Professional Documents
Culture Documents
Rancangan Penelitian
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas tentang rancangan penelitian yang sering digunakan pada
penelitian ilmu keperawatan. Pembahasan akan difokuskan pada rancangan deskriptif
dan eksperimen. Rancangan penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengkaji suatu
fenomena berdasarkan fakta empiris di lapangan. Sedangkan rancangan eksperimen lebih
ditekankan pada pembuktian dan pengembangan model penerapan ilmu keperawatan
di lapangan melalui suatu intervensi keperawatan dan observasi dari intervensi yang
diberikan.
Rancangan atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam
penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat
memengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian digunakan dalam
dua hal; pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam
mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data; dan
kedua, rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang
akan dilaksanakan.
Rancangan juga dapat digunakan peneliti sebagai petunjuk dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan
penelitian. Oleh karena itu, kemampuan dalam menyeleksi dan mengimplementasikan
rancangan penelitian sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasilnya
akan dapat dimanfaatkan.
Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan.
Rancangan sangat erat dengan kerangka konsep sebagai petunjuk perencanaan pelaksanaan
suatu penelitian. Sebagai “blueprint”, rancangan adalah suatu pola atau petunjuk secara
umum yang dapat diaplikasikan pada beberapa penelitian. Dengan adanya permasalahan
penelitian yang jelas, kerangka konsep, dan definisi variabel yang jelas, suatu rancangan
dapat digunakan sebagai gambaran tentang perencanaan penelitian secara rinci dalam hal
pengumpulan dan analisis data.
158 Bagian 3: Metodologi Penelitian
Tidak Ya
Tidak
Tidak Ya (hanya 2 saja Ya
Desain Desain
deskriptif studi deskriptif studi Quesi- True-
kasus dan kasus dan Experimental Experimental
survei survei
Pra-experimental
Desain cross-sectional
- One-shot case study
Komparatif
- One group pre-post test design
(cohort & case kontrol)
- Static group comparasion
(1) Apakah akan ada suatu intervensi keperawatan yang perlu dilakukan kepada
responsden?
(2) Perbandingan tipe apakah yang akan digunakan?
(3) Prosedur apakah yang akan digunakan untuk mengontrol variabel?
(4) Kapan dan berapa kali data akan dikumpulkan dari responsden?
(5) Dalam situasi yang bagaimanakah penelitian akan dilaksanakan, di klinik, di rumah
atau di tempat yang lainnya?
(6) Berapakah jumlah responsden untuk setiap kelompok?
(7) Apakah setiap kelompok akan diseleksi secara random?
(8) Apakah data dikumpulkan secara cross-sectional dan cross-time?
160 Bagian 3: Metodologi Penelitian
secara apa adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana
dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu penelitian jenis ini tidak
memerlukan adanya suatu hipotesis. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau
dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik.
Hubungan antarvariabel diidentifikasi untuk menggambarkan secara keseluruhan
suatu peristiwa yang sedang diteliti, tetapi pengujian mengenai tipe dan tingkat hubungan
bukan merupakan tujuan utama dari suatu penelitian deskriptif. Cara menghindari
bias dalam suatu penulisan dilakukan dengan: (1) menghubungkan antara konsep dan
operasional definisi variabel, (2) seleksi sampel dan besarnya sampel, (3) instrumen
yang valid dan reliabel, dan (4) prosedur pengambilan data dengan adanya suatu kontrol
lingkungan.
Rancangan ini digunakan untuk menguji suatu karakteristik dari sampel (Polit &
Back (2012):
Pengukuran
Variabel Deskripsi
1 variabel
Uji Interpretasi
Hubungan makna/arti
Variabel Deskripsi
2 variabel
1) Kohort
Menurut Sastroasmoro & Ismail (1995) istilah kohort berasal dari Romawi kuno yang
berarti sekelompok tentara yang maju berbaris ke medan perang. Jenis penelitian
ini merupakan penelitian epidemiologik noneksperimental yang mengkaji antara
variabel independen (faktor risiko) dan variabel dependen (efek/kejadian penyakit).
Pendekatan yang digunakan pada rancangan penelitian kohort adalah pendekatan
waktu secara longitudinal atau time period approach. Sehingga jenis penelitian ini
disebut juga penelitian prospektif. Menurut Sastroasmoro & Ismail (1995) peneliti
mengobservasi variabel independen terlebih dahulu (faktor risiko), kemudian subjek
diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat terjadinya pengaruh pada variabel
dependen (efek atau penyakit yang diteliti).
Pada Gambar 7.2, pembagian antara variabel risiko dan nonrisiko terbagi secara
alamiah tanpa adanya suatu intervensi dari peneliti. Kemudian peneliti mengikuti
secara prospektif terhadap efek yang ditimbulkan. Misalnya, peneliti ingin menilai
bayi yang secara alamiah diberi susu buatan dan ASI. Peneliti mengikuti sampai batas
waktu tertentu (misalnya 1 tahun), kemudian mengobservasi kejadian asma bronkial
pada kedua kelompok tersebut. Ternyata ditemukan bahwa angka kejadian asma
bronkial pada kelompok subjek yang diberi susu buatan lebih tinggi dibandingkan
pada bayi berusia kurang dari 1 tahun yang mendapatkan ASI.