You are on page 1of 5

Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 4, No.

1, Februari 2018

Penelitian
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP
DAMPAK KEHAMILAN PADA SEKS PRANIKAH DI
SMA TELADAN MEDAN TAHUN 2017
Elvalini Warnelis Sinaga
Dosen Prodi D-III Kebidanan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: geoffreygopaz@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ
reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi pada remaja di luar pernikahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja terhadap dampak kehamilan pada seks
pranikah di SMA Teladan Medan Tahun 2017. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui
gambaran pengetahuan remaja terhadap dampak kehamilan pada seks pranikah di SMA Teladan Medan
Tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja puteri kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 di
SMA Teladan Medan Tahun 2017 dengan menggunakan total sampling sebanyak 45 responden. Hasil
penelitian dari 45 responden, mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (42,2%) dan
minoritas responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 12 responden (27,6%). Berdasarkan
umur, responden yang berumur 13-15 tahun mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (100%),
yang berumur 16-19 tahun mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (44,2%). Berdasarkan sumber
informasi, responden mendapatkan informasi dari media massa mayoritas pengetahuan cukup sebanyak
10 orang (71,4%), mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan mayoritas pengetahuan baik sebanyak 5
orang (71,4%), mendapatkan informasi dari keluarga berpengetahuan baik dan cukup masing-masing
sebanyak 7 orang (50%), dan mendapatkan informasi dari teman mayoritas pengetahuan kurang sebanyak
10 orang (100%). Untuk itu disarankan kepada remaja untuk menambah pengetahuan dengan mencari
informasi yang lebih baik lagi dari tenaga kesehatan terutama tentang dampak kehamilan pada seks
pranikah.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Remaja, Dampak Kehamilan Pada Seks Pranikah.

dari perilaku seks bebas, dan banyak dari


remaja melakukan aborsi untuk menutupi
PENDAHULUAN kehamilannya (Gunawan, 2011).
Dampak-dampak negatif dari kehamilan
Masa remaja merupakan masa peralihan pada seks pranikah ini yang paling
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Oleh meresahkan masyarakat salah satunya adalah
sebab itu disebut juga sebagai masa peralihan banyaknya kejadian kehamilan yang tidak
yang penuh gejolak dan keadaan tak menentu diinginkan terutama kehamilan diluar nikah.
(Sumiati, 2009). Salah satu masalah yang Kehamilan yang tidak diinginkan ini memicu
sering timbul pada remaja terkait dengan tingginya angka kejadian aborsi (Habibie,
masa awal kematangan organ reproduksi pada 2012).
remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi Menurut World Health Organization
pada remaja di luar pernikahan. Hamil di luar (WHO), diperkirakan sekitar 200-300 juta
nikah merupakan masalah yang ditimbulkan kehamilan yang tidak dikehendaki terjadi

