ACC

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Natural Gas Kelompok VII/S.
Ganjil/2018-2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Alat penukar panas adalah alat yang digunakan untuk menukar atau
mengubah temperatur fluida atau mengubah phasa fluida dengan cara
mempertukarkan kalornya dengan fluida lain. Arti dari mempertukarkan disini
adalah memberikan atau mengambil kalor. Alat penukar kalor juga diartikan suatu
alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke fluida yang lain. Sebagian
besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan selalu
menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini mempunyai peran yang
penting dalam suatu proses produksi atau operasi (Bizzy dan Setiady, 2013).
Salah satu tipe dari alat penukar kalor yang banyak dipakai adalah Shell
and Tube Heat exchanger (STHE). Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di
bagian luar dan sejumlah tube (tubebundle) di bagian dalam, dimana temperatur
fluida di dalam tubebundle berbeda dengan di luar tube (di dalam shell) sehingga
terjadi perpindahan panas antara aliran fluida di dalam tube dan di luar tube.
Adapun daerah yang berhubungan dengan bagian dalam tube disebut dengan
tubeside dan yang di luar dari tube disebut shellside (Sontanan dan Gilberth,
2009).
Alat – alat penukar kalor ( Heat Exchangers ) saat ini banyak digunakan
dibidang industri dan biasanya terdapat di industri yang bergerak dibidang
industriperminyakan ataupun industri kimia. Dalam hal ini suatu perusahaan dapat
dilihatatau ditinjau dari segi ekonomis berdasarkan pemanfaatan serta penggunaan
kembali (recovery) panasnya. Karena peningkatan biaya operasi pada
suatuindustri, di mana salah satu penyebabnya adalah kebutuhan akan energi
yangsemakin meningkat, sehingga dewasa ini banyak perusahaan yang
semakinmenggairahkan penghematan energi, dengan apa yang disebut dengan
energysaving. Salah satu kegiatan dalam penghematan energi itu adalah
mempergunakankembali energi yang tersisa, yang selama ini dibuang begitu saja
ke udara.
1
Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Natural Gas Kelompok VII/S. Ganjil/ 2018-2019
Made By Checked By Approved By
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Natural Gas Kelompok VII/S. Ganjil/2018-2019
Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan

selalu menggunakan heat exchanger, seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun
petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Oleh karena itu alat
penukar kalor harus dipilih dengan tepat. Jika alat penukar kalor sudah tepat akan
memberikan keuntungan yaitu menghemat biaya operasional harian dan
perawatan. Bila alat penukar kalor dalam keadaan baru, maka permukaan logam
dari pipa-pipa pemanas masih dalam keadaan bersih sehingga tidak memerlukan
perawatan, tetapi setelah alat beroperasi beberapa lama maka terbentuklah lapisan
kotoran atau kerak pada permukaan pipa tersebut yang tebalnya tergantung dari
fluidanya. Lapisan tersebut akan mengurangi koefisien perpindahan panas.
2
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
BAB II
DASAR-DASAR PERANCANGAN
2.1 Pengertian Heat Exchanger

Alat penukar panas (Heat Exchanger) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menukarkan energi dalam bentuk panas antara fluida yang
berbeda temperatur yang dapat terjadi melalui kontak langsung maupun secara
kontak tidak langsung. Alat penukar panas adalah suatu alat yang memungkinkan
perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated
steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water).
Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar
fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya
kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun
keduanya bercampur langsung begitu saja. Perpindahan panas pada alat penukar
panas biasanya melibatkan konveksi masing-masing fluida dan konduksi
sepanjang dinding yang memisahkan kedua fluida. Laju perpindahan panas antara
kedua fluida pada alat penukar panas bergantung pada besarnya perbedaan
temperatur pada lokasi tersebut, dimana bervariasi sepanjang alat penukar panas.
Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil
dimana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar. Pengertian
lain Heat exchanger merupakan perlatan untuk menukar panas. Di dalam heat
exchanger tidak ada interaksi kerja (w = 0) dan perubahan energi potensial
diabaikan (Δke ≅ 0, Δpe ≅ 0). Perpindahan panas tergantung bagaimana memilih
kontrol volumenya. Jika seluruh bagian dipilih sebagai kontrol volume maka tidak
terjadi perpindahan panas (Q ≅ 0). Tetapi jika hanya satu fluida yang dipilih
sebagai kontrol volume maka ada perpindahan panas dari satu fluida ke fluida
yang lain (Q ≠ 0).
Heat Exchanger, alat penukar panas ini bertujuan untuk memanfaatkan
panas suatu aliran fluida yang lain. Maka akan terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu:
3
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
1. Memanaskan fluida
2. Mendinginkan fluida yang panas
Kemampuan untuk menerima panas dipengaruhi oleh 3 hal (Andrivan,
2013) :
1. Koefisien overall perpindahan panas (U), menyatakan mudah atau
tidaknya panas berpindah dari fluida panas ke fluida dingin dan juga
menyatakan aliran panas menyeluruh sebagai gabungan proses konduksi
dan konveksi.
2. Luas bidang yang tegak lurus terhadap arah perpindahan panas. Karena
luas perpindahan panas tidak konstan, sehingga dalam praktek dipilih luas
perpindahan panas berdasarkan luas dinding bagian luar.
3. Log Mean Temperature Difference (LMTD), seperti yang telah
dikemukakan dalam pendahuluan terdapat banyak sekali jenis-jenis alat
penukar panas. Maka untuk mencegah timbulnya kesalahpahaman maka
alat penukar panas dikelompokan berdasarkan fungsinya :
a. Chiller, alat penukar panas ini digunakan untuk mendinginkan fluida
sampai pada temperature yang rendah. Temperature fluida hasil
pendinginan didalam chiller yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan fluida pendinginan yang dilakukan dengan pendingin air.
Untuk chiller ini media pendingin biasanya digunakan amoniak atau
Freon.
b. Kondensor, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan uap
atau campuran uap, sehingga berubah fasa menjadi cairan. Media
pendingin yang dipakai biasanya air atau udara. Uap atau campuran
uap akan melepaskan panas latent kepada pendingin.
c. Cooler, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan cairan
atau gas dengan mempergunakan air sebagai media pendingin. Disini
tidak terjadi perubahan fasa, dengan perkembangan teknologi dewasa
ini maka pendingin cooler mempergunakan media pendingin berupa
udara dengan bantuan fan (kipas).
4
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
d. Evaporator, alat penukar kalor ini digunakan untuk penguapan cairan

menjadi uap. Dimana pada alat ini menjadi proses evaporasi
(penguapan) suatu zat dari fasa cair menjadi uap. Yang dimanfaatkan
alat ini adalah panas latent dan zat yang digunakan adalah air atau
refrigerant cair.
e. Reboiler, alat penukar kalor ini berfungsi mendidihkan kembali
(reboil) serta menguapkan sebagian cairan yang diproses. Adapun
media pemanas yang sering digunakan adalah uap atau zat panas yang
sedang diproses itu sendiri.
f. Heat Exchanger, alat penukar kalor ini bertujuan untuk memanfaatkan
panas suatu aliran fluida yang lain. Maka akan terjadi dua fungsi
sekaligus, yaitu:
1. Memanaskan fluida
2. Mendinginkan fluida yang panas
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan
kebutuhannya. Pada gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida
yang berada didalam tube adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang mengalir
adalah kerosene yang semuanya berada didalam shell.
2.2 Jenis-Jenis Heat Exchanger

Jenis-jenis Heat Exchanger yang terdapat pada industri sebagai berikut:
2.2.1 Jenis Shell and Tube
Alat ini terdiri dari sebuah shell (tabung/slinder besar) dimana didalamnya
terdapat suatu bandle (berkas) pipa dengan diameter yang relatif kecil. Satu jenis
fluida mengalir didalam pipa-pipa sedangkan fluida lainnya mengalir dibagian
luar pipa tetapi masih didalam shell. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Shell and Tube Exchanger (Kern, 1965)
5
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Shell and Tube Exchanger dapat diklasifikasikan berdasarkan

konstruksinya sebagai berikut:
a. FixedTubesheet
FixedtubesheetHeatExchanger mempunyai tube yang lurus yang kedua
ujungnya tubesheet-nya dilas ke bagian shell. Hal ini dapat dilihat pada Gambar
2.2.
Gambar 2.2 Fixed Tubesheet Exchanger

Keuntungan dari tipe fixed tubesheet adalah:
 Harganya murah karena konstruksinya sederhana sepanjang tidak
membutuhkan sambungan tambahan.
 Tube bisa dibersihkan secara mekanikal setelah melepas cover channel
atau bonet.
 Kebocoran dari sisi shell bisa diminimalisir karena tidak ada sambungan
flange.
Kerugian dari tipe fixed tubesheet adalah:
 Bundle tidak dapat dilepas dari shell jadi sisi luar tube tidak dapat
dibersihkan secara mekanis.
 Aplikasi hanya terbatas pada clean service (fluida yang bersih) pada shell
side.
 Apabila akan digunakan pada fouling service (kemungkinan ada kotoran)
pada shell side maka shell side dibersihkan dengan chemical cleaning.
 Apabila perbedaan panas antara tube dan shell terlalu besar maka
diperlukan adanya sambungan tambahan, tetapi harganya akan jadi lebih
mahal.
6
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
b. U-Tube
Sesuai dengan namanya, U-tube Heat Exchanger tube-nya membentuk
huruf U. Hanya ada satu tubesheet dalam U-tube Heat Exchanger. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 U-Tube Heat Exchanger

Keuntungan dari U-tube Heat Exchanger adalah:
 Bundle dapat meregang atau mengkerut jika ada perbedaan tegangan.
 Bagian luar dari tube bisa dibersihkan.
 Tube bundle juga bisa dilepas.
Kerugian dari U-tube Heat Exchanger adalah:
 Bagian dalam dari U-tube tidak dapat dibersihkan secara efektif,
memerlukan drill shaft yang fleksibel untuk membersihkannya.
 U-tube Heat Exchanger sebaiknya tidak digunakan untuk tube dengan
fluida yang kotor.
c. FloatingHead
Heat Exchanger tipe floating head adalah Heat Exchanger yang paling
serbaguna dari tipe STHE dan juga harganya relatif rendah. Salah satu tube sheet
fixed dengan shell dan yang lainnya bebas mengapung dengan shell. Hal ini
membuat free expansion dari tube bundle diperbolehkan selama pembersihan sisi
dalam dan luar tube. Heat Exchanger tipe floating head bisa digunakan pada
media baik di shell maupun di tube kotor, seperti pada industri penyulingan
minyak mentah. Ada beberapa tipe dari konstruksi tipe floating head, beberapa
yang paling umum adalah TEMA S (pull-through with backing device) dan
TEMA T (pull-trhough). Desain TEMA S adalah tipe Heat Exchanger yang
paling umum di industri proses kimia. Penutup floating head diamankan dari
7
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
floating tube sheet dengan mengikat ke split backing ring. Penutup dari floating
head terletak dibelakang ujung shell dan terdapat penutup shell yang berdiameter
besar. Untuk membongkar Heat Exchanger, penutup shell dilepas terlebih dahulu
kemudian split backing ring, dan kemudian penutup floating head setelah
semuanya dilakukan tube bundle dapat dilepas dari bagian stasionari. Hal ini
dapat dilihat pada Gambar 2.4
Gambar 2.4 Pull-Through Floating-Head dengan Backing Device (TEMA S)

Konstruksi TEMA T seluruh tube bundle termasuk floating-head dapat
dilepas dari bagian stasinernya, karena diameter shell lebih besar dari ukuran
flange floating-head. Cover floating-head diikat dengan baut langsung ke floating
tubesheet sehingga tidak diperlukan split backing ring. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 2.5
Gambar 2.5 Pull-through Floating Heat Exchanger (TEMA T)

Keuntungan dari floating head Heat Exchanger adalah :
 Tubebundle dapat dilepas dari shell tanpa melepas shell ataupun cover
floating head, sehingga mengurangi lama waktu perawatan.
8
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
 Desain ini biasanya dipasangkan dengan kettle reboiler yang mempunyai

media pemanas kotor, dimana tipe U-tube tidak dapat digunakan.
Kerugian dari floating head Heat Exchanger adalah:
 Harganya paling mahal diantara tipe Heat Exchanger lainnya karena
ukuran shell-nya yang besar.
2.2.2 Jenis Double Pipe Exchanger
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standar yang
dikedua ujungnya di las menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat.
Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di
dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis
ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang
tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Double Pipe Exchanger (Kern, 1965)

Double pipe Exchanger sangat berguna karena dapat dipasang dengan
berbagai fitting pipa dari bagian standar dan menyediakan dalam permukaan
transfer panas yang mahal. Ukuran standar dari Tees dan return head dapat dilihat
dari table dibawah ini.
Tabel 2.1 Ukuran Standar dari Tees dan Return Head
Outer Pipe, IPS Inner Pipe, IPS
2 1,75
2,5 1,75
3 2
4 3
(Sumber: Kern, 1965)
Double pipe Exchanger selalu dipasang dalam 12 ft, 15 ft atau 20 ft
panjang efektif. Panjang efektif menjadi jarak setiap lengan dimana heat transfer
terjadi dan memasuki inner pipa yang menjulang dari inner pipe ke bagian
Exchanger.
9
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
2.3 Tahap Perancangan Heat Exchanger

Pada perancanganHeat Exchangerdilakukan beberapa tahap perancangan
yaitu:
1. Menentukan data perhitungan pada masing-masing tangki seperti
temperatur, laju alir, Cp dan Q pada masing-masing tangki. Menentukan
nilai UD dan jenis alat perpindahan panas yang digunakan.
2. Menentukan LMTD(LogMean Temperature Difference)
∆𝑡2 − ∆𝑡1
𝐿𝑀𝑇𝐷 =
ln ∆𝑡2 /∆𝑡1
3. Menentukan Temperature kalorik (Kern ,1965)
𝑇1 + 𝑇2
𝑇𝐶 =
𝑧
𝑡1 + 𝑡2
𝑡𝐶 =
𝑧
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai Tc dan tc.
4. Penentuan Luas Perpindahan Panas (A) (Kern ,1965)
𝑄
𝐴=
𝑈𝐷 × ∆𝑡
Dan didapat nilai OD, BWG, a”, L dan Nt yang dicari dengan persamaan
berikut:
𝐴
𝑁𝑡 =
𝐿 × 𝑎′′
5. Koreksi Koefisien Ud (Kern ,1965)
𝐴 = 𝑁𝑡 × 𝐿 × 𝑎′′
𝑄
𝑈𝐷 =
𝐴 × ∆𝑇
Hot Fluid: Shell side, steam
6. Menentukan nilai flow area (as)
𝐼𝐷 × 𝐶′ × 𝐵
𝑎𝑥 =
144 × 𝑃𝑇
7. Penentuan Kecepatan perpindahan Massa(Kern ,1965)
𝑊
𝐺𝑥 =
𝑎𝑥
10
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
8. Penentuan Bilangan Reynold

𝐷𝑥 𝐺𝑥
𝑅𝑒𝑥 =
𝜇
9. Penentuan jH pada (figure.28 Kern)
10. Penentuan Nilai ho
ℎ𝑜 𝑘 𝑐. 𝜇 1/3
= 𝑗𝐻. . ( )
𝜙𝑡 𝐷𝑒 𝑘
Cold Fluid: Tube side
6. Penentuan Flow Area (at)
𝑁𝑡 . 𝑎′𝑡
𝑎𝑡 =
144. 𝑛
7. Penetuan Kecepatan perpindahan massa (Gt)
𝑊
𝐺𝑡 =
𝑎𝑡
8. Penentuan Bilangan Reynold
𝐷𝑒 𝐺𝑡
𝑅𝑒𝑡 =
𝜇
11. Penentuan jH padafigure.28 Kern
12. Penentuan Nilai ho
ℎ𝑖𝑜 ℎ𝑖 𝐼𝐷
= ×
𝜙𝑡 𝜙𝑡 𝑂𝐷
11
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
BAB III
ASUMSI DAN PENDEKATAN
Untuk merancang alat penukar panas diperlukan asumsi-asumsi

danpendekatan. Berikut ini adalah asumsi dan pendekatan yang digunakan
padaperancangan alat penukar panas pembuatan metanol dari gas alam.
13. Pemanas (Heater)
a. Metode perhitungan yang digunakan untuk merancang alat penukar panas
adalah metode Kern.
b. Fluida pemanas yang digunakan adalah steam.
c. Tebakan nilai koefisien perpindahan panas diambil pada rentang yang
terdapat di literatur (Tabel 8 Kern, 1950).
d. Jika nilai A yang didapat besar dari 200 ft 2 maka digunakan alat penukar
panas jenis shell and tube heat exchanger.
e. Fluida yang memiliki laju alir yang lebih besar dialirkan di tube dan yang
memiliki laju alir yang kecil dialirkan di shell.
f. Jika nilai A yang didapat kecil dari 200 ft 2 maka digunakan jenis alat
penukar panas jenis double pipe heat exchanger.
g. Fluida yang memiliki laju alir yang lebih besar dialirkan di Annulus dan
yang memiliki laju alir yang kecil dialirkan di Inner Pipe.
h. Panjang tube yang digunakan adalah 16 ft.
i. Dalam perancangan heat exchanger umumnya ukuran tube yang
digunakan ¾ dan 1 in. Tube pitch yang digunakan jenis square pitch.
j. BWG: 16 k. Baffle space: baffle spacing antara 25 % dari diameter shell
(Kern, 1950).
14. Pendingin (Cooler)
a. Metode perhitungan yang digunakan untuk merancang alat penukar panas
adalah metode Kern.
b. Fluida pendingin yang digunakan adalah cooling water.
c. Tebakan nilai koefisien perpindahan panas diambil pada rentang yang
terdapat di literatur (Tabel 8 Kern, 1950).
12
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
d. Jika nilai A yang didapat kecil dari 200 ft2 maka digunakan alat penukar
panas jenis double pipe heat exchanger.
e. Fluida yang memiliki laju alir yang lebih besar dialirkan di Annulus dan
yang memiliki laju alir yang kecil dialirkan di Inner Pipe.
f. Jika nilai A yang didapat besar dari 200 ft2 maka digunakan jenis alat
penukar panas jenis shell and tube heat exchanger.
g. Fluida yang memiliki laju alir yang lebih besar dialirkan di tube dan yang
memiliki laju alir yang kecil dialirkan di shell.
h. Data Design yang dipilih tergantung pada flow area yang didapat (Tabel
11 Kern, 1950)
i. Nilai jH pada double pipe heat exchanger ditentukan dari nilai bilangan
reynold yang didapat (Figure 24 Kern, 1950)
j. Tebakan nilai koefisien perpindahan panas diambil pada rentang yang
terdapat di literatur (Figure 3 Kern, 1950)
k. Tebakan nilai Specific heat panas diambil pada rentang yang terdapat di
literatur (Tabel 4 Kern, 1950)
l. Double pipe exchanger selalu dipasang dalam 12ft, 15ft atau 20ft panjang
efektif.
m. UD yang didapat dari hasil perhitungan harus berada pada rentang UD
asumsi dan diperbolehkan memiliki selisih ±2 dengan UD koreksi.
n. Tebakan RD diambil pada Tabel 8 Halaman 840 Kern, 1950. Nilai RD
tidak boleh kurang dari 0,003.
o. Tebakan nilai Specific gravity panas diambil pada rentang yang terdapat di
literatur (Hal 281 Kern, 1950).
p. Untuk jenis fluida heavy organic, nilai pressure drop boleh melebihi 10 psi
(Kern,1950).
13
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
DAFTAR PUSTAKA
Andrivan, T.M. 2013. “Makalah Heat Exchanger”. Tugas Perpindahan Panas.

