You are on page 1of 2

acehutara.go.id-Lhoksukon.

Masyarakat Aceh saat ini mulai dipertontonkan berbagai kesibukan partai


politik melakukan kampanye, bahkan hingar-bingar kampanye calon legislatif tidak hanya digelar di arena
terbuka tapi ada juga lewat door to door dengan menawarkan berbagai janji jika terpilih menjadi anggota
legislatif yang akan ditentukan 9 April mendatang.

Terlepas bagaimana pola untuk menarik minat masyarakat pemilih, tapi yang sangat penting
adalah visi dan misi tentang pembangunan ekonomi harus jelas. Seperti diungkapkan oleh akademisi
Universitas Malikussaleh (Unimal) dan pemerhati ekonomi Aceh H Anwar Puteh,SE,ME yang juga Ketua
KNPI Aceh Utara kepada MedanBisnis, Rabu (19/3).

Para caleg harus mampu memberi angin segar untuk Aceh, terutama soal perbaikan ekonomi,
pasalnya paska damai Aceh beberapa dekade lalu hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Aceh masih
dibawah rata-rata nasional, padahal Aceh memiliki potensi sumber daya alam sangat bagus.

’‘Caleg tidak hanya mengajar rakyat berpolitik saja, tapi yang lebih penting adalah visi dan misi
soal pembangunan ekonomi, pasalnya pembangunan ekonomi menjadi urat nadi kemajuan suatu
wilayah, maka visi dan misi tentang ekonomi harus jelas bukan hanya sekedar eforia, tanpa memiliki
konsep jelas untuk memajukan ekonomi Aceh,” ungkapnya.

Jika investor belum bisa didatangkan ke Aceh dikarenakan masih banyak kendala diantara situasi
kurang nyaman melakukan investasi, urainya, seyogyanya dana bersumber dari APBD harus bisa
dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat Aceh.

’‘Oleh karena itu jika ada caleg tidak mampu menjabarkan soal pembangunan ekonomi bagi Aceh,
maka rakyat pemilih harus cerdas untuk memilihnya, bukan hanya karena disodorkan sedikit uang lantas
dipilihnya caleg-caleg yang tidak jelas visi pembanguna ekonomi Aceh,” tuturnya.

Selama ini, Aceh secara keseluruhan membutuhkan percepatan pembangunan ekonomi untuk
menggairahkan ekonomi masyarakat, tanpa itu Aceh akan terus kalah bersaing terutama dengan daerah-
daerah lain di Indonesia, apalagi dalam persaingan lebih luas yakni masyarakat ekonomi Asean yang
akan berlaku 2015 mendatang.

Disamping itu, kehadiran caleg-caleg berkualitas sangat didambakan, pasalnya kedepan, Aceh
ikut masuk dalam pergaulan lintas negara, paling tidak untuk setingkat Asean.’‘Arus barang akan
berseliweran masuk ke Aceh, dampak dari penerapan masyarakat bebas Asean. Jangan sampai caleg-
caleg kita sebagai representase rakyat justru menjadi kebingungan menghadapi tantangan itu, makanya
visi misi caleg harus jelas mau dibawa kemana Aceh ini terutama soal pembangunan ekonomi,” katanya.

Aceh, kata Anwar Puteh, memiliki garis pantai cukup panjang, tentunya potensi sektor kelautan
sangat tinggi, begitu juga daratan masih cukup banyak lahan kosong yang bisa digarap untuk sektor
perkebunan, begitu juga pertanian, perikanan dan lain sebagainya termasuk potensi tambang.
’‘Jika tidak dikelola dengan baik, maka jangan salahkan orang lain, terutama masalah arus barang
akan masuk secara jor-joran ke Aceh, dan jika hal itu terjadi maka, masyarakat Aceh akan menjadi
konsumen murni, lantas kapan kita memiliki daya saing,” sebutnya.

Untuk itu, dana yang bersumber dari APBD harus dikelola dengan cermat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, terutama pembangunan sektor UKM harus menjadi prioritas.’‘Masyarakat
harus memiliki ketrampilan, sehingga dana APBD bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat
meningkatkan taraf hidupnya dan pada gilirannya ekonomi masyarakat akan tumbuh,” katanya

You might also like