Professional Documents
Culture Documents
Moh. Nasih
Universitas Airlangga
mhnasih@yahoo.com
Moh. Madyan
Universitas Airlangga
muhammad_madyan@yahoo.com
Abstract
This study examines the direct and indirect impacts of earnings quality on cost of equity capital by
using path analysis. The quality of earnings is measured by two proxies, namely discretionary
accrual and income smoothing. Information asymmetry is used as mediating variable. This study
uses 3 years sample period, ie 2008–2010. This study finds that information asymmetry has two
important roles in determining the cost of equity capital. Firstly, information asymmetry affects
positively to cost of equity capital, and secondly, information asymmetries serve as mediator between
earnings quality measured by discretionary accrual and the cost of equity capital. Nevertheless, there
is no significant direct and indirect relationship between earnings quality and the cost of capital
when earnings quality was measured by income smoothing.
Abstrak
Penelitian ini menguji dampak langsung dan tidak langsung dari kualitas laba terhadap biaya modal
ekuitas dengan menggunakan analisis jalur. Kualitas laba diukur dengan dua proksi, yaitu
discretionary accrual dan perataan laba. Penelitian ini menggunakan asimetri informasi sebagai
variabel pemediasi. Perioda penelitian yang digunakan adalah 3 tahun yaitu tahun 2008‒2010.
Penelitian ini menemukan asimetri informasi memiliki dua peran penting dalam penentuan biaya
modal ekuitas. Pertama, asimetri informasi berpengaruh positif terhadap biaya modal ekuitas, dan
kedua asimetri informasi merupakan mediator antara kualitas laba yang diukur dengan discretionary
accrual dan biaya modal ekuitas. Namun demikian, penelitian ini tidak berhasil menemukan
pengaruh langsung dan tidak langsung dari kualitas laba yang diukur dengan perataan laba terhadap
biaya modal ekuitas.
1
Penulis adalah mahasiswa program doktor (S3) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 222
Kata kunci: asimetri informasi, cost of equity capital, discretionary accrual, kualitas laba,
perataan laba
Risiko informasi sebagaimana disampaikan antara kualitas laba, asimetri informasi dan
oleh Lambert et al. (2011) seringkali biaya modal ekuitas serta mengujinya secara
diproksikan dengan kualitas laba. Laba empiris dalam konteks perusahaan yang
dikatakan berkualitas tinggi apabila mampu terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jadi, tujuan
menyediakan informasi yang reliabel dari studi ini adalah menguji asosiasi antara
mengenai kondisi kinerja keuangan kualitas informasi, asimetri informasi dan
perusahaan yang relevan untuk pengambilan biaya ekuitas dalam satu rerangka empiris
keputusan (Dechow et al. 2010). yang komprehensif. Dengan kata lain, studi ini
Dari dua aliran riset analitis yang berupaya untuk mengkombinasikan dua ide
dikemukakan oleh Diamond dan Verrecchia fundamental yang dikemukakan oleh Diamond
(1991) dan Lambert et al. (2011) terdapat pola dan Verrecchia (1991) dan Lambert et al.
hubungan yang berbeda. Aliran riset yang (2011).
pertama menunjukkan hubungan antara Bhattacharya et al. (2012) merupakan
asimetri informasi dan biaya modal ekuitas, peneliti yang memelopori untuk
sedangkan aliran riset yang kedua mengintegrasikan hubungan antara kualitas
menggambarkan hubungan antara kualitas laba laba, asimetri informasi dan biaya modal
dan biaya modal ekuitas. Pengintegrasian ekuitas. Mereka meneliti hubungan ketiga
kedua aliran riset tersebut diharapkan dapat konstruk tersebut dengan menggunakan
memberikan rerangka teori yang lebih analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian
komprehensif. Namun demikian, upaya untuk mereka menemukan adanya hubungan
mengintegrasikan kedua bentuk hubungan langsung dan tidak langsung antara kualitas
tersebut dalam riset empiris masih sangat laba dan biaya modal ekuitas.
minim. Mayoritas penelitian sebelumnya Berbeda dengan Bhattacharya et al.
menguji hubungan antara kualitas laba, (2012), penelitian ini menggunakan rerangka
asimetri informasi dan biaya modal ekuitas teori mikrostruktur pasar untuk mengukur
secara parsial (misalnya, Handa dan Linn asimetri informasi. Berdasarkan literatur
1993; Komalasari dan Baridwan 2001; mikrostruktur pasar (misalnya Easley dan
Bhattacharya et al. 2013; Eliwa et al. 2016). O’Hara 1987), asimetri informasi antara
Kualitas laba tidak hanya memengaruhi partisipan pasar dicerminkan dari komponen
investor melainkan juga perusahaan. Bagi adverse selection dari bid ask spread.
