You are on page 1of 20

ABSTRACT

Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing mendengar istilah Kewirausahaan, siapapun tanpa
terkecuali dapat menjadi seorang wirausahawan, berbagai sumber dan banyak praktisi banyak
yang membanyak kiat-kiat menjadi pengusaha sukses, pengalaman serta tips juga dibagikan
agar sesorang semakin terbuka menerima perkembangan zaman dan dituntut agar tidak
memiliki mindset sebagai pekerja di ladang orang tetapi mampu mengaplikasikan ide dan
konsep bisnis di masyarakat dengan ikut serta dalam pemberdayaan sumber daya manusia,
dan menjajaki dunia wirausaha dengan menjadi seorang Entrepreneur. Keterbukan paradigma
berpikir masyarakat mencoba diubah diubah untuk tidak hanya berpartisipasi pasif dengan
hanya menjadi pekerja tetapi lebih dari itu adalah sebagai penggagas ide utama.

Menjadikan bidang wirausaha dan bisnis mandiri sebagai fokus untuk merubah nasib diri
sendiri khususnya bukan lagi suatu hal tabu atau hal yang hanya diperoleh oleh suatu
kalangan yang memiliki latarbelakang tertentu lebih dari itu kita sebagai partisipan yang
menentukan kemajuan suatu negara dapat ikut berkontribusi secara aktiv dengan
keikutsertaan kita dalam merubah perekonomian Negara yakni slah satunya dengan
memutuskan menjadi Seorang Entrepreuner. Oleh karenanya penulis ingin mengangkat tema
Kewirausahaan sebagia fokus utama dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini, puji dan Syukur
penulis haturkan pada pihak-pihak yang membantu menyusun karya tulis ilmiah ini dengan
tujuan dan harapan karya Tulis ini setidaknya dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
menentukan kelangsungan roda perekonomian Negara dan berkecimpung menjadi
Wirausahawan.
DAFTAR ISI

ABSTRACT................................................................................................................................
......i

DAFTAR
ISI.....................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
MASALAH.....................................................................................1
2. RUMUSAN
MASALAH.....................................................................................................3
3. TUJUAN DAN
MANFAAT.................................................................................................4

BAB II : LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI..........................................................................................................6

BAB III : PEMBAHASAN

1. PROSES...........................................................................................................................
..18
2. ISI.....................................................................................................................................
..21
3. HASIL..............................................................................................................................
..24

BAB IV : KESIMPULAN

KESIMPULAN..................................................................................................................25

DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam ruang linggkup luas, selama ini masyarakat di berbagai daerah baik itu di pedesaan
atau perkotaan sudah tidak asing lagi dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi
yang perekembangannya begitu pesat dan dinamis.Berkembangnya Teknologi yang
menunjang berbagai aktivitas masyarakat di berbagai kalangan hal ini tenu saja memberikan
peluang besar bagi pengusaha-pengusaha yang dengan cerdik mengambil kesempatan ini,
sebagai batu loncatan melancarkan strategi pemasaran untuk menarik perhatian konsumen,
namun hal ini tidak selalu saja menjadi kesempatan emas bagi pengusaha untuk semakin
melancarkan stretegi marketing yang baik dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang
semakin hari semakin berkembang,, disamping banyak pihak yang ikut memanfaatkan
kecanggihan teknologi untuk hal-hal yang hanya menguntungkan satu pihak dengan
pemasaangan iklan secara berkala-kala, mengobral janji dan produk mereka dengan kata-kata
yang memukau guna menarik perhatian pelanggan, padahal produk yang ditawarkan tidak
sesuai kenyataan, dengan kata lain banyak pihak yang menggunakan kesempatan ini dengan
cara yang tidak sehat atau bahkan banyaknya terjadi kasus-kasus cybercrime di masyarakat
yang justru menjadi boomerang bagi pengusaha yang sungguh-sungguh menjual produknya
dengan cara yang sehat, sebenarnya banyak aspek yang mementukan kesuksesan
berwirausaha, disamping pandai memanfaatkan kesempatan.Pengusaha juga dituntut untuk
“melek teknologi”, karena di jaman sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwasanya
Teknologi selalu dimaanfaatkan dalam berbagai aktivitas perdangangan, bisnis dan segala
aktivitas yang erat kaitannya dengan proses berwirausaha. Sebenarnya dengan adanya
perkembangan Teknologi Informasi sendiri membuka jalan bagi para beginner entrepreneur
untuk belajar dengan sebebas-bebasnya dengan berbagai sumber yang ada dan tersedia di
Internet, Media Elektronik ataupun lini masa digital lainnya, namun hal ini juga membuka
celah untuk pihak-pihak yang hanya ingin menegruk keuntungan bagi dirinya sendiri untuk
menjalankan rencananya dengan cara-cara yang tidak sehat.Oleh karena itu, pengusaha yang
ingin berwirausaha secara maksimal degan pemanfaatan sumber daya terkhusus bertitik pada
sumber daya yang menitikberatkan pada Teknologi Informasi.Disamping itu dewasa ini
masyarakat banyak mengahadapi fenomena atau kasus-kasus yang erat hubungannnya
dengan perdagangan digital, banyak diantara masayarakat kita yang sudah tidak percaya
dengan model bisnis semacam ini karena tidak sedikit dari mereka tertipu oleh iming-iming
iklan yang terkesan berlebihan tujuannya hanya ingin menarik pelanggan, pelanggan yang
terpedaya iklan atau promo membeli produk tersebut namun realitanya produk tersebut tidak
sesuai ekspektasi mereka, hal inilah yang memunculkan ketidakpercayaan pelanggan lagi
untuk kembali mengkonsumsi atau memakai jasa wirausahaan yang memanfaatkan era digital
sebagai sarana marketing.

Oleh karena itu pengusaha secara cerdik harus dapat mengetahui gejala-gejala
ketidakpercayaan masayarakat untuk meanrik minat mereka memakai produk yang
ditawarkan, sehingga pengusaha sendiri dapat memutuskan langkah-langkah terbaik untuk
menarik minat penggan agar dapat memakai produk atau jasa mereka dengan pemanfaat
Teknologi Informasi ditunjang dengan skill marketing yang mumpuni.

