You are on page 1of 12

KETERSEDIAAN HIJAUAN PADA DATARAN TINGGI DI DESA RANU

PANI, LUMAJANG

Muhammad Irsyan Maulana1), Ifar Subagiyo2), and Bambang Ali Nugroho2)


1) Studentat Pascasarjana Animal Nutrition and Feed Department of Animal Husbandry Faculty Brawijaya
University
2) Lecturer at Pascasarjana Animal Nutrition and Feed Department of Animal Husbandry Faculty Brawijaya

University
Email:Bungirsyan@gmail.com

ABSTRACT

The research was done to evaluate effect of MOS resulted from fermentation and
commercial in feed on blood profiles of broiler consisting of total cholesterol,
trigliserida, LDL and HDL. The materials used for this research were 96 unsexed day
old chick strain Lohmann (producted by PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.) with
average body weight of 44 g/bird/flok. The methody feed reward of research with
Completely Randomized Design and with three treatments and four replications. The
treatments were M0 (basal feed without MOS), M1 (basal feed added with MOS from
fermentation of palm kernel cake meal and cassava waste ) and M2 (basal feed with
commercial MOS). The measured variables were total cholesterol, triglycerides, low
density lipoprotein (LDL), hight density lipoprotein (HDL). The analysis result of this
research showed that MOS treatment gave highly significant effect for blood profiles
of broilers. It concluded the addition of either extracted or commercial MOS could
improve blood profiles of broiler.

Keywords : Blood Profile, MOS, Cholesterol and Broiler

1
KETERSEDIAAN HIJAUAN PADA DATARAN TINGGI DI DESA RANU
PANI, LUMAJANG

Muhammad Irsyan Maulana1), Ifar Subagiyo2), and Bambang Ali Nugroho2)


1) Studentat Pascasarjana Animal Nutrition and Feed Department of Animal Husbandry Faculty Brawijaya
University
2) Lecturer at Pascasarjana Animal Nutrition and Feed Department of Animal Husbandry Faculty Brawijaya

University
Email:Bungirsyan@gmail.com

ABSTRAK

Kata kunci : mannan oligosakarida, profil darah, broiler.

2
PENDAHULUAN hutan Taman Nasional Bromo Tengger telah
dilindungi dalam Surat Keterangan dari Menteri
Setiap daerah memiliki potensi dalam Agraria No. 278/KptsVI/1997 dengan luas taman
ketersediaan hijuan. Hijauan memiliki peran nasional 50.276,20 Ha (East Java Departement of
penting dalam memberikan nutrisi serat kasar bagi Tourism, Art and Culture Service, 2000).
ternak ruminansia. Hijauan dapat berupa
rerumputan, leguminosa dan limbah pertanian.
Ketersediaan hijauan sangat ditentukan oleh
kondisi lingkungan di setiap daerah yang memiliki
cuaca berbeda-beda.
Di Indonesia memiliki dua musim yang
berpengaruh dalam kuantitas jumlah produksi
hijauan, yaitu musim hujan dan musim kering. Di
setiap musim jumlah produksi hijauan berbeda dan
paling terdapat banyak pada musim penghujan.
Kebutuhan hijauan menjadi pekerjaan primer bagi
peternak untuk memenuhi pangan ternak yang
sebanyak 9,1 Kg BK/hari (Yunasri, 2013). Apabila
kurangnya asupan nutrisi akan berdampak pada
bobot badan.
Keterbatasannya lahan akibat pembukaan lahan
pertanian dan pembangunan perumahan warga.
terasa sulit dalam menggembangkan hijauan
secara sistematis dan konstruktif. Efeknya jumlah
produksi hijauan liar yang tidak menentu adanya
menjadi jalan solusi yang dihadapi oleh para
peternak lokal di desa untuk diambil dan diberikan
pada ternak. Keterbatasan lahan pun itu membuat
masyarakat desa memanfaatkan lahan-lahan
kosong yang tidak terpakai seperti lahan terlantar,
sisi lahan pertanian, serta sisi jalan umum untuk
ditanami tanaman rerumputan. Hanya saja,
produksi tanaman tidak dapat diharapkan secara
maksimal.
Sifat pertanian tersebut sering digunakan oleh
warga suku Tengger desa Ranu Pani yang terdapat
di wilayah penggunungan dengan ketinggian
±2300 mdpl dengan Luas sekitar ± 266.299 Ha
(Hardyanti dan Lukman, 2014). Selain itu, potensi
flora dan fauna dihutan yang berdekatan dengan