Departemen Teknik Kimia. Fakultas Teknik; Universitas Sumatera Utara.
Bizzy, I. dan Setiadi, R. 2013. Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell
and Tube dengan Program Heat Transfer Research Inc.(Htri). Jurnal
Rekayasa Mesin Vol. 13 No. 1 Maret 2013.
Kern, D.Q. 1950. “Process Heat Transfer”. McGraw-Hill International Book
Company.
Yaws, C.L. 1999. “Chemical Properties Handbook”. McGraw-Hill, New York.
14
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
LAMPIRAN A
SPESIFIKASI PERALATAN
Table A.1 Spesifikasi Heater 1 (H-100)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Heater 1 Kode Alat (H-100)
Fungsi Menaikkan suhu fluida sebelum masuk ke Reaktor Desulfurisasi
Jenis Shell and Tube Heat Exchanger
Shell Side Tube Side
Fluida Gas Alam Fluida Steam
Laju Alir Fluida (lb/hr) 96890,74 Laju Alir Fluida (lb/hr) 23981,85
Suhu Masuk (°F) 60,83 Suhu Masuk (°F) 662
Suhu Keluar (°F) 572 Suhu Keluar (°F) 302
Kalor Umpan, Qumpan (Btu/hr) 44474945,51
∆T LMTD Koreksi 153,36
2
Luas Perpindahan Panas (A), ft 11904,68
Luas Perpindahan Panas Aktual 11500
(𝐴𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ) ft2
Clean Overall Coefficient, UC 56,74
2
(Btu/(hr)(ft )(°F)
Design Overall Coefficient, UD 43,477
(Btu/(hr)(ft2)( °F)
Dirt factor, RD (hr)(ft2)(°F)/Btu 0,00537
Over Suface 38%
Over Design 6%
Shell ID (in) 120 Tube OD (in) 0,5
Baffle Space 48 Tube ID (in) 0,444
Passes 1 Number of Tube, Nt 5164
Equivalent Diameter, 0,1233 Tube Length, L (ft) 18
De (ft)
BWG 22
TEMA AEL
Pitch (Triangular) 1,56
Pressure Drop, ∆P 0,676 Pressure Drop, ∆P 0,0638
(Psi) (Psi)
15
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Table A.2 Spesifikasi Heater 2 (H-101)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Heater 2 Kode Alat (H-101)
Fungsi Menaikan suhu fluida dari Mixing Point 1 ke Free Reformer
Fluida Gas Alam Fluida Steam
Luas Perpindahan Panas (A), ft2 24168,53
Luas Perpindahan Panas Aktual (𝐴𝑟𝑒𝑞 ) 20891,56
ft2
2
(Btu/(hr)(ft )(°F)
Over Surface 25%
Over Design 5%
De (ft)
BWG 20
TEMA BEM
(Psi) (Psi)
16
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Table A.3 Spesifikasi Cooler 1 (CO-100)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Cooler 1 Kode Alat (CO-100)
Fungsi Menurunkan suhu fluida dari Steam Reforming ke Flash Drum 1
Fluida Syngas Fluida Steam
Suhu Masuk (°F) 1472 Suhu Masuk (°F) -29,2
Suhu Keluar (°F) 1022 Suhu Keluar (°F) 30,2
ft2
2
(Btu/(hr)(ft )(°F)
Over Surface 35%
Over Design 8%
Shell ID (in) 37 Tube OD (in) 1
Baffle Space 18,5 Tube ID (in) 0,93
De (ft)
BWG 20
TEMA AES
Pitch (Square) 1
(Psi) (Psi)
17
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

SPESIFIKASI ALAT
Fungsi Menurunkan suhu fluida dari Cooler 1 ke Cooler 3
Fluida Syngas dan Fluida Steam
Metanol
2
ft2
(Btu/(hr)(ft2)(°F)
Over Surface 40%
Over Design 7%
2
Dirt factor, RD (hr)(ft )(°F)/Btu 0,0031
De (ft)
BWG 18
TEMA BEM
Pitch (Triangular) 1
(Psi) (Psi)
18
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

SPESIFIKASI ALAT
Fungsi Menurunkan suhu fluida dari Cooler 2 ke Flash Drum 1
Metanol
2
ft2
(Btu/(hr)(ft2)(°F)
Over Surface 29%
Over Design 11%
2
De (ft)
BWG 20
TEMA AEP
Pitch (Square) 1
(Psi) (Psi)
19
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

SPESIFIKASI ALAT
Fungsi Menurunkan suhu fluida dari Reaktor Metanol ke Flash Drum 2
Metanol
2
ft2
(Btu/(hr)(ft2)(°F)
Over Surface 37%
Over Design 12%
2
De (ft)
BWG 8
TEMA AEP
Pitch (Triangular) 1
(Psi) (Psi)
20
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Tabel A.7 Spesifikasi Condenser 1 (CD-100)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Condenser 1 Kode Alat (CD-100)
Fungsi Mengembunkan suhu fluida keluaran top Kolom Distilasi 1
Fluida Syngas Fluida Cooling
Laju Alir Fluida (lb/hr) 198415, Laju Alir Fluida (lb/hr) 176369,6
Suhu Masuk (°F) 73,554 Suhu Masuk (°F) -29,99
ft2
Clean Overall Coefficient, UD 49,7686
2
(Btu/(hr)(ft )(°F)
Modified Overall Coefficient, U’D 40,33
De (ft)
BWG 20
TEMA AEP
(Psi) (Psi)
21
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Tabel A.8 Spesifikasi Condenser 2 (CD-101)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Condenser 2 Kode Alat (CD-101)
Fungsi Mengembunkan suhu fluida keluaran dari top Kolom Destilasi 2
Fluida Metanol dan Fluida Steam
Air
Suhu Masuk (°F) 148,77 Suhu Masuk (°F) 44,6
2
ft2
Clean Overall Coefficient, UD 104,026
(Btu/(hr)(ft2)(°F)
Modified Overall Coefficient, U’D 4,34575
Shell ID (in) 23,25 Tube OD (in) 0,5
De (ft)
BWG 16
TEMA AEP
Pitch (Square) 1,25
(Psi) (Psi)
22
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Table A.9 Spesifikasi Reboiler 1 (RB-100)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Reboiler 1 (B-101) Kode Alat (RB-100)
Fungsi Menaikkan suhu campuran Bottom Kolom Distilasi I
Suhu Umpan Reboiler (°F) 154,58
Suhu Vapor Return (°F) 374,648
Suhu Liquid Overflow (°F) 154,58
∆T LMTD Koreksi (°F) 220,068
2
Heat Transfer Area, (ft ) 1052,769
Number Of Tube 226
Number of Passes 1
(Btu/(hr)(ft2) (°F)
Required Length, LReq (ft) 1,6
Number of Nozzles, Nn 3,2
Shell Diameter, (ft) 144,927
Dome Segment Area, (ft2) 57,279
Feed Lines
Primary Line Secondary Line
Laju Alir Fluida (lb/hr) 139933,3089
ID (in) 7,981 ID (in) 6,065
Pressure Loss, (Psi) 0,0392 Pressure Loss, (Psi) 0,02131
Pressure Loss Feed, (Psi) 0,06057
Return Lines
Main Line Split Flow
ID (in) 28,75 ID (in) 28,75
Pressure Loss Return, (Psi) 0,00048
Total Pressure Loss, (Psi) 0,2654
Tube Side
Tube OD (in) 1
Tube Length, (ft) 20
BWG 18
Steam Condensat
Laju Alir Fluida Per 21,1303 Laju Alir Fluida (lb/hr) 4775,44
Tube (lb/hr)
ID (in) 0,0751 ID (in) 0,0751
Pressure Drop, (Psi) 0,01441 Pressure Drop, (Psi) 0,00064
Pressure Drop, (Psi) 0,02178
23
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Table A.10 Spesifikasi Reboiler 1 (RB-101)

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Reboiler 2 (B-101) Kode Alat (RB-101)
Fungsi Menaikkan suhu campuran Bottom Kolom Distilasi II
Suhu Umpan Reboiler (°F) 201,2
Suhu Vapor Return (°F) 374,648
Suhu Liquid Overflow (°F) 201,2
∆T LMTD Koreksi (°F) 173,44
2
Heat Transfer Area, (ft ) 492,371
Number Of Tube 154
Number of Passes 1
(Btu/(hr)(ft2) (°F)
Required Length, LReq (ft) 9,16
Number of Nozzles, Nn 3,2
Shell Diameter, (ft) 75,471
Dome Segment Area, (ft2) 15,533
Feed Lines
Primary Line Secondary Line
ID (in) 7,981 ID (in) 6,065
Pressure Loss Feed, (Psi) 0,08657
Return Lines
Main Line Split Flow
ID (in) 29,25 ID (in) 18,812
Pressure Loss Return, (Psi) 0,00915
Total Pressure Loss, (Psi) 0,3467
Tube Side
Tube OD (in) 0,625
Tube Length, (ft) 20
BWG 20
Pitch (Square) 1,25
Steam Condensat
Laju Alir Fluida Per 136,8 Laju Alir Fluida (lb/hr) 21067,21
Tube (lb/hr)
ID (in) 0,04625 ID (in) 0,04625
Pressure Drop, (Psi) 0,1205 Pressure Drop, (Psi) 0,0132
Pressure Drop, (Psi) 0,7328
24
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Gambar A.1 Ketel Reboiler
25
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
LAMPIRAN B
DETAIL PERHITUNGAN
1. HEATER (H-100)
a. Menentukan spesifikasi awal.
i.Penempatan fluida
Suhu tinggi ditempatkan di shell-side dan suhu yang rendah di tube-side.
ii.Shell dan head types
ℎ.𝑓𝑡 2 .𝐹
Fouling factor yang direkomendasikan adalah 0,001-0,003 .
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
0,5-in, 22 BWG tubes dengan panjang 18 ft, diameter shell 0,444 in.
iv.Material Kontruksi
Bahan yang digunakan adalah stainles steel.
b. Energy balances.
Sifat Fluida Gas Alam Steam
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 1,63 0,7854
𝜇𝑣 (cp) 0,039 0,0452
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,027 0,0223
Cp (Btu/lb.F) 0,897 0,3724
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (96890,74 × 0,8979 × (572 − 60,83)

= 44474945,51 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
26
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Fluida Panas, °F Fluida dingin, °F Selisih

Temperatur
60,83 302 241,16 ∆t1
tinggi
Temperatur
572 662 90 ∆t2
rendah
511,17 Selisih 360 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 90 − 241,166

(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡2 = 90 = 153,3628 °F
ln(∆𝑡 ) ln(241,166)
1
d. LMTD correction factor.

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 60,83 − 572
𝑅= = = 1,4199
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 302 − 662
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 302 − 662
𝑃= = = 0,5988
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 60,83 − 662
Dari gambar 3.15 diperoleh 𝐹 ≅ 0,58.
e. Estimate 𝑼𝑫 .
Nilai perkiraan 𝑈𝐷 untuk desain awal dapat dilihat dari Tabel 3.5 yaitu
10 ≤ 𝑈𝐷 ≤ 50. Maka dipilih nilai 𝑈𝐷 = 42
f. Calculate heat-transfer area and number of tubes.

𝑞 44474945,51
𝐴= = = 11904,68 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 42 × 0,58 × 153,36
𝐴 11904,68
𝑛𝑡 = = = 5055
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,5) × 18
g. Number of tube passes.

Jumlah tube passes dipilih untuk memberikan aliran turbulen dengan
kecepatan fluida yang dapat diterima:
𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(5164)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 3607,57 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,037 × 0,045276
𝑛𝑝 21404,2516 1
ṁ( 𝑛 ) (5164)
𝑡 3600
𝑉= = = 1,364 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 0,785401 × 3,14 × 0,0372 /4
27
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
h. Determine shell size and actual tube count.

Dari Table C.8 diperoleh TEMA L or M dengan 𝑛𝑡 =5164, ID =120, 𝑛𝑝 = 1,
Triangular Pitch.
i. Calculate the required overall coefficient.

𝑞
𝑈𝑟𝑒𝑞 =
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓
44474945,51
=
5164 × 3,14 × 0,0416 × 18 × 0,58 × 153,36
𝐵𝑡𝑢
= 41,11
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
j. Calculate 𝒉𝒊 .
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(5164)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 3531,47
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,037 × 0,0452
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,022391 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 3531,470,8 × 13,06533 × 1 = 22,59
0,037 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
k. Calculate 𝒉𝑶 .
𝐵 = 0,4𝑑𝑠 = 0,3 × 120 = 48 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 120 × 0,375 × 48
𝑎𝑠 = = = 9,6 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,56
ṁ𝑔 96890,74 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 10092,78
𝑎𝑠 9,6 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,48
𝐷𝑒 = = 0,1233 𝑓𝑡 (dari Gambar 3.17)
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1233 × 10092,78
𝑅𝑒 = = = 31157,158
𝜇𝑔 0,0399
Persamaan (3,21) digunakan untuk menghitung Colburn factor, 𝑗𝐻:
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 48/120)(0,08(31157,158)0,6821 + 0,7(31157,158)0,1772
28
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑗𝐻 = 68,114
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0275 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 68,114 ( ) 53,093 × 1 = 57,268
0,1233 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
l. Calculate the clean overall coefficient.

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
ℎ𝑖 𝐷𝑖 2𝑘𝑡𝑢𝑏𝑒 ℎ0
0,04166 −1
0,04166 0,04166 × ln( ) 1
0,037
𝑈𝐶 = [ + + ] = 56,768
22,59 × 0,037 2 × 29 57,268
Karena 𝑈𝐶 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , lanjutkan
m. Fouling factors.
Faktor fouling yang ditetapkan untuk shell-side adalah 0,003 dan untuk
tube-side adalah 0,002.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,003 + 0,002 = 0,005
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,003 × 0,0416
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,00537
𝐷𝑖 0,037
Didapatkan 𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 > 𝑅𝐷 , nilai ini dapat diterima karena dapat
mempermudah pembersihan pada alat yang akan dirancang.
n. Calculate the design overall coefficient.

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,00537)−1 = 43,49
𝑈𝐶 56,768
Karena 𝑈𝐷 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , exchanger thermal workable.
Dari nilai 𝑈𝐷 aktual kita dapat menghitung area perpindahan panas actual
serta jumlah tube yang baru :
𝑞 44474945,51
𝐴= = = 11500 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 43,49 × 0,58 × 153,36
29
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐴 11500
𝑛𝑡 = = = 4883,227
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,5) × 18
Dari jumlah tube yang didapatkan maka dilihat pada Table C.8 yaitu
kembali digunakan TEMA L or M dengan 𝑛𝑡 =5164, ID =120, 𝑛𝑝 = 1,
Triangular Pitch. Maka dengan ini perhitungan dari g – n tidak perlu diulangi
karna nilainya sama. Maka perhitungan dilanjutkan dengan mencari Over
Surface dan Over Design.
o. Over-surface and over-design.