2. Rumusan-Rumusan Masalah
Berdasarakan penguraian latar belakang masalah, maka point-point dari permasalahan
diatas dapat diidentifikasikan seperti di bawah ini :

1. Apa pentingnya kemajuan Teknologi Informasi (networking) bagi


kelangsungan berwirausaha yang dilakukan oleh para pengusaha ?
2. Apa saja karakterisitik yang harus sudah dimiliki pengusaha agar tetap dapat
memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan kemajuan Teknologi dewasa ini ?
3. Apa saja aspek yang harus diperhatikan seorang pengusaha dalam mengolah
data menjadi Informasi yang dapat dipercaya oleh konsumen dalam
memasarkan produknya seluas mungkin lewat kemajuan Teknologi Informasi
di masa sekarang ini ?
4. Bagaimanakah seharusnya seorang pengusaha menghadapi celah kejahatan
cybercrime yang dapat merugikan proses berbisnis yang sedang dijalani ?

5. Apa saja langkah-langkah yang dapat diambil ketika seorang pengusaha ingin

memaksimalkan strategi pemasaran dengan pemanfaat sumber daya yang

menitik beratkan pada aspek Teknologi Informasi ?


6. Bagaimana seorang pengusaha mempertahankan kepercayaan pelanggan
dengan segala pemasaran besar-besar melalui Teknologi Informasi tanpa
menghilangkan daya jual (daya tarik produk) ?
1. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari dibuatnya karya tulis ilmiah ini disamping untuk memenuhi tugas karya
tulis yang diberikan sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan penjelasan mengenai
tujuan dibuatnya karya tulis ini dapat dipaparkan dalam point-point dibawah ini :
1. Untuk menjelaskan dan memberi pengertian pada pengusaha yang akan
melancarkan strategi pemasaran dengan pemanfaatan kemajuan Tekologi
Informasi semaksimal mungkin.
2. Untuk menguraikan permasalahan yang dihadapi pengusah dalam pemasaran
produk secara global memalui kemajuan Teknologi Informasi.
3. Untuk memecahkan permasalahan dengan berbagia isu sosial yang
berkembang seiring bertumbuh dan berkembangnya teknologi Informasi yang
dapat merugikan proses berwirausaha.
4. Untuk menguraikan betapa pentingnya pengaruh teknologi informasi demi
mencapai kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

5. Memberikan langkah-langkah kepada “beginner entrepreneur” kiat-kiat


mewaspadai celah cybercrime dalam proses marketing secara digilalisasi.
6. Untuk menjabarkan langkah-langkah yang dapat diambil oleh seorang
pengusaha untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh isu-isu
penipuan lewat kemajuan teknologi informasi di jaman sekarang ini.
Manfaat yang dapat diambil masyarakat dengan dibuatnya karya tulis ini
adalah :
1. Masayarakat dapat lebih cermat menggunakan jasa atau produk mana
yang sekiranya ditawarkan oleh pengusaha dengan strategi pemsaran
yang sehat.
2. Mengidarkan masayarakat dari fenomena penipuan digital.
3. Memberikan pengertian pada masayarakat luas bagaimana seharusnya
pemaksimalan teknologi informasi yang baik dan benar yang erat
kaitannya dengan segala aktivitas berbisnis dan berwirausaha.

BAB II
LANDASAN TEORI

Sebelum mendefinisikan kejelasan apa kaitannya Teknologi Informasi dengan pelaku bisnis
(pengusaha) ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu siapa saja yang termasuk kedalam
kategori wirausahawan, atau entrepreneur seseungguhnya.Pengkajian secara harfiah, dalam
beberapa sumber literatur, menyebutkan banyak pengertian dan idealisme mengenai subjek,
aktivitas dan apa saja yang berhubungan dengan dunia kewirausahaan(Entrepreneurship),
sehingga kita dapat membedakan secara jelas dan detail siapa itu pengusaha secara spesifik.
Dalam bukunya, Eddy Soeryanto Soegoto (2014,26) mengarahkan bahwa pengusaha adalah
orang yang dapat dikategorikan sebagai wiraswasta atau Wirausaha (teori ekonomi modrn).
Bila usahanya stagnan atau tidak berkembang maka pengusaha tersebut sebagai wiraswasta
sedangkan bila usahanya tumbuh, berkembang dan maju maka pengusaha tersebut disebut
sebagai Wirausaha. Dari pemapararan ini sekarang kita bisa menarik kesimpulan bahawa
wirausahawan atau pengusaha adalah mereka yang dengan gigih menciptakan suatu
terobosan baru, menciptakan peluang bagi orang lain dengan tujuan memajukan
perusahaannya, dan menciptakan kesejahteraan bagi orang lain yang bertekun dalam
usahanya, entah dia berdiri sendiri atau dibantu dengan dorongan dan orang lain mereka yang
berkeinginan kukuh dan pandai menciptakan peluang usaha bagi dirinya sendiri, kemudian
memberikan kita semua pengertian bahwa mereka yang disebut sebagai wirausahawan adalah
mereka yang mau tekun dan berdedikasi tinggi untuk meraih tujuan dengan pemanfaatan
sumber daya semaksimal mungkin dan menaruh perhatian lebih pada kemajuan bangsa
dengan ikut menjadi parsipan aktiv kemudian dengan kegigihan dan ketekunan itu memberi
pekerjaan pada orang lain itulah yang dikategorikan pada pengusaha sesungguhnya.Berkaitan
dengan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha pada umumnya adalah menawarkan dan
menyediakan produk atau jasa dari perusahaan yang dimiliki oleh seorang pengusah, kita
dapat menilik definisi tersebut dari beberapa literatur yang ditulis oleh Eddy Soeryanto
Soegoto (2016: 158) mendefinisikan bahwa Produk Adalah segala sesuatu ditawarkan yang
ke pasar dan dapat memenuhi Kebutuhan Konsumen. Kepuasan konsume tidak hanya pada
bentuk fisik produk mengacu, melainkan oleh menabur lepuasan paket yang didapat untuk
diberikan kepada produk Pembelian. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik,
psikologi, simbolis, Dan Pelayanan yang diberikan oleh produsen.