3
MATERI DAN METODE Materi Penelitian
Ayam yang digunakan dalam penelitian ini
adalah DOC broiler dengan tipe MB 202, strain
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lohman Platinum unsexed diproduksi oleh PT.
Lokasi penelitian telah dilaksanakan bulan
Japfa Comfeed. DOC ayam yang dipelihara
April sampai dengan bulan Mei 2016 di
sebanyak 96 ekor selama 35 hari dengan bobot
peternakan rakyat di Jl. Melati, Dusun
awal 37,10 g/ekor dan koefisien keragaman
Karangmloko, Desa Dadaprejo, Kecamatan
2,57%. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini
Junrejo, Kabupaten Batu. Analisis profil darah
merupakan pakan dengan susunan dan kandungan
dilakukan di Laboratorium Kedokteran Fakultas
nutrien seperti yang disajikan pada Tabel 1 dan 2,
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
kandungan nutrien MOS komersial disajikan pada
pada bulan 1 juni 2016
Tabel 3, kandang yang digunakan merupakan
kandang panggung yang disekat sebanyak 12
petak, masing-masing berukuran 1 x 1m dengan isi
8 ekor ayam tiap petak.

Tabel 1. Susunan pakan yang digunakan pada penelitian periode starter dan finisher
Satuan Starter Finisher
Bahan Pakan
(0-3 minggu) (4-5 minggu)
Jagung giling % 56,5 63,7
Bekatul % 3,5 4,0
Bungkil kedelai % 26,0 19,0
Tepung ikan % 10,0 9,0
Minyak sawit % 2,0 2,5
Dikalsium fosfat % 0,8 0,2
Kalsium karbonat % 0,5 1,0
Lisin % 0,1 0,2
Metionin % 0,2 0,1
Garam % 0,1 0,1
Premiks % 0,3 0,2
Total 100,0 100,0

Tabel 2. Kandungan nutrien pakan yang digunakan dalam penelitian


Jenis pakan
Kandungannutrien Starter Finisher
(0-3 minggu) (4-5 minggu)
PK (%) 23,15 20,06
EM (Kkal/kg) 3075,79 3188,47
LK (%) 5,77 6,46
SK (%) 3,08 2,83
Ca (%) 1,01 0,99
P (%) 0,72 0,59
Lisin (%) 1,49 1,36
Metionin (%) 0,66 0,51
Garam (%) 0,10 0,10

4
Tabel 3.Kandungan 5utrient MOS komersial dengan merk dagang Bio-MOS
Kandungan jumlah
Protein Kasar 30,0 %
Lemak Kasar 1,4 %
Serat Kasar 13,5 %
Sumber : Bio-MOS®, Altech.

Tabel 4 Kandungan Mannosa MOS Fermentasi dan Komersil dalam 10 ml.


Kandungan mg
MOS Ekstrak Fermentasi 150,72 mg
MOS Komersil 5,11 mg
Sumber : Laboratorium Universitas Airlangga (2016)
Kandungan ppm
MOS Komersil 44
Sumber : label Bio-Mos Alltech

Metode Penelitian Pengambilan data kadar trigliserida serum


Metode penelitian ini menggunakan darah ditetapkan dengan metode Enzymatic
metode percobaan lapang Rancangan Acak Colorimetric Test dengan Glycerol-3-Phosphate
Lengkap (RAL) dengan perlakuan 3 jenis Oxidase GPO. (Widyaningsih, 2011)
penggunaan dan 4 ulangan. Perlakuan pakan ini
sebagai berikut : c. Low Density Lipoprotein (LDL)
M0 = Pakan kontrol pakan tanpa penggunaan Pengambilan data LDL diendapkan dengan
MOS. penambahan heparin. high density lipoprotein
M1 = Pakan dengan penambahan MOS hasil (HDL) dan very low density lipoprotein (VLDL)
ekstraksi produk fermentasi sebanyak tetap dalam supernatan setelah sentrifugasi dan
0,4% diukur secara enzimatik dengan metode CHOD-
M2 = Pakan dengan penambahan MOS PAP (Rifai N, et al., 1999).
Komersil sebanyak 2,3%
d. High Density Lipoprotein (HDL)
Variabel yang diamati Pengambilan data high density lipoprotein
a. Kolesterol total (HDL) dengan metode pemisahan berdasarkan
Pengambilan data pengukuran kolesterol total pengendapan selektif apolipoprotein-B yang
dalam serum melibatkan penggunaan tiga enzim: mengandung lipoprotein (VLDL, LDL dan (a)
kolesterol esterase (CE), oksidase kolesterol (CO) LPA) oleh fosfotungstat asam / MgCb,
dan peroksidase (POD). Reagent yang digunakan sedimentasi dari endapan dengan sentrifugasi, dan
adalah monoreagent, kolesterol standart dan analisis enzimatik berikutnya HDL sebagai sisa
sampel (Allain et. al., 1974 dan Richmond, 1992). kolesterol yang tersisa di supernatan yang jelas
(Burstein et. al.. 1980).