𝑈𝐶 56,768
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = −1= − 1 = 38 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 41,114
𝑈𝐷 43,49
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = −1= −1= 6%
𝑈𝑟𝑒𝑞 41,114
p. Tube-side pressure drop.
𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 3151,90−0,2585 = 0,05155
𝑛𝑝 1
ṁ( 𝑛 ) 21404,25 × (5164) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 3856,92
𝜋𝐷𝑖2 /4 (3,14)(0,0372 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝑓𝑛𝑝 𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,05155 × 1 × 18 × 3856,922
∆𝑃𝑓 = = 0,0039 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,037 × 0,0125 × 1
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 (2𝑛𝑝 − 1,5)𝐺 2 /𝑠
−13
3856,922
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10 × (2 × 1 − 1,5) × = 0,000078 𝑝𝑠𝑖
0,0125
4ṁ𝑠 4 × 21404,25
𝑅𝑒𝑛 = = = 903342,19
𝜋𝐷𝑛 𝜇𝑠 3,14 × 0,666 × 0,045
ṁ 21404,25 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 61349,76
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,6662 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 61349,762
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,0598 𝑝𝑠𝑖
0,0125
30
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,0039 + 0,000078 + 0,0598 = 0,063 𝑝𝑠𝑖
q. Shell-side pressure drop.

𝐵
= 0,4
𝑑𝑠
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + (0,000166 × 120)31157,16−0,125 = 0,0075
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 × 120)31157,16−0,157 = 0,00168
𝑖𝑛.2
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0075 − 1,25(1 − 0,4)(0,0075 − 0,00168)} = 0,4539
𝐿 18 × 12
𝑛𝑏 + 1 ≅ = = 4,5
𝐵 48
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,4539 × 10092,782 × 120 × 4,5
∆𝑃𝑓 = = 0,086 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 1,48 × 0,02612
4ṁ𝑔 4 × 96890,74
𝑅𝑒𝑛 = = = 4634151,343
𝜋𝐷𝑛 𝜇 3,14 × 0,666 × 0,0399
ṁ 96890,74 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 277712,33
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,66662 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 277712,332

∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 1,334 ×
𝑠 0,02612
= 0,5903 𝑝𝑠𝑖
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛 = 0,086 + 0,5903 = 0,67644 𝑝𝑠𝑖
31
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
2. HEATER 2 (H-101)
v.Penempatan fluida
vi.Shell dan head types
𝐵𝑡𝑢
vii.Tubing
viii.Material Kontruksi
b. Energy balances.
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 0.8923 0,6950
𝜇𝑣 (cp) 0,0585 0,0659
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,0402 0,0349
Cp (Btu/lb.F) 1,266 0,3141
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (186524 × 1,266 × (932 − 572,07)

= 85013885,07 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
32
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
932 1022 89,9262 ∆t1
tinggi
Temperatur
572,07 662 90 ∆t2
rendah
359,93 Selisih 360 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 90 − 89,9262

(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡2 = 90 = 89,963 °F
ln(∆𝑡 ) ln(89,9262)
1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 572,07 − 932
𝑅= = = 0,999
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 662 − 1022
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 932 − 1022
𝑃= = = 0,2
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 572,07 − 1022

𝑞 85013885,07
𝐴= = = 24168,44 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 46 × 0,85 × 89,96
𝐴 24168,44
𝑛𝑡 = = = 7777,97
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,625/12) × 19

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(7777,97)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 1288,02 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,04625 × 0,0659
Dari nilai Reynold Number yang didapatkan, untuk membuat aliran
turbulent maka kita dapat memakai number of phase yaitu : 6.
33
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑛𝑝 23981,85 6
ṁ( 𝑛 ) (7812)
𝑡 3600
𝑉= = = 4,383 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 0,695 × 3,14 × 0,04622 /4
Triangular Pitch.

𝑞 85013885,07
𝑈𝑟𝑒𝑞 = =
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 7812 × 3,14 × 0,052 × 19 × 0,85 × 89,96
𝐵𝑡𝑢
= 45,799
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 6
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(7812)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 7694,48
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0462 × 0,065
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,0349 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 7694,480,8 × 6,06533 × 1 = 40,62
0,0462 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 120 = 60 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 120 × 0,375 × 60
𝑎𝑠 = = = 15 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,25
ṁ𝑔 186524,0377 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 12434,935
𝑎𝑠 15 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,48
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1233 × 12434,93
𝑅𝑒 = = = 26184,69
𝜇𝑔 0,0585
34
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 60/120)(0,08(26184,69)0,6821 + 0,7(26184,69)0,1772
𝑗𝐻 = 65,086
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0402 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 65,086 ( ) 28,13 × 1 = 64,518
0,1233 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,052 −1
0,052 0,052 × ln(0,0462) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 63,834
40,62 × 0,0462 2 × 29 64,518
m. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,001 + 0,002 = 0,003
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,001 × 0,052
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,003126
𝐷𝑖 0,0462

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,003126)−1 = 53,215
𝑈𝐶 63,834
35
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
o. Calculate tube length.
𝑞
𝐿=
𝜋𝑈𝐷 𝑛𝑡𝐷0 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓
85013885,07
=
3,14 × 53,215 × 7812 × 0,052 × 0,85 × 89,96
= 16,35 = 17 𝑓𝑡
p. Calculate heat-transfer area and number of tubes.
𝑞 85013885,07
𝐴𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = = 20891,56 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 53,215 × 0,85 × 89,96
𝐴 20891,56
𝑛𝑡𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = = 7514,38
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,625/12) × 17
q. Number of tube passes.

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(7514,38)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 1333,204 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,04625 × 0,0659
𝑛𝑝 23981,85 4
ṁ( 𝑛 ) (7870)
𝑡 3600
𝑉= = = 3,0382 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 0,695 × 3,14 × 0,04622 /4
r. Determine shell size and actual tube count.
Triangular Pitch.
36
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
s. Calculate the required overall coefficient.

𝑞 85013885,07
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 7870 × 3,14 × 0,052 × 17 × 0,85 × 89,96
𝐵𝑡𝑢
= 50,81
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
t. Calculate 𝒉𝒊 .
𝑛𝑝 4
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(7870)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 5091,851
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0462 × 0,065
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,0349 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 5091,8510,8 × 6,06533 × 1 = 29,194
0,0462 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
u. Calculate 𝒉𝑶 .
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 120 = 60 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 120 × 0,375 × 60
𝑎𝑠 = = = 15 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,25
ṁ𝑔 186524,0377 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 12434,935
𝑎𝑠 15 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,48
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1233 × 12434,93
𝑅𝑒 = = = 26184,69
𝜇𝑔 0,0585
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 60/120)(0,08(26184,69)0,6821 + 0,7(26184,69)0,1772
𝑗𝐻 = 65,086
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0402 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 65,086 ( ) 28,13 × 1 = 64,518
0,1233 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
37
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
v. Calculate the clean overall coefficient.

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,052 −1
0,052 0,052 × ln(0,0462) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 63,74
29,194 × 0,0462 2 × 29 64,518
w. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,001 + 0,002 = 0,003
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,001 × 0,052
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,003126
𝐷𝑖 0,0462
x. Calculate the design overall coefficient.

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,003126)−1 = 53,149
𝑈𝐶 63,74
Karena 𝑈𝐷 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , exchanger thermal workable..
y. Over-surface and over-design.

𝑈𝐶 63,74
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = −1= − 1 = 25 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 50,81
𝑈𝐷 53,149
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = −1= −1= 5%
𝑈𝑟𝑒𝑞 50,81
z. Tube-side pressure drop.

𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 7694,484−0,2585 = 0,0409
38
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑛𝑝 4
ṁ( 𝑛 ) 23981,85 × (7870) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 10969,29
𝜋𝐷𝑖2 /4 (3,14)(0,046252 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,0409 × 4 × 17 × 10969,292
∆𝑃𝑓 = = 0,13 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,04625 × 0,0111 × 1
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 (2𝑛𝑝 − 1,5)𝐺 2 /𝑠
−13
10969,292
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10 × (2 × 4 − 1,5) × = 0,01513 𝑝𝑠𝑖
0,0125
4ṁ𝑠 4 × 23981,85856
𝑅𝑒𝑛 = = = 556011,13
𝜋𝐷𝑛 𝜇𝑠 3,14 × 0,8333 × 0,045
ṁ 23981,85 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 43992,19
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,83332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 43992,192
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,0347 𝑝𝑠𝑖
0,0111
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,013 + 0,0151 + 0,0347 = 0,1799 𝑝𝑠𝑖
aa. Shell-side pressure drop.

𝐵
= 0,5
𝑑𝑠
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + (0,000166 × 120)26184,69−0,125 = 0,00771
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 × 120)26184,69−0,157 = 0.00173
𝑖𝑛.2
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,00771 − 1,25(1 − 0,5)(0,00771 − 0,00173)} = 0,5726
39
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐿 17 × 12
𝑛𝑏 + 1 ≅ = = 3,4
𝐵 60
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,5726 × 12434,9352 × 120 × 3,4
∆𝑃𝑓 = = 0,2276 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 1,48 × 0,0142
4ṁ𝑔 4 × 186524,0377
𝑅𝑒𝑛 = = = 4868217,37
𝜋𝐷𝑛 𝜇 3,14 × 0,8333 × 0,058
ṁ 186524,0377 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 342158,744
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,83332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 342158,742

∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 1,334 ×
𝑠 0,0142
= 1,638 𝑝𝑠𝑖
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛 = 0,22 + 1,63 = 1,86 𝑝𝑠𝑖
40
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
3. COOLER 1 (CO-100)
i.Penempatan fluida
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
1-in 20 BWG tubes dengan panjang 14 ft, diameter shell 0,93 in.
b. Energy balances.
Sifat Fluida Gas Alam Pendingin
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 0,745 27,102
𝜇𝑣 (cp) 0,087 7,700
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,065 1,469
Cp (Btu/lb.F) 0,702 1,021
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (186524,037 × 0,702 × (1472 − 1022)

= 58923872,61 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
41
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
1472 -29,2 1501,2 ∆t1
tinggi
Temperatur
1022 30,2 991,8 ∆t2
rendah
450 Selisih -59,4 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 991,8 − 1501,2
(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡 = 991,8 = 1236,23 °F
ln(∆𝑡2 ) ln(1501,2)
1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 1472 − 1022
𝑅= = = 7,575
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,2 − (−29,2)
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,2 − (−29,2)
𝑃= = = 0,0395
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 1472 − (−29,2)
Dari gambar 3.15 diperoleh 𝐹 ≅ 1

𝑞 58923872,61
𝐴= = = 1361,830 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 35 × 1 × 1236,23
𝐴 1361,830
𝑛𝑡 = = = 371,74
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1) × 14

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 1393203,04 (371,74)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 7999,342 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,075 × 7,700
𝑛𝑝 1393203,04 1
ṁ( 𝑛 ) (371,74)
𝑡 3600
𝑉= = = 8,14 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 27,102 × 3,14 × 0,0752 /4
42
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Dari Table C.7 diperoleh TEMA P or S dengan 𝑛𝑡 =372, ID =120, 𝑛𝑝 = 1,
Square Pitch.

𝑞 58923872,61
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 372 × 3,14 × 0,083 × 14 × 1 × 1236,23
𝐵𝑡𝑢
= 34,97
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 1393203,04(371,74)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 7993,88
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,077 × 7,700
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,469 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 7993,880,8 × 18,843 × 1 = 1537,44
0,077 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,4𝑑𝑠 = 0,5 × 37 = 18,5 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 37 × 0,3125 × 18,5
𝑎𝑠 = = = 1,48 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 186524,037 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 125566,51
𝑎𝑠 1,48 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,102 × 125566,51
𝑅𝑒 = = = 147406,296
𝜇𝑔 0,087
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 18,5/37)(0,08(147406,2)0,6821 + 0,7(147406,2)0,1772
𝑗𝐻 = 205,51
43
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0651 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 205,51 ( ) 0,13 × 1 = 60,649
0,102 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 )
1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,083 −1
0,083 0,083 × ln( 0,07 ) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 60,253
1537,4 × 0,07 2 × 29 60,649
m. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,002 + 0,002 = 0,004
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,002 × 0,083
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,0041
𝐷𝑖 0,0775

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,004)−1 = 48,2
𝑈𝐶 60,253
Dari nilai 𝑈𝐷 aktual kita dapat menghitung area perpindahan panas actual,
panjang tube aktual serta diikuti dengan perhitungan lainnya.
44
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

𝑞 44474950,16
𝐿= = 0,08
𝜋𝑈𝐷 𝑛𝑡𝐷0 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 3,14 × 48,2 × 371 × ( 12 ) × 1 × 1236
= 10,16 = 11 𝑓𝑡

𝑞 58923872,61
𝐴= = = 988,891 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 48,2 × 1 × 1236
𝐴 988,891
𝑛𝑡 = = = 372
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,08) × 11

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 1393203,04(343)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 8655,52 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,075 × 7,700
𝑛𝑝 1393203,04
ṁ( 𝑛 ) (343)
𝑡 3600
𝑉= = = 8,81 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 0,785401 × 3,14 × 0,0772 /4

Square Pitch.

𝑞 58923872,61
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 372 × 3,14 × 0,08 × 14 × 1 × 1236
𝐵𝑡𝑢
= 44,51
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(372)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 7993,88
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,037 × 0,0452
45
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,022391 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 3531,470,8 × 13,06533 × 1 = 1537,44
0,037 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 37 = 18,5 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 120 × 0,3125 × 18,5
𝑎𝑠 = = = 1,48 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 186524,03 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 125566,51
𝑎𝑠 1,48 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 125566,51
𝑅𝑒 = = = 147406,2
𝜇𝑔 0,087
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 18,5/120)(0,08(147406,2)0,6821 + 0,7(147406,2)0,1772
𝑗𝐻 = 205,51
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0275 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 205,51 ( ) 53,093 × 1 = 60,64
0,1025 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,04166 −1
0,04166 0,04166 × ln( ) 1
0,037
𝑈𝐶 = [ + + ] = 60,25
22,59 × 0,037 2 × 29 57,268
46
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
w. Fouling factors.
Faktor fouxling yang ditetapkan untuk shell-side adalah 0,002 dan untuk
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,002 + 0,002 = 0,004
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,002 × 0,0416
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,0041
𝐷𝑖 0,037

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,00537)−1 = 48,19
𝑈𝐶 56,768
𝑈𝐶 56,768
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = −1= − 1 = 35 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 41,114
𝑈𝐷 43,49
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = −1= −1= 8%
𝑈𝑟𝑒𝑞 41,114
𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 3151,90−0,2585 = 0,04
𝑛𝑝 1
ṁ( 𝑛 ) 21404,25 × (5164) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 794325,32
𝜋𝐷𝑖2 /4 (3,14)(0,0372 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,05155 × 1 × 18 × 3856,922
∆𝑃𝑓 = = 0,302 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,037 × 0,0125 × 1
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 (2𝑛𝑝 − 1,5)𝐺 2 /𝑠
3856,922
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 × (2 × 1 − 1,5) × = 0,026 𝑝𝑠𝑖
0,0125
4ṁ𝑠 4 × 21404,25
𝑅𝑒𝑛 = = = 276556,48
𝜋𝐷𝑛 𝜇𝑠 3,14 × 0,666 × 0,045
47
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
ṁ 21404,25 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 2555684,557
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,6662 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 61349,762
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,81 𝑝𝑠𝑖
0,0125
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,302 + 0,026 + 0,81 = 1,14 𝑝𝑠𝑖

𝐵
= 0,2
𝑑𝑠
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + (0,000166 × 120)31157,16−0,125 = 0,0031
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 × 120)31157,16−0,157 = 0,0005
𝑖𝑛.2
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0075 − 1,25(1 − 0,4)(0,0075 − 0,00168)} = 0,08
𝐿 18 × 12
𝑛𝑏 + 1 ≅ = = 7,13
𝐵 48
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,4539 × 10092,782 × 120 × 4,5
∆𝑃𝑓 = = 0,03 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 1,48 × 0,02612
4ṁ𝑔 4 × 96890,74
𝑅𝑒𝑛 = = = 3265613,17
𝜋𝐷𝑛 𝜇 3,14 × 0,666 × 0,0399
ṁ 96890,74 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 342158,17
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,66662 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 277712,332

∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 1,334 × = 0,01 𝑝𝑠𝑖
𝑠 0,02612
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛 = 0,03 + 0,01 = 0,04 𝑝𝑠𝑖
48
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
i.Penempatan fluida
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
1-in, 18 BWG tubes dengan panjang 14 ft, diameter shell 0,902 in.
b. Energy balances.
Sifat Fluida Gas Alam Pendingin
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 0,97 27,102
𝜇𝑣 (cp) 0,97 7,700
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,051 1,469
Cp (Btu/lb.F) 0,68 1,021
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (186524,037 × 0,68 × (1022 − 662)

= 46170711,59 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
49
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
1022 -29,2 991,8 ∆t1
tinggi
Temperatur
662 30,2 691,2 ∆t2
rendah
360 Selisih -59,4 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 691,2 − 991,8
(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡 = 691,2 = 832,47 °F
ln( 2 ) ln(991,8)
∆𝑡1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 1022 − 662
𝑅= = = 6,06
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,2 − (−29,2)
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,2 − (−29,2)
𝑃= = = 0,05
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 1022 − (−29,2)
Dari gambar 3.15 diperoleh 𝐹 ≅ 0,99

𝑞 46170711,59
𝐴= = = 1807,16 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 31 × 0,99 × 832,47
𝐴 1807,16
𝑛𝑡 = = = 493,31
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,083) × 14

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 1065157,46 (493,31)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 4751,75 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,083 × 7,700
𝑛𝑝 1065157,46 1
ṁ( 𝑛 ) (493,31)
𝑡 3600
𝑉= = = 4,85 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 27,102 × 3,14 × 0,0752 /4
50
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Triangular Pitch.