Selain mengkaji kegiatan bisnis dan mendefinisi produk/ jasa yang ditawar seorang
pengusaha secara simpleks, kita akan mengetahui gambaran mengenai apa saja yang
dilakukan oleh seorang pengusaha dijelaskan oleh Eddy Soeryanto Soegoto (2014,2),
bahwasanya Bila Anda berhasil membangun, mengembangkan, dan memajukan usaha maka
anda layak disebut sebagai seorang Entrepreneur atau Pengusaha. Ukuran sederhananya
adalah seorang yang memulai usaha dari usaha kecil lalu berkembang menjadi usaha besar.
Banyak orang belum menyadari, bahwa menjadi Entrepreneur atau Pengusaha itu merupakan
Pekerjaan Mulia, Menyenangkan, mebnciptakan Lapangan Kerja, mengurangi pengangguran,
mengurangi Kemiskinan, berperan pada Perkembangan Ekonomi Negara, berperan pada
Kemajuan Suatu Bangsa, membuatnya menjadi Kaya, memnjadi Komponen Pembangunan
Bangsa,Dikenal Banyak Orang, dapat mengantarkan menjadi Pemimpin Partai Politik, dapat
menjadi Pemimpin Negara, serta Pahlawanan Pemabngunan.

Dari pemaparan diatas terlepas dari apakah seseorang terlahir sebagia orang kaya, miskin,
expert atau amatir kita semua memiliki peluang di masa depan menjadi seorang pengusaha,
meskipun banyak aspek lainnya yang menentukan keberhasilan seseorang menjadi pengusaha
dengan ekspektasi dapat ikut berperan dalam kemajuan perekonomian negara yang menjadi
tujuan utama dan cita-cita seorang Entrepreneur sesungguhnya. Lalu mengenai aktivitas apa
saja yang dilakukan oleh seorang pengusaha erat kaitannya dengan kegiatan bisnis yakni
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau perusahaan dalam
bentuk jasa atau barang untuk memperoleh laba. Bisnis menciptakan banyak peluang
berdasarkan kreativitas dan inovasi yang ditampilkan dengan melibatkan beberapa, puluhan,
ratusan bahkan ribuan orang guna menghasilkan jasa atau produk yang dibutuhkan
konsumen.Bisnis bisa dilakukan dengan cara manual maupun memanfaatkan teknologi
canggih sebagai saranan produksi dengan melibatkan aspek-aspek manajemen, financial,
marketing, human resources. Menurut beliau juga, Bisnis yang berhasil dan baik akan
berkontribusi bagi peningkatan kualitas dan standar hidup masyarakat, terlibat dalam
kegiatan amal, menghasilkan pemimpin bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi bisnis-
bisnis lainnya. Contoh: Moeryati Sudibyo dengan perusahaan kecantikannya, Eddy Soeryanto
Soegoto(2014,40). Sedangkan perolehan laba atau selisih antara penerimaan dan biaya-biaya
operasional dalam proses bisnis lainnya hanya sebagia bonus utama dari proses kegiatan
bisnis, seorang pengusaha sejatinya mempergunakan laba itu untuk berinvestasi dan
menghasilkan lebih banyak materi dengan tujuan ikut menyejahterakan pihak-pihk yang
berdedikasi untuk usahanya. Inilah penjelasan mengenai subjek, aktivitas dan peranan apa
saja yang dilakukan oleh Pengusaha secara umum dan terperinci.
Setelah kita dapat menyimpulkan siapa itu pengusaha sesungguhnya, penjelasan berikut ini
adalah tentang kaitannya kegiatan berbisnis dengan pemanfaatan kemajuan Teknologi
Informasi yang menciptakan era Globalisasi seperti sekarang ini. Dikutip dari buku berjudul
Entreprener Menjadi Pebisnis Ulung besutan Eddy Soeryanto Soegoto (2014,503) disebutkan
bahwa data Perkembangan IT di Indonesia hingga tahun 2013 berdasarkan data BPS dapat
ditujukan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sudah mengakses Internet sebanyak
30,66%, jumlah penduduk yang memiliki komputer sebanyak 14,85% dan jumlah penduduk
yang memeiliki handphone sebanyak 83,52% dari total penduduk Indonesia. Disebutkan juga
bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) beketja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) mencatat angka pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia
hingga akhir tahun 2013 sudah mencapai 82 juta orang. Penetrasi Internet di Indonesia saat
ini dalah sekitar 28% dari total penduduk Indonesia. Sekitar 90% diantaranya memiliki akun
media sosial.Tercatat bahwa Indonesia termasuk dalam 5 besar negara pengguna media sosial
dengan 65 juta pengguna Facebook dan 29 juta pengguna Twitter. Angka ini diprediksi
mencapai lebih dari 100 juta ditahun berikutnya Eddy Soeryanto Soegoto (2014,504).