perusahaan, menerbitkan informasi yang Penggunaan komponen adverse selection ini
berkualitas rendah dapat menyebabkan dinilai lebih mampu merepresentasikan situasi
tingginya biaya modal, dan hal ini dapat asimetri informasi antara partisipan yang
mengganggu kinerja perusahaan karena memiliki informasi lebih lengkap (disebut
semakin sedikit peluang investasi yang dapat informed trader) dan partisipan yang memiliki
diambil. Bagi partisipan pasar, buruknya informasi yang sedikit (disebut uninformed
kualitas informasi dapat meningkatkan trader).
keraguan mengenai kinerja perusahaan Bhattacharya et al. (2013) telah menguji
sedemikian rupa sehingga asimetri informasi hubungan antara kualitas laba dan asimetri
di antara partisipan pasar meningkat. informasi. Proksi asimetri informasi yang
Tingginya tingkat asimetri informasi digunakan oleh Bhattacharya et al. (2013)
mendorong turunnya likuiditas saham dan mirip dengan Bhattacharya et al. (2012) yaitu
akibatnya return yang diminta oleh investor menggunakan effective spread dan price
meningkat yang pada gilirannya meningkatkan impact yang mencerminkan kecepatan
biaya modal perusahaan. Rerangka teoretis ini penyesuaian perubahan harga. Kelemahan dari
tampak kuat di literatur keuangan, namun penggunaan effective spread untuk mengukur
belum banyak didukung oleh bukti empiris asimetri informasi adalah effective spread
yang kuat terutama di Indonesia. merupakan ukuran yang kasar (noisy measure)
Berdasarkan latar belakang tersebut, isu karena mengandung tiga jenis biaya yang
utama yang diangkat dalam penelitian ini dihadapi oleh dealer, yaitu biaya pemrosesan
adalah bagaimana mengintegrasikan hubungan pesanan (order processing cost), biaya
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 224
saham agar dapat diperdagangkan sesuai Verrecchia (2004) menyatakan bahwa laporan
dengan permintaan. kinerja (misalnya laporan laba) berperan dalam
3) Adverse selection component, menyelaraskan kepentingan perusahaan dan
mencerminkan sebuah harga (reward) yang investor terkait dengan investasi modal. Dalam
diberikan kepada pedagang sekuritas untuk konteks perencanan investasi, pelaporan
mengambil suatu risiko ketika berhadapan keuangan yang berkualitas buruk dapat
dengan investor yang memiliki informasi merusak koordinasi antara perusahaan dan
superior (informed trader), komponen ini investornya karena ketidakpastian tentang
terkait erat dengan arus informasi di pasar presisi dan akurasi dari informasi keuangan
modal. sehingga menciptakan risiko informasi bagi
investor. Investor mengantisipasi risiko
Berkaitan dengan kualitas informasi, informasi ini dengan cara menuntut premi
fokus perhatian penelitian ini adalah pada risiko yang lebih tinggi atas modal yang akan
komponen adverse selection. Penelitian yang ditanamkan dalam perusahaan. Tingginya
dilakukan oleh Bagehot (1971) dan Easley dan premi risiko ini secara langsung menyebabkan
O’Hara (1987) telah mengembangkan model tingginya biaya modal yang ditanggung oleh
teoretis yang menghubungkan arus informasi perusahaan. Leuz dan Verrecchia (2004) juga
terhadap bid ask spread. Premis yang mereka menegaskan bahwa sebagian dari risiko
ajukan adalah bahwa sebagian investor informasi ini termasuk dalam kategori risiko
memiliki lebih banyak informasi mengenai yang tidak dapat didiversifikasikan.
nilai saham dibandingkan dealer. Dealer Easley dan O’Hara (2004) juga
mengetahui bahwa informed trader ini hanya menyatakan bahwa risiko informasi yang
akan berdagang jika dipandang dihadapi oleh uninformed traders tidak dapat
menguntungkan bagi mereka. Disisi lain, didiversifikasi. Dalam modelnya, semakin
dealer juga mengetahui bahwa mereka akan banyak informasi privat yang dimiliki oleh
memperoleh keuntungan bila berdagang informed investor maka risiko bagi uninformed
dengan uninformed trader. investor yang memegang saham meningkat,
Model ini menyatakan bahwa dealer karena investor yang memiliki informasi privat
menetapkan bid-ask spread sedemikian rupa akan mampu memperbaiki komposisi
sehingga keuntungan yang diharapkan dari portofolionya dengan lebih baik dibandingkan
uninformed trader dapat menutup kerugian uninformed investor. Jadi, uninformed investor
dari informed trader. Oleh karena itu, menghadapi risiko informasi sistematik (yaitu
komponen adverse selection dari spread ini risiko yang tidak dapat didiversifikasi),
akan lebih besar ketika dealer memprediksi sehingga mereka menuntut return yang lebih
bahwa potensi untuk bertransaksi dengan tinggi (yaitu membebankan biaya modal
informed trader lebih besar, atau ketika dealer ekuitas yang lebih tinggi) sebagai kompensasi.