b. Trigliserida

5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 5. Hasil data penggunaan MOS terhadap kolesterol total, trigliserida, low density lipoprotein (LDL)
dan high density lipoprotein (HDL).
Rataan kandungan nilai profil darah
Perlakuan
Kolesterol Total Trigliserida LDL HDL
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
M0 66,74±0,94c 82,05±1,16c 61,50±0,87c 2,87±0,04a
M1 57,94±1,09b 28,06±0,52a 51,67±0,97b 7,10±0,13b
M2 46,50±0,16a 45,71±0,16b 41,09±0,14a 7,53±0,027c

Keterangan : Superskrip yang menyatakan berbeda dari kolom yang sama menunjukkan pengaruh sangat nyata
(P<0,01) terhadap kolesterol total, trigliserida, low density lipoprotein (LDL), dan hight density
lipoprotein (HDL) pada profil darah ayam pedaging.

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kandungan mg/dL atau setara dengan 13,18% jika
Kolesterol Total dibandingkan M0. Lebih lanjut, untuk M2 total
kolesterol menunjukkan 20,24 mg/dL atau setara
Data hasil analisis kolesterol darah pada ayam dengan 30,32% jika dibandingkan dengan M0.
pedaging dengan perlakuan penambahan mannan Peranan kandungan MOS tidak bisa dilakukan
oligosakarida (MOS) dapat di lihat pada Tabel 4. secara langsung sebab MOS berbentuk bahan
Hasil analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) kasar yang sukar dicerna oleh enzim pencerna
menunjukkan bahwa penambahan MOS dalam sebab mengandung mannan yang disusun lebih
pakan memberikan pengaruh sangat nyata dominasi bentuk oleh mannosa yang mempunyai
(P<0,01) terhadap penurunan nilai rata-rata efek antimikrobial di dalam saluran pencernaan
kolesterol total dalam darah. Berdasarkan Tabel 4 berfungsi menekan bakteri pathogen dalam
menunjukkan bahwa rataan aktivitas kolesterol saluran pencernaan ayam sehingga berdampak
total paling tinggi dalam perlakuan M2 pada menurunnya produksi garam empedu
menunjukkan penurunan sebesar 46,50 mg/dL (Wiganjar, 2006). Oleh karena itu, MOS perlu di
dibandingkan perlakuan M1 57,94 mg/dL dan M0 fermentasi terlebih dahulu didalam pencernaan
selisih 66,74 mg/dL. Ada perbedaan yang dominan agar mikroflora usus berkembang dan
terhadap tidak menggunakan MOS dengan menumbuhkan bakteri asam laktat untuk hidup.
menggunakan MOS yang hal ini dapat Bakteri asam laktat ini yang memberikan pengaruh
menurunkan nilai kolesterol pada dalam darah. terhadap penurunan kolesterol total dalam serum
Bila ditinjau MOS merupakan pecahan dari darah.
mannan dan galaktomanan menjadi mannosa yang Mekanisme MOS terhadap penurunan lemak
dapat diserap oleh tubuh ayam sebagai sumber yang terjadi yaitu MOS tidak dicerna oleh enzim
energi, kandungan mannosa ini yang dapat pencernaan. Pengaruh MOS yang di dalamnya
menurunkan kolesterol. Perhitungan menyatakan mengandung mannosa menjadi substrat di dalam
penurunan kolesterol total pada M1 sebanyak 8,80 sistem bagi bakteri asam laktat (BAL)

