Professional Documents
Culture Documents
Dulu kita selalu bersama,seperti halnya sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa
benar karena kita memang sangat dekat dan tak ada istilah sahabat bagaikan
obat yang hanya membutuhkan kita saat terluka saja.kita ini sahabat bagaikan
udara yang selalu ada dimanapun baik itu ketika senang ataupun sedih.kau
terlihat sangat bahagia berada didekatku dan aku pun ikut bahagia atas
bahkan kata kata yang dikeluarkannya pun menyayat hatiku yang selalu
omongannya yang seperti itu tanpa memikirkan perasaan orang lain.aku tidak
biasa dengan didikan yang diberikan orangtuanya yang keras yang membuat sikap
dia keras kepala dan tak mau disalahkan,karena buah jatuh gak bakal jauh dari
mungkin seiring berjalannya waktu dia menjadi sosok yang berbeda dengan
didikkan yang diberikan orangtuanya.dia orangnya terlalu cuek dan tidak berpikir
panjang dan aku tak tau apakah dalam hatinya tersimpan rasa belas ksihan
membuat orang lain membencinya dan tak jarang juga ada orang yang dia ajak
perkataanya yang kurang disaring membuat orang lain memaklumi sikapnya yang
seperti itu.
Tapi aku menerima sikapnya itu,karena aku juga bukan orang suci yang baik
sikapnya aku juga tidak jauh beda dengannya .umur kita sama tetapi berbeda
beberapa bulan kita juga satu sekolah di smp tapi kita terpisah saat di sma.tapi
mengerti keadaan yang aku alami,justru aku selalu tau apa yang dia alami dan aku
sendiri ketika dalam masalah tapi malah sebaliknya,dia bahkan ikut membenciku.
SAD ENDING