meyakini bahwa informed trader memiliki Easley dan O’Hara (2004) menegaskan bahwa
informasi yang lebih akurat. Dalam kondisi ini besarnya informasi privat dan rendahnya
maka komponen adverse selection dari bid-ask presisi informasi menunjukkan besarnya risiko
spread merefleksikan tingkat risiko asimetri informasi dan menyebabkan tingginya
informasi yang dipersepsikan oleh dealer. Jadi, required return.
ketika dealer bertransaksi dengan informed Franchis et al. (2004) menguji pengaruh
trader maka biaya transaksi akan meningkat, kualitas informasi akuntansi yang diukur
dan adanya asimetri informasi akan membawa dengan 7 atribut kualitas laba terhadap biaya
pada bid-ask spread yang lebih besar. modal. Atribut kualitas laba diukur dengan
menggunakan basis akuntansi dan basis pasar.
Kualitas Laba dan Biaya Modal Ekuitas Penelitian tersebut menemukan bahwa secara
Hubungan antara kualitas laba dan biaya umum perusahaan dengan kualitas laba yang
modal ekuitas dijelaskan melalui teori rendah menanggung biaya modal yang lebih
penetapan harga risiko informasi (theory of the besar. Secara lebih spesifik, Franchis et al.
pricing of information risk). Leuz dan (2005) menguji keterkaitan antara kualitas
227 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242
akrual perusahaan dengan biaya modal. akan lebih besar untuk sekuritas dengan bid-
Franchis et al. (2005) menyatakan bahwa ask spread yang lebih lebar karena investor
kualitas akrual yang digunakan dalam menuntut return yang lebih tinggi guna
penelitiannya mampu merefleksikan tingkat menutupi tambahan biaya transaksi yang
risiko informasi yang ditanggung oleh investor ditanggungnya. Publikasi informasi yang
dan menemukan bahwa rendahnya kualitas dilakukan perusahaan dapat mengurangi biaya
akrual perusahaan diasosiasikan dengan adverse selection dari bid-ask spread sehingga
tingginya biaya modal perusahaan baik biaya biaya modal ekuitas juga turun.
modal utang ataupun biaya modal ekuitas. Diamond dan Verrecchia (1991)
Seirama dengan Franchis et al. (2004, 2005), mengembangkan suatu model analitis yang
Bhattacharya et al. (2013) menemukan bahwa menguji sebab dan akibat dari likuiditas saham
perusahaan dengan kualitas laba yang rendah serta dampaknya terhadap harga saham dan
menanggung asimetri informasi yang lebih biaya modal. Keduanya mengidentifikasi
besar dibandingkan dengan perusahaan dengan bahwa penurunan asimetri informasi
kualitas laba yang bagus di sekitar tanggal menurunkan biaya modal. Riset analitis
pengumuman laba. lainnya dilakukan oleh Handa dan Linn (1993),
Dutta dan Nezlobin (2016) meneliti Coles et al. (1995) dan Clarkson et al. (1996).
dampak pengungkapan informasi pada biaya Mereka menyimpulkan bahwa makin banyak
modal ekuitas dan kesejahteraan investor. pengungkapan yang dilakukan oleh
Hasil riset mereka menemukan bahwa perusahaan maka biaya modal ekuitas akan
peningkatan presisi pengungkapan informasi turun akibat turunnya estimasi risiko
publik mendorong turunnya biaya modal. sistematis.
Hasil ini bukan tidak konsisten dengan Francis Komalasari dan Baridwan (2001)
et al. (2004) karena kualitas pengungkapan mencoba untuk menguji riset analitis Diamond
informasi dapat menjadi substitusi bagi dan Verrecchia (1991) secara empiris.