6
Lactobacillus dan Bifidobacterium bifidum. untuk menurunkan jumlah kolesterol total dalam
(Spring et. al. 2015). Bakteri Lactobacillus darah.
mampu menurunkan kolesterol total melalui
proses asimilasi kolesterol dan dekonjugasi asam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kandungan
empedu. Asimilasi kolesterol terjadi melalui Trigliserida
mengikat kolesterol melalui dinding sel bakteri Data hasil pengamatan pada Tabel 4 terjadi
Lactobacillus spp lalu kolesterol tersebut akan penurunan pada kadar trigliserida dalam profil
berinkorporasi melalui membran sel sehingga darah ayam pedaging. Hasil analisis rancangan
menyebabkan jumlah kolesterol bebas yang acak lengkap (RAL) pada pengamatan, dapat
berada dalam tubuh berkurang. Proses dekonjugasi disimpulkan bahwa penggunaan mannan
bekerja terjadi karena bakteri Lactobacillus oligosakarida (MOS) dalam pakan dapat
mampu meningkatkan sekresi Bile Salt Hydrolase menurunkan kandungan trigliserida yang
(BSH). BSH mengakibatkan terjadinya menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01)
dekonjugasi asam empedu, yang sulit diabsorbsi antara perlakuan.
kembali dan didaur ulang melalui siklus Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai
enterohepatik dan akan menjadi lebih banyak rataan pada kandungan trigliserida pada profil
asam empedu yang dieksresikan menuju feses. darah memiliki tingkat penurunan yang tinggi
Akibat kondisi ini pula dalam tubuh membutuhkan pada MOS ekstraksi fermentasi (M1) dengan nilai
kolesterol dan kolesterol dalam darah akan 28,06 mg/dL, urutan ke dua adalah MOS komersil
berkurang (Gilliland et. al., 1985 dan Yalcinkaya (M2) sebesar 45,71 mg/dL. Perhitungan
et. al., 2008). Menurut Kanan (2005) dengan menyatakan penurunan trigliserida pada M1
pemberian MOS dapat menekan Asetil-CoA sebanyak sebanyak 53,99 mg/dL atau setara
karboksilase sebagai enzim yang dapat membatasi dengan 65,8% jika dibandingkan M0. Lebih lanjut,
sintesis asam lemak di dalam pencernaan unggas untuk M2 trigliserida menunjukkan 36,34 mg/dL
hingga menjelaskan penelitian ini pemberian MOS atau setara dengan 44,29% jika dibandingkan
dapat menekan nilai kadar kolesterol dalam darah. dengan M0. Hal ini diduga kandungan MOS
Perlakuan pemberian MOS komersil (M2) memiliki peran aktif dalam mengemulsikan lipid
menurun sangat nyata dibandingkan MOS ekstrak termasuk trigliserida. Mekanisme yang dilakukan
fermentasi (M1) maupun tanpa MOS (M0). Hal ini sebagaimana tidak jauh berbeda dengan kolesterol
disebabkan peranan jenis bahan pada perlakuan total, namun, MOS sebagai prebiotik yang dapat
M1 dan M2 menggunakan jenis bahan yang menurunkan trigliserida sebab secara efektif dapat
berbeda. Perlakuan M1 cenderung masih menurunkan aktivitas asetil KoA karboksilase
menggunakan bahan crude, antara lain bungkil inti sebagai enzim dalam laju sintesis asam lemak.
sawit (BIS) dan onggok yang difermentasikan Menurut Baurhoo et al., (2007) menyatakan
menggunakan Aspergillus niger. Sedangkan untuk malonil KoA yang dihasilkan oleh asetil KoA
M2 jenis bahan yang digunakan cenderung bahan karboksilase sebagai kunci metabolit yang
pure yang telah sesuai standar yang diharapkan. mengatur sintesis asam lemak dan oksidasi dapat
Sehingga dari perbedaan jenis tersebut dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan
menandakan bahwa memiliki sifat yang berbeda aktivitas usus. Menurut Cavallini et al., (2009)
prebiotik dapat menghasilkan statin, yaitu

