Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
TAHRIM
NIP: 197003202007011010
2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat serta
Pangkat, yang merupakan salah satu syarat yang harus disusun oleh setiap peserta, penulis ini
mengambil judul “Analisis Pengelolaan Penilaian Hasil Belajar Untuk Sekolah Dasar (Sd)
Selawat beriring salam tidak lupa juga penulis persembahkan kepangkuan junjungan alam
Nabi Besar Muhammad Saw, beserta keluarga , sahabat dan pengikut sekalian , yang telah
berjuang melawan kekafiran sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup dalam Agama
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunannya penulisan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik berupa
kesempatan, bimbingan moril maupun dukungan materil. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada : Keluarga tercinta yang
telah memberi cinta kasih, semangat dan dorongan moril.
Akhirnya penulis sangat menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis dan waktu yang tersedia
oleh karena itu sangat penulis harapkan kepada Allah SWT dengan berserah diri sambil
memanjatkan do’a semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi instansi
permanen penulis.
TAHRIM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum, proses pembelajaran, dan
penilaian proses dan hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan
terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam
dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum
yang baik dan proses pembelajaran yang benar perlu di dukung oleh sistem penilaian
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
proses baik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan demikian
diperlukan suatu pedoman penilaian yang memberikan fokus perhatian pada hal-hal
pada KI-3 dan KI-4. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, penulis paparkan Rumusan
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Penilaian
kurikulum 2013 ini merupakan sebuah konsep dasar dalam proses pembelajaran,
sehingga untuk mengeksplorasi tema ini penulis banyak menggunakan referensi yang
berkaitan dengan tema tersebut. Referensi tersebut berupa buku, majalah, Koran dan
B. Deskriptif
pengeloaan penilaian dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) , dari yang
bersifat induktif yaitu dimulai dengan pemberian berbagai kasus, fakta, contoh, atau
sebab yang mencerminkan suatu Konsep atau prinsip. Kemudian siswa dimbimbing
dari pelajaran tersebut. hingga secara deduktif. yaitu merupakan pemberian penjelasan
atau contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Hal ini menjelaskan teoritis ke bentuk
realities atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
C. Komparatif
Konsep dan atau teori tentang model dan pengelolaan penilaian dalam kurikulum 2014
ini telah ditemukan kemudian lalu dilakukan telaah melalui teknik pendekatan
kooperatif. Model komparasi ini sengaja dipilih untuk menjawab permasalahan yang
yang membicarakan tema penelitian ini. Komparasi ini lebih banyak bersifat simetris
D. Kritis-Reflektif
Selanjutnya untuk membuat sebuah evaluasi kritis atas semua data yang telah
disampaikan, penulis mencoba membuat sebuah dialog-analitis secara kritis. Model ini
sangat dibantu melalui interpretasi terhadap naskah ataupun buku. Menurut penulis
penelitian ini tidak cukup hanya merefleksikan data-data dan struktur faktual dalam
sebuah pengalaman, namun juga memerlukan sebuah ruang dialog secara kritis dengan
semua ilmu.
BAB III
PEMBAHASAN
tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga
penilaian tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa (Haryati, 2006: 46).
Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan siswa. Hal
ini perlu dilakukan bersama karena hanya guru yang bersangkutan yang paling tahu tingkat
pencapaian belajar siswa yang diajarnya. Selain itu siswa yang telah diberitahu oleh guru
tersebut bentuk/cara penilaiannya akan berusaha untuk meningkatkan prestasi belajarnya yang
Prinsip pengolaan penilaian berbasis kelas lainnya yaitu: tidak terpisahkan dari KBM,
menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan non tes),
antara lain meliputi: kumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (product), penugasan
(project), unjuk kerja (performance) dan tes tertulis (paper and pencil test). Setelah melakukan
serangkaian penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip di atas, maka orang tua siswa akan
menerima laporannya secara komunikatif dengan menitik beratkan pada kompetensi yang
Pengelolaan penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang
diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data yang diperoleh guru selama
pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang
sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh
potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-
masing.
Pengelilaan penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-
bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai
teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis
(paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil
kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri (Suharsini, 1987, 78).
Pengelolaan penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu
tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak
dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik
tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator
yang diharapkan.
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, terkait aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat dilakukan melalui berbagai teknik penilaian.