kualitas laba (Mouselli et al. 2012). Oleh Keduanya menemukan hubungan positif
karena itu, hipotesis alternatif yang diajukan antara asimetri informasi dan biaya modal
adalah: ekuitas di Bursa Efek Jakarta. Artinya bahwa
H1: Kualitas laba berpengaruh negatif semakin kecil asimetri informasi yang terjadi
terhadap biaya modal ekuitas. diantara partisipan pasar modal maka semakin
kecil biaya modal ekuitas yang ditanggung
Asimetri Informasi Dan Biaya Modal oleh perusahaan. Hasil empiris ini mendukung
Ekuitas rerangka teoretis yang dikembangkan oleh
Hubungan antara asimetri informasi dan Diamond dan Verrecchia (1991). Lebih lanjut,
biaya modal ekuitas bisa dijelaskan dari Komalasari dan Baridwan (2001) menemukan
literatur tentang mikrostruktur pasar finansial. bahwa ukuran perusahaan memengaruhi biaya
Model asimetri informasi mengimplikasikan modal ekuitas perusahaan. Semakin besar
bahwa informasi publik yang mampu ukuran perusahaan maka penurunan biaya
menurunkan asimetri informasi diantara modal ekuitas sebagai akibat dari penurunan
pelaku pasar seharusnya diikuti dengan asimetri informasi lebih besar dibandingkan
penurunan spread yang ditetapkan oleh dealer. dengan perusahaan kecil.
Model analitis yang dikemukakan oleh Kyle Pada awal analisisnya, Easley dan
(1985) dan Glosten dan Milgrom (1985) O’Hara (2004) membedakan dampak
menunjukkan bahwa asimetri informasi akan perbedaan komposisi informasi antara
meningkatkan adverse selection risk bagi informasi publik dan informasi privat terhadap
liquidity traders sehingga mereka melebarkan harga aset. Keduanya berpendapat bahwa
bid-ask spread. Lebarnya bid-ask spread uninformed investor mengakui bahwa mereka
menyebabkan turunnya likuiditas saham memiliki information disadvantage
tersebut. dibandingkan informed investor sehingga
Secara teoretis, Amihud dan Mendelson mereka cenderung memegang sekuritas dalam
(1986) menyatakan bahwa biaya modal ekuitas jumlah yang lebih sedikit. Pada gilirannya,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 228
pemilihan proyek investasi akan lebih akurat H3: Kualitas laba berpengaruh negatif
sehingga biaya modal perusahaan menjadi terhadap asimetri informasi
rendah dan pada akhirnya mendorong pada H4: Asimetri informasi memediasi
pertumbuhan perekonomian yang lebih cepat. hubungan antara kualitas laba dan
Bhattacharya et al. (2012) menggunakan biaya modal ekuitas
analisis jalur (path) untuk meneliti peran
asimetri informasi sebagai variabel pemediasi
antara kualitas laba dan biaya modal ekuitas. METODE PENELITIAN
Mereka menemukan bahwa hubungan antara
kualitas laba dan biaya modal ekuitas lebih Model Penelitian
penting dibandingkan hubungan tidak Model penelitian yang digunakan
langsungnya. Hipotesis yang diuji adalah: adalah sebagai berikut:
Asimetri
Informasi (AI)
Gambar 1
Model Hubungan Kualitas Laba, Asimetri Informasi dan Biaya Modal Ekuitas
Model dasar untuk menguji hipotesis krisis global, namun penelitian ini tetap
adalah sebagai berikut: menggunakannya sebagai batas awal perioda
penelitian karena penelitian pada akhirnya
𝑖 = + 𝑖 + 𝐴𝑖 + 𝑖 + menggunakan data tahunan sebagai dasar
𝑖 + 𝜀𝑖 ….. (1) menguji hipotesis, sehingga fluktuasi harian
yang terjadi pada semester kedua tahun 2008
CECit adalah biaya modal ekuitas untuk teragregasi bersama dengan data pada semester
perusahaan i pada waktu t, EQit adalah kualitas pertama tahun 2008.
laba untuk perusahaan i pada waktu t yang Penelitian ini menggunakan purposive
diukur dengan menggunakan ADA dan sampling untuk memilih observasi penelitian.
SMOOTH (pengukuran ini akan dijelaskan di Kriteria sampel yang digunakan dalam
seksi 3.2.), AIit adalah asimetri informasi untuk penelitian ini adalah:
perusahaan i pada waktu t, dan ε adalah 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
kesalahan residu. Variabel LEV yang Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004.
menunjukkan tingkat financial leverage Pemilihan perusahaan manufaktur ini
perusahaan i pada tahun t dan GROWTH yang didasarkan pada dugaan bahwa jumlah
merefleksikan tingkat pertumbuhan perusahaan manufaktur yang cukup besar
perusahaan i pada tahun t merupakan dua dan memiliki karakteristik laporan
variabel kontrol yang memengaruhi CEC. keuangan yang relatif homogen.