7
inhibitor 3-hidroksi-3-metil-glutaril-KoA
reduktase (HMG-KoA reduktase) yang berfungsi Pengaruh perlakuan terhadap kandungan Low
sebgaai enzim pengatur biosintesis kolesterol, Density Lipoprotein (LDL)
penurun LDL, VDL, dan kadar trigliserida darah. Kolesterol LDL salah satu kolesterol yang
Mekanisme yang dilakukan statin dalam dikategorikan waspada sebab membawa
menurunkan kadar trigliserida melalui inhibitor lipoproterin dengan kerapatan rendah karena dapat
tersebut mereduksi konsentrasi kolesterol di dalam menimbulkan timbunan kolesterol dalam dinding
hepatosit dan dapat meningkatkan kinerja LDL- pembuluh darah. LDL berfungsi sebagai transport
reseptor. Reseptor pun berpengaruh dan aktif membawa kolesterol yang lebih dari setengah
berhubungan erat dengan komponen-komponen dalam bentuk kolesterol ester.
VLDL, sehingga trigliserida akan ikut tereduksi Hasil analisis RAL menunjukkan bahwa data
(Grundy, 1988). pada M2 menurun sebesar 41,09±0,14 unit, di
Pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) susul M1 sebesar 51,67±0,97 unit dan terahir M0
Lactobacillus berada dalam usus juga sebesar 61,50±0,87 unit pada pakan. M2
mempengaruhi turunnya kadar trigliserida darah. memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01)
Keseimbangan mikroflora usus, terjadi hingga terhadap kadar LDL darah pada ayam pedaging.
dapat menciptakan suasana asam yang dapat Hasil pengamatan Tabel 4 menunjukkan bahwa
menekkan pertumbuhan bakteri pantogen dalam kadar LDL dalam perhitungan menyatakan
usus halus. Kadar trigliserida dalam penelitian M1 penurunannya pada M1 sebanyak 9,83 mg/dL atau
menurun lebih banyak sekitar 65,8% dibanding M2 setara dengan 16,1% jika dibandingkan M0. Lebih
sekitar 44,29% disebabkan kemampuannya dalam lanjut, untuk M2 LDL menunjukkan 20,41 mg/dL
memfermentasikan karbohidrat dan menghasilkan atau setara dengan 33,18% jika dibandingkan
asam lemak rantai pendek dalam saluran dengan M0. Pusparini (2006) menyatakan
pencernaan. (Ljungh dan Wadstrom, 2005). peningkatan trigliserida ternyata dapat
Sintesis asam lemak dalam hati dapat dipengaruhi berhubungan langsung dengan penurunan ukuran
oleh prebiotik. Karbohidrat dalam saluran LDL. Nilai LDL menjadi menurun pada perlakuan
pencernaan yang terfermentasi oleh mikroba M2 dibanding M1, disebabkan MOS sebagai
melalui rangsangan prebiotik, dapat prebiotik bagi tubuh ternak. MOS mampu
mengakibatkan sintesis asam lemak berkurang. menghasilkan bakteri asam laktat (BAL) dalam
Menurut Harper et al. (1979) faktor dalam fermentasi di dalam tubuh. Hasil dari itu MOS
memperbesar sintesis trigliserida dan sekresi yang utamanya mengandung oligosakarida akan
VLDL oleh hati adalah makanan yang banyak difermentasi oleh bakteri asam laktat seperti
mengandung karbohidrat, sirkulasi asam lemak Lactobacillus dan Bifidobacterium menjadi asam
bebas yang besar, adanya kadar insulin yang tinggi lemak ratai pendek (SCFA). Manfaat SCFA dan
dan kadar glukagon yang rendah. Sejalan dengan peningkatan jumlah bakteri menguntungkan antara
Scorve et al. (1993) menyatakan turunannya lain meningkatkan fungsi usus, absorbsi kalsium,
sintesis asam lemak di hati disebabkan faktor metabolisme lipid dan mengurangi risiko kanker
utama penyebab turunnya sintesis trigliserida di kolon (Cycroft et al., 2001). Adapun asam laktat
hati yang berakibat lanjut pada turunnya mampu menjadikan kondisi usus menjadi pH
konsentrasi trigliserida berada di serum asam, efeknya bakteri pantogen tidak tahan dalam

