You are on page 1of 21

Modul 3

Budaya Organisasi, Analisa Internal/Ekternal Perusahaan Serta Analisa


Pesaing

1. Pengertian Budaya Organisasi, Fungsi, Contoh, & Teorinya|

Secara Umum, Pengertian Budaya Organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijunjung
tinggi organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain. atau budaya organisasi juga diartikan sebagai nilai-nilai dan
norma perilaku yang diterima dan dipahami secara bersama oleh anggota organisasi sebagai
dasar dalam aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi tersebut.

Asal mula budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi
tersebut memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan
atau ideologi. Contohnya misi yang dapat paksakan pada seluruh anggota organsiasi. Dimana
hal ini dilakukan dengan pertama merekrut dan mempertahankan anggota yang sepaham.
Kedua, melakukan indokrinasi dan mensosialisasikan cara pikir dan berperilaku kepada
karyawan. Lalu yang terakhir adalah pendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
anggota untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi mengalami kemajuan maka
organisasi akan mencapai kesuksesan, visi, dan pendiri akan dilihat sebagai faktor penentu
utama keberhasilan.

1.1 Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

 Susanto: Pengertian budaya organisasi menurut susanto adalah nilai-nilai yang menjadi
pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha
penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi
harus memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau
berperilaku.
 Robbins: Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.
 Gareth R. Jones: Definisi budaya organisasi menurut Gareth R. Jones adalah suatu
persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu sistem dari makna
bersama.
 Walter R. Freytag: Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag bahwa
budaya organisasi adalah asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang disadari atau tidak disadari
yang mampu mengikat kepaduan suatu organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menentukan
pola perilaku para anggota di dalam organisasi.
 Larissa A. Grunig, et.al.., : Menurut Larissa A. Grunig, et. al.., bahwa budaya organisasi
adalah totalitas nilai, simbol, makna, asumsi, dan harapan yang mampu
mengorganisasikan suatu kelompok yang bekerja secara bersama-sama.
 Lathans (1998): Budaya organisasi menurut Lathans (1998) adalah norma-norma dan
nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan
berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
 Sarpin (1995): Pengertian budaya organisasi menurut sarpin adalah suatu sistem nilai,
kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan
struktur system formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
 Schein: Menurut Schein, pengertian budaya organisasi adalah suatu pola dari asumsi-
asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok
tertentu, dengan maksud agar organisasi elajar mengatasi dan menganggulangi masalah-
masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan
dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara
yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkanaan dengan masalah-
masalah tersebut.
 Mondy dan Noe (1996): Menurutnya budaya organisasi adalah system dari shared
values, keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling
berinteraksi dengan struktur formalnya untuk menciptakan norma-norma perilaku.
 Hodge, Anthony dan Gales (1996): Budaya organisasi menurut mereka adalah
konstruksi dari dua tingkat karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan
(observable) dan yang tidak kelihatan (unoservable).
1.2 Fungsi Budaya Organisasi
1. Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi
2. Alat pengorganisasian anggota
3. Menguatkan nila-nilai dalam organisasi
4. Mekanisme kontrol perilaku
5. Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
6. Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak boleh.

1.3 Fungsi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli


Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya
organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada
beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
3. Sebagai sumber
4. Sebagai kekuatan penggerak
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai pola perilaku
7. Sebagai warisan
8. Sebagai pengganti formalisasi
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk
nation – state

Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
2. Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen
4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem social
1. Dan menurut pendapat Siagian (1992:153) mencatat lima fungsi penting budaya
organisasi, yaitu:
1. Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan yang
benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
3. Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas kepentingan
individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.

Menurut pendapat Beach (Horrison, 1972) mencatat tujuh fungsi penting budaya organisasi,
yaitu :
1. Menentukan hal penting yang mendasari organisasi ,standar keberhasilan dan
kegagalan harus bias diukur.
2. Menjelaskan bagaiman sumber-sumber organiosasi digunakan dan untuk kepentingan
apa.
3. Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
4. Membuat beberapa metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan
membuat yang lain tidak abash yaitu menentukan dimana kekuasaan terletek dalam
organisasi dan bagaimana menggunakannya.

1.4 Karakteristik atau Ciri-Ciri Budaya Organisasi


Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat tujuh karakteristik utama
yang secara keseluruhan yaitu sebagai berikut...
1. Innovation and Risk Talking (Inovasi dan pengambilan resiko), adalah suatu
tingkatan dimana pekerja didorong untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko
2. Attention to Detail (Perhatian pada hal-hal detail), dimana pekerja diharakan
menunjukkan ketepatan, alaisis, dan perhatian pada hal detail.
3. Outcome Oritentation (Orientasi pada manfaat), yang mana manajemen
memfokuskan pada hasil atau manfaat dari yang tidak hanya sekedar teknik dan
proses untuk mendapatkan manfaat tersebut.
4. People Orientation (Orientasi pada orang), dimana keputusan manajemen
mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada orang dalam organisasi.
5. Team Orientation (Orientasi pada tim), dimana aktivitas kerja di organisasi
berdasar tim daripada individual
6. Aggresiveness (Agresivitas), dimana orang cenderung lebih agresif dan kompetitif
daripada easygoing,
7. Stability (Stabilitas), yang mana aktivitas organisasional tersebut menekankan
pada menjaga status quo sebagai lawan dari pada perkembangan.