Dari data tersebut kita dapat mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia umumnya
dominan menggunakan media digital dalam setiap kegiatan perolehan informasi,
dokumentasi dan komunikasi. Tumbuh kembang potensi Teknologi Informasi ini justru
menciptakan pangsa-pangsa pasar yang melengkapi kegiatan berbisnis di Indonesia dan
Global khususnya. Menurut beberapa ahli Ekonomi, Kegiatan bisnis yang dilakukan para
Entrepreneur fleksibelnya adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara
elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai
perantara transaksi bisnis.Definisi e-commerce menurut Laudon & Laudon (1998), dari
definisi ini peluang pangsa pasar ecommerce yang merupakan kegiatan dari ebussiness
(kegiatan bisnis atau melalui media elektronik) menjadikan salah satu prinsip mengapa
korelasi perkembangan Teknologi Informasi berhubungan erat dengan kegiatan bisnis yang
dilakukan Pengusaha dalam memajukan usahanya. Selanjutnya, pertumbuhan pesat pangsa
pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Pangsa pasar E-
commerce ini menjadikannya sebagai tiitik balik para pengusaha menciptakan pangsa pasar
makro dalam memenuhi kebutuhan konsumen secara berkala, pertumbuhan ini didukung
dengan data dari Menkominfo yang mencatat bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun
2013 mencapai perolehan sebesar Rp130 triliun.Statistik dari data diatas cukup terbilang
angka yang dramatis jika mengingat hanya sekitar 7%-8% dari pengguna internet di
Indonesia yang pernah berbelanja/menjual produk atau jasa secara online, melakukan
transaksi online atau menggunakan jasa online shop, ini berdasarkan data dari McKinsey.
Menurut data diatas dapat disimpulkan memang bahwa dibandingkan dengan China negara
dengan angka penghasilan perkapita dan data statistik yang mencatat jumlah Entrepneur yang
cukup besar didunia, mereka mencapai sekitar 32%, jika dibandingkan Indonesia memang
masih cukup jauh untuk menyaingi pasar global, tapi perlu diingat bahwa jumlah ini akan
terus berkembang naik seiring dengan bertumbuhnya penggunaansmartphone, penetrasi
internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen
untuk berbelanja secara online yag melengkapi kegiatan ebussiness sebagai komponen
korelasi antara Pengusaha dan Teknologi Informasi. Jika kita melihat letak Indonesia secara
geografis yang jangkauannya cukup luas, e-commerce sendiri dapat dikatakan. Pasar yang
berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia. Sebagai Informasi bahwa ternyata sudah
semakin banyak masyarakat kita menggunakan aplikasi smartphone, atau media sosial dan
fitur yang disediakan oleh Internet Networking untuk melakukan proses jual-beli atau online
Shoping. Perolehan data pada tahun 2012 oleh LSI ,suatu perusahaan e-commerce di
Indonesia mencatat bahwa 43% penjualan mereka berasal dari Jakarta dan Pulau Jawa
khususnya, tapi enam bulan selanjutnya turun menjadi 28%.Hal ini merujuk pada adanya
indikasi bahwa pangsa pasar e-commerce via online shoping tidak hanya ada di Jakarta, atau
pulau jawa saja ternyata diluar itu masyarakat sudah tidak asing lagi memepergunakan
kecanggihan Teknologi Informasi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dan kepuasan yang
diperoleh dari jasa/produk yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan di berbagai
Industri.Selain itu, dengan menunjukkan kontribusi mereka pada pasar e-commerce di
Indonesia.Data dari lembaga riset ICD memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia
akan tumbuh 42,2% dari tahun 2012-2015. Dari data tersebut ada temuan bahwa pangsa pasar
ecommerce di Indonesia lebih tinggi jka dibanding dengan negara tetangga lainnya seperti
Malaysia 14,1%, Thailand 22,6%, dan Filipina 28,3% hal ini tentulah cukup menggoda bagi
sebagian investor untuk mengundang mereka menanamkan modal dan berinvestasi di
Indonesia, baik dalam maupun luar negeri. Menurut beberapa lembaga Survey Perekonomian
Makro yang ada di Indonesia beberapa vendor VC (Venture Capital) besar sebut saja Rocket
Internet, CyberAgent, dan IdeoSource bahkan sudah menanamkan modal dan berivestasi ke
perusahaan e-commerce yang berbasis dan tersebar luas di Indonesia. Perusahaan Ecommerce
besar yang tercatat diantaranya diantaranya adalah raksasa Online Shoping seperti Lazada
dan Zalora, Berrybenka, Tokopedia, Bilna, Saqina, VIP Plaza, Ralali dan masih banyak lagi.
Masih banyak lagi data statistik yang mencatat pangsa pasar ecommerce yang menyandang
predikat sukses berada di Indonesi.
11e-commerce di Indonesia berkat dampak dari berkembang pesatnya Teknologi Informasi
yang sekarang ini merajalela di berbagai pelosok Negeri ini, dan secara global menandai
pasang naiknya strategi pemasarana yang dilancarkan dan harus dihadapi para Pengusaha.
Selain teori dan data dari beberapa sumber yang sudah terpercaya mari kita telaah apa saja
manfaat yang dapat diperoleh dari Kekuatan pangsa pasar dengan maksimalisasi Kekuatan
IT. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto dalam buku berjudul Entrepereneurship Menjadi
Pebisnis Ulung (2014,504-505), Menggunakan kekuatan dari Sistem IT modern untuk
mengambil manfaat terbaiknya merupakan keahlian strategis yang telah menjadi persayaratan
penting jika suatu organisasi tetap ingin menggunggui pesaing-pesaingnya.IT memenuhi
banyak fungsi dalam suatu organisasi termasuk proses otomatis dan manajemen sistem;tetapi
bagi para manajer, peran kuncinya adalah untuk memberdayakan teknologi. Manajer harus
memilih dan menggunakan sistem IT untuk berkomunikasi dengan lebih efisien untuk
menyederhanakan proses bisnis.

Manfaat Pribadi :

1. IT membantu kita bekerja lebih cerdas dan bukan lebih keras


2. IT membuat kita dapat bekerja jauh dari kantor
3. IT membuat kita tahu informasi meskipun sedang dalam perjalanan (efisiensi waktu)

Manfaat Bisnis :

1. IT membuat kita lebih dekat dengan konsumen


2. IT dapat membantu kita untuk menurunkan biaya-biaya
3. IT dapat membantu kita agar lebih fleksibel.

Dari beberepa uraian dan teori penjelasan manfaat IT menurut Eddy Soeryanto Soegoto kita
dapat menafsirkan bahwa pangsa pasar e-commerce dalam kegiatan e-bussiness tentu saja
dipengaruhi oleh perkembangan IT dan manfaat yang diambil oleh para pengusaha dan
masyarakat umumnya.