2) Saham perusahaan diperdagangkan secara
Sampel, Variabel Dan Metoda Analisis aktif di pasar modal. Definisi perdagangan
Periode penelitian yang digunakan untuk aktif yang digunakan dalam penelitian ini
menguji hipotesis adalah tahun 2008—2010. adalah minimal terdapat transaksi
Meskipun pada tahun 2008 terdapat fenomena
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 230
Tabel 1
Statistik Deskriptif
Jumlah Nilai Nilai Nilai Rata- Deviasi
Variabel
Observasi Minimum Maksimum Rata Standar
ADA 209 0.0002 0.4985 0.0784 0.0720
SMOOTH 209 -30.040 -0.0226 -1.2222 3.1666
AI 209 1.0348 136.5536 27.0716 22.0995
CEC 209 0.0659 12.8637 6.8112 3.5094
LEV 209 0.0001 1.3158 0.1525 0.1652
GROWTH 209 -16.3069 10.4795 1.7124 1.8075
Tabel 1 menunjukkan nilai deviasi bahwa beberapa data menyimpang dari nilai
standar yang melebihi nilai rata-ratanya adalah rata-ratanya dan praktik perataan laba tampak
variabel kualitas laba yang diukur dengan lebih variatif dibandingkan discretionary
menggunakan perataan laba (SMOOTH). Nilai accrual (ADA).
deviasi standar variabel tersebut diatas nilai Berikut ini disajikan nilai rata-rata per
rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa tahun untuk setiap variabel untuk mengetahui
variasi data dari variabel tersebut cukup tinggi. perkembangan masing-masing variabel.
Tingginya deviasi standar mengindikasikan
Tabel 2
Nilai Rata-Rata Variabel per Tahun: 2008-2010
Tahun
Variabel
2008 2009 2010
ADA 0,0822 0,0680 0,0852
SMOOTH -1,2395 -1,2716 -1,1499
AI 27,6854 26,6444 26,8168
CEC 10,8721 4,7344 4,3302
LEV 0,1714 0,1309 0,1537
GROWTH 1,9678 1,5183 1,2334
Tingginya CEC pada tahun 2008 tidak langsung antara variabel endogen dan
mengisyaratkan bahwa asimetri informasi variabel eksogen.
yang tinggi mendorong investor untuk Pada tahap awal, hasil pengujian
menuntut tingkat return yang lebih besar dalam menggunakan regresi berganda
rangka mengantisipasi potensi kerugian yang mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap
akan ditanggung ketika berhadapan dengan asumsi klasik yaitu autokorelasi. Guna
informed investor ketika berinvestasi di aset mengatasi hal tersebut, penelitian ini
yang berisiko. Sementara itu, pada tahun 2009 menggunakan mekanisme transformasi
dan 2010 tingkat suku bunga SBI mengalami dengan metode Cochrane Orcutt. Hasil
penurunan yang cukup besar dibandingkan transformasi tersebut menghasilkan data yang
pada tahun 2008. bebas dari autokorelasi dengan tingkat outlier
Sementara itu, perkembangan variabel yang minim. Selain itu, penelitian ini juga
kontrol tingkat leverage (LEV) menunjukkan mengeluarkan perusahaan sampel yang
pola yang berfluktuasi dalam kurun waktu 3 memiliki nilai biaya modal ekuitas negatif.
tahun. Di sisi lain, tingkat pertumbuhan
perusahaan (GROWTH) justru cenderung Kualitas Laba Diukur dengan Discretionary
menurun selama perioda penelitian. Acrual (ADA)
Penelitian ini menggunakan analisis
Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung regresi untuk menguji pengaruh langsung dan
Kualitas Laba Terhadap Biaya Modal tidak langsung kualitas laba (EQ) terhadap
Ekuitas biaya modal ekuitas (CEC). Dasar pengujian
Guna menguji hipotesis dengan mediasi ini mengacu pada Baron dan Kenny
menggunakan path analysis, terlebih dahulu (1986) dengan langkah-langkah sebagai
ditetapkan pola hubungan yang terjadi diantara berikut:
variabel endogen dan eksogen. Path analysis 1) Menguji pengaruh kualitas laba terhadap
tidak menentukan arah hubungan kausalitas biaya modal ekuitas (CEC) dengan
antara 2 variabel. Oleh karena itu peneliti harus persamaan estimasi sebagai berikut:
membuat kerangka hipotesis yang kuat guna 𝑖 = + 𝐴 𝐴𝑖 +
menentukan arah hubungan kausalitas antar 𝑖 + 𝑖 + 𝜀𝑖 ….
variabel. Artinya, peneliti harus menentukan (7)
variabel yang menjadi mediasi dan variabel Hasil pengujian ini digunakan untuk
yang menjadi konsekuennya. Penentuan arah menentukan pengaruh langsung dari
hubungan kausalitas ini ditetapkan melalui kualitas laba yang diukur dengan
teori-teori yang kuat. Keunggulan dari path menggunakan ADA terhadap biaya modal
analysis adalah kemampuannya untuk ekuitas. Hasil pengujian terhadap data
mengidentifikasikan pengaruh langsung dan sampel disajikan dalam tabel 3.