304
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 4, No.1, Februari 2018

akibat perilaku seks bebas. Dan terjadi tidak ada sama sekali. Sikap mentabukan seks
pengguguran antara 1 – 4,4 juta setiap tidak hanya terdapat pada orangtua saja, tetapi
tahunnya di seluruh dunia (Manuaba, 2002). juga pada remaja itu sendiri. Sikap
Di Amerika Serikat setiap tahunnya 500.000 mentabukan seks pada remaja hanya
remaja hamil dan 70% diantara mereka belum mengurangi kemungkinan untuk
menikah. Angka ini lebih dari 2 kali lipat dari membicarakannya secara terbuka namun
Inggris, Prancis dan Kanada, 3 kali lipat dari tidak menghambat hubungan seks
Swedia dan 9 kali lipat dari negeri Belanda itu sendiri.
dan Jepang (Sarwono, 2011). Berdasarkan survey awal yang dilakukan
Sebagaimana diketahui, jumlah remaja peneliti di kelas XI SMA Teladan Medan
umur 10-19 tahun di Indonesia terdapat terhadap 41 siswa, hanya 15 siswa yang
sekitar 43 juta atau 19,61% dari jumlah mengetahui dampak kehamilan pada seks
penduduk Indonesia sebanyak 220 juta. pranikah. Berdasarkan latar belakang di atas
Sekitar 1 juta remaja pria (5%) dan 200 ribu maka peneliti tertarik untuk meneliti
remaja wanita (1%) menyatakan secara Gambaran Pengetahuan Remaja Terhadap
terbuka bahwa mereka pernah melakukan Dampak Kehamilan Pada Seks Pranikah di
hubungan seksual (BKKBN, 2006). SMA Teladan Medan Tahun 2017.
Menurut hasil penelitian dr. Boyke di
beberapa kota besar di Indonesia, sekitar METODE
20%-30% remaja mengaku pernah melakukan
hubungan seks. Bahkan di Palu dan Sulawesi Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu
Tengah pada tahun 2000 tercatat remaja yang untuk mengetahui gambaran pengetahuan
pernah melakukan hubungan seks pranikah remaja terhadap dampak kehamilan pada seks
mencapai 29,9%. Kelompok remaja yang pranikah. Lokasi penelitian bertempat di
masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata SMA Teladan Medan, karena mudah bagi
berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih peneliti untuk menjangkau tempat penelitian
bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan dan pada survey awal di SMA Teladan Medan
Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. masih ditemukan remaja yang tidak
Namun beberapa dari kasus juga terjadi pada mengetahui tentang dampak kehamilan pada
anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah seks pranikah.
Menengah Pertama (SMP) (Gunawan, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah
Departemen Sosial memberikan estimasi seluruh remaja puteri kelas XI IPA 1 dan XI
bahwa jumlah prostitusi (pelacuran) anak IPA 2 di SMA Teladan Medan Tahun 2012
yang berusia 15-20 tahun sebanyak 60% dari sebanyak 45 siswi. Teknik pengambilan
71.281 orang. UNICEF Indonesia menyebut sampel dengan menggunakan total sampling
angka 30% dari 40.150.000 orang, dan yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel
Irwanto menyebut angka 87.000 pelacur anak yaitu berjumlah 45 orang.
atau 50% dari total penjaja seks (Sumiati,
2009). Analisa Data
Menurut penelitian pada 2005-2006 oleh Analisis data di lakukan secara deskriptif
BKKBN di kota-kota besar mulai Jabotabek, dengan melihat persentasi yang telah
Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar, terkumpul di sajikan dalam tabel-tabel
masih berkisar 47,54% remaja mengaku distribusi frekuensi. Kemudian dicari
melakukan hubungan seks sebelum nikah. persentasi jawaban masing-masing responden
Namun, hasil survey terakhir tahun 2008 dan selanjutnya dilakukan pembahasan hasil
meningkat menjadi 63% dengan menggunakan tinjauan pustaka yang
(Habibie, 2012). ada. Data yang dikumpulkan diolah melalui
Menurut Sarwono (2011), aktivitas langkah sebagai berikut:
seksual dikalangan remaja jauh lebih tinggi 1. Pengeditan (Editing) Setelah data
disebabkan oleh pengetahuan tentang seks terkumpul dilakukan pengecekan terhadap

305
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 4, No.1, Februari 2018

kelengkapan data dan tidak terdapat


kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan
data. 2. Pengkodean (Coding) Memberikan HASIL
kode jawaban secara angka atau kode tertentu
sehingga lebih mudah dan sederhana. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
3. Tabulasi (Tabullating) Data yang Remaja terhadap Dampak Kehamilan pada
terkumpul dihitung sesuai dengan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja terhadap Dampak Kehamilan pada Seks
Pranikah Berdasarkan Umur di SMA Teladan Medan Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berumur 13-15 tahun
mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (100%), yang berumur 16-19 tahun

