Professional Documents
Culture Documents
Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2009 sampai bulan juni 2009, dan
20
menggunakan jasa akuntan yang berasal dari lulusan Universitas Bina Nusantara,
- Data primer, adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan survey
dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner dari para alumni akuntansi
- Data sekunder, adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
dalam penelitian ini adalah modul visi dan misi jurusan akuntansi masing-
III.3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara dan Visi Misi Program Studi
Jurusan Akuntansinya
komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama
Modern Computer Course. Lembaga pendidikan ini merupakan milik dari keluarga
Bapak Joseph Wibowo (almarhum, nama beliau diabadikan sebagai nama kampus JWC
21
– The Joseph Wibowo Center for Advance Learning – di Jalan Hang Lekir). Berkat
landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan,
Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan,
(ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun
kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan
Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada
tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina
Nusantara.
Dalam usia jangka waktu yang cukup singkat, sebuah prestasi emas berhasil
dicapai oleh AMIK Bina Nusantara dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik
oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.
dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara didirikan dengan Program Strata-1
(S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu
Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara dilebur ke dalam STMIK
Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK Bina Nusantara berhasil memperoleh
status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan
22
pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister
bidang tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh
pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam Binus University pada
Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan
Program Pascasarjana.
program sarjana S1 yang unik dengan kompetensi yang jelas. Kurikulum Jurusan
mereka bekerja, selain tentunya memiliki landasan pengetahuan kuat dibidang akuntansi.
lulusannya akan dapat menjadi calon-calon pemimpin dan profesional yang andal dan
tujuan khusus dari jurusan akuntansi Universitas Bina Nusantara adalah sebagai berikut:
1. Mampu membuat dan menganalisa laporan keuangan. Keahlian ini didapat dari
23
2. Mampu membuat dan menganalisa sistem pengendalian akuntansi. Keahlian ini
ini didapatkan dari serangkaian mata kulian auditing dan perpajakan. Keahlian
tersedia.
khusus
berbasis lab komputer seperti Lab Audit Laporan Keuangan berbasis komputer,
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan perkembangan praktik akuntansi yang ada.
Financial Reporting Standards) ke dalam kurikulum dan juga memutakhirkan software
memberi ilmu dan keahlian tepat guna yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk menjadi
pengetahuan dan keahlian dasar akuntansi melalui praktik dan teori yang akan
dibutuhkan oleh industri baik pada masa ini maupun pada masa yang akan datang. Mata
Tujuan dari mata kuliah-mata kuliah pilihan adalah untuk memberikan peluang
Visi dari dari jurusan studi akuntansi di Universitas Bina Nusantara adalah
menjadi program studi yang diperhitungkan di Indonesia maupun secara global dengan
memberikan kontribusi yang positif bagi profesi dan masyarakat. Sedangkan misi
yang berkualitas dan dapat diperhitungkan dalam dunia akuntansi dan informasi
etika profesi yang berlaku. Disamping itu Program studi akuntansi di Universitas Bina
25
Nusantara ingin menghasilkan tenaga kerja akuntan yang dapat diandalkan dalam
Jurusan Akuntansinya
tahun 1957 oleh sekelompok sosiawan di lingkungan Perhimpunan Sosial Candra Naya
yang pada waktu itu masih bernama Sin Ming Hui.Atas prakarsa Drs. Kwee Hwat Djien,
pada tanggal 18 Juni 1959, mereka menyepakati untuk mendirikan suatu yayasan yang
diberi nama Yayasan Tarumanagara yang kemudian dikukuhkan berdirinya melalui Akte
oleh P.K. Ojong, SH pada rapat yayasan tanggal 3 Juli 1959. Usul itu didukung oleh
Moh. Said.Nama Tarumanagara diambil dari nama kerajaan yang pernah berdiri di
daerah yang kini menjadi Jawa Barat. Pada abad VI, di bawah pemerintahan Raja
meninggalkan beberapa prasasti yang tersebar di daerah Jawa Barat sekarang termasuk
Ciaruteun dan sungai Cisadane di daerah Bogor.Di samping badan hukum Sin Ming
Hui, beberapa nama berikut termasuk pula sebagai pendiri yayasan ini. Mereka adalah
Drs. Kwee Hwat Djien (H.K. Santoso), Mr. Auw Jong Peng Koen (P.K. Ojong), Drs.
Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan), Lim Toan Lok (Johannes Soewandi),Khoe Woen
Sioe, Mr. Drs. Go Tie Siem, Dr. Liem Tjien Kiat ( Eddy L. Waworuntu), Drs. Lo Kiem
26
Tjing, Drs.Lim Tjoeng Sen (Lutiarso Senoaji), Drs. Tjhio Jan Seng (Hadi Suryanto),
R.Supangat Prawirokoesoemo,SH, Lim Tjong Tong, Oey Kim Sen, Go King Liong,
Tjioe Bok San, dan Gan Hok Lin,SH (Ganis Suryahudaya). Setelah Yayasan
Tarumanagara berdiri maka disusunlah pengurus yayasan yang pertama dengan formasi
sebagai berikut : Ketua Drs. Kwee Hwat Djien (H.K. Santoso) Wakil ketua R. Supangat
Wakil penulis Drs. Kho Han Tiong (A. Kahono) Bendahara Hazil Tanzil Wakil
bendahara Drs. Tjhio Jan Seng (Hadi Suryanto) Para pembantu Mr. Auw Jong Peng
Koen (P.K.Ojong) Mr.Drs. Go Tie Siem Go King Liong Oey Kim Sen R.M. Padmo
Sumasto,SH Lie Beng Giok (L.B.G. Surjadinata) Maksud dan dan tujuan pendirian
yayasan ini adalah " Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, pengajaran,
Candra Naya, Jalan Gajah Mada nomor 188, yayasan mendirikan Perguruan Tinggi
oleh Drs. Kho Oen Bik sebagai Dekan dan Drs. Lo Kiem Tjing sebagai Wakil Dekan.
Kemudian pada tanggal 3 Februari 1960 rapat dilanjutkan dengan membahas rencana
pendidikan sekolah kejuruan teknik. Sebagai tindak lanjut dari pembahasan ini, pada
tanggal 24 Oktober 1960, Ir. Ong Tjing Jong ditunjuk untuk membentuk sebuah panitia
persiapan pendirian sekolah teknik. Hasil kerja panitia ini dibahas dalam rapat yayasan
tanggal 7 September 1962, dan rapat memutuskan untuk mendirikan Sekolah Kejuruan
Teknik Arsitektur dengan pimpinan Ir. Hadmadi sebagai ketua dan Ir. W. Pragantha
27
sebagai sekretaris. Pada saat peresmian tanggal 1 Oktober 1962, sekolah ini dijadikan
Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur. Fakultas ini merupakan salah satu Jurusan Teknik
untuk menumbangkan Orde Lama dan untuk menegakkan Orde Baru, perkuliahan-
perkuliahan tidak berjalan menurut rencana dan jadwal, bahkan Fakultas Bahasa-bahasa
Modern, Jurusan Bahasa Inggris terpaksa ditutup dan mahasiswanya dengan rasa berat
tahun 1967 merupakan tahun awal kebangkitannya kembali. Pada tahun itu diresmikan
penggunaan kampus Jalan S. Parman dan Patut dicatat bahwa yang mewakili Gubernur
DKI adalah Wakil Gubernur Bapak Dr. R. Soewondo, yang kemudian pada tahun 1974
tersebut adalah Fakultas Psikologi dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Disusul
kemudian Fakultas Teknologi Informasi yang telah dibuka sebelumnya sebagai Program
Studi Teknik Informatika pada tahun akademik 1992/1993. Dengan demikian pada saat
Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Informasi; serta tiga Program Magister yaitu
Program Magister Ilmu Hukum, Program Magister Teknik Sipil, dan Program Magister
Manajemen.
menjawab tantangan dunia usaha yang mengglobalisasi terutama ahli dalam hal analisis
28
masalah keuangan perusahaan.Visi dari program studi akuntansi di Universitas
Tarumanagara adalah menjadi unggul dalam bidang akuntansi di dalam negeri dan
diperhitungkan dalam kancah regional. Sedangkan misi dari program studi akuntansi di
III.3.1.3 Sejarah Universitas Atma Jaya dan Visi Misi Program Studi Jurusan
Akuntansinya
Unika Atma Jaya merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para
Uskup se-Jawa pada Juni 1952. Dalam pertemuan itu diutarakan kemungkinan
terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan muda
Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang kemudian mendirikan sebuah
perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Mereka antara lain: Ir. J.P. Cho, Ir. Lo Siang Hien-Ginting, Drs. Goei Tjong Tik, I.J.