Selain menciptakan Sistem yang efektif dan transparan kekuatan IT dapat menjangkau
pangsa pasar yang lebih global seluas-luasnya dan menempatkan prioritas perekonomian
Negara ke arah yang lebih stagnan dengan berbagai data pertumbuhan yang cukup signifikan.
Perkembangan IT sendiri menjurus pada pengguanaan segala jenis media elektronik dan
Internet yang merupakan aplikasi sistem jaringan komputer sebagai layanan yang
memudahkan proses administrasi untuk memudahkan konsumen memperoleh informasi
melakukan transaksi secara online terkait kebutuhan bisnis, organisasi atau konstitusi yang
berperan didalamnya. Eddy Soeryanto Soegoto (2014,506), “Internet merupakan media
Informasi yang dipakai oleh hampir semua institusi, organisai, bisnis maupun individu dalam
memperkenalkan atau mempromosikan produk atau jasa.”

Kata kunci antara Pengusaha dan Teknologi Informasi adalah “promosi” dan “strategi
pemasaran” beberapa ahli mendefinisikan promosi : Menurut Boyd (2000: 65)
promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan
gagasan. Banyak ahli berpendapat bahwasanya promosi adalah tolak ukur penjaulan produk
virtual lewat deskripsi atraktiv. Terlepas idealisme mengenai strategi pemasaran secara
harfiah seorang pengusaha harus memiliki kemampuan dan skill yang jeli dalam melihat
peluang atau celah, mampu mengidentifikasikan petunjuk dari expert yang sudah
berkecimpung di dunia yang sama, tidak terpengaruh surplus atau deviasa pasar yang angin-
anginan dan memapu mengelola pangsa pasar sesuai target bertujuan kepuasan pelanggan
akan produk yang ditawarkan. Spesifikasi produk atau merek.Lalu apa itu strategi pemasaran
menurut teori para ahli ekonomi bisnis : Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014,162)
“Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,penetapan harga, promosi,
dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.”

Adapaun itu Idealisme mengenai Strategi Pemasaran yang terpenting adalah kejelian
pengusaha melihat permintaan pasar, dan selera konsumen yang mendominasi pangsa
pasar, dengan hal itu maka tidak sulit bagi seorang pengusaha dapat memperlebar
kesempatannya memajukan usaha ke tahap yang lebih tinggi sehingga akan tercapai tujuan
utama dari proses berbisnis yakni penciptaan kepauasan dan loyalitas pelanggan akan
produk/jasa yang ditawarkan oleh produsen. Terlepas dari berbagai pendapat ahli dan teoritis
harfiah mengenai promosi dan strategi pemasarn memang hal ini berkaitan erat dngan pelaku
bisnis (Pengusaha) dan media atau sarana pemasaran (Teknologi Informasi). Untuk
memperkokoh dan mewujudkan perbisnisan yang transparan dan dapat sesui dengan target
yang disusun secara sistemik oleh perusahaan dalam menggaet pelanngan, Selanjutnya teori
yang memperkuat pengaruh IT yang melandasi kegiatan bisnis dalam hal promosi, beriklan
dan strategi pemasaran lainnya yang dialkukan oleh para pengusaha ada point yang harus
diingat dalam pemasaran produk via cyber, Point yang harus diingat tersebut menurut Eddy
Soegoto Soeryanto (2014,510) tertuang dalam bukunya Entrepreneurship Menjadi Pebisnis
Ulung. Yakni berikut apa saja Point Untuk di Ingat :

1. Situs anda searusnya didesain untuk mencerminkan kerja sama anda


2. Sebuah situs seharusnya mudah dan cepat untuk menagarahkan
3. Klien Prospektif akan meninggalkan situs kita dan mengunjungi situs pesaing jika
halaman
14
situs yang didesain berbelit-belit dan membutuhkan waktu lama untuk mengunduh.
4. Buat kembali ke halaman utama hanya dengan sebuah klik.
5. Masukan email penghubung untuk menuntun pengunjung berinteraksi dengan mudah.
6. Daftarkan dengan direktori untuk membantu publisitas.
7. Buat situs agar tetap menarik, terkini dan relevan.

Lalu berkaitan dengan sistem dan strategi pemasaran, pengusaha dituntut agar selalu jeli
dalam mengahadapi kejahatan kriminal di media digital seperti sekarang ini, untuk lebih
memahami apa itu cyber crime pemaparan dan teori ahli diantaranya : Eddy Soeryanto
Soegoto (2014,518) Cyber Crime atau kejahatan maya adalah perbuatan melanggar hukum
yang dilakaukan pada transaksi elektronik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab
sehingga merugikan orang lian atau perusahaan maupun instansi baik pemerintah atau
swasta.Sedangkan menurut Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek Pidana di Bidang
Komputer” (1989) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara
umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal. Pendapat lainnya dari
Girasa (2002) mendefinisikan cybercrime sebagai : aksi kejahatan yang menggunakan
teknologi komputer sebagai komponen utama. Pada intinya arti cybercrime merujuk pada
pola pikir yang negatif dan perilaku menyimpang suatu pihak demi mendapatkan suatu
kepuasan tertentu dan umumnya dilakukan hanya untuk menegruk keuntungan secara
sepihak, sedangkan dampak yang ditimbulkan beresiko menimbulkan kerugian untuk ihak
lainnya bahkan yang terfatal dapat berakibat pada keadaan korupt atau bangkrutnya suatu
perusahaan, hal inilah yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan proses bisnis dan segala
tindak-tanduk konsumen yang teribat dalam perbisnisan secara ecommerce.
Secara praktis setelah kita memhami apa itu kejahatan di dunia Cyber kita dapat
mengidentifikasikan apa saja yang dikategorikan sebagai Cyber Crime. Dalam bukunya
Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung Eddy Soeryanto Soegoto (2014,518-519)
mengkategorikan cyber Crime sebagai berikut :

1. Menyusup ke Sistem jaringan komputer orang lain tanpa izin atau tanpa otorisasi
(Unauthorized Access to Computer Sistem and Service). Bertujuan mencuri Informasi
penting atau melakukan sabotase penting.
2. Melakukan sabotase, merusak data, program atau sistem komputer dengan serangan
virus misalnya (Cyber Sabotage and Extotio).
3. Pelanggaran terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) (Offence against
Intelectual Property).
4. Pemalsuan Data (Data Forgery).
5. Menyebarkan data ilegal, bohong, tidak etis, atau membocorkan rahasia negara,
pornografi (Illegal Contents).
6. Melakukan aksi mata-mata pada pesaing (Cyber Espionage).
7. Mengambil Informasi bersifat pribadi atau rahasia seperti PIN ATM (Infringements of
Privacy).