Tabel 3
Uji Pengaruh Langsung ADA terhadap CEC
Unstandardized Standardized Standard Tingkat
Variabel
Coefficient Coefficient Error Signifikansi
ADA 1,931 0,070 1,922 0,316
LEV 0,000 -0,014 0,001 0,843
GROWTH -0,063 -0,077 0,058 0,272
R2 0,012
Nilai F 0,815
Nilai
0,487
Signifikansi F
besar dari derajat kesalahan α sebesar 5%. Hal 2) Menguji pengaruh kualitas laba dan
yang sama juga terjadi pada variabel kontrol. asimetri informasi terhadap biaya modal
Menurut Baron dan Kenny (1986) jika salah ekuitas (CEC) dengan persamaan estimasi
satu hubungan antara variabel yang utama sebagai berikut:
yang diuji tidak signifikan maka tidak perlu 𝑖 = + 𝐴 𝐴𝑖 + 𝐴 𝑖 +
dilakukan pengujian mediasi lebih lanjut. 𝑖 + 𝑖 + 𝜀𝑖 …
Namun, pendapat tersebut dibantah oleh (8)
MacKinnon (2008) yang mengatakan bahwa Hasil pengujian atas persamaan (8)
hubungan langsung antara variabel independen disajikan pada tabel 4.
dan variabel dependen tidak harus signifikan
secara statistis.
Tabel 4
Uji Pengaruh ADA dan AI terhadap CEC
Unstandardized Standardized Standard Tingkat
Variabel
Coefficient Coefficient Error Signifikansi
ADA 1,345 0,049 1,917 0,484
AI 0,014 0,165 0,006 0,018
LEV 0,000 -0,007 0,001 0,921
GROWTH -0,063 -0,076 0,057 0,271
R2 0,039
Nilai F 2,043
Nilai
0,090
Signifikansi F
Tabel 5
Uji Pengaruh ADA terhadap AI
Unstandardized Standardized Standard Tingkat
Variabel
Coefficient Coefficient Error Signifikansi
ADA 42,866 0,128 23,184 0,066
Variabel dependen: AI
Asimetri
Informasi (AI)
8
12
0,
16
0,
5
Kualitas Laba Biaya Modal
(ADA) Ekuitas (CEC)
Gambar 2
Model Hubungan Kualitas Laba (ADA), Asimetri Informasi dan Biaya Modal
Ekuitas
Berdasarkan gambar 2, bentuk hubungan pemediasi antara kualitas laba yang diukur
antara kualitas laba yang diukur dengan dengan perataan laba (SMOOTH) dan biaya
menggunakan ADA, asimetri informasi (AI) modal ekuitas (CEC) sama dengan
dan biaya modal ekuitas (CEC) adalah mediasi sebelumnya.
penuh (full mediation). Pola hubungan ini 1) Menguji pengaruh kualitas laba terhadap
ditunjukkan dengan tidak adanya pengaruh biaya modal ekuitas (CEC) dengan
langsung antara variabel kualitas laba yang persamaan estimasi sebagai berikut:
diukur dengan ADA dengan biaya modal 𝑖 = + 𝑖 +
ekuitas (CEC). ADA bisa memengaruhi CEC 𝑖 + 𝑖 + 𝑖 ….
𝜀
hanya melalui variabel pemediasi yaitu (10)
asimetri informasi (AI). Hasil pengujian atas persamaan (10)
disajikan dalam tabel 6.
