You are on page 1of 13

METODE INQUIRI SEBAGAI STRATEGI MENDESKRIPSIKAN ENERGI PANAS

DAN BUNYI (DALAM PEMBELAJARAN IPA) Di SD

DISUSUN OLEH
TAHRIM
NIP: 197003202007011010

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN PESISIR BARAT
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat serta
Hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan Makalah untuk Pelaksanaan Ujian Kenaikan
Pangkat, yang merupakan salah satu syarat yang harus disusun oleh setiap peserta, penulis ini
mengambil judul “Metode Inquiri Sebagai Strategi Mendeskripsikan Energi Panas Dan Bunyi
(Dalam Pembelajaran Ipa) Di Sd”.

Selawat beriring salam tidak lupa juga penulis persembahkan kepangkuan junjungan alam
Nabi Besar Muhammad Saw, beserta keluarga , sahabat dan pengikut sekalian , yang telah
berjuang melawan kekafiran sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup dalam Agama
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunannya penulisan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik berupa
kesempatan, bimbingan moril maupun dukungan materil. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada : Keluarga tercinta yang
telah memberi cinta kasih, semangat dan dorongan moril.

Akhirnya penulis sangat menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis dan waktu yang tersedia
oleh karena itu sangat penulis harapkan kepada Allah SWT dengan berserah diri sambil
memanjatkan do’a semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi instansi
permanen penulis.

Krui, Agustus 2018

TAHRIM
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 3


A Model Penilaian ............... ................................................................................................ 3
B Deskriptif ......................................................................................................................... 3
C Komparatif ....................................................................................................................... 4
D Kritis-reflektif ................................................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

