You are on page 1of 7

BENANG BEDAH

Defenisi

 Benang bedah ( suture ) adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk ligasi
(Mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat / menyatukan jaringan )

Spesifikasi material benang bedah :

 Steril, harus steril sewaktu digunakan.


 Diketahui kekuatan untuk memegang jaringan ( tensil strength ) yang sesuai jenis
material benang.
 Diketahui massa penyerapan ( absorption rate ) yaitu lamanya benang habis diserap tubuh
 Simpul aman, diketahui jumlah minimal tali simpul yang aman untuk setiap jenis benang,
artinya tetap tersimpul selama proses penyembuhan luka.
 Mudah untuk digunakan.
 Dapat digunakan untuk segala jenis operasi.
 Reaksi / trauma jaringan yang minimal, diameter benang bedah yang dianjurkan
dipergunakan adalah ukuran terkecil yang paling aman untuk setiap jenis jaringan yang
dijahit, massa material benang dan reaksi jaringan sekecil mungkin.

Ukuran benang bedah disepakati adalah sebagai berikut :

 Ukuran terbesar adalah 1 dan ukuran terkecil adalah 11-0 atau 12-0.
 Ukuran dimulai dari nomor 1 dan ukuran bertambah besar dengan bertambah 1,
sedangkan apabila ukuran bertambah kecil maka ditambah 0.
 Ukuran benang system Eropa ( metric gauge ) adalah metric 0,1 ( 0,010 – 0,019 mm )
sampai metric 10 ( 1,00 – 1,09 ).
 ukuran benang system Amerika ( imperial gauge ) ukuran 11-0 ( 0,010 – 0,019 ) sampai
ukuran 7 ( 1,00 – 1,09 ).
 Dalam kemasan selain dicantumkan diameter juga panjang benang dalam cm.

Klasifikasi benang bedah

 Berdasarkan keberadaannya didalam tubuh pasien dibagi atas :


o Diserap ( absorbable sutures )
 Merupakan jenis benang yang materialnya dibuat dari jaringan collagen
mamalia sehat atau dari sintetik polimer. Material di dalam tubuh akan
diserap yang lamanya bervariasi, sehingga tidak ada benda asing yang
tertinggal di dalam tubuh
o Tidak diserap ( non ansorbable sutures )
 Merupakan benang yang dibuat dari material yang tahan terhadap enzim
penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi
penolakan selama bertahun – tahun.
Kelebihan dari benang ini adalah dapat memegang jaringan secara
permanen. Kekurangan dari benang ini adalah benang ini menjadi benda
asing yang tertinggal didalam tubuh dan kemungkinan akan menjadi fistel
 Berdasarkan materi / bahan, dibagi atas :
o Bahan alami, dibagi atas :
 Diserap ( absorbable )
 Dibuat dari collagen yang berasal dari lapisan sub. Mukosa usus
domba dan serabut collagen tendon flexor sapi.
 Contoh :
 Surgical catgut plain : Berasal dari lapisan sub. Mukosa
usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi tanpa
campuran.
 Surgical catgut chromic : Berasal dari lapisan sub. Mukosa
usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi
dicampur dengan chromic aci
 Tidak diserap ( non ansorbable sutures )
 Jenis ini terbuat dari linen, ulat sutra ( silk ) seperti surgical silk,
virgin silk dan dari kapas ( cotton ) seperti surgical cotton. Ada
juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai tensil strength
yang sangat kuat, contoh : metalik sutures ( stainless steel )
o Bahan sintetis ( buatan ), dibagi atas :
 Diserap ( absorbable )
 Terbuat dari sintetik polimer, sehingga mudah diserap oleh tubuh
secara hidrolisis dan waktu penyerapan oleh tubuh mudah
diprediksi,
 contoh :
 Polyglactin 910
 Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state (Coated
Vicryl®)
 Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state (Vicryl
Rapide®)
 Poliglikolik
 Polyglecaprone 25 (Monocryl®)
 Polydioxanone (PDS II®)
 Tidak diserap ( non absorbable )
 Terbuat dari bahan buatan ( sintetis ) dan dibuat sedemikian rupa
sehingga reaksi jaringan yang timbul sangat kecil,
 contoh :
 Polypropamide (Ethilon®)
 Polypropylene (Prolene®)
 Polyester (Mersilene®)
 Berdasarkan penampang benang, dibagi atas :
o Monofilamen ( satu helai )
 Terbuat dari satu lembar benang, tidak meneyerap cairan ( non capilarity )
 Keuntungan : Kelebihan dari jenis ini adalah permukaan benang rata dan
halus, tidak memungkinkan terjadinya nodus infeksi dan tidak menjadi
tempat tumbuhnya mikroba.
 Kelemahan : Kelemahannya adalah memerlukan penanganan simpul yang
khusus karena relatif cukup kaku dan tidak sekuat multifilament.
 Contoh : Catgut, PDS, dan Prolene
o Multifilamen
 Terbuat dari bebeapa filament atau lembar bahan benang yang dipilih
menjadi satu.
 Keuntungan : Kelebihan jenis ini adalah benang lebih kuat dari
monofilament, lembut dan teratur serta mudah digunakan.
 Kerugian : Kelemahannya adalah karena ada rongga maka dapat menjadi
tempat menempelnya mokroba dan sedikit tersendat pada saat melalui
jaringan.
 Contoh : Vicryl, Silk, Ethibond