Kasimo, J.B. Legiman, S.H., Drs. F.X. Seda, Pang Lay Kim, Tan Bian Seng, Anton M.
Pada tahun-tahun awal, Unika Atma Jaya dibantu oleh para suster Ursulin,
Banteng Utara dan kompleks Santa Theresia, Menteng. Sejak tahun 1967, Atma Jaya
29
Fakultas Kedokteran (FK), Rumah Sakit Atma Jaya (RSA), dan Rumah Duka Atma
Jaya.
Atma Jaya berarti Rohlah yang jaya. Roh yang jaya memberi semangat untuk
adalah orientasi utama. Kini, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan fakultas dengan
15 program studi untuk program sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana dengan 2
program magister: Magister Manajemen (MM) dan Magister Linguistik Terapan Bahasa
Inggris(LTBI)pada tahun 1992 dan satu program doktor Linguistik Terapan Bahasa
Inggris (LTBI)pada tahun 2002/2003. Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu
Administrasi (FIA) berdiri pada tahun 1960, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) tahun 1961, Fakultas Hukum (FH) tahun 1965,
Fakultas Kedokteran (FK) tahun 1967, Fakultas Psikologi (FP) tahun 1992 dan Program
Magister Profesi Psikologi tahun 2005, serta Fakultas Teknobiologi (FTb) tahun 2002.
pendirian Universitas Katolik di Jakarta yang tercetus pada rapat para uskup di Jakarta
pada Juni 1952, didirikan Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan Katolik
pada 1 Juni 1960, dan Yayasan inilah yang mendirikan Universitas Katolik
lingkungan Unika Atma Jaya, dan memulai perkuliahannya dalam bulan Oktober 1960.
Pada mulanya fakultas ini hanya mempunyai satu jurusan, yaitu jurusan Manajemen,
dengan program studi Ekonomi Perusahaan; tahun 1974 dibuka jurusan lagi, jurusan
Akuntansi, dan tahun 1992 dibuka satu jurusan lagi Ilmu Ekonomi dan Studi
30
Pembangunan (IESP), sehingga program studi yang ada hingga saat ini adalah Program
Fakultas lain yang berdiri setelah Fakultas Ekonomi adalah Fakultas Ilmu
Administrasi (1960), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1961), Fakultas Teknik
(1961), Fakultas Hukum (1965), Fakultas Kedokteran (1967), Fakultas Psikologi (1992),
mulai 16 Oktober 1992 membuka Program Magister dalam bidang studi Linguistik
Terapan dengan fokus Bahasa Inggris (LTBI). Bidang studi ini kemudian diikuti oleh
bidang studi Manajemen (MM) sejak 4 Oktober 1993. Dan terakhir dibuka Program
Doktoral dengan bidang studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris pada tahun 2002.
Kurikulum Periode Akuntansi sejak tahun 2003 berubah dari kurikulum berbasis
keuangan dan perpajakan. Tahun 2006 menambah satu peminatan baru yaitu Analisis
Mata kuliah yang ada adalah mata kuliah yang bernuansa praktek seperti
sistem, perpajakan untuk specialize industries, dll. yang khusus diadakan untuk
yaitu praktek pemeriksaan akuntansi, praktek sistem informasi akuntansi dan praktek
31
akuntansi yunior dan konsultan pajak yunior. Lulusan Prodi Akuntansi dikenal oleh
industri sebagai seorang pribadi yang tangguh, ulet, tekun, setia pada perusahaan dan
berintegrasi tinggi, sehingga permintaan tenaga kerja lulusan dari industri ke Prodi
program studi yang unggul dalam kajian pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi
yang secara konsisten mewujudkan perpaduan antara iman kristian, teknologi dan
budaya Indonesia serta mampu menghadapi perubahan tuntutan, kemajuan dan evolusi
baru dalam akuntansi baik secara nasional maupun global. Sedangkan misi dari program
studi akuntansi di Universitas Atma Jaya terbagi atas empat misi, yaitu pertama,
sumbangsih berupa analisa, uraian, kajian penelitian dan pembaharuan ilmu akuntansi
program strata satu (S1) yang menekankan pada penelitian yang berbasis kompetensi,
teknologi, etika dan tanggung jawab sosial. Ketiga, membangun dan mengembangkan
kegiatan akademik agar tercipta komunitas ilmiah. Dan yang terakhir adalah
Jenis skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ordinal
adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi
32
sampai jenjang terendah atau sebaliknya. (Riduwan, 2006: 82) Instrumen yang
pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tenaga atau fenomena sosial”
(p132). Sugiyono juga berpendapat bahwa, Kebaikan tipe likert adalah variabel yang
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang didapat berupa
33
III.3.3 Metode Penentuan Responden
yang menjadi objek penelitian. (Riduwan, 2002:3) Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. (Riduwan,
2006:56) dalam penelitian ini peneliti menentukan responden dengan kategori sebagai
berikut:
minimal 3 bulan dan maksimal 3 tahun. Atau setidaknya tidak lebih dari 3
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi”. Perumusan analisis data akan dilakukan per pertanyaan mengenai
tujuan penelitian.