2 16-19 tahun 27,9 12 27,9 100

Total 12 26,7 19 42,2 14 31,1 45 100


Pengetahuan
Total
No Umur Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
1 13-15 tahun - - - - 2 100 2 100
19 44,2
mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (44,2%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja terhadap Dampak Kehamilan pada Seks
Pranikah Berdasarkan Sumber

Informasi di SMA Teladan Medan Tahun 2017


variabel yang diteliti lalu dimasukkan ke Seks Pranikah di SMA Teladan Medan
dalam tabel distribusi frekuensi. Tahun 2017
No Pengetahuan Frekuensi %
1 Baik 14 31,1
2 Cukup 19 42,2
3 Kurang 12 27,6
Total 45 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat bahwa dari 45 responden, mayoritas
memiliki pengetahuan cukup sebanyak 19
responden (42,2%) dan minoritas responden
yang memiliki pengetahuan
kurang sebanyak 12 responden (27,6%).

pengetahuan cukup sebanyak 10 orang


Berdasarkan tabel di atas dapat (71,4%), mendapatkan informasi dari
dilihat bahwa responden mendapatkan tenaga kesehatan mayoritas pengetahuan
informasi dari media massa mayoritas baik sebanyak 5 rang (71,4%),

306
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 4, No.1, Februari 2018

mendapatkan informasi dari keluarga kehamilan pada seks pranikah dan


berpengetahuan baik dan cukup masing- kemungkinan informasi yang didapat oleh
masing sebanyak 7 orang (50%), dan remaja diperoleh dengan baik, baik dari
mendapatkan informasi dari teman keluarga maupun dari pihak-pihak terkait
mayoritas pengetahuan kurang sebanyak yang berkewajiban memberikan penyuluhan.
10 orang (100%).
KESIMPULAN
PEMBAHASAN
1. Bahwa dari 45 responden, mayoritas
Tingkat Pengetahuan Responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak
Menurut Soetjiningsih (2007), bahwa 19 responden (42,2%) dan minoritas
keluarga mempunyai pengaruh yang cukup responden yang memiliki pengetahuan
besar bagi perkembangan dan memberikan kurang sebanyak 12 responden
peran yang lebih besar terutama orang tua (27,6%).
dalam memberikan informasi kepada remaja 2. Berdasarkan umur, responden yang
sehingga menimbulkan pengetahuan yang berumur 13-15 tahun mayoritas
baik. berpengetahuan kurang sebanyak 2
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang (100%), yang berumur 16-19
pengetahuan responden mayoritas cukup dan tahun mayoritas pengetahuan cukup
baik, menurut peneliti hal ini terjadi karena sebanyak 19 orang (44,2%).
remaja mengetahui lebih jauh tentang dampak 3. Berdasarkan sumber informasi,
kehamilan pada seks pranikah dan responden mendapatkan informasi dari
kemungkinan informasi yang didapat oleh media massa mayoritas pengetahuan
remaja diperoleh dengan baik, baik dari cukup sebanyak 10 orang (71,4%),
keluarga maupun dari pihak-pihak terkait mendapatkan informasi dari tenaga
yang berkewajiban memberikan penyuluhan. kesehatan mayoritas pengetahuan baik
sebanyak 5 orang (71,4%), mendapatkan
Pengetahuan Responden informasi dari keluarga berpengetahuan
Berdasarkan Umur baik dan cukup masing-masing sebanyak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 orang (50%), dan mendapatkan
umur sangat mempengaruhi pengetahuan informasi dari teman mayoritas
remaja tentang dampak kehamilan pada seks pengetahuan kurang sebanyak 10 orang
pranikah, menurut peneliti hal ini terjadi (100%).
karena semakin bertambah umur semakin
dewasa pemikirannya, sehingga responden SARAN
ingin mencari pengetahuan-pengetahuan yang
lebih baik lagi terutama tentang dampak 1. Diharapkan kepada remaja untuk
kehamilan pada seks pranikah, disamping itu menambah pengetahuan dengan mencari
responden juga mendapatkan informasi dari informasi yang lebih baik lagi dari
tenaga kesehatan dan keluarga, sehingga tenaga kesehatan terutama tentang
informasi yang diperoleh merupakan dampak kehamilan pada seks pranikah.
informasi yang sebenarnya dan bersifat dua 2. Diharapkan bagi pihak sekolah untuk
arah. mengadakan penyuluhan tentang
kesehatan reproduksi khususnya
Pengetahuan Responden Berdasarkan mengenai dampak kehamilan pada seks
Sumber Informasi pranikah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3. Diharapkan kepada institusi pendidikan
pengetahuan responden mayoritas cukup dan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan
baik, menurut peneliti hal ini terjadi karena referensi/literatur terutama yang
remaja mengetahui lebih jauh tentang dampak
307
Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 4, No.1, Februari 2018