𝑞 46170711,59
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 507 × 3,14 × 0,083 × 14 × 1 × 832,47
𝐵𝑡𝑢
= 30,16
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 1393203,04(371,74)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 4623,47
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,077 × 7,700
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,469 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 7993,880,8 × 18,843 × 1 = 1022,92
0,077 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 37 = 12,5 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 37 × 0,3125 × 12,5
𝑎𝑠 = = = 0,678 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 186524,037 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 275040,885
𝑎𝑠 1,48 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,102 × 275040,885
𝑅𝑒 = = = 392938,4749
𝜇𝑔 0,087
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 12,5/37)(0,08(392938,4)0,6821 + 0,7(392938,4)0,1772
𝑗𝐻 = 397,82
51
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0651 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 205,51 ( ) 0,13 × 1 = 92,65
0,102 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 )
1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,083 −1
0,083 0,083 × ln( 0,07 ) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 91,35
1537,4 × 0,07 2 × 29 60,649
m. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,001 + 0,002 = 0,003
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,001 × 0,083
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,0031
𝐷𝑖 0,0775

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,0031)−1 = 71,14
𝑈𝐶 91,35
52
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

𝑞 44474950,16
𝐿= = 0,08
𝜋𝑈𝐷 𝑛𝑡𝐷0 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 3,14 × 71,14 × 493 × ( 12 ) × 0,99 × 832
= 5,93 = 7 𝑓𝑡

𝑞 46170711,59
𝐴= = = 787,41 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 31 × 0,99 × 832
𝐴 988,891
𝑛𝑡 = = = 430
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,08) × 11

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 1393203,04(430)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 5452,83 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,075 × 7,700
𝑛𝑝 1393203,04
ṁ( 𝑛 ) (430)
𝑡 3600
𝑉= = = 5,72 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 0,785401 × 3,14 × 0,0772 /4

Triangular Pitch.

𝑞 46170711,59
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 430 × 3,14 × 0,08 × 14 × 0,99 × 832
𝐵𝑡𝑢
= 71,12
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 23981,85(430)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 5451,4
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,037 × 0,0452
53
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,022391 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 5451,470,8 × 13,06533 × 1 = 1167,01
0,037 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,25𝑑𝑠 = 0,25 × 29 = 7,25 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 29 × 0,3125 × 7,25
𝑎𝑠 = = = 0,45 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 186524,03 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 408800,36
𝑎𝑠 0,45 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 408800,36
𝑅𝑒 = = = 584034,5941
𝜇𝑔 0,087
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 7,25/120)(0,08(584034,5)0,6821 + 0,7(584034,5)0,1772
𝑗𝐻 = 433,40
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0275 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 433,40 ( ) 53,093 × 1 = 100,94
0,1025 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,04166 −1
0,04166 0,04166 × ln( ) 1
0,037
𝑈𝐶 = [ + + ] = 99,4
22,59 × 0,037 2 × 29 57,268
54
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
w. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,001 + 0,002 = 0,003
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,001 × 0,0416
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,0031
𝐷𝑖 0,037

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,00537)−1 = 75,93
𝑈𝐶 56,768
𝑈𝐶 99,40
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = −1= − 1 = 40 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 71,128
𝑈𝐷 75,93
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = −1= −1= 7%
𝑈𝑟𝑒𝑞 71,128
𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 3151,90−0,2585 = 0,04
𝑛𝑝 1
ṁ( 𝑛 ) 21404,25 × (5164) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 473680
𝜋𝐷𝑖2 /4 (3,14)(0,0372 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,05155 × 1 × 18 × 3856,922
∆𝑃𝑓 = = 0,081 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,037 × 0,0125 × 1
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 (2𝑛𝑝 − 1,5)𝐺 2 /𝑠
3856,922
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 × (2 × 1 − 1,5) × = 0,009 𝑝𝑠𝑖
0,0125
4ṁ𝑠 4 × 21404,25
𝑅𝑒𝑛 = = = 211438,1015
𝜋𝐷𝑛 𝜇𝑠 3,14 × 0,666 × 0,045
55
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
ṁ 21404,25 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 1953919,417
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,6662 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 61349,762
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,4772 𝑝𝑠𝑖
0,0125
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,08 + 0,009 + 0,47 = 0,56 𝑝𝑠𝑖

𝐵
= 0,25
𝑑𝑠
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + (0,000166 × 120)31157,16−0,125 = 0,0023
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 × 120)31157,16−0,157 = 0,0004
𝑖𝑛.2
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0075 − 1,25(1 − 0,4)(0,0075 − 0,00168)} = 0,07
𝐿 18 × 12
𝑛𝑏 + 1 ≅ = = 6,72
𝐵 48
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,4539 × 10092,782 × 120 × 4,5
∆𝑃𝑓 = = 0,077 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 1,48 × 0,02612
4ṁ𝑔 4 × 96890,74
𝑅𝑒𝑛 = = = 3974201,019
𝜋𝐷𝑛 𝜇 3,14 × 0,666 × 0,0399
ṁ 96890,74 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 342158,7443
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,66662 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 277712,332

∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 1,334 × = 0,01 𝑝𝑠𝑖
𝑠 0,02612
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛 = 0,077 + 0,01 = 0,087 𝑝𝑠𝑖
56
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
i.Penempatan fluida
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
b. Energy balances.
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 1,418 27,102
𝜇𝑣 (cp) 0,053 7,7009
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,036 1,4693
Cp (Btu/lb.F) 0,671 1,0214
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (186524,03 × 0,8979 × (662 − 30,2)

= 56340039,93 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
57
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
662 30,2 631,8 ∆t1
tinggi
Temperatur
212 -29,2 241,2 ∆t2
rendah
450 Selisih 59,4 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 631,8 − 241,2

(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡2 = 241,2 = 153,3628 °F
ln(∆𝑡 ) ln(631,8)
1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 662 − 212
𝑅= = = 7,575
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 −29,2 − 30,2
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,2 − 29,2
𝑃= = = 0,085
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 662 − (−29,2)

𝑞 56340039,93
𝐴= = = 3543,243 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 40 × 0,98 × 405,63
𝐴 3543,243
𝑛𝑡 = = = 677
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1,25) × 16

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 1274334,206(677)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 3166,2718 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 1,18 × 7,7009
𝑛𝑝 1274334,206 1
ṁ( 𝑛 ) (677)
𝑡 3600
𝑉= = = 2,5303 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 27,1027 × 3,14 × 1,182 /4
58
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Dari Table C.8 diperoleh TEMA L or M dengan 𝑛𝑡 =680, ID = 45, 𝑛𝑝 = 1,
Triangular Pitch.

𝑞 56340039,93
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 680 × 3,14 × 0,1041 × 16 × 0,98 × 153,36
𝐵𝑡𝑢
= 39,8266
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 1274334,206(680)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 3152,54
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0983 × 0,0452
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,0369 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 3152,540,8 × 13,06533 × 1 = 575,603
0,0983 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,5 𝑑𝑠 = 0,5 × 45 = 22,5 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 45 × 0,3125 × 22,5
𝑎𝑠 = = = 2,197𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,56
ṁ𝑔 186524,0377 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 84889,162
𝑎𝑠 2,197 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 84889,162
𝑅𝑒 = = = 162044,7262
𝜇𝑔 0,0536
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 22,5/45)(0,08(162044,7262)0,6821
+ 0,7(162044,7262)0,1772
𝑗𝐻 = 219,005
59
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0369 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 219,005 ( ) 53,093 × 1 = 36,602
0,1025 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 )
1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,10416 −1
0,10416 0,04166 × ln( 0,0983 ) 1
𝑈𝐶 = [ + + ]
575,603 × 0,0983 2 × 29 36,602
= 41,440
m. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,002 + 0,002 = 0,004
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,002 × 0,1041
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,004118
𝐷𝑖 0,0983

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,004118)−1 = 42,9382
𝑈𝐶 41,440
Karena 𝑈𝐷 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , cooler workable.
60
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑞
𝐿=
56340039,93
= 1,25
3,14 × 42,9382 × 680 × ( 12 ) × 0,98 × 405,63
= 20,111 = 21 𝑓𝑡

𝑞 56340039,93
𝐴= = = 4473,02 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 42,9382 × 0,98 × 405,63
𝐴 4473,02
𝑛𝑡 = = = 651,214
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1,25) × 16

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 1274334,206(651,214)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 3291,9005 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0983 × 7,7009
𝑛𝑝 1274334,206 1
ṁ( 𝑛 ) (651,214)
𝑡 3600
𝑉= = = 2,642 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 27,012 × 3,14 × 0,09832 /4

Triangular Pitch.

𝑞 56340039,93
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 653 × 3,14 × 0,0416 × 16 × 0,98 × 405,63
𝐵𝑡𝑢
= 31,598
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
61
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑛𝑝 1
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 1274334,206(653)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 3291,900
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0983 × 7,7009
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
0,0369 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 3291,9000,8 × 13,06533 × 1 = 594,566
0,0983 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,3 𝑑𝑠 = 0,3 × 48 = 14,4 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 48 × 0,3125 × 14,4
𝑎𝑠 = = = 1,5 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 186524,0377 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 124349,3585
𝑎𝑠 1,5 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 84889,162
𝑅𝑒 = = = 162044,7262
𝜇𝑔 0,0536
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 14,4 /48)(0,08(162044,7262)0,6821
+ 0,7(162044,7262)0,1772
𝑗𝐻 = 245,392
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0369 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 245,392 ( ) 53,093 × 1 = 41,01
0,1025 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 )
1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
62
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
0,10416 −1
0,10416 0,04166 × ln( 0,0983 ) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 41,440
575,603 × 0,0983 2 × 29 41,01
w. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,002 + 0,002 = 0,004
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,003 × 0,1041
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,002 = 0,004118
𝐷𝑖 0,037

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,004118)−1 = 34,93
𝑈𝐶 41,440
Karena 𝑈𝐷 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , cooler workable.
𝑈𝐶 41,440
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = −1= − 1 = 29 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 31,598
𝑈𝐷 34,93
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = −1= − 1 = 11 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 31,598
𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 3152,549−0,2585 = 0,05155
𝑛𝑝 1
ṁ( 𝑛 ) 1274334,206 × (653) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 248889,8573
𝜋𝐷𝑖2 /4 (3,14)(0,09832 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,05155 × 1 × 18 × 3856,922
∆𝑃𝑓 = = 0,05592 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,0983 × 1,6 × 1
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 (2𝑛𝑝 − 1,5)𝐺 2 /𝑠
63
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
−13
248889,85732
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10 × (2 × 1 − 1,5) × = 0,00254 𝑝𝑠𝑖
1,6
4ṁ𝑠 4 × 1274334,206
𝑅𝑒𝑛 = = = 252960,539
𝜋𝐷𝑛 𝜇𝑠 3,14 × 0,833 × 7,7009
ṁ 1274334,206 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 2337632,174
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,8332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 61349,762
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,683 𝑝𝑠𝑖
0,0125
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,05592 + 0,00254 + 0,683 = 0,74153 𝑝𝑠𝑖

𝐵
= 0,4
𝑑𝑠
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
−0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + (0,000166 × 120)162044,7262 = 0,0033
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 × 48)162044,7262−0,157 = 0,00064
𝑖𝑛.2
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0033 − 1,25(1 − 0,2)(0,0033 − 0,00064)} = 0,0922
𝐿 21 × 12
𝑛𝑏 + 1 ≅ = = 11,2
𝐵 22,5
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,0922 × 248889,85732 × 48 × 11,2
∆𝑃𝑓 = = 0,017 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 1,23 × 2,2728 𝑥 1
4ṁ𝑔 4 × 186524,0377
𝑅𝑒𝑛 = = = 5310130,406
𝜋𝐷𝑛 𝜇 3,14 × 0,833 × 0,0536
64
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
ṁ 186524,0377 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 342158,7443
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,8332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 342158,74432

∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 1,334 ×
𝑠 2,2728
= 0,0103 𝑝𝑠𝑖
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛 = 0,017 + 0,0103 = 0,027337 𝑝𝑠𝑖
65
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
i.Penempatan fluida
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
b. Energy balances.
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 2,7261 26,2264
𝜇𝑣 (cp) 0,005 1,6049
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,0048 1,6135
Cp (Btu/lb.F) 0,487 0,9987
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (734955 × 0,487 × (382,04 − 230)

= 54425908,39 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
66
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
382,04 122 260,04 ∆t1
tinggi
Temperatur
230 86 144 ∆t2
rendah
152,04 Selisih 36 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 144 − 260,04

(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡2 = 144 = 196,338 °F
ln(∆𝑡 ) ln(260,04)
1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 382,04 − 230
𝑅= = = 4,22
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 122 − 86
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 122 − 86
𝑃= = = 0,121
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 382,04 − 86

𝑞 54425908,39
𝐴= = = 9525,911 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 30 × 0,97 × 196,3388
𝐴 9525,911
𝑛𝑡 = = = 2275,29
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1/12) × 16

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 274001,41(2275,29)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 1711,94 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0558 × 1,604
67
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑛𝑝 274001,41 6
ṁ( 𝑛 ) (2352)
𝑡 3600
𝑉= = = 3,025 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 26,22 × 3,14 × 0,05582 /4
Triangular Pitch.

𝑞
𝑈𝑟𝑒𝑞 =
54425908,39
=
2352 × 3,14 × 0,0833 × 16 × 0,97 × 196,33
𝐵𝑡𝑢
= 29,021
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 6
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 274001,41(2352)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 9936,67
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,05583 × 1,6
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,61 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 9936,670,8 × 16,233 × 1 = 2653,78
0,0558 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 54 = 27 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 54 × 0,375 × 27
𝑎𝑠 = = = 3,796 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 734955,59 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 193568,55
𝑎𝑠 3,796 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,48
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1233 × 193568,55
𝑅𝑒 = = = 4703506,75
𝜇𝑔 0,005
68
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 27/54)(0,08(4703506,75)0,6821
+ 0,7(4703506,75)0,1772
𝑗𝐻 = 2143,049
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0048 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 2143,049 ( ) 0,23 × 1 = 49,36
0,12333 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 )
1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,0833 −1
0,08333 0,0833 × ln(0,0558) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 47,99
2653,78 × 0,0558 2 × 29 49,36
m. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,001 + 0,003 = 0,004
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,001 × 0,0833
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,003 = 0,00449
𝐷𝑖 0,0558

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,00449)−1 = 39,481
𝑈𝐶 47,99
69
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

𝑞
𝐿=
54425908,39
=
3,14 × 39,38 × 2352 × 0,0833 × 0,97 × 196,33
= 11,76 = 13 𝑓𝑡
𝑞 54425908,39
𝐴𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = = 7238,35 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 39,38 × 0,97 × 196,33
𝐴 7238,35
𝑛𝑡𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = = = 2127,88
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1/12) × 13

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 274001,41(2127,88)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 1830,54 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,04625 × 1,6
𝑛𝑝 274001,41 4
ṁ( 𝑛 ) (2270)
𝑡 3600
𝑉= = = 2,089 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 26,226 × 3,14 × 0,05582 /4
Triangular Pitch.
70
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑞
𝑈𝑟𝑒𝑞 =
54425908,39
=
2270 × 3,14 × 0,0833 × 13 × 0,97 × 196,33
𝐵𝑡𝑢
= 37,009
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 4
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 274001,41(2270)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 6863,74
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0558 × 1,6
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,613 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 6863,740,8 × 16,2333 × 1 = 1973,88
0,0558 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 54 = 27 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 54 × 0,375 × 27
𝑎𝑠 = = = 3,796 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1
ṁ𝑔 734955,59 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 193568,55
𝑎𝑠 3,796 ℎ. 𝑓𝑡 2
1,23
12
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 193568,55
𝑅𝑒 = = = 3908995,47
𝜇𝑔 0,005
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 27)(0,08(3908995,47)0,6821 + 0,7(3908995,47)0,1772
𝑗𝐻 = 1889,64
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0048 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑜 = 1889,64 ( ) 0,23 × 1 = 52,37
0,1025 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
71
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐶 = [ + + ]
0,0833 −1
0,0833 0,0833 × ln(0,0558) 1
𝑈𝐶 = [ + + ] = 50,832
1973,88 × 0,0558 2 × 29 52,37
w. Fouling factors.
𝑅𝐷 = 𝑅𝐷𝑖 + 𝑅𝐷0 = 0,001 + 0,003 = 0,004
𝑅𝐷𝑖 𝐷0 0,001 × 0,0833
𝑅𝐷𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = + 𝑅𝐷0 = + 0,003 = 0,00449
𝐷𝑖 0,0558

1 1
𝑈𝐷 = ( + 𝑅𝐷 )−1 = ( + 0,0044)−1 = 41,38
𝑈𝐶 50,83
Karena 𝑈𝐷 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , exchanger thermal workable..

