You are on page 1of 30

Ambulasi

Pasien
adalah..
• Ambulasi adalah kemampuan pasien untuk tetap
aktif secara fisik & bergerak dalam
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
• Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk
melakukan latihan jalan atau berpindah tempat.
• Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu
untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas
guna mempertahankan kesehatannya.
Dampak Mekanika Tubuh dan Ambulasi

Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi


pengeluaran energi secara berlebihan.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh yang


salah adalah sebagai berikut :

• Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan


gangguan dalam sistem muskuloskeletal.

• Risiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskuloskeletal.


Faktor yang Memengaruhi Mobilitas

• Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan


mobilitas seseorang, karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau
kebiasaaan sehari-hari.
• Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan
mobilitas karena dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh
orang yang menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan
pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
• Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh
kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan
jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang
mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu
dilarang untuk beraktivitas.
• Tingkat Energi Seseorang. Energi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar
seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang
cukup.
• Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas
pada tiungkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau
kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
PRINSIP-PRINSIP YANG DIPERHATIKAN
MEMBANTU PASIEN AMBULASI

1. Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur


untuk bantuan yang adekuat - Gunakan alat bantu
mekanik jika bantuan tidak mencukupi.
2. Libatkan klien membantu sesuai kemampuan pasien
3. Bila pasien dalam kondisi berbaring, jaga punggung,
leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir.
4. Fleksikan lutut, buat kaki tetap lebarDekatkan tubuh
perawat dengan klien (objek yang diangkat).
5. Tarik klien kearah yang dituju dengan menggunakan
sprei / draw sheet
6. Bila beban sangat berat – angkat bersama sama dengan
komando
Panduan Dasar Mengerakkan
Atau Memindahkan Pasien
1. Lakukan dengan hati-hati (safety pasien & anda)
2. Ingatlah untuk melakukan mekanika tubuh yang
baik dan mengikuti prosedur yang tepat untuk
setiap kegiatan.
3. Hindari nyeri
Tahapan Ambulasi
• Perlahan-lahan tinggikan kepala tempat tidur.
• Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping
badannya dengan telapak tangan menghadap ke bawah
• Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan tangan
lainnya di bawah lutut pasien.
• Dengan perlahan putar pasien sampai menghadap perawat,
biarkan kaki pasien menggantung di tepi tempat tidur.
• Gulung bantal dan letakkan di belakang punggung pasien
untuk dijadikan penopang.
• Setelah pasien memakai sandal, beri instruksi untuk
menggoyangkan kaki. sebuah kursi bisa ditempatkan untuk
menopang kaki pasien selama beberapa menit.
• Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah. Sediakan sebuah kursi
untuk berjaga-jaga kalau pasien lelah.
• Observasi pasien
• Setelah pasien melakukan dangling tanpa keluhan, bantu pasien untuk
berdiri, periksa nadi pasien.
– Jika nadi tachicardi, pusing /pingsan, kembali ke tempat tidur.
– Minta pasien untuk menarik napas dalam dan melihat sekeliling
ruangan.
• Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang pasien dan berbalik
sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien.
• Pasien latihan berjalan dengan jarak yang pendek. Jika pasien tampak
lelah dan / akan pingsan / terjadi perubahan nadi, istirahatkan pasien
• Jika pasien pingsan saat pelaksanaan ambulasi dini :
– Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai.
– Lindungi kepala pasien.
– Jangan mencoba menahan pasien berdiri.
– Beri tanda untuk meminta bantuan.
Prosedur khusus untuk melakukan
kegiatan pemindahan

1. Jangan gunakan bangku pijakan kecuali jika benar-benar


dibutuhkan.
2. Pastikan bahwa roda terkunci.
3. Letakkan kaki di depan kursi pada saat pasien anda
didudukkan.
4. Selalu berjalan, jangan pernah berlari
5. Jangan bermain-main
6. Bereskan alas yang berantakan yang dapat meyebabkan
klien tesandung dan jatuh. Letakkan keset yang tidak licin
Kursi roda
• Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
• Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang.
• Fleksikan lutut dan pinggang anda.
• Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu
Anda dan letakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri
pinggang pasien
• Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut
pasien
• Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
• Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman
Memindahkan dari tempat tidur ke brancard

• Atur branchard dalam posisi terkunci.


• Bantu pasien dengan 2-3 orang.
• Berdiri menghadap pasien.
• Silangkan tangan di depan dada.
• Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah
tubuh pasien.
• Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher/ bahu
dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di
bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
• Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
• Atur posisi pasien di brachard.
Mendorong pasien
Bila menggunakan kursi roda
• Letakkan tangan dipangkuan pasien
• Naikkan sandaran kaki ketika pasien akan duduk/bangun.
• Bila masuk dalam lift – berjalan mundur

Bila menggunakan bed


• Posisi pasien menghadap ke arah tujuan.