Pemilihan material benang bedah oleh para ahli bedah didasarkan atas :

 Karakteristik biologi dari material dalam jaringan yaitu diserap atau tidak diserap dan
bersifat capilarity atau non capilarity.
 karakteristik dan penyembuhan jaringan.
 Lokasi dan panjang dari sayatan yang menjadi pertimbangan kosmetik.
 Ada tidaknya infeksi, kontaminasi dan drainese. Pertimbangan ini mengingat
kemungkinan benang akan menjadi pembentukan jaringan granulasi dan proses yang
menjadi rongga ( sinus ) atau menjadi inti pengerasan yang kemungkinan berbentuk batu
apabila dipakai pada operasi kandung kemih atau kandung empedu.
 Problem pasien seperti kegemukan, debil, umur penyakit lain yang mengganggu proses
penyembuhan yang lebih lama sehingga memerlukan penguatan yang lebih lama.
 Karakteristik fisik dari material benang untuk menembus jaringan, pengikatan simpul dan
juga alasan khusus tiap ahli bedah.

JARUM BEDAH
 Jarum bedah berfungsi untuk mengantarkan benang pada saat melakukan penjahitan luka
operasi.

Klasifikasi

 Pemilihan jarum bedah antara lain : jarum yang digunakan agar berperan aktif dalam
penyembuhan luka dan tidak merubah atau merusak jaringan tubuh. Bentuk, ukuran, dan
rancangan jarum dipilih yang sesuai dengan prosedur operasi. Terdapat 2 macam jarum
bedah dilihat dari penggunaan benang yaitu berupa jarum lepas dan jarum atraumatik
o Jarum lepas
 Memerlukan waktu penyambungan benang dengan jarum
 Memerlukan re–sterilisasi
 Memerlukan perawatan ujung jarum
 Resiko jarum berkarat
 Resiko benang terlepas dari jarum
 Pemilihan jarum harus tepat dengan benang
o Jarum bedah atraumatik
 Benang bedah menyatu dengan jarum sekaligus
 Penyambungan benang bedah dengan jarum secara channelateau drilled
 Benang tunggal sehingga menimbulkan trauma yang minimal pada
jaringan
 Dijamin steril dan bebas karat
 Sekali pakai dibuang sehingga tidak perlu sterilisasi

Struktur jarum bedah.

gambar stuktur jarum bedah

 Bagian – bagian dari jarum bedah, terdiri atas:


o Ujung jarum ( point of needle )
o Badan / Batang ( body / shat needle )
o Mata jarum ( eye needle )

UJUNG JARUM ( point of needle )


 Taper. Ujung jarum taper dengan batang bulat atau empat persegi cocok digunakan untuk
menjahit daerah aponeurosis, otot, saraf, peritoneum, pembuluh darah, katup.

 Blunt. blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk menjahit daerah usus besar,
ginjal, limpa, hati

 Triangular. Ujung segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi. Bisa dipakai untuk
menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon.

 Tapercut. Ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan batang gepeng, bisa
digunakan untuk menjahit fascia, ligaments, uterus, rongga mulut, dan sebagainya.
BADAN ATAU BATANG ( body / shat of needle )

 Straight. Digunakan untuk daerah kulit, nervus, GI track, tendon, pembuluh darah, dan
sebagainya.
 Halfcurved. Digunakan untuk kulit ( tetapi jarang dipakai)
o Curved dibagi atas:
 1/4 circle – mata, bedah mikro
 3/8 circle – dipakai pada hampir seluruh tubuh
 1/2 circle – dipakai pada hampir seluruh tubuh
 5/8 circle – traktus urinarius dan system reproduksi
 Combine needle – daerah mata bagian anterior

MATA JARUM ( eye needle ), Terbagi atas :

 Rolled end
 Drilled end
 Regular eye
 Spring eye
 Spring double eyes

You might also like