PENUTUP ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengajar tidak hanya menstransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik
tetapi juga merupakan kegiatan guru untuk membimbing atau memfasilitasi siswa
untuk menemukan pengetahuan dan pengalaman belajar. Aktivitas belajar merupakan
salah satu bagian dari proses pembelajaran. Pada kenyataan saat ini, proses
pembelajaran dirasa kurang optimal. Karena guru hanya hanya menyajikan materi
secara teoritik dan abstrak. Akibatnya hasil belajar yang didapatkan tidak optimal,
efisien dan siswa merasa bosan dan pada akhirnya kualitas belajar siswa rendah yang
mengakibatkan ketidak tuntasan belajar.
Pembelajaran IPA memiliki fungsi pokok dalam merangsang dan
mengembangkan kemampuan bepikir yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena apa yang diajarkan dalam pembelajaran IPA dengan materi mendeskripsikan
energi panas dan bunyi yang ada dilingkungan sekitar, dan dekat dengan lingkungan
sekitar siswa. melalui pembelajaran dan pengembangan potensi diri pada
pembelajaran IPA siswa akan memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena
dan perubahan-perubahan di lingkungan sekitar dirinya, disamping memenuhi
keperluan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Pembelajaran
dan pengembangan potensi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki dunia teknologi, termasuk
teknologi informasi pada era globalisasi. Meskipun demikian, pencermatan terhadap
realitas di lapangan; pada mayoritas waktu dan tempat, pembelajaran IPA di sekolah
dasar masih menunjukkan sejumlah kelemahan.
Satu kelemahan pembelajaran IPA pada mayoritas SD selama ini adalah
bahwa pembelajaran tersebut lebih menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan
konsep, dan kurang memfasilitasi siswa agar menemukan konsep dan fakta sendiri.
Sehingga pembelajaran lebih berkesan, bermaanfaat dan siswa lebih memahami fakta
dan konsep yang dipelajari bila siswa menemukan sendiri, guru hanya memfasilitasi
siswa dalam menemukan fakta dan konsep IPA hal ini dalam halnya materi
mendeskripsikan energi panas dan bunyi.
Menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian
pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan
informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode Inkuiri memungkinkan para
peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam
proses-proses mental untuk penemua suatu konsep berdasarkan informasi-informasi
yang diberikan guru. Jadi Metode Inkuiri adalah pelaksanaan belajar mengajar dengan
cara siswa mencari dan menemukan konsep dengan atau bantuan dari guru.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut bagaimana metode inquiri sebagai strategi mendeskripsikan energi
panas dan bunyi pada pembelajaran IPA di SD. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian metode inkuiri ?
2. Apa strategi mendeskripsikan dalam pembelajaran IPA?
3. Apa hubungan metode inkuiri dengan strategi mendeskripsikan pembelajaran IPA?
C. Maksud dan Tujuan masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan masalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian metode inquiri
2. Memahami strategi mendeskripsikan dalam pembelajaran IPA
3. Mengetahui hubungan antara metode inquiri dengan strategi mendeskripsikan
pembelajaran ipa.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. METODE INKUIRI
Metode Inkuiri sebenarnya sudah dikenal sejak lama dan sudah digunakan dalam
proses pembelajaran. Hanya penggunaannya relatif masih jarang dan bahkan sering di
abaikan. Pada umumnya guru-guru IPA lebih banyak menggunakan metode yang bersifat
instructor center, dimana guru sebagai penentu utama jalannya proses pembelajaran,
sedangkan siswa sebagai pihak penerima belaka.
Metode inkuiri adalah salah satu metode yang sangat menantang dan melahirkan
interaksi antara yang diyakini siswa sebelumnya terhadap suatu bukti baru untuk
mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui proses dan metode eksplorasi dengan
mengetes gagasan baru. Dari hasil observasi di lapangan dan informasi dari wali kelas
kemampuan siswa dalam mendeskripsikan benda di sekitar. Namun selama ini guru
cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang mampu dalam mengembangkan
materi pelajaran sehingga guru hanya mengandalkan buku cetak
Hal yang terpenting dalam inquiri adalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan
yakin (belief-percaya). Pada inquiri proses merupakan produk dari belajar, dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi
intelektualnya dalam hubungan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan
sesuatu. Siswa didorong untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah
yang dihadapinya dan menarik kesimpulan sendiri melalui proses berpikir ilmiah yang
kritis, logis dan sistematis. Siswa tidak lagi bersifat dan bersifat pasif, menerima
menghafal pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Menurut oemar hamalik (1991) menyatakan bahwa : pengajaran berasal dari inkuiri
(inquiry based teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa (student
centered-strategi) dimana kelompok-kelompok siswa kedalam suatu persoalan atau
mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan didalam suatu prosedur dan struktur
kelompok yang digariskan secara jelas. Proses belajar mengajar dengan metode inkuiri
menurut kuslan dan stone (Ida bagus putrayasa. 2003:39) ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Menggunakan keterampilan proses.
2. Jawaban yang dicar siswa tidak diketahui terlebih dahulu.
3. Siswa berhasrat untuk menemukan pemecahan masalah.
4. Suatu masalah ditemukan dengan pemecahan siswa sendiri.
5. Hipotesis dirumuskan oleh siswa untuk membimbing percoban atau eksperimen.
6. Para siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data dengan mengumpulkan data
mengadakan pengamatan, membaca/menggunakan sumber lain.
7. Siswa melakukan penelitian secara individu/kelompok untuk mengumpulkan data
yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut.
8. Siswa mengelola data sehingga mereka sampai pada kesimpulan.

Lima Langkah metode Inkuri:


a. Mendefinisi masalah,
b. Membentuk hipotesis,
c. Mengumpulkan data;
d. Menilai bukti–menganalisis dan mentafsir data untuk menguji hipotesis.
e. membentukkesimpulan.

B. METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA


Salah satu metode pembelajaran dalam bidang Sains, yang sampai sekarang masih
tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inquiry. Haury, David
L. dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) Menyatakan inquiry
merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara
rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry
berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian
pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
Menurut kurikulum yang berbasis pada kompetensi (depdiknas. 2004) tujuan
pembelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar adalah :
1) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi dan
masyarakat.
2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan
bemanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
Metode inkuiri dilaksanakan dalam pembelajaran IPA untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan
dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Menurut Sund pembelajar dengan penemuan akan membantu pembelajaran
menggunakan proses mental dengan mengamati, membuat penggolongan, membuat
dugaan, mengukur, menjelaskan dan menarik kesimpulan. Konsep misalnya. konsep
dingin. Prinsip misalnya. logam kalau dipanasi mengembang.
Teknik penggunaan inkuiri dalam pembelajaran IPA:
1. Menyajikan masalah : guru menciptakan situasi belajar yang mengandung
masalah dan menentukan prosedur inkuiri yang akan ditempuh siswa.
2. Mengumpulkan data : siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang
dijadikan inkuiri. Tahap ini dimaksukan untuk membuktikan hakekat obyek dan
kondisi serta menyelidiki peristiwa suatu masalah.
3. Mengumpulkan unsur baru : guru dan siswa mengadakan eksperimen dan
mengumpulkan data, maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan
variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes hubungan sebab
akibat.
4. Merumuskan penjelasan : siswa bersama guru merumuskan penjelasan secara
mendetail, rapi dan sistematis.
5. Menganalisa proses inkuiri : siswa menganalisis pola-pola penemuan, tahap ini
sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan
dan apabila menemui beberapa kekurangan akan dicoba memberbaikinya secara
sistematis.
6. Penarikan kesimpulan atau penemuan : guru dan siswa mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan

C. METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ENERGI DAN BUNYI Di SD


Dalam proses pembelajaran metode inkuiri menghendaki kegiatan yang pembelajaran
berfokus pada siswa. Proses tersebut harus berijiak atau tidak lepas dari langkah-langkah
yang mendukung kelangsungan pembelajaran. Energi panas biasa juga disebut kalor.
Energi panas memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Seperti
panas dapat digunakan untuk memasak. Selain itu, panas dapat juga digunakan untuk
menyetrika pakaian dan menghangatkan tubuh. Sumber panas, di antaranya
1. Api
Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, di antaranya untuk masak, menjalankan
mesin, serta memusnahkan sampah dan kuman. Namun, kamu harus hati-hati
menggunakannya. Api dapat menyebabkan kebakaran
2. Gesekan benda
energi panas juga dapat dihasilkan dari gesekan antara dua buah benda. Pada saat
udara dingin di pegunungan, orang yang mendaki gunung biasanya menggesek-
gesekkan kedua telapak tangannya untuk memperoleh energi panas sehingga
tubuhnya menjadi hangat.
3. Matahari
Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan oleh makhluk
hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup. Hal ini disebabkan karena energi matahari digunakan oleh tumbuhan
hijau untuk membuat makanan pada proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan
oleh tumbuhan hijau inilah yang digunakan oleh makhluk hidup lainnya sebagai
sumber makanan termasuk oleh manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, energi
matahari juga digunakan untuk alat pemanas yang biasanya diletakkan di atap rumah
atau hotel. Selain itu, pakaian yang kita pakai dapat kering sehabis dicuci karena
adanya energi panas yang dihasilkan oleh matahari. Energi panas juga digunakan
oleh petani untuk menjemur hasil panennya. Kemajuan bidang teknologi juga
menghasilkan temuan baru yang memanfaatkan energi matahari. Salah satunya
melalui pengembangan kendaraan bertenaga surya. Dalam teknologi ini, cahaya
matahari diubah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam aki. Nah, energi listrik
yang disimpan di dalam aki inilah yang digunakan untuk menggerakkankendaraan.
Bunyi merupakan sesuatu yang selalu kita dengar. Banyak macam bunyi yang kita
dengar. Ada bunyi kuat atau bunyi lemah. Bunyi yang tinggi atau bunyi yang lemah.
Bunyi yang teratur ataupun bunyi yang tidak teratur. Macam- macam bunyi tersebut
memiliki sumber bunyi. Bunyi dapat merambat. Proses perambatannya itulah yang
membuat dapat mendengar.
Semua benda yang dapat mengeluarkan bunyi disebut sumber bunyi. Bunyi yang
dihasilkan oleh sumber bunyi ada yang keras, ada pula yang lemah. Hal ini bergantung
pada kekuatan dari sumber bunyi tersebut.
a. Sumber Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Kita
Dalam kehidupan kita banyak sumber bunyi yang dapat kita temukan. Sumber bunyi
yang paling mudah tentunya adalah alat musik. Gitar, piano, gendang, angklung,
biola, suling, dan lainnya. Untuk menghasilkan bunyi yang diinginkan, masing-
masing alat musik tersebut memilki cara tersendiri. Gitar dan bas akan menghasilkan
bunyi apabila dipetik. Biola menghasilkan bunyi dengan cara digesek. Gitar dan biola
dapat menghasilkan bunyi karena adanya senar atau dawai. Bergetarnya senar dan
dawai pada biola dan gitar akan menghasilkan bunyi yang diinginkan.
b. Bunyi Dihasilkan Dari Benda yang Bergetar
Bunyi yang kita dengar dari sumber bunyi sebenarnya dapat didengar karena adanya
getaran dari sumber bunyi tersebut. Pada saat angklung kita gerakkan maka akan
diperoleh bunyi. Tetapi, jika angklung tersebut didiamkan maka angklung tidak dapat
mengeluarkan bunyi. Pada saat kita berbicara, pita suara yang ada di dalam
tenggorokan juga bergetar. Hal ini menunjukkan bahwa benda yang bergetar akan
menghasilkan bunyi.
Maka guru dapat menyampaikan materi mendeskripsikan energi panas dan bunyi
menggunakan Metode inkuiri langkah-langkahnya:
1. Orientasi
Merupakan langkah awal pelaksanaan metode inkuiri tentang kesiapan guru dan
sisiwa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
2. Merumuskan masalah
Siswa dibimbing untuk merumuskan permasalahan berdasarkan teori yang dikaji
contohnya “ mendeskripsikan energi panas dan bunyi.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan dari suatu hal. Perumusan hipotesis dilakukan
berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat. Siswa dibimbing untuk
merumuskan hipotesis berdasarkan permasalahan.
4. Melakukan percobaan
Percobaan dilakukan guna membuktikan kebenaran hipotesis yang sudah dibuat.
Percobaan yang sudah dilakukan akan meghasilkan data.
5. Menarik kesimpulan
Melalui percobaan yang sudah dilakukan dan menghasikan data yang dihasilkan dan
dibahas secara besama-sama. Kemudian siswa menyimpulkan sendiri dengan
bimbingan guru.
6. Mempresentasikan hasil
Presentasi dilakukan sebagai tempat siswa menyampaikan hasil percobaan yang
sudah dilakukan.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kebenaran.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Metode inkuiri adalah salah satu metode yang sangat menantang dan melahirkan
interaksi antara yang diyakini siswa sebelumnya terhadap suatu bukti baru untuk mencapai
pemahaman yang lebih baik, melalui proses dan metode eksplorasi dengan mengetes gagasan
baru. Dari hasil observasi di lapangan dan informasi dari wali kelas kemampuan siswa dalam
mendeskripsikan benda di sekitar. Metode inkuiri dapat dilakukan secara individu, kelompok
dan klasikal serta dengan tanya jawab, didiskusikan dan kegiatan di dalam kelas maupun di
luar kelas.
Metode inkuiri dilaksanakan dalam pembelajaran IPA untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah.
Metode inkuiri dalam pembelajaran energy dan bunyi di SD langkah-langkahnya yang
pertama Orientasi, Merumuskan masalah, Merumuskan hipotesis, Melakukan percobaan,
Menarik kesimpulan, Mempresentasikan hasil, Evaluasi
2. Saran
Disarankan kepada guru, dengan menggunakan metode inkuiri hendaknya menyiapkan
kondisi pembelajaran yang dapat membuat siswa memiliki motivasi untuk menemukan
sendiri fakta-fakta yang ada.dan sebaiknya metode inkuiri dipakai bukan saja sebagai alat
bagi pengajar untuk menyajikan bahan pengajaran, tetapi harus berfungsi sebagai alat bantu
bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA

David L, Haury. 1993. Teaching Science through Inquiry ERIC/CSMEE Digest.


http://scholar.google.com. 18 /12/ 2012 : 06.29

Departemen pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta :


depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses belajar mengajar. Bandung: bumi aksara.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standart proses pendidikan.


Jakarta: kencana prenada media.

Siahaan, sudirman. E-learning (pembelajaran elektronik) sebagai salah satu alternatif


kegiatan pembelajaran. http://balitbang.org. 18 /12/ 2012 : 07.00

You might also like