Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
IMAM NOOR SETIADI
D611 15 305
GOWA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
bervariasi, terkadang hanya terdiri dari sebuah kristal atau gugusan kristal-kristal
dalam rongga-rongga atau celah batuan, mineral juga sering ditemukan dalam
permukaan.
yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk
diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan
menjadi dua kategori yaitu sumber daya yang teridentifikasi dan yang tidak
dalam wujud padat, cair, maupun gas pada kerak bumi yang secara ekonomis
layak untuk ditambang baik diwaktu sekarang ataupun diwaktu yang akan datang.
perusahaan yang bergerak di bidang bijih, baik itu mencari emas, tembaga, perak,
pemahaman lebih lanjut mengenai endapan mineral akan dibahas pada laporan ini.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum acara Pengenalan
4. Sampel Mineral
5. Kamera
6. Magnet
warna hiajau. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada
mineral ini adalah hijau. Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini
adalah Earthy (tanah). Belahan atau kecenderungan mineral untuk membelah diri
pada satu atau lebih arah tertentu apabila kita pukul dan tidak hancur, belahan
pada mineral ini adalah tidak jelas. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk
terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya,
pada mineral ini adalah 3,5-4. Berat jenis atau perbandingan antara berat mineral
dengan volume mineral pada mineral ini adalah 4,0 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau
sifat mineral terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah Diamagnetik (tidak
memiliki daya magnet). Bentuk mineral atau kenampakan luar dari mineral akibat
adanya sistem kristal didalamnya, bentuk mineral pada mineral ini adalah Masif
(padat dan tidak beraturan). Derajat kejernihan atau kemampuan mineral untuk
adalah Opak (Tidak dapat meneruskan cahaya). Tenacity adalah sifat mineral
geometri sel unit yaitu berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz, sistem kristal
pada mineral ini adalah Moniklin. Golongan Minerl Nitrit, karbonat, dan Borat.
endapan ini terbentuk dari larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai
hasil differensiasi magma. Mineral Malasit ini berasal dari batuan asal (source
mineral) batuan beku ultramafi dan batuan beku sedimen. Mineral ini berasosiasi
warna hitam. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada
mineral ini adalah hitam. Kilap adalah kenampakan atau cahaya yang dipantulkan
oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap pada mineral ini adalah logam.
Belahan atau kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih
arah tertentu apabila kita pukul dan tidak hancur, belahan pada mineral ini adalah
arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini adalah
kekerasan pada mineral ini adalah 3 skala mohs. Berat jenis atau perbandingan
antara berat mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah 3,9 - 4,2gr/m3
. Sifat kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada mineral ini
adalah Paramagnetik (memiliki sedikit daya magnet). Bentuk mineral atau
kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya, bentuk
mineral pada mineral ini adalah Lamelar (bentuk pipih). Derajat kejernihan atau
derajat kejernihan mineral ini adalah Trabslucent (hanya dapat meneruskan sedikit
cahaya). Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan,
mineral ini adalah Fragile (rapuh/mudah pecah). Komposisi kimia dari mineral ini
bentuk Kristal berdasarkan geometri sel unit yaitu berdasarkan letak atom dalam
sumbu xyz, sistem kristal pada mineral ini adalah Isometrik. Golongan Sulfida.
endapan ini terbentuk dari larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai
hasil differensiasi magma. Mineral Sphalerit ini berasal dari batuan asal (source
mineral) yaitu batuan beku ekstrusif. Mineral ini berasosiasi dengan mineral lain
Sphalerit ini terbentuk apabila batuan asal seperti batuan beku ekstrusif
yang mengandung mineral dan senyawa kimia tertentu seperti Zn, Fe dan S yang
kimiawi. Dan cairan hidrotermal inilah yang melarutkan dan membawa mineral
tersebut, pada saat mineral tersebut mencapai suhu dan tempat yang sesuai maka
warna coklat. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada
mineral ini adalah coklat. Kilap adalah kenampakan atau cahaya yang dipantulkan
oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap pada mineral ini adalah damar.