34
2. Pertanyaan 2 : Pengetahuan profesional apa saja yang menjadi kekuatan di
universitas masing-masing?
menggunakan metode analisis deskriptif dengan menghitung modus, mean, median, min
dan max. Modus sering juga disebut dengan mode, modus adalah nilai pertanyaan
(atribut) yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dapat dipakai terhadap data
kuantitatif dan data kualitatif. (Soegyarto, 2003:82) Mean atau rata-rata hitung
merupakan suatu bilangan tunggal yang dipergunakan untuk mewakili nilai sentral dari
istilah rata-rata dari istilah dari rata-rata hitung. Bagi kelompok data, rata-rata adalah
nilai rata-rata dari data itu. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari
nilai pertanyaan (data) sedemikian rupa sehingga setengah dari rangkaian itu
mempunyai nilai yang lebih kecil dari atau sama dengan nilai media. Sedangkan
setengahnya lagi memiliki nilai yang sama dengan atau lebih besar dari nilai median.
Median dapat juga disebut rata-rata letak karena yang menjadi dasar adalah letak
ragam satu arah (one-way ANOVA). Menurut Riduwan (2006), “Anava atau analysis of
variance (anova) adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih
35
dari dua rata-rata”. Anova lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test), sedangkan arti
variansi atau varians itu asal usulnya dari pengertian konsep “ Mean Square” atau
JK
KR=
dk
VA KRA JKA : dkA Varians Antar Group
Fhitung = = = =
VD KRD JKD : dkD Varians Dalam Group
Dimana:
Varians dalam group dapat juga disebut Varians kesalahan (Varians Galat). Lebih lanjut
dapat dirumuskan:
2
∑ (∑XAi) (∑XT)2
JKA= - Untuk dkA = A - 1
nAi N
36
2
(∑XAi)
JKD= ∑X 2t ‐ ∑ Untuk dkD = N - 1
nAi
(∑XT)2 = Sebagai faktor koreksi
N
Keterangan :
1. Survei
akuntan.
tingkat akhir universitas Bina Nusantara untuk dilakukan uji validitas dan uji
37
reliabilitas agar teruji ketepatannya dan kehandalannya. Jumlah pertanyaan
Konsep validitas dan reliabilitas adalah hasil penelitian yang valid, bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
para obyek yang diteliti. Sedangkan hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat
a) Uji validitas
tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Uji validitas digunakan untuk
mendefinisikan suatu variabel. Daftar pernyataan ini pada umum nya mendukung
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pernyataan. Hasil r hitung dibandingkan
sampel)
38
• Jika r tabel < r hitung maka valid
Tabel III.1
Item-total Statistics
valid karena r hitung dari setiap pertanyaan ( corrected item-total correlation) > r
tabel (0.133).
39
Tabel III.2
Item-total Stastistics
dikatakan valid karena r hitung dari setiap pertanyaan > daripada r tabel (0.133)
40
Tabel III.3
Item-total Statistics
b) Uji reliabilitas
Alpha, karena rumus Alpha ini dapat diterapkan bagi mahasiswa yang
menyusun skripsi atau tesis dan menguji reliabilitas angket yang digunakan
kesalahan fatal yang paling sering ditemui dalam menguji dan menghitung
- Jika nilai Alpha < 0.70 maka tidak reliable
Tabel III.4
Tabel III.5
42
Tabel III.6
43