1.5 Contoh-Contoh Budaya Organisasi


1. Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan dalam
organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk/keluar,
dan sebagianya yang membantu dalam kinerja organisasi.

2. Pembagian Wewenang Yang Jelas


Hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan akan kinerja dalam
perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja mungkin para anggota atau
karyawan dalam perusahaan tersebut akan kebingungan mana yang dijalankan dan mana
yang tidak.

3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana
disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.

4. Inovasi
Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk melahirkan suatu ide-ide
kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan organisasi.
1.6 Teori-Teori Budaya Organisasi
Sebuah teori komunikasi mengenai semua simbol komunikasi seperti tindakan, rutinitas, dan
percakapan dan makna yang dilekatkan pada simbol tersebut. Konteks perusahaan, budaya
organisasi dianggap sebagai salah satu strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta
kekuasaan. Teori budaya organisasi ini memiliki beberapa asumsi dasar yakni sebagai
berikut...
1. Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang
dimiliki bersama akan suatu realitas organisasi, yang berakibat akan suatu
pemahaman yang lebih baik terhadap nilai-nilai sebuah organisasi. Inti dari asumsi ini
adalah nilai yang dimiliki organisasi. Nilai merupakan standard dan prinsip-prinsip
yang terdapat dalam sebuah budaya.
2. Penggunaan dan interpretasi simbol yang sangat penting dalam budaya organisasi.
Disaat seseorang memahami simbol tersebut, maka seseorang akan mampu bertindak
menurut budaya dari organisasinya.
3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi
tindakan dalam budaya ini juga bervariasi. Dimana setiap organisasi memiliki budaya
yang berbeda-beda dan setiap individu dalam organisasi tersebut memiliki penafsiran
budaya dengan berbeda. Biasanya, perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi
kekuatan dari organisasi sejenis lainnya.

2. Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19).
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT
atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis

a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman Analisis SWOT adalah penilaian terhadap
hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai
kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman (Tripomo, 2005:118).
 Kekuatan (Strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa
kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai
alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
 Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana
kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan
dan ancaman.
 Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
 Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan
kesulitan.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor
internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005:19).

2.1 Analisa lingkungan eksternal


Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi memanfaatkan peluang
yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang akan dihadapi suatu perusahaan.
David (2000) membagi kekuatan eksternal kedalam lima kategori yaitu kesadaran
ekonomi, kekuatan sosial (termasuk didalamnya budaya, demografi dan lingkungan).
Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan kekuatan pesaing.
Salah satu bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan dengan
menggunakan matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys Summary). Menurut
David (1997), matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data
eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi ,
sosial , budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan pemerintah, hukum, teknologi,
persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada.

2.2 Analisa Lingkungan Internal


Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000). Hal ini sangat
berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa analisa internal adalah pengertian
mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan
peluang dan ancaman yang ada di lingkungan.
Dalam penyusunan analisa lingkungan internal yag menyangkut kekuatan dan kelemahan
organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks analisa lingkungan internal
IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk mengidentifikasi faktor strategi internal.
Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan
dengan kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi,
dan produksi (David, 1997).

3. Analisis Pesaing
3.1 Definisi Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing
adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan
memenang-kan persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan
menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa
maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup
rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah
mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk
membangun dan sekaligus menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan
diri untuk selalu survive dalam kehidupan yang keras ini.
Kelihatannya mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana. Namun
cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan
lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru,
dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan
laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang
kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau
setiap gerak-gerik pesaing.

Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing :


 Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
 Harga yang ditawarkan
 Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
 Promosi yang dijalankan rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara:

3.2 Mengidentifikasikan Pesaing


Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari
pesaing. Identifikasi ini meliputi:
 Jenis produk yang ditawarkan
 Melihat besarnya pasar yang dikuasai
 Identifikasi peluang dan ancaman
 Identifikasi keunggulan dan kelemahan
 Menentukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
 Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
 Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.

Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat
laju pesaing.

3.3 Identifikasi Strategi Pesaing


Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh
karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
 Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan
yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
 Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap
kelemahan yang dimiilki lawannya.
 Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari
belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu
lawannya yang sedang lengah.
 Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih
dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
 Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
 Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologi dan lobi di pasar.
 Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
3.4 Menentukan Sasaran Pesaing

Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat
mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.

a. Identifikasi reaksi pesaing


Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha
mempelajari lebih dahulu baru membalas.

b. Strategi menghadapi pesaing


Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan.
Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan
strategi yang tepat.

Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:


 Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung
menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
 Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk
saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol,
tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua,
dan lain-lain.
 Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya
persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara
Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.

Lima lingkungan generik yang menguraikan batas struktur industri adalah sebagai berikut :
 Pasar yang baru muncul (Emerging)
Merupakan industri yang baru dibentuk atau dibentuk kembali dengan adanya
penciptaan beberapa faktor seperti tekhnologi baru, perubahan kebutuhan pembeli,
dan identifikasi atas kebutuhan yang terpenuhi oleh pemasok.
 Pasar yang terpecah (Frgmanted)
Pada jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat
dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh sejumlah
besar perusahaan yang relatif kecil.
 Transisional (Transitional)
Industri ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang
ditampilkan oleh daur hidup produk industri.
 Pasar yang menurun (Declining)
Pada jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak
sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik hal ini
benar-benar dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
 Global
Perusahaan dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri
mobil, ban, dan sebagainya.
Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang
dan dimasa yang akan datang.

b. Identifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Peta persaingan ini
digunakan untuk analisa pesaing secara tepat sasaran dan tidak salah arah. Langkah pertama
adalah dengan mengidentifikasi seluruh pesaing yang ada. Identifikasi pesaing meliputi hal-
hal sebagai berikut:
 Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas
perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang
dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat
serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di
masa yang akan datang.
 Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen
pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya
pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui
adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing
maupun secara keseluruhan.
 Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta
ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang
harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-
besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera
diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
 Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu
keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan
keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk,
mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.

3.5 Menentukan Sasaran Pesaing


Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan
pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir
sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah
perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank
adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti
asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana
pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing
antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk,
atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran
untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen
dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market
share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan
cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar
dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing
produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat
dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional
yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market
share dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing.
Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan,
baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif,
frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.

3.6 Identifikasi Strategi Pesaing


Ada beberapa macam strategi yang dijalankan, antara lain:
 Strategi pemimpin pasar
Mayoritas industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin
pasar.Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan.
Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya mencakup perubahan
harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitaas promosi.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnyauntuk
mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk
mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga tingkat
pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik.
Ketiga,berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya meskipun
luas pasar tidak berubah.
Bila pasar berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh
manfaatterbanyak. Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru,
kegunaanbaru dan penggunaan yang lebih banyak atas produknya.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus melindungi
usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin bagaikan gajah
terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah. Lebah terbesar terus
menerus menganggu gajah si pemimpin.
Pemimpin harus dapat melakukan inovasi secara berkesinambungan. Pemimpin pasar
menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin memegang prakarsa,
menentukan laju dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah menyerang
dengan baik.
Sasaran strategi bertahan adalah untuk mengurangi probabilitaas serangan, mengalihkan
serangan daerah yang kurang berbahaya, dan memperkecil intensitas. Setiap serangan
mungkin saja berbalik memperkecil laba yang akan diperoleh.tetapi jumlah pengurangan
tersebut sangat ditentukan oeh bentuk tanggapan atau reaksi yang paling tepat dalam
penetapan harga dan serangan lainnya.
Strategi pemasaran merupakan salah satu bagian yang terpenting dan mempunyai pengaruh
yang sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus barang dan jasa yang dimulai dari
produsen sampai ke konsumen akhir yang dapat menciptakan permintaan yang begitu efektif.
Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang
dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan situasi persaingan akan membantu
manajemen untuk memutuskan di mana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi
menghadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Untuk mempersiapkan strategi pemasaran
efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu
mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing.perusahaan
juga perlu mengetahui bagaimana merancang system intelijen kompetitif yang efektif,
pesaing mana yang akan dihadapi dan mana yang akan dihindari.
 Strategi penantang pasar
Perusahaan-perusahaan yang menempati urutan kedua biasa disebut “runner-up” atau
“penyusul” (trailing firm). Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua
penampilan. Mereka dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam
suatu usaha yang gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang
pasar atau Market Challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap “nrimo”, tidak
menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.
Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan sasaran
strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah peningkatan pangsa
pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan
profitabilitas yang lebih tinggi.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan :
• Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
• Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil yang kurang
berhasil serta kekurangan dana.
Ada lima strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
 Serangan Frontal. Penyerang dikatakan melakuakan serangan frontal bila ia mengerahkan
massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang kekuatan lawan
daripada titik kelemahan lawan.
 Serangan Melambung (Flank Attack). Daerah yang diperkirakan akan diserang selalu
memiliki pasukan yang terkuat. Itulah sebabnya daerah sayap dan belakang sering lemah,
sehingga merupakan daerah sasaran musuh. Prinsip pokok dari serangan yang modern ialah
“kosentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan”.
 Serangan Mengepung (Encirclement Attack). Merupakan kebalikan dari serangan sisi,
maka serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
 Serangan Lintas (Bypass Attack). Serangan jenis ini adalah strategi menyerang yang paling
tidak langsung serta menjauhkan diri dari stiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran
pesaing.
 Serangan Gerilya. Khusus bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang kekurangan
modal yang ingin menyerang pasar, ada pilihan yang tersedia, yaitu serangan gerilya. Perang
gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus pada berbagai wilayah lawan.
Tujuannya mengganggu dan mengacau lawan dan akhirnya memperoleh tempat berpijak
yang tepat.
 Serangan pengikut pasar
Tidak semua perusahaan nomor dua berniat menantang perusahaan yang memimpin pasar.
Usaha untuk merebut konsumen milik para pemilik pasar tidak pernah dianggap enteng oleh
mereka ini. Bila tindakan perusahaan yang menantang itu berupa penurunan harga, jasa
pelayanan yang lebih baik atau tambahan penampilan produk, maka denga cepat pemimpin
pasar akan menandinginya untuk melumpuhkan serangan.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasran utama dari serangan yang dilancarkan oleh
perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah biaya
produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus
cepat memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. Ada tiga strategi umum yang bisa
dimanfaatkan:
 Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan pemimpin
pada banyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya
hampir-hampir seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung.
 Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut membuat beberapa
differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembaurang pasar yang
pokok, dan juga pembaruan produk, tingkat harga dan saluran distribus. Perusahaan
pengikut dengan strategi ini bisa diterima oleh market leader,karena program
pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar si pengikut turut
membantu si pemimpin untuk tidak dianggap sebagai monompoli pasar.
 Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa hal yang dilakukan
market leader, namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan sendiri. Perusahaan ini
mungkin sangat inovatif, walaupun demikian, ia menghindari persaingan langsung dan
mengikuti banyak strategi pemimpin pasar yang jelas akan menguntungkannya.
Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk menjadi penantang pasar di kemudian hari.