8
keadaan pH asam susah untuk berkembang. Asetat Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai
dimetabolisir pada sel otot, ginjal, jantung dan kandungan HDL pada ayam pedaging perlakuan
otak. Propionat merupakan prekusor M0, M1, dan M2 memiliki peningkatan dalam
glukoneogenik yang menekan sintesis kolesterol masing-masing perlakuan. Perlakuan M2 memiliki
dalam hati (Zainudin, dkk., 2008). Menurut nilai paling tinggi sebesar 7,53±0,02, lalu disusul
Naruszewicz et al. (2002) menyatakan bahwa pelakuan M1 sebesar 7,10±0,134 dan pada M0
Lactobacillus plantarum bisa menurunkan sebesar 2,87±0,04. Hal ini menjelaskan
tekanan darah, fibrinogen dan kolesterol LDL penggunaan MOS mengalami peningkatan yang
serta menaikkan kolesterol HDL. sangat nyata dibandingkan M0 yang tanpa
Mekanisme yang dilakukan tidak terlalu jauh penggunaan MOS. Hasil pengamatan Tabel 4
berbeda dengan mekanisme kolesterol total dan menunjukkan bahwa kadar HDL dalam
trigliserida yang nanti akhirnya akan membuang perhitungan meningkat pada M1 sebanyak 4,23
kandungan nutrisi yang tidak diperlukan berada mg/dL atau setara dengan 147,4% jika
pada saluran pencernaan melalui feses. Tingkat dibandingkan M0. Lebih lanjut, untuk M2 HDL
kandungan serat kasar pun berpengaruh dalam menunjukkan 4,66 mg/dL atau setara dengan
sedikit banyaknya feses yang keluar. Proses 162,4 % jika dibandingkan dengan M0.
penyerapan kembali kolesterol dan garam-garam Data kandungan M2 dan M1 memiliki kenaikan
empedu terganggu adanya serat, maka eksresi kadar HDL dalam darah dibandingkan M0 yang
feses dengan membawa unsur-unsur empedu tanpa menggunakan MOS. MOS dapat
tercampur kolesterol juga meningkat. Menurut meningkatkan kandungan HDL sebab peningkatan
Hartoyo, dkk (2005) Semakin banyak feses yang HDL mentransfer kolesterol dari jaringan otot
dikeluarkan dengan lebih mudah dan teratur, maka menuju hati, lalu dari hati menuju kejaringan.
kolesterol yang disintesis terutama pada hati, usus Meningkatnya nilai kolesterol HDL dapat
halus, kelenjar adrenal dan sel lainnya dapat dipengaruhi oleh peningkatan produksi berasal
menghasilkan kolesterol, akan semakin berkurang dari hati dan intestinal mukosa (Frenkel et al.
juga, hal ini kolesterol pun dalam tubuh juga akan 2000). Menurut Iriyanti dan Sri, (2015) bahwa
berkurang. kolesterol HDL memiliki peran dalam koagulasi,
fibrinolisis, perlekatan platelet, molekul-molekul
Pengaruh Perlakuan Terhadap Kandungan yang berlekatan dan ekspresi protease yang dapat
High Density Lipoprotein (HDL) mempengaruhi aktivitas antioksidan. Mekanisme
dari peningkatan nilai HDL adalah MOS sebagai
Kolesterol HDL salah satu kategori kolesterol prebiotik yang memiliki pengaruh dalam
baik bagi tubuh. Tugas umum HDL berperan menurunkan kolesterol melalui bakteri asam
dalam mengumpulkan kelebihan kolesterol yang laktat. Kandungan bakteri asam laktat tersebut
berada dalam jaringan tubuh lalu dapat mampu meningkatkan serum HDL.
mengembalikannya ke hati kemudian dikeluarkan Peningkatan HDL melalui mekanisme
bersama garam empedu. Hasil penambahan MOS dekonjugasi garam empedu (Munoz, et al., 2013).
dalam pakan, kadar HDL mengalami peningkatan Garam empedu primer tersebut seharusnya
disetiap perlakuan disajikan pada Tabel 4. digunakan sebagai pengemulsi lipid dan berperan
dalam penyerapannya, didekonjugasi oleh bakteri