berhubungan dengan dampak kehamilan seksbebas.html. Diunduh tanggal 27


pada seks pranikah. juni 2012, pukul 09.10 wib.
4. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya Kusmiyati, Yuni. (2009). Perawatan Ibu
agar dapat melakukan penelitian tentang Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
dampak kehamilan pada seks pranikah Manuaba, Ida Bagus Gde. (2002). Konsep
dengan variabel yang lebih luas dan lebih Obstetri dan Ginekologi Sosial
baik. Indonesia. Jakarta: EGC.
Maulana, J. D.H. (2009). Promosi
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Kesehatan
Astuti, Anik. (2009). Pengetahuan Ibu Hamil Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
tentang Senam Hamil di Rumah Notoatmodjo. (2010). Metode Penelitian
Bersalin. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
http://tomkian.mywapblog.com/pengeta Rumakom. (2007). Sumber Informasi.
huan-ibu-hamil-tentang-senam hamil. http://rumakon.wordprees.com/2007/12
xhtml. Diunduh tanggal 9 mei 2012, /04/Sumber-informasi/. Diunduh tanggal
pukul 10.13 wib. 14 mei 2012, pukul 09.45 wib.
BKKBN. (2006). Modul Workshop: Sarwono, Sarlito Wirawan. (2011). Psikologi
Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Remaja Bagi Calon Konselor Soetjiningsih. (2007). Tumbuh Kembang
Sebaya. Jakarta: Direktorat Remaja Remaja dan Permasalahan. Jakarta:
dan Perlindungan Hak-Hak Sanggung Seto.
Reproduksi bekerjasama dengan Sumiati, dkk. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja
Pusdiklat Pegawai dan Tenaga dan Konseling. Jakarta: TIM.
Program Badan Koordinasi Keluarga Wawan, dkk. (2010). Teori dan Pengukuran
Berencana Nasional. Pengetahuan, Sikap dan perilaku
BKKBN. (2006). Panduan Pengelolaan Manusia. Yogyakarta: Nuhamedika.
Pusat Informasi dan Konseling Widyastuti, Yuni. (2009). Kesehatan
Kesehatan Reproduksi Remaja Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
(PIKKRR). Jakarta: Direktorat Remaja
dan
Perlindungan Hak-Hak Reproduksi
Badan koordinasi Keluarga
Berencana Nasional.
Gunawan, Arif. (2011). Remaja
dan Permasalahannya.Yogyakarta:
Hanggar Kreator.
Habibie. (2012). 63 Persen Remaja
Berhubungan Seks di Luar Nikah.
http://artikel.pelajarislamor.id/dunia.
pii/arsip/63-persen-
remajaberhubungan -seks-di-
luarnikah.html. Diunduh tanggal 18
juni 2012, pukul 00.21 wib.
Hidayat, A. (2010). Metode Penelitian
Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Irwanto. (2012). Pengertian Seks Bebas.
http://www.psychologymania
.com/2012/06/Pengertian-

308

You might also like