Pemaparan teori diatas mendasari langkah-langkah yang harus ditegaskan oleh pelaku bisnis
dan pihak-pihak yang ada terkait untuk secara bijaksana tetap melakukan aktivitas bisnis
meskipun rentan dengan resiko yber crime yang ikut berperan dalam perkembangan
teknologi informasi dewasa ini. Selain teoritis yang diuraikan diatas sebenarnya Undang-
Undang ITE pemerintah Indonesia dengan jelas telah mengatur Ruang lingkup Undang-
Undang tersebut yang tujuannya adalah meminimalisir terjadi kerugian suatu instansi
perusahaan non profit atau profit demi tercapainya kemajuan pemekaran perekonomian
bangsa.

BAB III
PEMBAHASAN

1. Proses

Proses pengumpulan data faktual, dan filterisasi literatur sebagai kajian unuk menemukan
solusi permasalahan berhubungan dengan Pengusaha dan Teknologi Informasi telah
dilakukan maka secara teoritis telah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa tidak ada
patokan pasti siapa dan bagaimana seseorang dapat dikategorikan menjadi entrepreneur
sejati, apalagi didasarkan pada filosofi keberadaannya dilihat dari aspek moril, tidak ada
seorang manusia pun tidak dapat menjadi seorang Entrepreneur jika ia memiliki kegigihan,
kejujuran dan keuletan dalam mengahadapi berbagai situasi serta pandai dalam pengambilan
keputusan atau melihat celah kesempatan dalam memajukan usahanya, subjek dan objek apa
yang dilakukan oleh seorang pengusaha terlepas apakah itu hanya untuk mendapatkan profit
sebesar mungkin atau terselip tujuan pemerataan kesejahteraan masyarakat hanya pengusaha
itu yang tahu motiv dan implementasi sebenarnya dalam menjalankan bisnisnya. Berproses
dari tahun ketahun banyak data yang dapat dijadikan acuan, bahwa Indonesia mulai menapaki
perekonomian global yang tidak bisa dipandang sebelah mata, disamping penggunaan media
elektronik yang semakin digandrungi masayarakat hal ini menumbuhkan semangat promsoi
besar-besar vendor-vendor pengiklan dan wirausahawan untuk melibatkan diri dalam proses
bisnik secara elektronik atau ecommerce. Perkembangan ecommer di Indonesia menjadi
peluang baik dan angin segar bagi pengusaha untuk melebarkan sayap dikancah
perekonomina global, dengan pelebaran investasi dan penanaman modal deiberbagai sektor
Teknologi Informasi tak jarang membuat masyarakat menjadi semakin berpikir mudah dan
praktis dalam pemanfaat Teknologi Informasi guna mencapai tujuannya, yakni mendapat
kepuasan dan kepenuhan ekspektasi dari suatu pembelian produk/jasa, sehingga aktivitas
semacam ini melahirkan pula istilah online shoping yang mengadaptasikan proses jual beli
secara online, perolehan informasi produk/jasa secara online, serta transaksi dan pengiriman
yang lebih praktis ditawarkan oleh banyak perusahaan demi meraih kepercayaan dan
kepuasan pelaanggan khususnya. Hal ini pula mendasari tercapainya pertumbuhan ekonomi
global, dan menjadikan peluang usaha di dunia cyber semakin diminati oleh pengusaha yang
pandai memanfaatkan kesempatan, tercapainya era globalisasi ini, merujuk dari kegiatan
Online Shoping yang menjadi komoditas masyarakat sekarang ini, saya merangkum data
Ekspor Barang seperti dikaji pada tahun 2016 menurut Publikasi Badan Pusat Statistik
pertumbuhan Ekspor Barang mengalami surplus yang cukup menjanjikan tercatat
bahwa Perkembangan ekspor pada data publikasi tahun 2016 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dibandingkan kondisi tahun 2015. Jika pada tahun 2015, hanya mencapai
US$ 42,97 juta, pada tahun 2016 ekspor meningkat 224,59 persen menjadi US$ 139,46 juta.
Apabila, total nilai ekspor dibandingkan dengan total nilai ekspor Indonesia yang mencapai
US$ 145,19 milyar, ekspor non PEB mempunyai peranan sebesar 0,10 persen terhadap
keseluruhan ekspor Indonesia. Perkembangan nilai ekspor. Berdasarkan data yang ada dapat
dilihat bahwa nilai ekspor non PEB tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2016, yaitu sebesar
US$ 56,16 juta. Disisi lain, nilai ekspor non PEB terendah terjadi pada bulan Desember 2016,
yaitu sebesar US$ 2,12 juta. Secara rata-rata, nilai ekspor non PEB per bulan mencapai US$
11,62 juta. Data statistik ini menonjolkan bahwa dari tahun ketahun semakin pesatnya
Teknologi Informasi di Indonesia hal ini mendorong para pengusaha untuk lebih giat
melakukan promosi dengan jejaring situs-situs periklanan kenamaan yang berbasis di
Indonesia. Terlebih dipengaruhi oleh subjek pelaku usaha yang jeli dalam mengambil celah
promosi dan strategi marketing sebagai senjata untuk persemakmuran usaha, di berbagai
bidang dengan pemanfaatan era digital mereka menyusun strategi untuk perolehan pangsa
pasar disamping itu para pelaku usaha, harus menghadapi arus cyber crime yang gemar sekali
meraut keuntungan dari kegiatan pangsa-pangsa pasar ecommerce ini, sebaiknya para
Teknopreneur ini dibekali informasi pasar yang lengkap dan dinamis agar tetap dapat
mengikuti perkembangan zaman demi pemenuhan kepuasan dan kepervcayaan pelanggan,
informasi itu dapat meliputi tentang besarnya potensi yang dapat diraih dan dikerjakan serta
kondisi persaingan yang terjadi saat ini, dilengkapi dengan informasi yang diperlukan untuk
membuka peluang usaha yang baru , selain itu para pengusaha harus dibekali dengan
kemampuan memaksimalkan situs atau website resmi mereka yang lebih mumpuni tidak
berbelit-belit sesuai dengan dominasi keinginan pelanggan umumya, dan selalu berinovasi
agar produk/jasanya tetap selaras dengan perkembang Teknologi yang mewabah di
masyarakat. Dirangkum dari beberapa Literatur ini adalah beberapa Komponen Pemasaran
Terpadu agar para wirausahan tetap dapat bersaing di era serba elektronik ini :