𝑈𝐶 50,83
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = −1= − 1 = 37 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 37,009
𝑈𝐷 41,38
𝑜𝑣𝑒𝑟 − 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = −1= − 1 = 12 %
𝑈𝑟𝑒𝑞 37,009
72
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 9936,67−0,2585 = 0,03831
𝑛𝑝 4
ṁ( 𝑛 ) 274001,41 × (2270) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 285634,04
𝜋𝐷𝑖2 /4 (3,14)(0,05582 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,03831 × 4 × 13 × 285634,042
∆𝑃𝑓 = = 1,38 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,0558 × 0,42 × 1
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 (2𝑛𝑝 − 1,5)𝐺 2 /𝑠
−13
285634,042
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10 × (2 × 4 − 1,5) × = 0,272 𝑝𝑠𝑖
0,42
4ṁ𝑠 4 × 274001,41
𝑅𝑒𝑛 = = = 260976,89
𝜋𝐷𝑛 𝜇𝑠 3,14 × 0,8333 × 1,6
ṁ 274001,41 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 502626,79
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,83332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 502626,792
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,12 𝑝𝑠𝑖
0,42
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 1,286 + 0,272 + 0,12 = 1,778 𝑝𝑠𝑖

𝐵
= 0,5
𝑑𝑠
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + (0,000166 × 54)4703506,75−0,125 = 0,0024
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 × 54)4703506,75−0,157 = 0,00042
𝑖𝑛.2
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0024 − 1,25(1 − 0,5)(0,0024 − 0,00042)} = 0,169
73
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐿 13 × 12
𝑛𝑏 + 1 ≅ = = 5,777
𝐵 27
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,169 × 193568,552 × 54 × 5,77
∆𝑃𝑓 = = 0,0408 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 1,48 × 4,366
4ṁ𝑔 4 × 734955,59
𝑅𝑒𝑛 = = = 221349829,2
𝜋𝐷𝑛 𝜇 3,14 × 0,8333 × 0,005
ṁ 734955,59 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 1348198,79
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑛2 ( )(0,83332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 1348198,792

∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 1,334 ×
𝑠 4,366
= 0,083 𝑝𝑠𝑖
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛 = 0,0408 + 0,083 = 0,124 𝑝𝑠𝑖
74
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
7. KONDENSOR 1 (CD-100)
i.Penempatan fluida
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
b. Energy balances.
Sifat Fluida Gas Liquid Cooling
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 1,21 19,39 27,1
𝜇𝑣 (cp) 0,027 1,443 7,78
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,02 0,118 1,468
Cp (Btu/lb.F) 0,631 0,59 1,021
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (198415,8 × 0,631 × (73,55 − 59)

= 1823559,45 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
75
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
73,55 30,002 43,55 ∆t1
tinggi
Temperatur
59 -29,992 88,992 ∆t2
rendah
132,55 Selisih 59,992 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 88,992 − 43,55

(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡2 = 88,992 = 63,589 °F
ln(∆𝑡 ) ln( 43,55 )
1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 73,55 − 59
𝑅= = = 0,242
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,002 − (−29,992)
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 30,002 − (−29,992)
𝑃= = = 0,579
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 73,55 − (−29,992)

𝑞 1823559,454
𝐴= = = 2926,23 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 10 × 0,98 × 63,589
𝐴 2926,23
𝑛𝑡 = = = 698,94
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1/12) × 16

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 176369,6(698,94)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 533,11 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0775 × 7,78
76
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑛𝑝 176369,6 4
ṁ( 𝑛 ) (704)
𝑡 3600
𝑉= = = 3,044 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 19,39 × 3,14 × 0,07752 /4
Triangular Pitch.

𝑞 1823559,45
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 704 × 3,14 × 0,0833 × 16 × 0,98 × 63,589
𝐵𝑡𝑢
= 9,928
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 4
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 176369,6(704)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 2117,12
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,9775 × 7,78
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,468 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 2117,120,8 × 18,8553 × 1 = 531,002
0,0775 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
k. Calculate h0,
𝑇𝑓 = 0,75𝑇𝑤 + 0,25𝑇𝑉
𝑇𝑓 = 0,75𝑇𝑤 + 0,25𝑇𝑉
Pemuatan kondensasi yang dimodifikasi dihitung dengan persamaan
(11.41) (Serth & Lestina, 2014):
𝑊 198415,8 𝑙𝑏𝑚
Г∗ = 2/3
= 2/3
= 156,701
𝐿𝑛𝑡 16 × 704 ℎ. 𝑓𝑡
Koefisien transfer panas diberikan oleh Persamaan (11.40) (Serth & Lestina,
2014):
77
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
1
𝑘𝐿3 𝜌𝐿 (𝜌𝐿 −𝜌𝑉 )𝑔 3
ℎ0 = 1,52 [ ]
4𝜇𝐿 Г∗
1
0,1183 × 19,39(19,39 − 1,21)4,17 × 108 3
ℎ0 = 1,52 [ ]
4 × 1,44 × 156,7
𝐵𝑡𝑢
ℎ0 = 97,93
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Karena ℎ0 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , koefisien heta transfer diterima.
l. Overall coefficient.
Fouling factor yang direkomendasikan untuk air pendingin diberikan dalam
pernyataan masalah sebagai 0,001 . karena uap kondensasi adalah aliran
𝐵𝑡𝑢
yang bersih fouling factor adalah 0,0005 .
𝐵𝑡𝑢
𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0)
1 𝑅𝐷 × 𝐷0
𝑖
𝑈𝐷 = [ + + + 𝑖 + 𝑅𝐷0 ]
ℎ𝑖 𝐷𝑖 2𝑘𝑡𝑢𝑏𝑒 ℎ0 𝐷𝑖
0,0833 −1
0,0833 0,0833 ln( ) 1 0,001 × 0,0833
0,0775
𝑈𝐷 = [ + + + + 0,0005]
531 × 0,0775 2 × 30 97,93 0,0775
𝐵𝑡𝑢
𝑈𝐷 = 84,308
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
m. Correction for sensible heat transfer.

Tingkat transfer panas yang logis dihitung dengan persamaan (11.73) (Serth
& Lestina, 2014):
𝑞𝑠𝑒𝑛 = 0,5 𝐶𝑃,𝑉 (ṁ𝑉,𝑖𝑛 + ṁ𝑉,𝑜𝑢𝑡 )(𝑇𝑉,𝑖𝑛 − 𝑇𝑉,𝑜𝑢𝑡 )
𝑞𝑠𝑒𝑛 = 0,5 × 0,631(198415,8)(73,554 − 59) = 1823559,45 Btu/h
𝑞𝑠𝑒𝑛 1823559,45
= =1
𝑞𝑇𝑜𝑡 1823559,45
Metode Delaware sederhana akan digunakan untuk menghitung ℎ𝑉 .
𝐵 = 0,25𝑑𝑠 = 0,25 × 48 = 11,25 𝑖𝑛
78
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐶 ′ = 𝑃𝑇 − 𝐷0 = 1,25 − 1 = 0,25 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 48 × 0,25 × 11,25
𝑎𝑠 = = = 0,75 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,25
𝐷𝑒 = 1,48 = 0,1233 𝑓𝑡 (dari Gambar 3.17)
ṁ 198415,8 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 132277,2
𝑎𝑠 0,75 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 𝐺 0,1233 × 132277,2
𝑅𝑒 = = = 582662,91
𝜇𝑉 0,0279
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 0,25)(0,08(582662,91)0,6821 + 0,7(582662,91)0,1772
𝑗𝐻 = 415,405
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑉 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0207 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑉 = 415,405 ( ) 36,9273 𝑥 1 = 232,181
0,1233 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Modified overall coefficient diberikan pada persamaan (11.72) (Serth & Lestina,
2014):
𝑞𝑠𝑒𝑛 −1 −1
𝑈′𝐷 = [𝑈𝐷−1 + ( )ℎ ]
𝑞𝑇𝑜𝑡 𝑉
𝑈′𝐷 = [84,308−1 + (1)232,181−1 ]−1 = 61,849
Karena 𝑈′𝐷 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , termal kondensor diterima.
Dari nilai 𝑈′𝐷 maka dapat dicari nilai area perpindahan panas actual serta
perhitungan lainnya :
n. Calculate tube length

𝑞 1823559,45
𝐿= =
𝜋𝑈′𝐷 𝑛𝑡𝐷0 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 3,14 × 61,84 × 704 × 0,0833 × 0,98 × 63,589
= 2,56 = 3 𝑓𝑡
o. Calculate heat-transfer area and number of tubes.

𝑞 1823559,454
𝐴= = = 473,12 𝑓𝑡 2
𝑈′𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 61,84 × 0,98 × 63,589
79
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐴 473,12
𝑛𝑡 = = = 602,7
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (1/12) × 3
p. Number of tube passes.

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 176369,6(602,7)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 618,24 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0775 × 7,78
𝑛𝑝 176369,6 4
ṁ( ) ( )
𝑛𝑡 3600 602,7
𝑉= = = 3,556 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 19,39 × 3,14 × 0,07752 /4
q. Determine shell size and actual tube count.
Triangular Pitch.
r. Calculate the required overall coefficient.

𝑞 1823559,45
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 606 × 3,14 × 0,0833 × 16 × 0,98 × 63,589
𝐵𝑡𝑢
= 61,513
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
s. Calculate 𝒉𝒊 .
𝑛𝑝 4
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 176369,6(606)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 2459,5
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,9775 × 7,78
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,468 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 2459,50,8 × 18,8553 × 1 = 598,65
0,0775 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
80
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
n. Calculate h0,
𝑇𝑓 = 0,75𝑇𝑤 + 0,25𝑇𝑉
𝑇𝑓 = 0,75𝑇𝑤 + 0,25𝑇𝑉
(11.41) (Serth & Lestina, 2014):
𝑊 198415,8 𝑙𝑏𝑚
Г∗ = 2/3
= 2/3
= 923,577
𝐿𝑛𝑡 3 × 606 ℎ. 𝑓𝑡
2014):
1
ℎ0 = 1,52 [ ]
4𝜇𝐿 Г∗
1
0,1183 × 19,39(19,39 − 1,21)4,17 × 108 3
ℎ0 = 1,52 [ ]
4 × 1,44 × 923,577
𝐵𝑡𝑢
ℎ0 = 54,218
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
o. Overall coefficient.
𝐵𝑡𝑢
𝐵𝑡𝑢
𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0) 1 𝑅𝐷 × 𝐷0
𝑖
𝑈𝐷 = [ + + + 𝑖 + 𝑅𝐷0 ]
0,0833 −1
0,0833 0,0833 ln(0,0775) 1 0,001 × 0,0833
𝑈𝐷 = [ + + + + 0,0005]
598,6 × 0,0775 2 × 30 54,21 0,0775
𝐵𝑡𝑢
𝑈𝐷 = 49,768
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
81
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
p. Correction for sensible heat transfer.

& Lestina, 2014):
𝑞𝑠𝑒𝑛 = 0,5 × 0,631(198415,8)(73,554 − 59) = 1823559,45 Btu/h
𝑞𝑠𝑒𝑛 1823559,45
= =1
𝑞𝑇𝑜𝑡 1823559,45
𝐵 = 0,25𝑑𝑠 = 0,25 × 48 = 11,25 𝑖𝑛
𝐶 ′ = 𝑃𝑇 − 𝐷0 = 1,25 − 1 = 0,25 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 45 × 0,25 × 11,25
𝑎𝑠 = = = 0,703 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,25
𝐷𝑒 = 0,99 = 0,0825 𝑓𝑡 (dari Gambar 3.17)
ṁ 198415,8 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 141095,68
𝑎𝑠 0,703 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 𝐺 0,1233 × 141095,68
𝑅𝑒 = = = 282191,36
𝜇𝑉 0,0279
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 0,25)(0,08(282191,36)0,6821 + 0,7(282191,36)0,1772
𝑗𝐻 = 254,52
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑉 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0207 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑉 = 254,52 ( ) 36,9273 𝑥 1 = 212,67
0,1233 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
2014):
𝑈′𝐷 = [𝑈𝐷−1 + ( )ℎ ]
𝑈′𝐷 = [49,76−1 + (1)212,67−1 ]−1 = 40,33
82
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
q. Tube-Side pressure drop.

𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 2117,131−0,2585 = 0,0571
𝑛𝑝 4
ṁ( 𝑛 ) 176369,6 × (606) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 212538,69
𝐴𝑓 (3,14)(0,07752 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,0571 × 4 × 3 × 212538,692
∆𝑃𝑓 = = 0,1227 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,114 × 0,434 × 1
Dari Tabel 5.1, untuk aliran turbulent dalam U-tubes:
𝛼𝑟 = 1,6𝑛𝑝 − 1,5 = 1,6 × 4 − 1,5 = 4,9
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 𝛼𝑟 𝐺 2 /𝑠
212538,692
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 × 4,9 × = 0,068 𝑝𝑠𝑖
0,434
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 4 in nozzles sesuai untuk unit ini.
4ṁ 4 × 176369,6
𝑅𝑒𝑛 = = = 57755,35
𝜋𝐷𝑖 𝜇 3,14 × 0,333 × 7,78
ṁ 176369,6 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 898698,59
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑖2 ( )(0,52 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
Karena lairan turbulent, persamaan (5.4) digunakan untuk memperkirakan

kehilangan tekanan dalam nozzles:
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 898698,592
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,372 𝑝𝑠𝑖
0,4341
Total pressure drop pada tube-side:
∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,1227 + 0,068 + 0,372 = 0,5627 𝑝𝑠𝑖
r. Shell-side pressure drop

Persamaaan (11.69) akan digunakan untuk memperkirakan penurunan
tekanan, dan disederhanakan dengan metode delaware untuk meghitung
(∆𝑃𝑓 )𝑉𝑂 .
83
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐵 = 0,25 𝑖𝑛
𝑎𝑠 = 0,703 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 = 0,0825 𝑓𝑡
ṁ𝑉 198415,8 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 264554,4
𝑎𝑠 0,75 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 𝐺 0,0825 × 264554,4
𝑅𝑒 = = = 1165325,82
𝜇𝑉 0,02799
Friction factor dihitung menggunakan persamaan (5.7) dan (5.9) (Serth &
Lestina, 2014):
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166 × 46)1165325,82−0,125 = 0,0027
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
−5 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10 × 46)1165325,82 = 0,000489 2
𝑖𝑛.
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0027 − 1,25(1 − 0,25)(0,0027 − 0,000489)} = 0,0704
Number of baffle spaces diperkirakan sebagai:

𝐿 (3)12
𝑛𝑏 + 1 = = = 3,2
𝐵 11,25
Pressure drop untuk aliran total sebagai uapa dihitung dari persamaan
(5.67) (Serth & Lestina, 2014):
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
(∆𝑃𝑓 )𝑉𝑂 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,0704 × 264554,42 × 45 × 3,2
(∆𝑃𝑓 )𝑉𝑂 = = 0,682 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 0,0825 × 0,01939
−2
∆𝑃𝑓 = 𝜙𝑉𝑂 (∆𝑃𝑓 ) = 0,33 × 0,682 = 0,22511 𝑝𝑠𝑖
𝑉𝑂
ṁ 198415,8 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛.𝑖𝑛 = = 3,14 = 505517,96
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑖2 ( )(0,1142 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
84
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
2
10−13 𝐺𝑛.𝑖𝑛 10−13 505517,962
∆𝑃𝑛.𝑖𝑛 = 1,334 × = 1,334 × = 0,3409 𝑝𝑠𝑖
𝑠𝑔𝑎𝑠 0,01939
Laju alir volumetrik adalah:
198415,8
ṁ 𝑓𝑡 3
𝑣𝐿 = = 3600 = 2,842
𝜌 19,489 𝑠
Ukuran nozzle minimum diperoleh dari persamaan (11.5a) (Serth & Lestina,
2014):
𝐷𝑛 > 0,89𝑣𝐿0,4 = 0,89 × 2,8420,4 = 1,351 𝑓𝑡
Total shell-side pressure drop adalah:
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛.𝑖𝑛 = 0,22511 + 0,3409 = 0,566 𝑝𝑠𝑖
Semua kriteria design diterima, oleh karena itu unitnya dapat diterima
sebagai konfigurasi.
85
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
8. KONDENSOR 2 (CD-101)
i.Penempatan fluida
𝐵𝑡𝑢
iii.Tubing
b. Energy balances.
Sifat Fluida Gas Liquid Cooling
𝜌𝑣 (lbm/ft3) 0,0067 19,164 26,626
𝜇𝑣 (cp) 0,0026 1,104 2,9211
𝑘𝑣 (Btu/h. Ft2. °F) 0,0011 0,114 1,5479
Cp (Btu/lb.F) 0,0376 0,603 1,006
𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (34793,191 × 0,0376 × (148,77 − 95)

= 70441,44 𝐵𝑡𝑢/ℎ
c. LMTD.
86
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

Temperatur
148,77 68 104,17 ∆t1
tinggi
Temperatur
95 44,6 27 ∆t2
rendah
53,77 Selisih 23,4 ∆t2-∆t1
∆𝑡2 − ∆𝑡1 27 − 104,17

(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 = ∆𝑡2 = 27 = 57,157 °F
ln(∆𝑡 ) ln(104,17)
1

𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 148,77 − 95
𝑅= = = 2,29
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 68 − 44,6
𝑡𝑏 − 𝑡𝑎 68 − 44,6
𝑃= = = 0,224
𝑇𝑎 − 𝑡𝑎 148,77 − 44,6

𝑞 70441,441
𝐴= = = 254,105 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 5 × 0,97 × 57,157
𝐴 254,105
𝑛𝑡 = = = 121,388
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,5/12) × 16

𝑛𝑝 𝑛𝑝
4ṁ( 𝑛 ) 4 × 5086,294(121,388)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 592,61 𝑛𝑝
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0308 × 2,92
87
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑛𝑝 5086,294 4
ṁ( 𝑛 ) (121,388)
𝑡 3600
𝑉= = = 3,086 𝑓𝑡/𝑠
𝜌𝜋𝐷𝑖2 /4 19,164 × 3,14 × 0,03082 /4
Dari Table C.7 diperoleh TEMA P or S dengan 𝑛𝑡 =128, ID =23,25, 𝑛𝑝 = 4,
Square Pitch.