Mineral ini tidak memiliki belahan dan tidak memiliki pecahan. Kekerasan adalah
ketahanan mineral terhadap suatu tekanan, kekerasan pada mineral ini adalah 5,5
– 6 skala mohs. Berat jenis atau perbandingan antara berat mineral dengan volume
mineral pada mineral ini adalah 2,9 – 4,3 gr/m 3 . Sifat kemagnetan atau sifat
mineral terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah Paramagnetik (memiliki
sedikit daya magnet). Bentuk mineral atau kenampakan luar dari mineral akibat
adanya sistem kristal didalamnya, bentuk mineral pada mineral ini adalah
adalah opak (tidak dapat meneruskan cahaya). Tenacity adalah sifat mineral
membengkokkan atau mengiris, tenacity pada mineral ini adalah sectile (dapat
dipotong dengan pisau baja dan hasilnya rapuh). Komposisi kimia dari mineral ini
Mineral Limonit ini berasal dari batuan asal (source mineral) yaitu batuan beku
ultramafic dan batuan beku basa. Mineral ini berasosiasi dengan mineral lain
Limonit biasanya terbentuk dari hidrasi hematit dan magnetit, dari oksidasi
dan hidrasi mineral sulfida yang kaya besi, dan dari pelapukan kimia mineral
lainnya yang kaya besi, seperti olivin, piroksen, amfibol, dan biotit. Limonit
warna hitam. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada
mineral ini adalah hitam. Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini
adalah logam. Belahan atau kecenderungan mineral untuk membelah diri pada
satu atau lebih arah tertentu apabila kita pukul tidak hancur, belahan pada mineral
dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini
adalah even (rata). Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu tekanan,
kekerasan pada mineral ini adalah 3,5-4 skala mohs. Berat jenis atau
perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah
4,5 – 4,8 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada
mineral ini adalah paramagnetik (memiliki sedikit daya magnet). Bentuk mineral
atau kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya,
bentuk mineral pada mineral ini adalah granular (bentuknya berbutir). Derajat
bidang minera, derajat kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak dapat
meneruskan cahaya). Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk
tenacity pada mineral ini adalah Sectile (dapat dipotong dengan pisau baja dan
hasilnya rapuh). Komposisi kimia dari mineral ini adalah Fe, Cr, O. Sistem kristal
atau cara untuk mengklasifikasikan bentuk Kristal berdasarkan geometri sel unit
yaitu berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz, sistem kristal pada mineral ini
endapan ini terbentuk dari. Mineral Kromit ini berasal dari batuan asal (source
mineral) batuan beku basa dan batuan beku ultrabasa. Mineral ini berasosiasi
merupakan mineral oksida dari besi kromium dengan bijih logam kromium.
Mineral ini terdapat di dalam batuan beku ultrabasa seperti peridotit yang
berasosiasi dengan intrusi magma. Selain itu, terdapat pula pada serpentin dan
batuan metamorf lainnya yang terbentuk dari alterasi batuan beku ultrabasa.
Mineral ini terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi dan pada bagian bawah
warna hitam. Cerat atau warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada
mineral ini adalah putih. Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini
adalah logam. Belahan atau kecenderungan mineral untuk membelah diri pada
satu atau lebih arah tertentu apabila kita pukul tidak hancur, belahan pada mineral
dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini
adalah uneven (tidak rata). Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu
tekanan, kekerasan pada mineral ini adalah 5,5-6 skala mohs. Berat jenis atau
perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah
4,5 – 4,8 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada
mineral ini adalah paramagnetik (memiliki sedikit daya magnet). Bentuk mineral
atau kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya,
bentuk mineral pada mineral ini adalah lamelar (bentuknya bergarisgaris). Derajat
bidang mineral, derajat kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak dapat
meneruskan cahaya). Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk
tenacity pada mineral ini adalah Brittle (bidang pecahnya tidak rata). Komposisi
kimia dari mineral ini adalah (Ce,Ca,Y)2 PbS. Sistem kristal atau cara untuk
Apabila unsur sulfida dominan pada batuan galena, aroma sulfida akan
terasa dilokasi batuan tersebut. Mineral yang dapat ditemukan disekitar galena
antara lain sphalerit, pirit dan kalkopirit. Mineral galena ini banyak berguna dalam
industri pengolahan besi dan baja, terutama bila terdapat unsur tembaga (Cu) di
dalamnya. Batuan galena Indonesia saat ini kebanyakan diekspor untuk memenuhi
Kandungan belerang dalam galena membuat mineral ini sangat rapuh dan reaktif
Galena adalah mineral yang sangat penting karena berfungsi sebagai bijih
untuk sebagian besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih yang
signifikan dari perak. Kegunaan timbal paling penting saat ini adalah dalam
baterai timbal. Sebuah baterai khusus mengandung sekitar 20 pon timbal dan
harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai timbal juga digunakan sebagai
sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer, fasilitas komunikasi, dan
sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah satu logam yang digunakan
dalam sistem penyimpanan energi yang terkait dengan pembangkit listrik dan
kendaraan hybrid.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
2. Adapun sifat fisik dari setiap mineral diebdakan satu sama lainnya dari
magma. Kromit merupakan mineral oksida dari besi kromium dengan bijih
logam kromium. Mineral ini terdapat di dalam batuan beku ultrabasa seperti
peridotit yang berasosiasi dengan intrusi magma. Selain itu, terdapat pula
pada serpentin dan batuan metamorf lainnya yang terbentuk dari alterasi
4.2 Saran
sehingga pemahaman serta komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Mottana, A, dkk. 2004. Simon & Schuster’s Guide to Rocks and Minerals. Spain :
Artes Graficas Toledo, S.A.U