Bogor