9
asam laktat menjadi garam empedu sekunder yang Allain, C.C., L.S. Poon, C.S.G. Clau, W. Richmond,
kelarutan dalam lumen jauh lebih rendah and P.C. Fu. 1974. Enzymatic Determination of
(Homayoni et. al., 2012). Hal ini, menyebabkan Serum Total Cholesterol, Cling. Chem. 20:470-
garam empedu susah mengemulsikan lipid dan 475
tidak diserap oleh lumen usus. Garam empedu
Baurhoo B., Phillip L. and Ruiz-Feria C.A. 2007
tidak dapat diemulsikan akan dikeluarkan melalui
Effects of Purified Lignin and Mannan
feses, sehingga banyaknya garam empedu yang Oligosaccharides On Intestinal Integrity and
telah hilang dapat menyebabkan cadangan di Microbial populations In The Ceca and Litter of
kantung empedu sedikit. Keadaan inilah Broiler Chickens. Poultry Science, 86: 1070–
menyebabkan hati memobilisasi kolesterol dari 1078.
serum dan jaringan yang di re-absorbsi menjadi
Burstein, M., Scholnick, H.R. and Morfin, R. Scand. J.
garam empedu kembali (Voet et al., 2012). Oleh
Clin. 1980. Rapid Method for The Isolation of
karena itu, terjadinya proses ini mengakibatkan Lipoproteins From Human Serum by
jumlah pengangkut kolesterol dari jaringan ke hati Precipitation with Polyanions Lab. Invest.
seperti HDL secara otomatis meningkat 40:560.

KESIMPULAN Cavallini, D.C.U., R. Bedani, L.Q. Bomdespacho,


Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa R.C.Vendramini, and E.A . Rossi. 2009.
penggunaan MOS ekstrak fermentasi maupun Effects Of Probiotic Bacteria, Isoflavones
komersil dalam penambahan pakan ayam and Simvastatin On Lipid Profile and
pedaging dapat menurunkan persentase nilai Atherosclerosis In Cholesterol-Fed Rabbits:
kolesterol total, trigliserida, LDL, dan serta A Randomized Double-Blind Study.
mampu menaikan nilai HDL dalam profil darah. Biomed Central. 8: 1-8
Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh
perlakuan terbaik pada perlakuan dengan Cycroft CE, M.R. Jones, GR. Gibson, and RA. Rostall,
menggunakan MOS komersil. 2001. A Comparative In Vitro Evaluation On
The Fermentation Properties of Prebiotic
Oligosaccharides, Journal Of Aplied
SARAN Microbiology, 91: 878–97.
Perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
profil darah yang telah di beri mannan Frenkel, G., Nelson, D.L., Soltvedt, B.C. and
oligosakarida terhadap hasil performa ayam Lehninger, A.L., 2000. Test Bank for Nelson
and Cox, Lehninger Principles of Biochemistry.
pedaging, kualitas fisik dan kimia karkas ayam
Worth Publishers.
pedaging.
Gilliland, S. E., C. R. Nelson, and C. Maxwell. 1985.
Assimilation of Cholesterol by Lactobacillus
Acidophilust. Applied and Environmental
Microbiology, Feb. 1985, P. 377-381.

DAFTAR PUSTAKA

10
Grundy, S.M. 1988. HMG-Coa Reductase Inhibitors Development and Cognitive Function In
for Treatment of Hypercholesterolaemia. Offspring. Neuroscience and Biobehavioral
N.Engl.J.Med., 319: 24 – 32. Review 30: 696-712.

Harper, H.A., V.W. Rodwell and A. Mayes. 1979. Munoz CJM, AC. Aguilar, and JC. Hernandez. 2013.
Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Lipid-Lowering Effect of Maize-Based
Buku Kedokteran EGC, Jakarta. (Diterjemahkan Traditional Mexican Food On A Metabolic
oleh M. Muliawan). Syndrome Model In Rats. Lipids Health Dis. 12
(1): 35.
Hartoyo, B., I Irawan, dan N Iriyanti. 2005. Pengaruh
Asam Lemak dan Kadar Serat Yang Berbeda Naruszewicz M, ML. Johansson, D.Z. DownarandH.
dalam Ransum Broiler Terhadap Kandungan Bukowska, 2002. Effect of Lactobaillus
Kolesterol, HDL dan LDL Serum Darah. Animal Plantarum 299vOn Cardivascular Disease Risk
Production. 7 (1): 27-33 Factors In Smokers. AmericanJournal Of
Clinical Nutrition, 76: 1249–1255.
Homayoni RA, EV. Mehrabany, B. Alipoor, LV.
Mehrabany, and M.Javadi. 2012. Do Probiotics Pusparini. 2006. Low Density Lipoprotein Padat Kecil
Act More Efficiently In Foods Than In Sebagai Faktor Risiko Aterosklerosis. Universa
Supplements? Nutrition.; 28 (7–8): 733–6. Medicina. 25(1): 22-32