Kualitas Laba yang Diukur dengan Perataan
Laba (SMOOTH)
Langkah-langkah yang digunakan untuk
menguji pengaruh asimetri informasi sebagai
Tabel 6
Uji Pengaruh Langsung SMOOTH terhadap CEC
Unstandardized Standardized Standard Tingkat
Variabel
Coefficient Coefficient Error Signifikansi
SMOOTH 0,052 0,090 0,041 0,202
LEV -0,205 -0,019 0,748 0,785
GROWTH -0,073 -0,089 0,057 0,204
R2 0,015
Nilai F 1,027
Nilai
0,382
Signifikansi F
Tabel 7
Uji Pengaruh SMOOTH dan AI terhadap CEC
Unstandardized Standardized Standard Tingkat
Variabel
Coefficient Coefficient Error Signifikansi
SMOOTH 0,061 0,104 0,041 0,133
AI 0,015 0,180 0,006 0,009
LEV -0,181 -0,017 0,737 0,806
GROWTH -0,074 -0,087 0,056 0,206
R2 0,047
Nilai F 2,511
Nilai
0,043
Signifikansi F
Tabel 8
Uji Pengaruh ADA terhadap AI
Unstandardized Standardized Standard Tingkat
Variabel
Coefficient Coefficient Error Signifikansi
SMOOTH -0,602 -0,084 0,496 0,227
Variabel dependen: AI
Tabel 8 menunjukkan bahwa kualitas langsung dan tidak langsung. Hasil pengujian
laba yang diukur dengan menggunakan menunjukkan bahwa asimetri informasi (AI)
SMOOTH tidak berpengaruh signifikan secara berpengaruh positif terhadap biaya modal
statistis terhadap biaya modal ekuitas (CEC). ekuitas. Hal ini mendukung hipotesis 2 dan
Hasil ini berbeda dengan pengujian ketika tidak berhasil mendukung hipotesis 1,
menggunakan discretionary accrual sebagai hipotesis 3 dan hipotesis 4.
ukuran kualitas laba. Jika pola hubungan antara perataan laba
Mengacu pada tabel 6, 7 dan 8 maka (SMOOTH), asimetri informasi (AI) dan biaya
dapat ditarik simpulan bahwa ketika kualitas modal ekuitas (CEC) digambarkan, maka
laba diukur dengan menggunaan perataan laba, dapat dibuat dalam bentuk bagan sebagai
maka tidak ditemukan adanya hubungan berikut:
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 238
Asimetri
Informasi (AI)
0,
18
0
Kualitas Laba Biaya Modal
(SMOOTH) Ekuitas (CEC)
Gambar 3
Model Hubungan Kualitas Laba (SMOOTH), Asimetri Informasi dan Biaya Modal
Ekuitas
Gambar 3 menunjukkan pola hubungan langsung kualitas laba terhadap CEC. Hal ini
antara kualitas laba yang diukur dengan mengindikasikan bahwa investor memberikan
perataan laba (SMOOTH), asimetri informasi bobot yang lebih besar pada kualitas akrual
(AI) dan biaya modal ekuitas (CEC). dibandingkan perataan laba ketika
Berdasarkan hasil pengujian tidak ditemukan mengestimasi kualitas laba. Tingginya variasi
adanya hubungan mediasi diantara ketiga praktik perataan laba sebagaimana ditunjukkan
variabel tersebut. Hubungan yang diyakini pada tabel 1 mungkin juga diasosiasikan
kuat adalah pengaruh positif dari asimetri dengan hasil studi ini.
informasi terhadap biaya modal ekuitas (CEC).
Semakin tinggi asimetri informasi di antara Diskusi
partisipan pasar maka biaya modalnya juga Penelitian ini menguji pengaruh
semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan teori langsung dan tidak langsung kualitas laba
penetapan harga aset (asset pricing) yaitu terhadap biaya modal yang dalam hal ini lebih
bahwa harga suatu sekuritas juga ditentukan dispesifikan pada biaya modal ekuitas.
oleh tingkat risiko informasi yang timbul Penelitian ini menggunakan 2 pengukuran
karena adanya ketidakpastian atas kualitas dan kualitas laba, pertama adalah discretionary
akurasi informasi yang diterima sehingga accrual yang digunakan oleh Kothari (2001)
menimbulkan asimetri informasi yang makin dan kedua adalah perataan laba yang diukur
tinggi. dari variabilitas laba dibandingkan dengan
Berdasarkan hasil analisis jalur (path variabilitas arus kas dari aktivitas operasi.
analysis) dapat disimpulkan bahwa ketika Penelitian ini menguji peran dari
kualitas laba diukur dengan menggunakan asimetri informasi sebagai variabel yang
perataan laba (SMOOTH) maka tidak memediasi hubungan antara kualitas laba dan
ditemukan ada pengaruh langsung dan tidak biaya modal. Hasil pengujian menunjukkan
langsung antara kualitas laba dengan biaya kondisi yang berbeda berdasarkan proksi
modal ekuitas. Jadi, satu-satunya variabel yang kualitas laba yang digunakan. Ketika
memengaruhi biaya modal ekuitas hanyalah menggunakan discretionary accrual sebagai
asimetri informasi (AI). pengukur kualitas laba, penelitian ini
Pengujian dengan menggunakan proksi menemukan adanya hubungan tidak langsung
SMOOTH memberikan hasil yang berbeda dari kualitas laba terhadap biaya modal. Hasil
dari ADA. Penelitian ini menemukan adanya uji hipotesis menemukan bahwa asimetri
hubungan tidak langsung dari kualitas laba informasi bertindak sebagai mediator antara
yang diukur dengan ADA pada biaya modal kualitas laba dan biaya modal.