1. Periklanan yang menarik, ringkas, dan mudah dipahami oleh calon pelanggan.
2. Promosi Penjualan melalui lini masa yang up to date dan mudah diakses oleh
masyarakat, serta efisiensi waktu perolehan informasi produk yang dibutuhkan
pelanggan.
3. Penekanan biaya
4. Hubungan Masyarakat yang dinamis, atraktiv dan transparan.
5. Pemasaran atau kontribusi langsung di lapangan berdasarkan studi kasus lapangan
melalui pemanfaatan jejaring sosial yang terkini untuk mendapat data yang benar-
benar faktual.

Pemaparan dan uraian ini hanya sebagai proses agar pengusaha yang menjalankan cara sehar
promosi dan melakukan kegiatan ecommerce via online dapat menagantisipasi cybercrime
dan mencapai pemenuhan tujuan berwirausaha.

2. Isi

Dewasa ini teknologi Informasi sudah bukan hal tabu bagi masayarakat pada umumnya,
hampir setiap kegiatan masayarakat melibatkan teknologi dalam prosesnya, hal ini justru
merupakan peluang emas bagi para pengusaha untuk menjajaki usahanya dengan lebih
atraktif dan menjaring masayarakat seluas-luasnya serta merekrut banyak orang sebagai
seumber daya yang dapat berkembang dan berpotensi dalam perasanan persemakmuran
publik.Berbagai temuan dan inovasi digencarkan pelaku bisnis untuk perubahan perekonian
dinamis kerah yang lebih kompetitif dan memiliki daya saing tinggi bagi negara lain. Tetapi
juga seit]ring perubahan perilaku pangsa pasar dan meroketnya jejaring Internet ini menjadi
momok tersendiri bagi para pelaku bisnis yang diancam oleh keberadaan dan menjamurnya
Cyber Crime di msa sekarang ini,guna menghindari dampak dan kerugian krusial yang
disebabkan oleh Cyber Crime para pelaku usaha harus dibekali informan dan praktisi
pemasaran serta keamanan sistem yang baik, berbagai inovasi dan penemuan selain
untuk memperbaiki atau menyempurnakan hasil teknologi sebelumnya. Pemanfaatan
teknologi Informasi pada saat ini tidak hanya dikhususkan untuk kepentingan organisasi
saja,kelompok usaha mikro saja tetapi juga untuk kebutuhan individu dalam hal ini konsumen
khususnya. Dukungan informasi yang rinci jelas tentang suatu produk atau jasa yang
ditawarkan para provider dan waktu akses yang cepat adalah hal utama yang diidamkan
seorang konsumen agar dapat melakukan proses-proses bisnis secara elektronik
(ecommerce).lantasapa saja manfaat yang ditawarkan terkait berkembang pesatnya Teknologi
Informasi bagi para pengusaha, tentu saja berkembang pesatnya teknologi informasi ini
memungkinkan penguaha secara praktis memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen
demi mendapat kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

Berikut beberapa manfaat yang telah drangkum dari beberapa teori dan fenomena kasus yang
berkembang di masyarakat, Dikaji secara ilmiah :
1. Bermunculan peluang bisnis baru yang lebih menjanjikan dan praktis (E-bussines),
mendorong beberapa orang menciptakan peluang usaha baru dan terobosan baru
menyediakan produk-produk dan jasa-jasa industri kreativ dalam penanaman modal
dan investasi bisnis jangka panjang.
2. Mimimalisasi biaya produksi dan operasional produk dengan menciptakan sarana
jual-beli yang lebih praktis dan dapat diakses kapan saja oleh para konsumen.
3. Mmpermudah proses monitoring dan transaksi digital yang dilakukan oleh para
pelaku bisnis.
4. Efisiensi waktu berkala untuk kejelasan Informasi produk, informasi daya jual,
informasi potensi bisnis sesuai dengan jangka waktu yang diperlukan.
5. Serta memfasilitasi komunikasi antara calon pelanggan demi ketepatan dan proses
distribusi produk agar cepat dan mengutamakan kualitas produk hingga samapai di
tujuan konsumen yang sudah terotomatisasi dalam sistem.

Selain pemanfaatan dan maksimalisasi dari pihak pengusaha, pengusaha harus selalu gencar

mengupdate dan mengolah informasi dengan pesaing lainnya serta melalukan monitoring
ketat agar terhindar dengan adanya tindakan cyber crime yang berkembang pesat seiring
berkembangnya Teknologi Informasi dalam proses bisnis.

Meskipun penagaanan Cyber Crime sendiri masih digencarkan pemerintah dengan segala
peraturan Undang-Undang ITE, sebagai pengusaha anda dituntut untuk lebih cermat dalam
memonitoring segala perilaku berbisnis dan tatap siaga dalam kejahatan bentuk Cyber ini
agar terhindar dari kerugian untuk bisnis yang ditekuni.Berikut ini mungkin dapat menjadi
langkah atau kiat-kiat pengusaha yang cermat dalam mengatasi kemungkinan serangan Cyber
Crime :

1. Selalu up to date dengan tren Teknologi yang berkembang di masyarakat.


2. Mengerti daya saing dan pangsa pasar yang berpotensi melakukan kecurangan serta
mampu memahami celah yang dapat menjadi solusi untuk keluar dari serangan Cyber
Crime.
3. Menyusun strategi Penyebaran produk dan jasa di situs terpercaya, atau menciptakan
sistem yang dilengkapi berbagai fitur recovery sistem dan security database yang
aman agar terhindar dari pencurian data.
4. Libatkan tim expert IT agar lebih menagntisipasi pembobolan data, atau data transaksi
konsumen agar tidak jatuh ditangan para Cracker yang selalu berusaha melakukan
Cyber Crime pada sitem yang perusahaan anada miliki.

