You are on page 1of 3

Hubungan antara Stress dan Dukungan keluarga dengan kualitas hidup Pasien

Diabetes Mellitus
Produksi insulin tidak Reseptor isulin tidak Faktor resiko ; Usia, genetik,
adekuat berespon terhadap insulin obesitas, kurang aktivitas, pola
s makan

Gangguan Metabolisme
Hipergliemi

Poidipsi, polifagi, penurunan Pem.Glukosa darah; GDP


BB, Kelemahan, penglihatan >126mg/dl, Glukosa plasma
kabur, gangguan kulit sewaktu >200 mg/dl

DIABETES MELLITUS

Manajemen terapeutik : Komplikasi :


1. Non Farmakologi (terapi gizi, aktivitas/latihan) 1. Komplikasi akut (ketoasidosis diabetik, hipoglikemi)
2. Farmakologi (obatan-obatan, terapi insulin) 2. Komplikasi Kronik (Mikroangiopati & makroangiopati

Dukungan Keluarga Kondisi stres full

Mekanisme koping maladaptif


Non supportif

Support system tidak dukungan thdp perawatan


adekuat kesehatan tidak adekuat

DEPRESI

Kehilangan minat untuk beraktivitas Stimulus ke korteks serebral

Self care tidak adekuat Aktivasi HPA Axis

Kehilangan minat untuk beraktivitas


Mengaktivasi ANS Pelepasan Endorphin dan ACTH
Menarik diri
Sekresi ketokelamin Sekresi kortisol

Ketidakmampuan membina hubungan


interpersonal

Modulasi sistem imun


Ketidakmampuan membina hubungan Sistem imun turun
interpersonal
Kesejahteraan fisik terganggu

Karakteristik individu : Usia,


Usia,kelamin,
jenis jenis kelamin,
Pendidikan, Kualitas Hidup
sosial, ekonomi, lama DM,
Pendidikan
Komplikasi DM

: tidak diteliti

: Diteliti

1.1 Kerangka Konsep


1. Variabel Terikat (Independen): Kualitas Hidup
2. Variabel Bebab (dependen):
- Depresi
- Dukungan Keluarga
3. Variabel Potensial Konfounding :
- Usia
- jenis kelamin
- Pendidikan
- Sosial
- Ekonomi
- lama DM
- Komplikasi DM

1.2 Penjelasan Bagan


Produksi insulin tidak adekuat, reseptor insulin yang tidak berespon terhadap
insulin dan faktor resiko seperti; usia, genetik, obesitas, kurang aktivitas, dan pola
makan yang tidak dijaga akan menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan
metabolisme hiperglikemi.
Gangguan metabolisme hiperglikemi ditandai dengan Poidipsi, polifagi,
penurunan BB, Kelemahan, penglihatan kabur, gangguan kulit dan pada Pem.Glukosa
darah; GDP >126mg/dl, Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl. Jika semua tanda-tanda
tersebut positif maka diindikasikan Individu tersebut terkena Diabetes Mellitus,
Diabetes Mellitus dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi
yaitu Komplikasi akut (ketoasidosis diabetik, hipoglikemi, Komplikasi Kronik
(Mikroangiopati & makroangiopati. Manajemen terapeutik yang bisa diberikan bisa
dengan metode farmakologi ataupun non farmakologi. Komplikasi dan manajemen
terapeutik dapat menyebabkan kondisi stress. Kondisi stress ini bisa lebih parah lagi
ketika individu/pasien tersebut tidakmendapatkan support sistem yang baik dari
keluarga. Jika kondisi stress ini terjadi terus menerus dan pasien tidak memiliki
koping yang adaptif maka semakin lama pasen tersebut akan kehilangan minat untuk
beraktivitas, jik ini terjadi maka kualitas hidup pasien berupa kesejahteraan sosial dan
spiritual akan terganggu. Jika Depresi ditinjau dari Psikoneuroimunologi : jika
individu mengalaami depresi maka tubuh akan mengirim stimulus ke korteks serebral
dan mengaktivasi HPA Axis. Jika sudah mengaktivasi HPA Axis maka selanjutnya
tubuh akan mengaktivasi ANS dan melepaskan Endorphin dan ACTH. Jika tubuh
mengaktivasi ANS maka akan timbul sekresi ketokelamin, dan jika ACTH dan
endorfin sudah teraktivasi maka ia akan mensekresi kortisol yang akan memodulasi
sistem imun. Sistem imun pada tubuh akan mengalami kemunduran/penurunan. Jika
ini terjadi terus-menerus maka kesejahteraan fisik dan kualitas hidup pasien tersebut
akan terganggu.

You might also like