ekuitas, namun ketika menggunakan Pola hubungan antara kualitas laba yang
SMOOTH penelitian ini gagal diukur dengan discretionary accrual, asimetri
mengkonfirmasi hubungan langsung dan tidak informasi dan biaya modal ekuitas adalah pola
239 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242
(2001) dan Diamond dan Verrecchia (1991) Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa asimetri informasi yang semakin tinggi bahwa asimetri informasi memainkan peran
menyebabkan tingginya required rate of penting dalam penentuan biaya modal ekuitas
return. bagi perusahaan yang mengandalkan pasar
modal sebagai sarana untuk meningkatkan
struktur modal. Peran penting dari asimetri
SIMPULAN informasi ini dapat ditunjukkan dengan adanya
pengaruh positif dari asimetri informasi
Penelitian ini menguji pengaruh terhadap biaya modal ekuitas, dan sebagai
langsung dan tidak langsung kualitas laba mediator antara kualitas laba dan biaya modal
terhadap biaya modal yang dalam hal ini lebih ekuitas.
dispesifikkan pada biaya modal ekuitas. Hasil penelitian ini mengimplikasikan
Penelitian ini menggunakan 2 pengukuran bahwa manager harus memberikan informasi
kualitas laba, pertama adalah discretionary yang lebih berkualitas dan terkini kepada
accrual yang digunakan oleh Kothari (2001) investor dalam rangka menekan asimetri
dan kedua adalah perataan laba yang diukur informasi, sehingga diharapkan biaya modal
dari variabilitas laba dibandingkan dengan ekuitas perusahaan menurun. Lebih lanjut,
variabilitas arus kas dari aktivitas operasi. regulator (yaitu BAPEPAM) seharusnya
Asimetri informasi digunakan sebagai variabel mendorong perusahaan publik untuk
pemediasi. meningkatkan kualitas informasi yang
Hasil penelitian ini menemukan adanya diterbitkan untuk investor melalui
hubungan tidak langsung antara kualitas laba pengungkapan wajib dan suka rela. Penelitian
dan biaya modal yang dimediasi oleh asimetri ini memberikan bukti tambahan bahwa
informasi. Kualitas laba yang diukur dengan kualitas informasi dan asimetri informasi
menggunakan discretionary accrual tidak memiliki pengaruh terhadap biaya modal
memiliki pengaruh langsung terhadap biaya ekuitas perusahaan. Untuk penelitian
modal ekuitas. Jadi, asimetri informasi selanjutnya, penggunaan proksi kualitas laba
memainkan peran penting terhadap besaran yang berbeda diharapkan mampu memperkaya
biaya modal karena menjadi mediator dari hasil penelitian ini.
kualitas laba. Dalam konteks ini ditemukan
pola hubungan mediasi penuh (full mediation)
antara kualitas laba, asimetri informasi dan DAFTAR PUSTAKA
biaya modal ekuitas. Artinya bahwa kualitas
laba hanya mampu memengaruhi biaya modal Amihud Y. and H. Mendelson. 1986. Asset
ekuitas melalui perubahan tingkat asimetri Pricing and the Bid-Ask Spread. Journal
informasi di antara partisipan pasar. of Financial Economics, 17, 223-249.
Hasil yang berbeda ditemukan ketika Bagehot, W. 1971. The Only Game in Town.
penelitian ini menggunakan perataan laba Financial Analysts Journal, 27 (2), 12-
sebagai pengukur tingkat kualitas laba. 22.
Penelitian ini tidak menemukan adanya Bardos. 2011. Quality of Financial
pengaruh yang signifikan antara perataan laba Information and Liquidity. Review of
dengan biaya modal ekuitas, demikian pula Financial Economics, 20 (2), 49-62.
dengan pengaruh perataan laba terhadap Baron, R. M. and D. A. Kenny. 1986. The
asimetri informasi. Satu-satunya faktor yang Moderator-Mediator Variable
berpengaruh pada biaya modal ekuitas adalah Distinction in Social Psychological
asimetri informasi. Jadi, penelitian ini tidak Research: Conceptual, Strategic, and
menemukan pengaruh langsung dan tidak Statistical Considerations. Journal of
langsung kualitas laba terhadap biaya modal Personality and Social Psychology, 51
ekuitas manakala perataan laba digunakan (6), 1173-1182.
sebagai indikator keinformativan laba. Bhattacharya, N., D. Hazem and M. Welker.
2003. The World Price of Earnings
241 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242