You are on page 1of 2

ALWAYS SAD

Dulu kita selalu bersama,seperti halnya sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa

persahabatan kita sangat hangat bahkan mengalahkan sinarnya mentari,kukira itu

benar karena kita memang sangat dekat dan tak ada istilah sahabat bagaikan

obat yang hanya membutuhkan kita saat terluka saja.kita ini sahabat bagaikan

udara yang selalu ada dimanapun baik itu ketika senang ataupun sedih.kau

terlihat sangat bahagia berada didekatku dan aku pun ikut bahagia atas

kebahagiaanmu tapi,ada satu hal yang membuat hatiku janggal berada

didekatnya.sikap keluarganya yang terlalu fanatik membuatku tidak nyaman

bahkan kata kata yang dikeluarkannya pun menyayat hatiku yang selalu

dimanjakan oleh kedua orangtuaku mungkin mereka sudah terbiasa dengan

omongannya yang seperti itu tanpa memikirkan perasaan orang lain.aku tidak

biasa dengan didikan yang diberikan orangtuanya yang keras yang membuat sikap

dia keras kepala dan tak mau disalahkan,karena buah jatuh gak bakal jauh dari

pohonnya. bahkan akupun canggung kalo berada didekatnya,

mungkin seiring berjalannya waktu dia menjadi sosok yang berbeda dengan

didikkan yang diberikan orangtuanya.dia orangnya terlalu cuek dan tidak berpikir

panjang dan aku tak tau apakah dalam hatinya tersimpan rasa belas ksihan

terhadap oranglain.karena sikapnya yang kayak cowok dan bertindak seenaknya

membuat orang lain membencinya dan tak jarang juga ada orang yang dia ajak

berantem.hampir setiap orang menakutinya karena dia selalu kasar dan

perkataanya yang kurang disaring membuat orang lain memaklumi sikapnya yang

seperti itu.

Tapi aku menerima sikapnya itu,karena aku juga bukan orang suci yang baik

sikapnya aku juga tidak jauh beda dengannya .umur kita sama tetapi berbeda
beberapa bulan kita juga satu sekolah di smp tapi kita terpisah saat di sma.tapi

itu bukan masalah besar karena kita sering ebertemu dipengajian.

Aneh,meskipun selama bertahun tahun kita bersahabat dia tidak pernah

mengerti keadaan yang aku alami,justru aku selalu tau apa yang dia alami dan aku

selalu mengerti dengan sikap dan keadaanyanya.seharusnya dia membela sahabat

sendiri ketika dalam masalah tapi malah sebaliknya,dia bahkan ikut membenciku.

SAD ENDING

You might also like