You are on page 1of 2

Prognosis dan Komplikasi Adenocarcinoma

1. Prognosis dan Survivabilitas


Prognosis kanker kolorektal secara skematis disajikan pada gambar berikut ini.Diketahui
bahwa progesivitas alami dari perjalanan klinis karsinoma kolorektalmeliputi invasi lokal,
penyebaran limfatik, dan penyebaran hematogenosa. Padasetiap 100 pasien yang awalnya
dievaluasi, 30 orang di antaranya akan secara klinisterdeteksi telah mengalami metastasis
jauh, sedangkan 70 orang sisanya akanmenjalani proses reseksi untuk tumor lokal. Di antara
ke-70 orang tersebut, 45 akansembuh dan sisanya mengalami rekurensi. Sampai saat ini,
melalui berbagai studiprospektif ditemukan bahwa angka survivabilitas 5 tahun adalah
sebesar 62,1%.Terdapat berbagai faktor yang berhubungan dengan prognosis tersebut, dan
sedikitbanyak akan menentukan derajat risiko populasi dalam program deteksi dini.

Komplikasi
1.Rekurensi lokoregional
Kekambuhan lokoregional pada karsinoma di rektum mencakup kekambuhananastomosis,
tumor bed, dan KGB. Pasien dengan kanker kolorektal sangatmemerlukan pemantauan yang
intensif dan komprehensif, terutama pada pasienyang telah menjalani reseksi tumor primer
sesuai prosedur. Alasan yangmendasari hal tersebut adalah karena 50% akan rekurensi dalam
18 bulanpascapembedahan dan 90% dalam 3 tahun. Beberapa metode pemeriksaan yangdapat
dilakukan antara lain dengan CT scan (sensitivitas 95%), namun perlu

kehati-hatian karena terdapat granulasi pascapembedahan, edema, perdarahan,dan fibrosis


yang dapat membuat kerancuan dengan massa tumor yang dimaksud.Kelemahan lain dari
CT-scan (dan MRI) adalah tidak dapat membedakan
tumor jinak dan ganas. Untuk kekambuhan intraluminer, modalitas endoskopi danbarium
kontras ganda dapat digunakan (sensitivitas 97%). Penggunaan antigenkarsinoembrionik
(carcinoembryonic antigen /CEA) dapat dievaluasi tiap 2-3bulan selama 2 tahun atau lebih, di
mana terjadinya peningkatan mengindikasikanperlunya evaluasi metastasis. Prosedur
kolonoskopi dapat dilakukan tiap 3-5bulan jika perlu untuk mendeteksi kanker dan
polip baru.
2.Metastasis
Metastasis secara hematogenus paling banyak terjadi pada hepar. Melalui studi,diektahui
reseksi metastasis hepar berkaitan dengan angka survivabilitas 5 tahunsebanyak 25-30%.
Pasien yang dapat menjadi kandidat untuk reseksi hepatikakibat metastasis adalah pasien
yang tidak terbukti memiliki tumor ekstrahepatik,tidak terdapat kontraindikasi medis
terhadap pembedahan, dan lesi ditemukandalam jumlah yang terbatas dengan batas sayatan
negatif. Pada kasus metastasisyang tidak dapat dilakukan reseksi, dapat diberikan alternatif
kemoterapi regionalmelalui arteri hepatika (contohnya Fluorodeoksiuridin). Untuk
mendeteksimetastatasis hepar, dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi dengansensitivitas
57% (berkurang menjadi 20% pada ukuran tumor lebih kecil dari 1cm). Modalitas diagnostik
lain adalah CT scan dengan kontras yang memilikisensitivitas tinggi (78-90%).Situs
metastatik lainnya adalah ke organ paru, yang memiliki insiden kuranglebih 10%. Sampai
saat ini belum ada metode diagnostik pilihan untuk kasusmetastasis paru sehingga sejauh ini
dapat dilakukan foto polos thoraks rutin untukmendeteksi kasus asimptomatik. Situs
metastasis lainnya adalah tulang denganinsidensi 4%.[2]

2.Kelompok Kerja Adenokarsinoma Kolorektal. Panduan PenatalaksanaanAdenokarsinoma


Kolorektal. Jakarta; 2006.

You might also like