Berhati-hatilah terutama di perempatan, jalan yang


menanjak, atau menurun atau bergerak di jalan sempit,
masuk/keluar lift

Jangan meninggalkan pasien.......!!


Reposisi
• Pelajari cara mengangkat dengan benar
• Praktekkan setiap prosedur kepada teman/ saudara klien
• Jangan mengambil resiko, apabila berat badan klien terlalu
berat untuk di angkat
• Apabila memosisikan klien di tempat tidur, kaji apakah klien
merasa nyaman dan mampu bernafas.
• Observasi sebelum melakukukan aktivitas
Posisi tidur Pasien Stroke
• Mengatur posisi di tempat tidur
Stroke berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah,
maka posisi tidur dan kelengkapan yang digunakan
menjadi hal yang penting.

Umumnya pasien paska stroke akan mengalami kondisi


imobilisasi atau kurang gerak karena menurunnya
kemampuan fungsional pasien/klien. Dengan adanya
kurang gerak tersebut, maka beberapa komplikasi yang
dimungkinkan terjadi seperti pembentukan bekuan darah,
dekubitus, pnemonia, kontraktur otot, keterbatasan gerak
sendi, dll.
• Untuk mencegah komplikasi tersebut maka pasien perlu
untuk diposisikan atau reposisikan saat diatas tempat tidur.
Adapun prosedur yang sebaiknya dilakukan adalah :
Lakukan mobilisasi (turning position)
– bahlah posisi lengan.

• Minimalkan posisi tidur terlentang  akan membuat otot-


otot postur menjadi tidak aktif dan berdampak semakin
cepatnya terjadi penurunan kekuatan otot. Jika tidur dalam
keadaan terlentang, maka berikan sanggahan pada sisi yang
lemah agar posisi terlentang tidak secara penuh.

• Jika posisi miring ke kiri maka posisikan lengan kiri lurus dan
geser tulang belikat agak kedepan. Posisi kaki kiri lurus dan
kaki kanan ditekuk dengan sanggahan bantal. Usahakan
kepala sejajar dengan tulang belakang.
Transfer: Sliding Patient up
in bed
• Explain to patient what you are going to do
• Make sure head of bed is lowered fully, move pillow up to
where patients head will be
• Have patient cross arms and lift head
• Use draw sheet/incontinence pad to decrease shearing
force
• Use proper body mechanics and lift on “3”
• Make sure you position patient comfortably following
transfer
Posisi dan pencegahan pressure ulcer

• Perubahan posisi tiap 2 jam


• Gunakan bantal untuk area tertentu
1. Melaporkan kebutuhan perbaikan dengan segera.

Kemungkinan bahaya tersebut meliputi:


• Sekrup yang lepas
• Tali yang berserakan
• Roda yang longgar
• Kenop kendali yang rusak
• Gerendel yang tidak terkait
• Penghalang tempat tidur yg tidak dikencangkan dengan benar
• Rem kursi roda dan brankar yang rusak

2. Buang peralatan ke tempat yang tepat. (jarum, benda2 licin,


benda2 besar)
3. Jangan pernah memegang pecahan kaca dengan tangan!
4. Ketahuilah selalu apa yang anda tangani dan metode yang tepat
untuk pembuangannya
Tindakan pencegahan yang baik untuk
menghindari kecelakaan

1. Selalu meninggalkan tempat tidur dengan posisi terendah


ketika anda sudah selesai memberikan asuhan agar pasien
turun dari tempat tidur mudah .
2. Pasang penghalang tempat tidur dan periksa keamanannya.
3. Periksa dan amankan objek-objek yang menonjol (ex. roda
tempat tidur & engkolnya.)
4. Bersihkan dan pindahkan alat-alat yang tidak dibutuhkan
lagi.
5. Jangan membiarkan selimut menjuntai.
6. Bersihkanlah segera percikan-percikan

7. Anjurkan untuk menggunakan pegangan sepanjang


dinding koridor pada saat berjalan.

8. Observasi pasien ambulasi dengan baik akan adanya


tanda-tanda kelemahan atau gaya berjalan yang tidak
stabil.

9. Pastikan bahwa ada cukup cahaya, terutama di waktu


senja dan malam hari. Pastikan bahwa pasien
mempunyai alas kaki yang aman

You might also like