Ada bentuk spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedang mengangkat
penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah perusahaan-perusahaan tiruan, atau “jiplakan”
produk yang populer di dunia.

3.6 Strategi penggarap relung pasar


Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang
mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari bentrok dengan perusahaan-
perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan kecil ini menempati “relung-relung” pasar yang
mereka layani dengan efektif melalui spesialisasi, dan yang cendrung diabaikan perusahaan-
perusahaan besar.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing


Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, kita harus mencari tahu kekuatan dan kelemahan
pesaing. Sebaiknya analisis kekuatan dan kelamahan dibuat dalam bentuk tabel untuk
memudahkan dalam mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah para
pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima ancaman
yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman
pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan
posisi tawar pemasok.
1. Ancaman persaingan segmen yang ketat, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika
ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat dan agresif.
2. Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan
keluarnya.
3. Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang actual
atau potensial.
4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
yang kuat atau semakin meningkat.
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu
menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.

Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan masing-
masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D. Little, sebuah perusahaan akan
menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan. Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki
pilihan strategis yang luas.
2. Kuat. Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan posisi
jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun
tindakan yang dilakukan oleh pesaing.
1. Cukup baik Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang
ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya. Cukup Perusahaan ini memiliki
kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil memuaskan yang bisa terus
mempertahankan dalam bisnis.
2. Lemah Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
3. Tidak berpeluang. Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada
peluang untuk memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa
persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor ,
untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public
image yang dibangun.
1. Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut
segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan-
terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.

2. Strategi menghadapi pesaing


Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna,
bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen
untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu
strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran
produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian
penting dalam pemasaran.
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan
harga produknya. Tujuan tersebut adalah:
 Mendapat keuntungan maksimum
 Target pengembalian investasi
 Untuk mengurangi persaingan
 Mempertahankan atau memperbaiki market share

3. Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya
permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali
dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan
barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong
permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding
buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat
persuasi (persuasive) atau membujuk.
4. Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat
dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata
lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang
pemisah antara produsen dan konsumen.

Sebelum mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka terlebih dahulu
kita harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini penting
artinya karena dalam pemilihan saluran distribusi produsen harus berorientasi pada
produk yang disalurkan.
DAFTAR PUSTAKA

 Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. Teori-Teori Kebudayaan. Jakarta: Kanisius.


Hal 148
 Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persad
 Wahab, Abdul Azis, Anatomi organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:,
penerbit Alfabeta, 2008
 http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-budaya-organisasi-fungsi.html
dikases pada tanggal 23 Januari 2016 jam 04.00 wib
 http://indraputrabintan.blogspot.co.id/2013/03/analisis-situasi-pasar-dan-
analisis.html#.VqKbwlJLE20 dikases pada tanggal 23 Januari 2016 jam 04.00 wib

You might also like