You are on page 1of 7

STRUKTUR BETON PRATEGANG Pertemuan I

I. PENDAHULUAN
I.1. Definisi
Menurut beberapa peraturan, definisi dari beton prategang adalah sebagai
berikut:
a. Menurut PBI-1971 :
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan
intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangan akibat
beban-beban dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
b. Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1988 :
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk
mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang
bekerja.
c. Menurut ACI :
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan
distribusi sedemikian rupa sehinngga dapat mengimbangi sampai batas tertentu
tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.

→ Struktur beton prategang didefinisikan sebagai suatu sistem struktur beton khusus
dengan cara memberikan tegangan awal tertentu pada komponen sebelum digunakan
untuk mendukung beban luar sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan memberikan
tegangan awal atau prategangan adalah untuk menimbulkan tegangan awal tekan beton
pada lokasi dimana nantinya akan timbul tegangan tarik pada waktu komponen
mendukung beban sedimikian rupa sehingga diharapkan sewaktu beban seluruhnya
bekerja, tegangan tarik total berkurang dan bahkan tidak terjadi tegangan tarik.

I.1. KONSEP AWAL BETON PRATEGANG (PRESTRESSED CONCRETE)


 Beton Bertulang : suatu struktur dimana sejumlah tulangan dipasang pada
daerah tarik sehingga tegangan-tegangan tarik itu dapat
ditahan.
 Beton Prategang :
a. Konsep Pertama → Eugene Freyssinet
Sistem prategang untuk mengubah beton menjadi bahan yang elastis. Di dalam
konsep ini, beton prategang pada dasarnya adalah beton yang ditransformasikan

1
dari bahan yang getas menjadi bahan yang elastis dengan memberikan tekanan
awal (pratekan) pada bahan tersebut dengan tujuan untuk menghilangkan
tegangan tarik.

Distribusi tegangan beton prategang sentris

Berdasarkan gambar 1.1. Akibat gaya prategangan F, akan timbul tegangan


F
tekan merata sebesar :   a

Jika M adalah momen eksternal pd penampang akibat beban dan berat sendiri

M .y
balok, maka :   I ..... y adalah jarak dan I adalah momen inersia.
F M .y
Maka, distribusi tegangan =   
a I
F F .e. y M . y
Dan apabila tendon letaknya eksentris maka =    
a I I

Distribusi tegangan beton prategang eksentris

2
b. Konsep kedua
Konsep ini mempertimbangkan beton prategang sebagai kombinasi dari baja
mutu tinggi dengan beton, seperti pada beton bertulang biasa, dimana baja
menahan tarikan dan beton menahan tekanan. Dengan demikan kedua bahan
membentuk kopel penahan untuk melawan momen eksternal.

Momen penahan internal pada balok beton prategang dan beton bertulang

Balok beton menggunakan baja mutu tinggi


c. Konsep Ketiga
Konsep ini terutama menggunakan prategang sebagai suatu usaha untuk
membuat seimbang gaya-gaya pada sebuah batang (mencapai perimbangan
beban).

Balok prategang dengan tendon parabola

Balok prategang dengan tendon membengkok

3
I.2. KEUNTUNGAN BETON PRATEGANG
 Dari segi struktur :
1. Pada beton prategang dipakai bahan baja dan beton dengan mutu tinggi
maka jumlah bahan yang dipakai lebih sedikit dari beton bertulang.
2. Pada beton prategang, seluruh penampang aktif menerima beban sedangkan
pada beton bertulang hanya penampang yang tidak retak.
3. Beton prategang lebih ringan, lebih langsing dan secara estetis lebih
menarik.
4. Karena tidak terjadi retak pada beton prategang, maka baja lebih terlindung
terhadap korosi.
5. Akibat kemiringan tendon di dekat perletakan, ketahanan terhadap beban
lebih baik dan prategangan akan mengurangi tarikan diagonal. Jadi
sengkang yang dipakai akan berkurang.
 Dari segi ekonomis :
1. Jumlah aduk beton yang diperlukan lebih sedikit.
2. Jumlah baja yang diperlukan hanya 1/5 atau 1/3-nya.
3. Pada beton prategang, biaya awal akan lebih besar dari pada beton
bertulang biasa. Hal tersebut dikarenakan karena harga baja dan beton mutu
tinggi lebih mahal ditambah dengan bekisting dan penegangan baja yang
memerlukan tambahan biaya.
4. Sebaliknya beton prategang hampir tidak memerlukan pemeliharaan, lebih
tahan lama karena tidak adanya retak-retak, berkurangnya beban mati yang
diterima pondasi, dapat mempunyai bentang yang lebih besar dan tinggi
penampang konstruksi berkurang.

II. PRINSIP DESAIN


Karena tendon harus ditegangkan untuk mendapatkan gaya prategang yang
cukup untuk menahan beban rencana, makanya besarnya tendon harus sesuai untuk
menahan beban batas di daerah tarik. Terdapat dua prinsip yang berbeda di dalam
mendesain beton prategang, yaitu :

Gambar tendon

4
1. Pre - tensioned Prestressed Concrete
Adalah konstruksi dimana tendon ditegangkan dengan pertolongan alat
pembantu sebelum beton dicor atau sebelum beton mengeras dan gaya
prategang dipertahankan sampai beton cukup keras.
Dalam hal ini beton melekat pada baja prategang. Setelah beton mencapai
kekuatan yang diperlukan, tegangan pada jangkar dilepas perlahan-lahan dan
baja terjangkar pada ujung-ujung konstruksi. Beberapa keuntungan dengan
menggunakan cara ini :
- Daya lekat yang bagus dan kuat terjadi antara baja tegangan dan beton
pada seluruh panjangnya.
- Beton prategang sistem ini biasanya dikerjakan di pabrik.

Langkah-langkah pengerjaan :
Langkah 1 :

Langkah 2 :

Langkah 3 :

2. Post - tensioned Prestressed Concrete


Adalah konstruksi dimana setelah betonnya cukup keras, barulah baja atau
tendon yang tidak melekat pada beton diberi tegangan.
Pada sistem prategang ini, beton dicor dulu dan dibiarkan mengeras sebelum
diberi gaya prategangan. Baja dapat ditempatkan dalam posisi seperti profil yang

5
telah ditentukan, lalu dicor dalam beton, lekatan dihindarkan dengan
menyelubungi baja dengan membuat saluran (duct) untuk tempat kabel. Bila
kekuatan beton yang diperlukan telah tercapai, maka baja ditegangkan diujung-
ujungnya dan dijangkar. Gaya prategang ditransfer ke beton melalui jangkar
pada saat baja ditegangkan sehingga terjadai penekanan pada beton.

Langkah-langkah pengerjaan :
Langkah 1 :

Langkah 2 :

Langkah 3 :

III. MATERIAL
 Beton
Beton berkekuatan tinggi adalah perlu di dalam beton prategang disebabkan karena
material tersebut memberikan tahanan yang tinggi dalam tegangan tarik, geser,
pengikatan dan dukungan. Para perencana di dalam merencanakan beton
prategang, harus memahami sifat-sifat dan karekteristik dari beton mutu tinggi.

6
Diagram tegangan regangan beton menurut Hognestad

 Baja
Baja mutu tinggi merupakan bahan yang umum untuk menghasilkan gaya prategang
dan mensuplai gaya tarik pada beton prategang.

Diagram tegangan regangan baja

You might also like