Penilaian aspek sikap diperoleh dengan menggunakan instrumen: (1) observasi; (2)
Penilaian diri sendiri; (3) Penilaian antarteman; dan (4) Jurnal catatan guru. Tetapi dalam
pengolahan nilai yang akan diisikan pada buku rapor, penilaian diri sendiri dan penilaian
antarteman hanya digunakan sebagai bahan konfirmasi. Sedangkan jurnal catatan guru
Meskipun nilai aspek pengetahuan diolah secara kuantitatif, tetapi yang diisikan di buku
rapor adalah deskripsi kualitatif. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif tentang apa
yang menonjol terkait kemampuan siswa dalam tiap muatan pelajaran, dan usaha-usaha
apa yang perlu untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Oleh sebab itu, sebelum
melaksan ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester
1. Menyusun kisi-kisi:
Untuk ulangan harian kisi-kisi bersumber dari muatan mata pelajaran pada KD
dari aspek pengetahuan (KI-3) yang terangkum dalam satu sub tema yang sesuai.
Untuk UTS kisi-kisi bersumber dari muatan mata pelajaran pada KD dari aspek
pengetahuan (KI-3) yang terangkum dalam dua tema yang sesuai. Untuk UAS
kisi-kisi bersumber dari muatan mata pelajaran pada KD dari aspek pengetahuan
3. Melaksanakan ulangan
kelemahan tiap siswa dari muatan-muatan mata pelajaran dalam satu perangkat
soal. Hasil analisis ini digunakan untuk program remidial dan pengayaan
Demikian juga untuk UTS dan UAS, dengan menggunakan langkah yang sama
tetapi dengan cakupan KD yang lebih luas. Untuk mengisi deskripsi pada rapor
tentang muatan mata pelajaran yang terangkum dalam ulangan haruan, UTS
dan UAS)
Penghitungan nilai capaian kompetensi siswa secara kuantitatif dilakukan untuk
1) Menghitung nilai harian (NH) . Nilai harian diperoleh dari hasil ulangan
harian. Nilai harian dapat diperoleh dari tes tulis, tes lisan, dan penugasan yang
kebutuhan pendidik.
dari hasil tes tulis yang dilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan
3) Menghitung nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) . Nilai UAS diperoleh dari
hasil tes tulis yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS mencakup
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma seperti berikut:
4) Penilaian Praktik
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan
sehingga penilaian tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa.
Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan
siswa. Untuk pengelolaan penilaian di SD dalam kurikulum 2013 pada KTI ini dapat
disimpulkan bahwa Pengelolaan Nilai Hasil Belajar bersumber dari Pengolahan Nilai
Aspek Pengetahuan, aspek ketrampilan dan Aspek Sikap yang diperoleh dengan
menggunakan instrumen: (1) observasi; (2) Penilaian diri sendiri; (3) Penilaian
antarteman; dan (4) Jurnal catatan guru. Tetapi dalam pengolahan nilai yang akan
diisikan pada buku rapor, penilaian diri sendiri dan penilaian antarteman hanya
B. Rekomendasi
Sekolah dasar tahun 2013, maka membawa konsekuensi adanya penyempurnaan dan
dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja,
Djariri, A.K. 2000. Model Pembelajaran Portofolio Terpadu dan Utuh. Bandung : PPKnH
UPI dan Ciced
Nur Fajar Arief, Dr. M.Pd, 2013 Materi TOT Kurilkulum 2013 Analisis SKL, KI KD, Kanwil
Kemenag Prov. Bali
Sarpani, Dr. Materi Model Kurikulum 2013, Materi TOT Kurilkulum 2013” Pusdiklat Teknis
Kegamaan Badan Litbang dan Agama Ciputat Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013, Panduan Teknis Kurikulum 2013 – Sekolah
Dasar (SD)
Muslich, Mansnur, 2009, KTSP, Pembelajaran berbasis Komoetensi n Konteks tual, Penerbit
Penerbit : PT Bumi Aksara Jakarta
Rina, Tri Kartika. 2006. Model Penilaian Berbasis Portofolio Sebuah Tinjauan Kritis. Tri
Kartika Rina@yahoo. com. (25 Februari 2006).
Sigalingging, H. 2003. Paparan Kuliah Evaluasi Pengajaran PKn. FIS UNNES.
Slameto. 1998. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Syafrizal, 2013, Materi TOT Kurilkulum 2013, Penilaian Autentik . Pusdiklat Teknis
Kegamaan Badan Litbang dan Agama Ciputat Jakarta.
Tim WI BDK Denpasar, 2013. Materi sosialisasi Kurikulum 2013, Kanwil Kemenag Se
wilayah Kerja