3. Hasil

Hasil analisa dari literatur terkait permsalahan Pengusaha dan Teknologi Informasi, detailnya
adalah bahwa pengaruh dan segala dampak yang didasari oleh pesatnya Teknologi Informasi
harus selalu dihadapi dengan cermat oleh setiap pengusaha yang ingin maju dan tetap bisa
bersaing dengan pangsa pasar yang ada. Selain itu para pengusaha harus mampu
mengkategorikan mana pesaig dan mana partner yang dapat memerangi kejahatan via Cyber
dan isu sosial yang sedang berkembang di masyarakat.Banyak lembaga yang melakukan
survey dri tahun ketahun dari data yang diperoleh sebenarnya dapat diasumsikan bahwa
setiap tahunnya Negara kita selalu mengalami pertumbuhan ekonomi dengan angka yang
terbilang cukup signifikan, bahkan dari data ini menunjukkan nilai transaksi e-commerce
mengalami pertumbuhan. Dari data tersebut dapat diasumsikan bahwa dampak daripada
perkembangan Teknologi dan Informasi dewasa berimbas pada segala kegiatan yang
melibatkan media elektronik sebagai sara yang efektif untuk menjangkau dan menjaring
konsumen seluas mungkin.Jadi sudah menjadi hal lumrah bahwa setiap pelaku usaha harus
selalu up to date dengan isu yang berkembang di masyarakat agar produk dan jasa yang
ditawarkan tetap mendapat simpati calon pelanggan dan mendapat tempat di pangsa pasar
yang berlaku pada saat itu, pengecekan informasi secara berkala tentang Informasi yang
diperlakukan untuk kemajuan usaha pun harus selalu dilakukan secara berkala-kala,
pembaruan sistem kemanan pada sistem Informasi perdaganagn produk via Cyber pun harus
selalu di monitoring agar hasilnya dapat sesuai dengan tujuan dan idealisme pengusaha yakni
menawarkan produk/jasa yang memiliki nilai lebih di hati konsumen yang selanjutnya
mendapat pengakuan, kepercaayan dan kepuasan konsumen.

BAB IV

KESIMPULAN
Karya tulis ini pada intinya ingin menguraikan dan menjabarkan berbagai permasalahan dan
solusi untuk memaksimalkan pemanfaat teknologi informasi serta menghindari segala tindak
kecurangan berupa Cyber Crime yang menjadi momok menakutkan bagi masayarakat yang
sering melakukan proses-proses yang berhungungan dengan e-commerce atau online
shoping.Berikut ini mungkin dapat menjadi langkah atau kiat-kiat pengusaha yang cermat
dalam mengatasi kemungkinan serangan Cyber Crime :

 Selalu up to date dengan tren Teknologi yang berkembang di masyarakat.


 Mengerti daya saing dan pangsa pasar yang berpotensi melakukan kecurangan serta
mampu memahami celah yang dapat menjadi solusi untuk keluar dari serangan Cyber
Crime.
 Menyusun strategi Penyebaran produk dan jasa di situs terpercaya, atau menciptakan
sistem yang dilengkapi berbagai fitur recovery sistem dan security database yang
aman agar terhindar dari pencurian data.
 Libatkan tim expert IT agar lebih menagntisipasi pembobolan data, atau data transaksi
konsumen agar tidak jatuh ditangan para Cracker yang selalu berusaha melakukan
Cyber Crime pada sitem yang perusahaan anada miliki.

Pemanfataan Kemajuan Teknologi Informasi harus ditanggapi secara dinamis dan bijak oleh
pelaku bisnis dalam mengambil peluang bisnis dan meraup laba sebesar mungkin, tapi
pointnya tetap pada kepuasan dan kepercayaan pelanggan dengan produk atau jasa apa yang
kita tawarkan kepada mereka apakah sudah sesuai ekspektasi atau hanya menarik dalam
promosi saja sedangkan setelah di konsumsi / dipakai ekspektasi itu sama sekali tidak
terpenuhi sama sekali.

Berikut ini dapat menjadi Informasi bagi kita yang ingn menjadikan peluang usaha lewat
Ebussiness yang dilandasi adanya perekambangan Teknologi Informasi, sudah dikaji secara
teoritis :

 Situs anda searusnya didesain untuk mencerminkan kerja sama anda.


 Sebuah situs seharusnya mudah dan cepat untuk menagarahkan
 Klien Prospektif akan meninggalkan situs kita dan mengunjungi situs pesaing jika
halaman situs yang didesain berbelit-belit dan membutuhkan waktu lama untuk
mengunduh.
 Buat kembali ke halaman utama hanya dengan sebuah klik.
 Masukan email penghubung untuk menuntun pengunjung berinteraksi dengan mudah.
 Daftarkan dengan direktori untuk membantu publisitas.
 Buat situs agar tetap menarik, terkini dan relevan.

Pada intinya tindak tanduk bisnis yang difasilitasi kecanggihan IT, akan menjadi Indikator
dalam berinovasi dalam pelbagai Industri berbisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Soeryanto Soegoto. 2014. Entrepereneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta :


Gramedia

Eddy Soeryanto Soegoto. 2012. Metode Riset Online. Yogyakarta : ANDI

Emi Julaikah. 2016. http://www.kompasiana.com/emijulaikah/manfaat-teknologi-informasi-


di-bidang-bisnis_57492108337b61ad0f7fa86a, 15 Juni 2017.

Sony Surya Putra, dkk. 2015. https://helkuchiki.wordpress.com/cybercrime/penanganan-


cybercrime-di-indonesia/, 15 Juni 2017.

Website Badan Pusat Statistik. 2016. https://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 15 Juni


2017.

You might also like