You are on page 1of 1

Ambillah garis-garis lurus melalui titik-titik kisi A, B, C dan seterusnya, dalam gambar 2.4.

Untuk menentukan arahnya dilakukan sebagai berikut, kita pilih salah satu titik kisi pada garis
sebagi titik asalnya, kemudian dipilih vektor kisi yang nienghubungkan A dengan suatu titik
pada garis katakanlah titik B. Vektomya ini ditulis seperti pada persamaan 1-2 sebagai berikut :
R, = nla + n2b + n3c 1 I I 1 Arahnya sekarang ditentukan oleh kelipatan tiga bilangan (n,, n2,
n3). Jika bilangan n,, n2, n3 memiliki faktor biasa, faktor ini digeser dengan kata lain ketiganya
adalah kelipatan paling kecil dengan perbandingan yang relatif sama. Sehingga dalam gambar
2.4, arah yang diperlihatkan adalah arah [I 111. Perhatikan bahwa jika membicarakan suatu arah,
ini tidak berarti suatu garis lurus yang tertentu, tetapi merupakan sekumpulan garis lurus yang
sejajar (gambar 2.4). Jika unit sel memilki beberapa simetris rotasi, maka akan ada beberapa arah
yang tidak sejajar akan ekuivalen oleh sifat-sifat simetris. Oleh karena sifat simetris tadi, maka
dalam suatu kristal kubus arah-arah [IOO], [OIO], [GO11 adalah ekuivalen. Bila ha1 ini terjadi
maka kumpulan semua arah yang ekuivalen terhadap (n,, nz, n3) disimbolkan dengan (nl n2 ng),
digunakan kurung sudut.

Sehingga dalam sistem kubus (100) menunjukkan semuanya ada enam arah yaitu . (100) , (010) ,
(001) , (ioo) , (oio) CI an 001 . Tanda negatif di atas bilangan ( -) menunjukkan harga n negatif,
simbol yang serupa (1 11) berkaitan dengan semua arah diagonal ruang (badan) kubus. Tentu
saja arah (100) dan (1 11) tidak sama. Perlu dicatat bahwa suatu arah dengan indeks yang lebih
besar [I571 memiliki jumlah atom persatuan panjang yang lebih banyak dibandingkan dengan
arah yang mempunyai indeks yang lebih kecil [I 1 I].

You might also like