Iriyanti, N dan Sri S. 2015. Pemanfaatan Susu Afkir Richmond, W. 1992. Analytical Reviews In Clinical
Sebagai Probiotik dan Aplikasinya dalam Pakan Biochemistry: The Quantitative Analysis of
Terhadap Profil Hematologis dan Lemak Darah Cholesterol. Ann. Clin. Biochem. 29 : 577.
Ayam Broiler. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi dan Agribisnis Peternakan (Seri III): Rifai N, P.S Bachorik, and J.J Albers. 1999. Lipids,
Pengembangan Peternakan Berbasis Lipoproteins and Apolipoproteins. In: Burtis
Sumberdaya Lokal Untuk Menghadapi CA, Ashwood ER, Editors. Tietz Textbook of
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Fakultas Clinical Chemistry. 3rd Ed. Philadelphia: W.B
Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Saunders Company. 809-61
Purwokerto, September 2015. ISBN 978-602-
1004-09-8 Scorve, J., A.A. Shurbaji, D. Asiedu, I. Bjorkhem, L.
Berglund, and R.K. Berge. 1993. On The
Kannan M, R Karunakaran, and V Balakrishnan. 2005. Mechanism of The Hypolipidemic Effect of
Influence of Prebiotics Supplementation On Sulfur-Substituted Hexadecanedionic Acid (3-
Lipid Profile of Broilers. International Journal of Thiadicarboxylic Acid) In Normolipidemic
Poultry Science 4 (12): 994-997. Rats. J Lipid Res. 34: 1117-1185.

Ljungh, A. and T. Wadstrom. 2005. Lactic Acid Sinurat AP., T. Purwadaria, MH. Rogatorop dan T.
Bacteria As Probiotic. Curr.Issue Intestinal Pasaribo. 2003. Pemanfaatan Bioaktif
Microbiol. 7: 73-90. Tanaman Sebagai “Feed Additive” Pada
Ternak unggas: Pengaruh Pemberian Gel
Mc Cann, J.C., M Hudes, and B.B Ames. 2006. An Lidah Buaya atau Ekstraknya dalam Ransum
Overview of Evidence for A Causal Relationship Terhadap Penampilan Ayam Pedaging. JITV.
Between Dietary Availability of Choline During 8(3):139-145.

11
Kadar Trigliserida. Jurnal Ilmiah
Spring, P., C. Wenk, A. Connolly and A. Kiers. 2015. Kefarmasian.1(1) : 55-65.
A Review Of 733 Published Trials On Bio-
Mos®, A Mannan Oligosaccharide, and Wiganjar, A.S.R. 2006. Performa Ayam Broiler Yang
Actigen®, A Second Generation Mannose Rich Diinfeksi Bakteri Salmonella Thypimurium
Fraction, On Farm and Companion Animals. dengan Pakan Mengandung Ikatan Mannan dari
Journal of Applied Animal Nutrition, Vol. 3; e7; Bungkil Inti Sawit. Skripsi. Institute Pertanian
page 1 of 11 Bogor.

Tumanggor, RM. 2010. Pengaruh Pemberian Bungkil Yalcinkaya, I, G. Tulin, B. Mehmet, E. Evren. 2008.
Inti Sawit (BIS) Termodifikasi Terhadap Efek Mannan Oligosaccharides (MOS) from
Immunomodulasi Pada Ayam Pedaging. Saccharomyces Cerevisiae In Broilers: Effects
Skripsi. Universitas Sumatera Utara. On Performance and Blood Biochemistry. Turk
Voet D, JG. Voet, and CW. Pratt. 2012. Fundamentals J. Vet. Anim. Sci. 32(1): 43-48.
of Biochemistry: Life At The Molecular Level:
New York, USA, John Wiley and Sons, 506–12.
Zainudin A., B.W. Eddy, dan T.P.N. Nyoman. 2008.
Widyaningsih, W. 2011. Efek Ekstrak Etanol Rimpang Pengujian In Vitro Xilooligosakarida sebagai
Temugiring (Curcuma Heyneana Val) Terhadap Kandidat Prebiotik. Berk Penel. Hayati: 14 (101-
111).

12

You might also like