𝑞 70441,44
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 128 × 3,14 × 0,0416 × 16 × 0,97 × 57,157
𝐵𝑡𝑢
= 4,7417
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
𝑛𝑝 4
4ṁ𝑠 ( 𝑛 ) 4 × 5086,294(128)
𝑡
𝑅𝑒 = = = 5943
𝜋𝐷𝑖 𝜇𝑠 3,14 × 0,0308 × 1,104
𝑘 𝜇
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1/3 ( )0,14
𝐷𝑖 𝜇𝑤
1,54 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑖 = ( ) × 0,023 × 59430,8 × 17,3133 × 1 = 3122,26
0,0308 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
s. Calculate h0,
𝑇𝑓 = 0,75𝑇𝑤 + 0,25𝑇𝑉
𝑇𝑓 = 0,75𝑇𝑤 + 0,25𝑇𝑉
(11.41) (Serth & Lestina, 2014):
𝑊 34793,191 𝑙𝑏𝑚
Г∗ = 2/3
= 2/3
= 85,618
𝐿𝑛𝑡 16 × 128 ℎ. 𝑓𝑡
2014):
88
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
1
ℎ0 = 1,52 [ ]
4𝜇𝐿 Г∗
1
0,1143 × 19,164(19,164 − 0,0067)4,17 × 108 3
ℎ0 = 1,52 [ ]
4 × 1,104 × 85,618
𝐵𝑡𝑢
ℎ0 = 128,997
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
t. Overall coefficient.
𝐵𝑡𝑢
𝐵𝑡𝑢
𝐷 −1
𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0)
1 𝑅𝐷 × 𝐷0
𝑖
𝑈𝐷 = [ + + + 𝑖 + 𝑅𝐷0 ]
0,0416
0,0416 0,0416 ln(0,0308) 1 0,001 × 0,0416
𝑈𝐷 = [ + + +
3122,26 × 0,0308 2 × 30 128,99 0,0308
−1
+ 0,0003]
𝐵𝑡𝑢
𝑈𝐷 = 104,026
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
u. Correction for sensible heat transfer.

& Lestina, 2014):
𝑞𝑠𝑒𝑛 = 0,5 × 0,037(34793,191)(148,77 − 95) = 70441,44 Btu/h
𝑞𝑠𝑒𝑛 70441,44
= =1
𝑞𝑇𝑜𝑡 70441,44
89
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐵 = 0,5𝑑𝑠 = 0,5 × 23,25 = 11,625 𝑖𝑛

𝐶 ′ = 𝑃𝑇 − 𝐷0 = 1,25 − 0,5 = 0,75 𝑖𝑛
𝑑𝑠 𝐶 ′ 𝐵 23,25 × 0,75 × 11,625
𝑎𝑠 = = = 1,126 𝑓𝑡 2
144𝑃𝑇 144 × 1,25
𝐷𝑒 = 1,23 = 0,1025 𝑓𝑡 (dari Gambar 3.17)
ṁ 34793,191 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 30895,09
𝑎𝑠 1,126 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 30895,09
𝑅𝑒 = = = 1190953,49
𝜇𝑉 0,0026
𝐵
𝑗𝐻 = 0,5(1 + )(0,08𝑅𝑒 0,6821 + 0,7𝑅𝑒 0,1772
𝑑𝑠
𝑗𝐻 = 0,5(1 + 0,5)(0,08(1190953,49)0,6821 + 0,7(1190953,49)0,1772
𝑗𝐻 = 786,674
𝑘 1 𝜇
ℎ𝑉 = 𝑗𝐻( )𝑃𝑟 3 ( )0,14
𝐷𝑒 𝜇𝑤
0,0011 1 𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑉 = 786,674 ( ) 0,22493 𝑥 1 = 5,291
0,1025 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
2014):
𝑈′𝐷 = [𝑈𝐷−1 +( )ℎ ]
𝑈′𝐷 = [104,02−1 + (1)5,291−1 ]−1 = 5,03499
Dari nilai 𝑈′𝐷 maka dapat dicari nilai area perpindahan panas actual serta
perhitungan lainnya :
t. Calculate tube length

𝑞 70441,44
𝐿= =
𝜋𝑈′𝐷 𝑛𝑡𝐷0 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 3,14 × 5,034 × 128 × 0,0416 × 0,97 × 57,157
= 15,068 = 16 𝑓𝑡
u. Calculate heat-transfer area and number of tubes.
90
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑞 70441,44
𝐴= = = 267,94 𝑓𝑡 2
𝑈′𝐷 𝐹(∆𝑇𝑙𝑛 )𝑐𝑓 5,034 × 0,97 × 57,157
𝐴 267,94
𝑛𝑡 = = = 128
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,5/12) × 16
Dari jumlah tube yang didapatkan maka dilihat pada Table C.7 yaitu kembali
digunakan TEMA P or S dengan 𝑛𝑡 =128, ID =23,25, 𝑛𝑝 = 4, Square Pitch. Maka
dengan ini perhitungan dari f – u tidak perlu diulangi karna nilainya sama.
v. Tube-Side pressure drop.

𝑓 = 0,4137𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 5943,005−0,2585 = 0,0437
𝑛𝑝 4
ṁ( 𝑛 ) 5086,294 × (128) 𝑙𝑏𝑚
𝑡
𝐺= = = 212981,01
𝐴𝑓 (3,14)(0,03082 )/4 ℎ. 𝑓𝑡 2
∆𝑃𝑓 =
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
0,0437 × 4 × 16 × 212981,012
∆𝑃𝑓 = = 1,288 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 × 0,0308 × 0,426 × 1
Dari Tabel 5.1, untuk aliran turbulent dalam U-tubes:
𝛼𝑟 = 1,6𝑛𝑝 − 1,5 = 1,6 × 4 − 1,5 = 4,9
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 𝛼𝑟 𝐺 2 /𝑠
212981,012
∆𝑃𝑟 = 1,334 × 10−13 × 4 × = 0,069 𝑝𝑠𝑖
0,426
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 4 in nozzles sesuai untuk unit ini.
4ṁ 4 × 5086,294
𝑅𝑒𝑛 = = = 6654,158
𝜋𝐷𝑖 𝜇 3,14 × 0,333 × 2,921
ṁ 5086,294 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = = 3,14 = 58314,2
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑖2 ( )(0,3332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
Karena lairan turbulent, persamaan (5.4) digunakan untuk memperkirakan

kehilangan tekanan dalam nozzles:
10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2
∆𝑃𝑛 = 2,0 ×
𝑠
10−13 × 1 × 58314,22
∆𝑃𝑛 = 2,0 × = 0,00159 𝑝𝑠𝑖
0,426
91
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Total pressure drop pada tube-side:

∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 1,288 + 0,069 + 0,00159 = 1,3592 𝑝𝑠𝑖
w. Shell-side pressure drop

Persamaaan (11.69) akan digunakan untuk memperkirakan penurunan
tekanan, dan disederhanakan dengan metode delaware untuk meghitung
(∆𝑃𝑓 )𝑉𝑂 .
𝐵 = 0,5 𝑖𝑛
𝑎𝑠 = 1,126 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 = 0,1025 𝑓𝑡
ṁ𝑉 34793,191 𝑙𝑏𝑚
𝐺= = = 30895,09
𝑎𝑠 1,126 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑒 𝐺 0,1025 × 30895,09
𝑅𝑒 = = = 1190953,49
𝜇𝑉 0,0026
Friction factor dihitung menggunakan persamaan (5.7) dan (5.9) (Serth &
Lestina, 2014):
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,125
𝑓𝑡 2
𝑓1 = (0,0076 + 0,000166 × 23,25)1190953,49−0,125 = 0,0019
𝑖𝑛.2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10−5 𝑑𝑠 )𝑅𝑒 −0,157
−5 −0,157
𝑓𝑡 2
𝑓2 = (0,0016 + 5,8 × 10 × 23,25)1190953,49 = 0,00032 2
𝑖𝑛.
𝐵
𝑓 = 144{𝑓1 − 1,25 (1 − ) (𝑓1 − 𝑓2 )}
𝑑𝑠
𝑓 = 144{0,0019 − 1,25(1 − 0,5)(0,0019 − 0,00032)} = 0,1371
Number of baffle spaces diperkirakan sebagai:

𝐿 (16)12
𝑛𝑏 + 1 = = = 16,51
𝐵 11,625
Pressure drop untuk aliran total sebagai uapa dihitung dari persamaan
(5.67) (Serth & Lestina, 2014):
92
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑓𝐺 2 𝑑𝑠 (𝑛𝑏 + 1)
(∆𝑃𝑓 )𝑉𝑂 =
7,50 × 1012 𝐷𝑒 𝑠𝜙
0,1371 × 30895,092 × 23,25 × 16,51
(∆𝑃𝑓 )𝑉𝑂 = = 0,545 𝑝𝑠𝑖
7,5 × 1012 × 0,1025 × 0,01
−2
∆𝑃𝑓 = 𝜙𝑉𝑂 (∆𝑃𝑓 ) = 0,33 × 0,545 = 0,1798 𝑝𝑠𝑖
𝑉𝑂
ṁ 34793,191 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛.𝑖𝑛 = = 3,14 = 199451,41
𝜋
( 4 ) 𝐷𝑖2 ( )(0,3332 ) ℎ. 𝑓𝑡 2
4
2
10−13 𝐺𝑛.𝑖𝑛 10−13 199451,412
∆𝑃𝑛.𝑖𝑛 = 1,334 × = 1,334 × = 0,053 𝑝𝑠𝑖
𝑠𝑔𝑎𝑠 0,01
Laju alir volumetrik adalah:
34793,191
ṁ 3600 𝑓𝑡 3
𝑣𝐿 = = = 0,504
𝜌 19,164 𝑠
Ukuran nozzle minimum diperoleh dari persamaan (11.5a) (Serth & Lestina,
2014):
𝐷𝑛 > 0,89𝑣𝐿0,4 = 0,89 × 0,5040,4 = 0,6768 𝑓𝑡
Total shell-side pressure drop adalah:
∆𝑃0 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑛.𝑖𝑛 = 0,1798 + 0,053 = 0,2329 𝑝𝑠𝑖
Semua kriteria design diterima, oleh karena itu unitnya dapat diterima
sebagai konfigurasi.
93
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
9. REBOILER 1 (RB-100)
a. Membuat Spesifikasi Awal.
i. Penempatan Fluida
Pada ketel reboiler cairan mendidih harus ditempatkan pada shell dan
pemanasan sedang di dalam tube.
ii. Tubing
1-in, 18 BWG, dengan panjang 20 ft, diameter tabung 0,902 in.
iii. Tube layout
Tata letak layout dengan pitch 1.25 in ditentukan untuk memungkinkan
pembersihan mekanis permukaan tabung eksternal.
iv. Material kontruksi
Karena tidak ada aliran yang korosif, carbon steel polos ditentukan untuk
semua komponen
b. Energy balances and steam flow rate.

Sifat Umpan Vapor Return Liquid Overflow
𝜌 (lbm/ft3) 19,718 0,0494 19,718
𝜇 (cp) 0,748 0,03723 0,79466
𝑘 (Btu/h. Ft2. °F) 0,3164 0,0191 0,3164
Cp (Btu/lb.F) 0,6659 0,4516 0,6659
Perhitungan untuk reboiler diperoleh kesetimbangan energy apada lairan

proses.
𝑞 = (ṁ𝑉 𝐻𝑉 ) + (ṁ𝐿 𝐻𝐿 ) + (ṁ𝐹 𝐻𝐹 )
𝑞 = (55973,32 × 134,445) + (83959,98 × 51,663) + (139933,3 × 51,663)
𝑞 = 4633618,91 𝐵𝑡𝑢/ℎ
Dari Tabel A.8, panas laten penguapan untuk 14,696 psia adalah 970,3
Btu/lbm. Oleh karena itu, laju alir uap akan menjadi:
𝑞 4633618,91 𝑙𝑏𝑚
ṁ𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 = = = 4775,449
𝜆𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 970,3 ℎ
94
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
c. Mean temperature difference.

Perbedaan suhu rata-rata yang efektif dihitung jika suhu boiling-side adalah
konstan pada suhu uap keluaran. Oleh karena itu, perbedaan suhu rata-rata
yang efektif adalah:
∆𝑇𝑚 = 154,58 − 374,648 = 220,068 𝐹
d. Approximate overall coefficient.

Dari Tabel 3.5, untuk gas alam pada shell-side dengan uap kondensasi pada
tube side, 5 ≤ 𝑈𝐷 ≤ 50. Rentang yang diambil yaitu, 𝑈𝐷 =20 untuk tujuan
design awal.
e. Heat-transfer area and number of tubes.

𝑞 4633618,91
𝐴= = = 1052,769 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 ∆𝑇𝑚 20 × 220,068
𝐴 1052,769
𝑛𝑡 = = = 201,166
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × ( 1 ) × 20
12
𝑛𝑡 sesuai dengan yang tercantum didalam tube-count tables, dan begitu

juga akan disebut sebagai number of tubes.
f. Number of tube passes.
95
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Untuk kondensasi uap, 1 passes.
g. Actual tube count and bundle diameter.

Dari Tabel C.5, closest tube count adalah 226 tubes dengan 21,25 in.shell.
Digunakan Triangular pitch dengan TEMA L or M.
h. Required overall coefficient.

Koefisien transfer panas keseluruhan yang dibutuhkan dihitung dengan cara
biasa:
𝑞 4633618,911 𝐵𝑡𝑢
𝑈𝑟𝑒𝑞 = = = 17,802
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿∆𝑇𝑚 226 × 3,14 × 1/12 × 20 × 220,068 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
i. Inside coefficient, 𝒉𝒊 .
Untuk kondensasi uap yang diambil adalah:
𝐷0 1 𝐵𝑡𝑢
[( ) ( + 𝑅𝐷𝑖 )]−1 ≅ 1500
𝐷𝑖 ℎ𝑖 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Dengan menggunakan Goal seek pada Ms. Excel diperoleh nilai h1 sebesar
𝐵𝑡𝑢
3318,58 ℎ.𝑓𝑡 2 .𝐹
j. Outside coefficient, 𝒉𝒐 = 𝒉𝒃 .
I. Nucleate boiling coefficient, 𝒉𝒏𝒃
Langkah pertama adalah menghitung tekanan pseudo-critical dan pseudo-
reduced untuk campuran, yang akan digunakan sebagai pengganti yang
benar dalam korelasi Mostinski:
𝑃𝑝𝑐 = ∑ 𝑥𝑖 𝑃𝑐,𝑖
𝑃𝑝𝑐 = 0,000034 × 46,04 + 7,24 × 10−6 × 73,82 + 0,132 × 220,55

+ 5,33 × 10−7 × 33,94 + 7,6 × 10−7 × 13,13
+ 4,28 × 10−6 × 34,99 + 0,867 × 80,96 = 99,408 𝑏𝑎𝑟
= 1441,81 𝑝𝑠𝑖
96
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑃 14,6959
𝑃𝑝𝑟 = = = 0,0101 𝑝𝑠𝑖
𝑃𝑝𝑐 1441,81
Korelasi Mostinski digunakan seperti yang diberikan dalam Persamaan
(9.2a), bersama dengan campuran faktor koreksi seperti yang diberikan oleh
Persamaan (9.17a) (Serth & Lestina, 2014):
𝑞 4633618,911 𝐵𝑡𝑢
𝑞̂ = = = 3917,7207
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿 226 × 3,14 × 0,083 × 20 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐵𝑅 = 𝑇𝐷 − 𝑇𝐵 = 154,58 − 374,648 = 220,068 𝐹
𝐹𝑃 = 1,8𝑃𝑟0,17 = 1,8 × 41,50120,17 = 3,3911
𝐹𝑚 = (1 + 0,0176𝑞̂ 0,15 𝐵𝑅 0,75 )−1
𝐹𝑚 = (1 + 0,0176 × 3917,720,15 × 220,0680,75 )−1 = 0,2232
ℎ𝑛𝑏 = 0,0062 𝑃𝑐0,69 𝑞̂ 0,7 𝐹𝑃 𝐹𝑚
ℎ𝑛𝑏 = 0,0062 × 1441,810,69 × 3917,720,7 × 3,3911 × 0,2232
𝐵𝑡𝑢
= 233,226
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
II. Bundle boiling coefficient, 𝒉𝒃

Boiling heat-transfer coefficient untuk tube bundle diberikan oleh
persamaan (9.19) (Serth & Lestina, 2014):
0,75
0,785𝐷𝑏
𝐹𝑏 = 1,0 + 0,1 [ 𝑃 − 1,0]
𝐶1 (𝐷𝑇 )2 𝐷0
0
0,75
0,785 × 15
𝐹𝑏 = 1,0 + 0,1 [ 1,25 − 1,0] = 1,4088
1(0,075)2 × 0,075
𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑂 = ℎ𝑏 = ℎ𝑛𝑏 𝐹𝑏 + ℎ𝑛𝑐 = 233,22 × 1,4087 + 44 = 372,563
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
k. Overall coefficient.
𝐷 −1
1 𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 ) 1
𝑖
𝑈𝐷 = [( + 𝑅𝐷𝑖 )( ) + + + 𝑅𝐷0 ]
97
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Berdasarkan nilai pada Tabel 10.2, boiling-side fouling allowance dari

0,0003 dan 0,001 dianggap sesuai. Untuk 1 in. 18 BWG Tubes, 𝐷𝑖 =
𝐵𝑡𝑢
𝐵𝑡𝑢
0,902 in. Dari tabel B.1 mengambil nilai 𝑘𝑡𝑢𝑏𝑒 = 30 untuk carbon
steel. Kita peroleh:

0,0833 −1
1 0,0833 0,0833 × ln ( ) 1
0,075
𝑈𝐷 = [( + 0,0003)( )+ + + 0,001]
3318,58 0,075 2 × 30 372,563
𝐵𝑡𝑢
= 222,517
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
l. Check heat flux and iterate if necessary.
Nilai heat flux yang baru diperoleh dengan menggunakan koefisien
keseluruhan:
𝐵𝑡𝑢
𝑞̂ = 𝑈𝐷 ∆𝑇𝑚 = 222,517 × 220,068 = 48969,02
ℎ. 𝑓𝑡 2
m. Critical heat flux.
Critical heat flux untuk nukleat yang mendidih pada tube tunggal dihitung
menggunakan korelasi Mostinski, persamaan (9.23a) (Serth & Lestina,
2014):
𝑞̂𝑐 = 803 𝑃𝑐 𝑃𝑟0,35 (1 − 𝑃𝑟 )0,9
𝐵𝑡𝑢
𝑞̂𝑐 = 803 × 1441,818 × 0,01010,35 (1 − 0,0101)0,9 = 230420,84
ℎ. 𝑓𝑡 2
Parameter bundle geometry diberikan oleh:
𝐷𝑏 15
𝜓𝑏 = = = 0,0663
𝑛𝑡 𝐷0 226 × 0,0833
𝜙𝑏 = 3,1𝜓𝑏 = 3,1 × 0,0663 = 0,2057
Critical heat flux untuk bundle diperoleh dari persamaan (9.24) (Serth &
Lestina, 2014):
𝐵𝑡𝑢
𝑞̂𝑐,𝑏𝑢𝑛𝑑𝑙𝑒 = 𝑞̂𝑐,𝑡𝑢𝑏𝑒 𝜙𝑏 = 230420,84 × 0,2057 = 47409,59
ℎ. 𝑓𝑡 2
𝑞̂ 48969,02
= = 1,032
𝑞̂𝑐,𝑏𝑢𝑛𝑑𝑙𝑒 47409,598
98
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
n. Design modification.
Cara termudah untuk memodifikasi desain awal untuk mengurangi jumlah
heat-trasnfer area untuk memilih tabung. Panjang tabung yang diperlukan
dihitung sebagai berikut:
𝑞
𝐿𝑟𝑒𝑞 =
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝑈𝐷 𝐿∆𝑇𝑚
4633618,911
𝐿𝑟𝑒𝑞 = = 1,6 𝑓𝑡
226 × 3,14 × 0,0833 × 222,51 × 220,068
o. Number of nozzles.
Persamaan (10.1) memberikan number of pairs of nozzles (Serth & Lestina,
2014):
𝐿 20
𝑁𝑛 = = = 0,51198
5𝐷𝑏 5 × 15/12
p. Shell diameter.
Pertama kali menggunakan persamaan (10.2) untuk menghitung vapor
loading (Serth & Lestina, 2014):
𝜎
𝑉𝐿 = 2290𝜌𝑉 ( )0,5
𝜌𝐿 − 𝜌𝑉
3,59 𝑙𝑏𝑚
𝑉𝐿 = 2290 × 0,0494( )0,5 = 48,42
19,718 − 0,0494 ℎ. 𝑓𝑡 3
ṁ𝑉 55973,32
𝑆𝐴 = == = 57,799𝑓𝑡 2
𝐿 × 𝑉𝐿 20 × 48,42
Selanjutnya, tinggi cairan efektif dalam reboiler diperkirakan dengan
menambahkan 5 in ke dalam perkiraan diameter bundle (26,25 in). Assumsi
tinggi cairan adalah 14% dari diameter shell, maka diperoleh:
20
𝐷𝑠 = = 144,92 𝑖𝑛 = 12,077 𝑓𝑡
0,14
ℎ
= 1 − 0,14 = 0,86
𝐷
Sector area faktor diperoleh dari Lampiran 10.a (Serth & Lestina, 2014):
99
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐴 = 0,3927
𝑆𝐴 = 0,3927(12,077)2 = 57,27 𝑓𝑡 2
q. Liquid Overflow Reservoir.

𝐹𝑓𝑒𝑒𝑑 83959,985
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑅𝑎𝑡𝑒 = = = 70,96 𝑓𝑡 2 /𝑚𝑖𝑛
𝜌𝐹 × 60 19,718 × 60
ℎ 15
= = 0,3947
𝐷 38
ℎ
1 − = 1 − 0,3947 = 0,6052
𝐷
36 2
𝑠𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑎𝑏𝑜𝑣𝑒 𝑤𝑒𝑖𝑟 = 0,27386 × ( ) = 2,746 𝑓𝑡 2
12
36
12
𝑠𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑤𝑒𝑖𝑟 = 3,14 × − 2,746 = 5,1256 𝑓𝑡 2
4
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑅𝑎𝑡𝑒 70,96
𝐿𝑠 = = = 13,845 𝑓𝑡/𝑚𝑖𝑛
𝑠𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑤𝑒𝑖𝑟 5,1256
r. Feed and return lines.

𝑔 𝑙𝑏𝑓
∆𝑃𝑎𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 = 𝜌𝐿 ( ) ∆ℎ𝐿 = 19,817(1)9 = 177,46 2 = 1,232 𝑝𝑠𝑖
𝑔𝑐 𝑓𝑡
(i) Static Heads

Menentukan two phase head loss menggunakan fraksi uapo rata-rata, yaitu
𝑥𝑎𝑣𝑒 = 0,25,
1 − 𝑥𝑎𝑣𝑒 𝑥𝑎𝑣𝑒 1 − 0,25 0,25
𝜌𝑎𝑣𝑒 = [ + ]=[ + ] = 0,1964 𝑙𝑏𝑚/𝑓𝑡 3
𝜌𝐿 𝜌𝑉 19,718 0,0494
𝜌𝑎𝑣𝑒 × 𝐷𝑏 0,1964 × 15
∆𝑃𝑡𝑝 = = = 0,0017 𝑝𝑠𝑖
144 144
15
∆ℎ = 9 − ( ) = 7,75 𝑓𝑡
12
0,0494 × 7,75
∆𝑃𝑉 = = 0,00266 𝑝𝑠𝑖
144
∆𝑃𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑐 = 0,0017 + 0,00266 = 0,00436 𝑝𝑠𝑖
100
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
(ii) Friction loss in feed lines

Diameter pipa dengan kecepatan fluida kira-kira 5 ft/s. Maka, untuk
primary line:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × 139933,3/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 0,7086 𝑓𝑡 = 8,5041 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 19,71 × 5
Dari Tabel B.2, 7 in schedule 40, diameter dalam yaitu 7,981 in. Untuk secondary
line:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × (139933,3/2)/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 0,5011 𝑓𝑡 = 6,013 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 19,71 × 5
Dari Tabel B.2, 6 in schedule 40, diameter dalam yaitu 6,065 in.
Reynolds Number untuk 8-in:
4𝑚̇ 4 × 139933,3
𝑅𝑒 = = = 358200,108
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 0,665 × 0,748
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,019
𝑚̇ 139933,3
𝐺= = = 402994,6
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 0,665
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,039264 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
Reynolds Number untuk 6-in:=
4𝑚̇ 4 × (139933,3)/2
𝑅𝑒 = = = 4735765,813
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 0,505 × 0,0372
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,0104
𝑚̇ 139933,3/2
𝐺= = = 348917,16
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 3,14 𝑥 0,5052 /4
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,0213 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
∆𝑃𝑓𝑒𝑒𝑑 = 0,0605 𝑝𝑠𝑖
(iii) Friction loss in return lines.
101
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Menghitung kecepatan uap maksimum yang direkomendasikan:

1800
𝑉𝑚𝑎𝑥 = = 36,225 𝑓𝑡/𝑠
(14,6959 𝑥 168)0,5
Diameter pipa dengan kecepatan fluida kira-kira 8 ft/s. Maka, untuk main line:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × 55973,32/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 3,323 𝑓𝑡 = 39,884 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 0,0494 × 36,22
Dari Tabel B.2, 30 in schedule 40, diameter dalam yaitu 28,75 in. Untuk split
flow:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × (55973,32/2)/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 2,35 𝑓𝑡 = 28,202 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 0,0494 × 36,22
Dari Tabel B.2, 28 in schedule 40, diameter dalam yaitu 28,75 in. Reynolds
Number untuk 28-in:
4𝑚̇ 4 × 55973,32
𝑅𝑒 = = = 1494504,318
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 2,395 × 0,03723
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,01581
𝑚̇ 55973,32
𝐺= = = 12422,191
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 3,14 𝑥 2,3952 /4
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,00037 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
4𝑚̇ 4 × (55973,32)/2
𝑅𝑒 = = = 399616,27
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 2,39 × 0,0372
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,0185
𝑚̇ 55973,32/2
𝐺= = = 6211,095
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 3,14 𝑥 2, 3952 /4
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,00011 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
∆𝑃𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 0,00048 𝑝𝑠𝑖
(iv) Total Pressure Loss
∆𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,2654 𝑝𝑠𝑖
s. Tube-side pressure drop.
102
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Pressure drop untuk uap kondensasi biasanya kecil karena laju alir rendah.
Sifat fisik yang dibutuhkan diperoleh dari Tabel A.8 dan A.9 (Serth &
Lestina, 2014):
Untuk Steam:
𝑛𝑝 1
ṁ𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑢𝑏𝑒 = ṁ ( ) = 4775,449 ( ) = 21,13 𝑙𝑏𝑚/ℎ
𝑛𝑡 226
ṁ𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑢𝑏𝑒 21,13 𝑙𝑏𝑚
𝐺= 𝜋 = 3,14 = 4764,151
( 4 )𝐷𝑖2 ( ) 0,07512 ℎ. 𝑓𝑡 2
4
𝐷𝑖 𝐺 0,0751 × 4764,151
𝑅𝑒 = = = 404,266
𝜇 0,3661 𝑥 2,419
Friction factor dihitung menggunakan persamaan (5.2) (Serth & Lestina,
2014):
𝑓 = 0,4137 𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 404,266−0,2585 = 0,0876
Pressure drop dihitung dengan memasukkan faktor ½ disisi kanan
1 𝑓𝑛𝑝 𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 ≅ [ ]
2 7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
1 0,0876 × 1 × 20 × 4764,1512
∆𝑃𝑓 ≅ [ ] = 0,0067 𝑝𝑠𝑖
2 7,50 × 1012 × 0,075 × 0,005247 × 1
Untuk steam nozzle diperoleh:
ṁ 4775,4497 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = 𝜋 = 𝜋 = 23814,72
( 4 )𝐷𝑖2 ( 4 )0,07512 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑖 𝐺𝑛 0,0751 × 23814,72
𝑅𝑒 = = = 13587,901
𝜇 0,366
Karena alirannya turbulent, birakan 1 velocity head untuk inlet nozzle lost.
Dari persamaan (4.11), kita peroleh (Serth & Lestina, 2014):
10−13 𝐺𝑛2 10−13 × 23814,72 2
∆𝑃𝑛,𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 = 1,334 × = 1,334 × = 0,0144 𝑝𝑠𝑖
𝑠 0,00524
Untuk kondensat:
ṁ 4775,449 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = 𝜋 = 𝜋 = 93067,148
( 4 )𝐷𝑖2 ( 4 )0,07512 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑖 𝐺𝑛 0,0751 × 93067,148
𝑅𝑒 = = = 64977,607 𝑝𝑠𝑖
𝜇 0,3661
103
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
10−13 𝐺𝑛2 10−13 × 93067,148 2

∆𝑃𝑛,𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡𝑒 = 1,334 × = 1,334 × = 0,00064 𝑝𝑠𝑖
𝑠 0,9024
∆𝑃𝑖 = 0,02178 𝑝𝑠𝑖
10. REBOILER 2 (RB-101)
a. Membuat Spesifikasi Awal.
i. Penempatan Fluida
Pada ketel reboiler cairan mendidih harus ditempatkan pada shell dan
pemanasan sedang di dalam tube.
ii. Tubing
0,625-in, 20 BWG, dengan panjang 20 ft, diameter tabung 0,555 in.
iii. Tube layout
Tata letak layout dengan pitch 1.25 in ditentukan untuk memungkinkan
pembersihan mekanis permukaan tabung eksternal.
iv. Material kontruksi
Karena tidak ada aliran yang korosif, carbon steel polos ditentukan untuk
semua komponen
b. Energy balances and steam flow rate.

Sifat Umpan Vapor Return Liquid Overflow
𝜌 (lbm/ft3) 25,424 0,5911 25,416
𝜇 (cp) 0,5412 0,03911 0,7191
𝑘 (Btu/h. Ft2. °F) 1,742 0,019 1,74
Cp (Btu/lb.F) 1,0002 0,3857 0,999
Perhitungan untuk reboiler diperoleh kesetimbangan energy apada lairan

proses.
𝑞 = (ṁ𝑉 𝐻𝑉 ) + (ṁ𝐿 𝐻𝐿 ) + (ṁ𝐹 𝐻𝐹 )
𝑞 = (162076,22 × 229,63) + (40582,9 × 124,18) + (202659,1 × 124,2)
𝑞 = 17080163,19 𝐵𝑡𝑢/ℎ
𝑞 17080163,19 𝑙𝑏𝑚
ṁ𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 = = = 21067,21
𝜆𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 810,74 ℎ
104
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
c. Mean temperature difference.

Perbedaan suhu rata-rata yang efektif dihitung jika suhu boiling-side adalah
konstan pada suhu uap keluaran. Oleh karena itu, perbedaan suhu rata-rata
yang efektif adalah:
∆𝑇𝑚 = 374,648 − 201,2 = 173,448 𝐹
d. Approximate overall coefficient.

Diambil dari buku kern, bahwa rentang yang ditentukan untuk aliran
methanol adalah 200 ≤ 𝑈𝐷 ≤ 700. Rentang yang diambil yaitu, 𝑈𝐷 =200
untuk tujuan design awal.
e. Heat-transfer area and number of tubes.

𝑞 17080163,19
𝐴= = = 492,371 𝑓𝑡 2
𝑈𝐷 ∆𝑇𝑚 200 × 173,448
𝐴 492,371
𝑛𝑡 = = = 150,53
𝜋𝐷0 𝐿 3,14 × (0,625) × 20
12
𝑛𝑡 sesuai dengan yang tercantum didalam tube-count tables, dan begitu

juga akan disebut sebagai number of tubes.
f. Number of tube passes.
105
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Untuk kondensasi uap, 1 passes.
g. Actual tube count and bundle diameter.

Dari Tabel C.7, closest tube count adalah 154 tubes dengan 25 in.shell.
Digunakan Square pitch dengan TEMA P or S.
h. Required overall coefficient.

Koefisien transfer panas keseluruhan yang dibutuhkan dihitung dengan cara
biasa:
𝑞 17080163,19 𝐵𝑡𝑢
𝑈𝑟𝑒𝑞 = = = 195,498
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿∆𝑇𝑚 154 × 3,14 × 0,625/12 × 20 × 173,44 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
i. Inside coefficient, 𝒉𝒊 .
Untuk kondensasi uap yang diambil adalah:
𝐷0 1 𝐵𝑡𝑢
[( ) ( + 𝑅𝐷𝑖 )]−1 ≅ 1500
𝐷𝑖 ℎ𝑖 ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Dengan menggunakan Goal seek pada Ms. Excel diperoleh nilai h1 sebesar
𝐵𝑡𝑢
3318,58 ℎ.𝑓𝑡 2 .𝐹
j. Outside coefficient, 𝒉𝒐 = 𝒉𝒃 .
III. Nucleate boiling coefficient, 𝒉𝒏𝒃
Langkah pertama adalah menghitung tekanan pseudo-critical dan pseudo-
reduced untuk campuran, yang akan digunakan sebagai pengganti yang
benar dalam korelasi Mostinski:
𝑃𝑝𝑐 = ∑ 𝑥𝑖 𝑃𝑐,𝑖
𝑃𝑝𝑐 = 0,999 × 220,55 + 0,00063 × 80,96 = 220,46 𝑏𝑎𝑟 = 3197,58 𝑝𝑠𝑖

𝑃 293,918
𝑃𝑝𝑟 = = = 0,091 𝑝𝑠𝑖
𝑃𝑝𝑐 3197,58
106
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Korelasi Mostinski digunakan seperti yang diberikan dalam Persamaan

(9.2a), bersama dengan campuran faktor koreksi seperti yang diberikan oleh
Persamaan (9.17a) (Serth & Lestina, 2014):
𝑞 17080163,19 𝐵𝑡𝑢
𝑞̂ = = = 33908,83
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝐿 154 × 3,14 × 0,052 × 20 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐵𝑅 = 𝑇𝐷 − 𝑇𝐵 = 374,648 − 201,2 = 173,448 𝐹
𝐹𝑃 = 1,8𝑃𝑟0,17 = 1,8 × 14,5980,17 = 2,839
𝐹𝑚 = (1 + 0,0176𝑞̂ 0,15 𝐵𝑅 0,75 )−1
𝐹𝑚 = (1 + 0,0176 × 33908,830,15 × 173,4480,75 )−1 = 0,1991
ℎ𝑛𝑏 = 0,0062 𝑃𝑐0,69 𝑞̂ 0,7 𝐹𝑃 𝐹𝑚
ℎ𝑛𝑏 = 0,0062 × 3197,580,69 × 33908,830,7 × 2,839 × 0,1991
𝐵𝑡𝑢
= 1366,69
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
IV. Bundle boiling coefficient, 𝒉𝒃

Boiling heat-transfer coefficient untuk tube bundle diberikan oleh
0,75
0,785𝐷𝑏
𝐹𝑏 = 1,0 + 0,1 [ 𝑃 − 1,0]
𝐶1 (𝐷𝑇 )2 𝐷0
0
0,75
0,785 × 15
𝐹𝑏 = 1,0 + 0,1 [ 1,25 − 1,0] = 1,2673
1(0,625)2 × 0,625
𝐵𝑡𝑢
ℎ𝑂 = ℎ𝑏 = ℎ𝑛𝑏 𝐹𝑏 + ℎ𝑛𝑐 = (1366,69 × 1,2673) + 44 = 1776,03
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
k. Overall coefficient.
𝐷 −1
1 𝐷0 𝐷0 ln( 𝐷0 )
1
𝑖
𝑈𝐷 = [( + 𝑅𝐷𝑖 )( ) + + + 𝑅𝐷0 ]
Berdasarkan nilai pada Tabel 10.2, boiling-side fouling allowance dari

0,0003 dan 0,001 dianggap sesuai. Untuk 0,625 in. 20 BWG Tubes,
𝐵𝑡𝑢
107
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝐵𝑡𝑢
𝐷𝑖 = 0,555 in. Dari tabel B.1 mengambil nilai 𝑘𝑡𝑢𝑏𝑒 = 30 untuk
carbon steel. Kita peroleh:

0,052 −1
1 0,052 0,052 × ln ( ) 1
0,046
𝑈𝐷 = [( + 0,0003)( )+ + + 0,001]
3318,58 0,046 2 × 30 1776,03
𝐵𝑡𝑢
= 426,741
ℎ. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
l. Check heat flux and iterate if necessary.
Nilai heat flux yang baru diperoleh dengan menggunakan koefisien
keseluruhan:
𝐵𝑡𝑢
𝑞̂ = 𝑈𝐷 ∆𝑇𝑚 = 426,741 × 173,448 = 74017,433
ℎ. 𝑓𝑡 2
m. Critical heat flux.
Critical heat flux untuk nukleat yang mendidih pada tube tunggal dihitung
menggunakan korelasi Mostinski, persamaan (9.23a) (Serth & Lestina,
2014):
𝑞̂𝑐 = 803 𝑃𝑐 𝑃𝑟0,35 (1 − 𝑃𝑟 )0,9
𝐵𝑡𝑢
𝑞̂𝑐 = 803 × 3197,58 × 0,091910,35 (1 − 0,09191)0,9 = 1021035,77
ℎ. 𝑓𝑡 2
Parameter bundle geometry diberikan oleh:
𝐷𝑏 15
𝜓𝑏 = = = 0,1558
𝑛𝑡 𝐷0 154 × 0,625
𝜙𝑏 = 3,1𝜓𝑏 = 3,1 × 0,1558 = 0,48311
Critical heat flux untuk bundle diperoleh dari persamaan (9.24) (Serth &
Lestina, 2014):
𝐵𝑡𝑢
𝑞̂𝑐,𝑏𝑢𝑛𝑑𝑙𝑒 = 𝑞̂𝑐,𝑡𝑢𝑏𝑒 𝜙𝑏 = 1021035,77 × 0,48311 = 493279,62
ℎ. 𝑓𝑡 2
𝑞̂ 74017,433
= = 0,15
𝑞̂𝑐,𝑏𝑢𝑛𝑑𝑙𝑒 493279,62
108
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
n. Design modification.
Cara termudah untuk memodifikasi desain awal untuk mengurangi jumlah
heat-trasnfer area untuk memilih tabung. Panjang tabung yang diperlukan
dihitung sebagai berikut:
𝑞
𝐿𝑟𝑒𝑞 =
𝑛𝑡 𝜋𝐷0 𝑈𝐷 𝐿∆𝑇𝑚
17080163,19
𝐿𝑟𝑒𝑞 = = 9,16 𝑓𝑡
154 × 3,14 × 0,052 × 426,74 × 173,448
o. Number of nozzles.
Persamaan (10.1) memberikan number of pairs of nozzles (Serth & Lestina,
2014):
𝐿 20
𝑁𝑛 = = = 3,2
5𝐷𝑏 5 × 15/12
p. Shell diameter.
Pertama kali menggunakan persamaan (10.2) untuk menghitung vapor
loading (Serth & Lestina, 2014):
𝜎
𝑉𝐿 = 2290𝜌𝑉 ( )0,5
𝜌𝐿 − 𝜌𝑉
3,59 𝑙𝑏𝑚
𝑉𝐿 = 2290 × 0,5911( )0,5 = 514,766
25,416 − 0,5911 ℎ. 𝑓𝑡 3
ṁ𝑉 162076,2264
𝑆𝐴 = == = 15,74 𝑓𝑡 2
𝐿 × 𝑉𝐿 20 × 514,766
Selanjutnya, tinggi cairan efektif dalam reboiler diperkirakan dengan
menambahkan 5 in ke dalam perkiraan diameter bundle (26,25 in). Assumsi
tinggi cairan adalah 27% dari diameter shell, maka diperoleh:
20
𝐷𝑠 = = 75,47 𝑖𝑛 = 6,28 𝑓𝑡
0,27
ℎ
= 1 − 0,27 = 74%
𝐷
Sector area faktor diperoleh dari Lampiran 10.a (Serth & Lestina, 2014):
𝐴 = 0,3927
109
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
𝑆𝐴 = 0,3927(6,28)2 = 15,533 𝑓𝑡 2
q. Liquid Overflow Reservoir.

𝐹𝑓𝑒𝑒𝑑 40582,9
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑅𝑎𝑡𝑒 = = = 26,612 𝑓𝑡 2 /𝑚𝑖𝑛
𝜌𝐹 × 60 25,416 × 60
ℎ 15
= = 0,3947
𝐷 38
ℎ
1 − = 1 − 0,3947 = 0,6052
𝐷
36 2
𝑠𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑎𝑏𝑜𝑣𝑒 𝑤𝑒𝑖𝑟 = 0,27386 × ( ) = 2,746 𝑓𝑡 2
12
36
12
𝑠𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑤𝑒𝑖𝑟 = 3,14 × − 2,746 = 5,1256 𝑓𝑡 2
4
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑅𝑎𝑡𝑒 26,612
𝐿𝑠 = = = 5,192 𝑓𝑡/𝑚𝑖𝑛
𝑠𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑤𝑒𝑖𝑟 5,1256
r. Feed and return lines.

𝑔 𝑙𝑏𝑓
∆𝑃𝑎𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 = 𝜌𝐿 ( ) ∆ℎ𝐿 = 25,41(1)9 = 228,74 2 = 1,588 𝑝𝑠𝑖
𝑔𝑐 𝑓𝑡
(v) Static Heads

Menentukan two phase head loss menggunakan fraksi uapo rata-rata, yaitu
𝑥𝑎𝑣𝑒 = 0,25,
1 − 𝑥𝑎𝑣𝑒 𝑥𝑎𝑣𝑒 1 − 0,25 0,25
𝜌𝑎𝑣𝑒 = [ + ]=[ + ] = 2,21 𝑙𝑏𝑚/𝑓𝑡 3
𝜌𝐿 𝜌𝑉 25,416 0,5911
𝜌𝑎𝑣𝑒 × 𝐷𝑏 2,21 × 15
∆𝑃𝑡𝑝 = = = 0,01918 𝑝𝑠𝑖
144 144
15
∆ℎ = 9 − ( ) = 7,75 𝑓𝑡
12
0,5911 × 7,75
∆𝑃𝑉 = = 0,0318 𝑝𝑠𝑖
144
∆𝑃𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑐 = 0,0191 + 0,0318 = 0,0509 𝑝𝑠𝑖
110
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
(vi) Friction loss in feed lines

Diameter pipa dengan kecepatan fluida kira-kira 5 ft/s. Maka, untuk
primary line:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × 202659,131/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 0,751 𝑓𝑡 = 9,0144 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 25,416 × 5
Dari Tabel B.2, 8 in schedule 40, diameter dalam yaitu 7,981 in. Untuk secondary
line:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × (202659,131/2)/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 0,53117 𝑓𝑡 = 6,374 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 25,416 × 5
Dari Tabel B.2, 6 in schedule 40, diameter dalam yaitu 6,065 in.
Reynolds Number untuk 8-in:
4𝑚̇ 4 × 202659,131
𝑅𝑒 = = = 717167,89
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 0,665 × 0,541
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,0162
𝑚̇ 202659,131
𝐺= = = 583639,11
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 0,665
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,05439 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
4𝑚̇ 4 × (202659,131)/2
𝑅𝑒 = = = 6530383,138
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 0,505 × 0,0391
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,00972
𝑚̇ 202659,131/2
𝐺= = = 505321,06
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 3,14 𝑥 0,5052 /4
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,0321 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
∆𝑃𝑓𝑒𝑒𝑑 = 0,08657 𝑝𝑠𝑖
(vii) Friction loss in return lines.

Menghitung kecepatan uap maksimum yang direkomendasikan:
111
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
1800
𝑉𝑚𝑎𝑥 = = 14,8482 𝑓𝑡/𝑠
(293,918 𝑥 50)0,5
Diameter pipa dengan kecepatan fluida kira-kira 8 ft/s. Maka, untuk main line:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × 162076,22/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 2,5562 𝑓𝑡 = 30,674 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 0,5911 × 14,8482
Dari Tabel B.2, 30 in schedule 40, diameter dalam yaitu 29,25 in. Untuk split
flow:
1 1
4𝑚̇ 2 4 × (162076,22/2)/3600 2
𝐷𝑖 = ( ) =( ) = 1,807 𝑓𝑡 = 21,69 𝑖𝑛
𝜋𝜌𝑉 3,14 × 0,5911 × 14,8482
Dari Tabel B.2, 20 in schedule 40, diameter dalam yaitu 18,812 in. Reynolds
Number untuk 30-in:
4𝑚̇ 4 × 162076,22
𝑅𝑒 = = = 2165841,8
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 2,4375 × 0,0391
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,01255
𝑚̇ 162076,22
𝐺= = = 34750,44
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 3,14 𝑥 2,43752 /4
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,0026 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
4𝑚̇ 4 × (162076,22)/2
𝑅𝑒 = = = 1683788,88
𝜋𝐷𝑖 𝜇 𝜋 × 1,567 × 0,0391
𝑓 = 0,3673𝑅𝑒 −0,2314 = 0,0133
𝑚̇ 162076,22/2
𝐺= = = 42006,08
𝐴𝑓𝑙𝑜𝑤 3,14 𝑥 1,5672 /4
𝑓𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 = = 0,0064 𝑝𝑠𝑖
7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠∅
∆𝑃𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 0,00915 𝑝𝑠𝑖
(viii) Total Pressure Loss
∆𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,3467 𝑝𝑠𝑖
s. Tube-side pressure drop.
112
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
Pressure drop untuk uap kondensasi biasanya kecil karena laju alir rendah.
Sifat fisik yang dibutuhkan diperoleh dari Tabel A.8 dan A.9 (Serth &
Lestina, 2014):
Untuk Steam:
𝑛𝑝 1
ṁ𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑢𝑏𝑒 = ṁ ( ) = 21067,21 ( ) = 136,8 𝑙𝑏𝑚/ℎ
𝑛𝑡 154
ṁ𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑢𝑏𝑒 136,8 𝑙𝑏𝑚
𝐺= 𝜋 = 3,14 = 81469,156
( 4 )𝐷𝑖2 ( ) 0,046252 ℎ. 𝑓𝑡 2
4
𝐷𝑖 𝐺 0,04625 × 81469,156
𝑅𝑒 = = = 10027,41
𝜇 0,155 𝑥 2,419
Friction factor dihitung menggunakan persamaan (5.2) (Serth & Lestina,
2014):
𝑓 = 0,4137 𝑅𝑒 −0,2585 = 0,4137 × 10027,41−0,2585 = 0,03822
Pressure drop dihitung dengan memasukkan faktor ½ disisi kanan
1 𝑓𝑛𝑝 𝐿𝐺 2
∆𝑃𝑓 ≅ [ ]
2 7,50 × 1012 𝐷𝑖 𝑠𝜙
1 0,03822 × 1 × 20 × 81469,1562
∆𝑃𝑓 ≅ [ ] = 0,599 𝑝𝑠𝑖
2 7,50 × 1012 × 0,04625 × 0,0122 × 1
Untuk steam nozzle diperoleh:
ṁ 21067,212 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = 𝜋 = 𝜋 = 105060,21
( 4 )𝐷𝑖2 ( 4 )0,046252 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑖 𝐺𝑛 0,04625 × 105060,21
𝑅𝑒 = = = 141309,72
𝜇 0,155
Karena alirannya turbulent, birakan 1 velocity head untuk inlet nozzle lost.
Dari persamaan (4.11), kita peroleh (Serth & Lestina, 2014):
10−13 𝐺𝑛2 10−13 × 105060,21 2
∆𝑃𝑛,𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 = 1,334 × = 1,334 × = 0,12057 𝑝𝑠𝑖
𝑠 0,012211
Untuk kondensat:
ṁ 21067,21 𝑙𝑏𝑚
𝐺𝑛 = 𝜋 = 𝜋 = 410571,87
( 4 )𝐷𝑖2 ( 4 )0,046252 ℎ. 𝑓𝑡 2
𝐷𝑖 𝐺𝑛 0,04625 × 410571,87
𝑅𝑒 = = = 286653,01 𝑝𝑠𝑖
𝜇 0,3661
113
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori
10−13 𝐺𝑛2 10−13 × 410571,87 2

∆𝑃𝑛,𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡𝑒 = 1,334 × = 1,334 × = 0,0132 𝑝𝑠𝑖
𝑠 0,849
∆𝑃𝑖 = 0,7328 𝑝𝑠𝑖
114
Agus Triandi
Alfi Randi
Fadrian Oktori

ACC

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

ACC

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Natural Gas Kelompok VII/S.

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan

2.1 Pengertian Heat Exchanger

d. Evaporator, alat penukar kalor ini digunakan untuk penguapan cairan

2.2 Jenis-Jenis Heat Exchanger

Gambar 2.1 Shell and Tube Exchanger (Kern, 1965)

Shell and Tube Exchanger dapat diklasifikasikan berdasarkan

Gambar 2.2 Fixed Tubesheet Exchanger

Gambar 2.3 U-Tube Heat Exchanger

Gambar 2.4 Pull-Through Floating-Head dengan Backing Device (TEMA S)

Gambar 2.5 Pull-through Floating Heat Exchanger (TEMA T)

 Desain ini biasanya dipasangkan dengan kettle reboiler yang mempunyai

Gambar 2.6 Double Pipe Exchanger (Kern, 1965)

2.3 Tahap Perancangan Heat Exchanger

8. Penentuan Bilangan Reynold

Untuk merancang alat penukar panas diperlukan asumsi-asumsi

Andrivan, T.M. 2013. “Makalah Heat Exchanger”. Tugas Perpindahan Panas.

Table A.1 Spesifikasi Heater 1 (H-100)

Table A.2 Spesifikasi Heater 2 (H-101)

Table A.3 Spesifikasi Cooler 1 (CO-100)

Table A.4 Spesifikasi Cooler 2 (CO-101)

Table A.5 Spesifikasi Cooler 3 (CO-102)

Table A.6 Spesifikasi Cooler 4 (CO-103)

Tabel A.7 Spesifikasi Condenser 1 (CD-100)

Tabel A.8 Spesifikasi Condenser 2 (CD-101)

Table A.9 Spesifikasi Reboiler 1 (RB-100)

Table A.10 Spesifikasi Reboiler 1 (RB-101)

Gambar A.1 Ketel Reboiler

𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (96890,74 × 0,8979 × (572 − 60,83)

Fluida Panas, °F Fluida dingin, °F Selisih

∆𝑡2 − ∆𝑡1 90 − 241,166

d. LMTD correction factor.

f. Calculate heat-transfer area and number of tubes.

g. Number of tube passes.

h. Determine shell size and actual tube count.

i. Calculate the required overall coefficient.

l. Calculate the clean overall coefficient.

Karena 𝑈𝐶 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , lanjutkan

n. Calculate the design overall coefficient.

o. Over-surface and over-design.

∆𝑃𝑖 = ∆𝑃𝑓 + ∆𝑃𝑟 + ∆𝑃𝑛 = 0,0039 + 0,000078 + 0,0598 = 0,063 𝑝𝑠𝑖

q. Shell-side pressure drop.

10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 277712,332

𝑞 = (ṁ𝐶𝑃 ∆𝑇) = (186524 × 1,266 × (932 − 572,07)

Fluida Panas, °F Fluida dingin, °F Selisih

∆𝑡2 − ∆𝑡1 90 − 89,9262

d. LMTD correction factor.

f. Calculate heat-transfer area and number of tubes.

g. Number of tube passes.

i. Calculate the required overall coefficient.

l. Calculate the clean overall coefficient.

Karena 𝑈𝐶 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , lanjutkan

n. Calculate the design overall coefficient.

q. Number of tube passes.

s. Calculate the required overall coefficient.

v. Calculate the clean overall coefficient.

Karena 𝑈𝐶 > 𝑈𝑟𝑒𝑞 , lanjutkan

x. Calculate the design overall coefficient.

y. Over-surface and over-design.

z. Tube-side pressure drop.

aa. Shell-side pressure drop.

10−13 𝑁𝑠 𝐺𝑛2 10−13 × 1 × 342158,742