You are on page 1of 9

KORELASI PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DENGAN

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL HIPERTENSI


Awaluddin, Purwanto
STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru, Riau
awaluddinhasan@yahoo.com

Abstract
The use of traditional medicines to decrease hypertension were increased. The use
of them were influenced by knowledge and attitude. The purpose of this study is to
know the correlation of knowledge and attitude of the elderly in use of the traditional
medicine to reducing hypertension in Batang Tumu Health Center, District of Inhil. This
study was analytical with cross sectional design. The population were all elderly who
had hypertension as many as 143 responden. The number of samples in this study were
59 respondents. The technique of sampling was purposive. Measuring instrument used
was questionnairre. The results showed that elderly with well knowledge were 31
respondents (52.2%) and positive attitude were 38 respondents (64.4%). The chi square
test results showed that there was a significant correlation between knowledge with the
use of traditional medicine to reduce hypertension with p value 0.002 < alpa 0.05. There
was a significant correlation between elderly attitude with the use of traditional medicine
to reduce hypertension with p value 0.004 < alpa 0.05. It is recommended to conduct
research on the comparison of traditional and conventional medicines effect to reduce
hypertension.
Keywords: attitude, hypertension, knowledge, traditional medicine

Abstrak
Penggunaan obat tradisional untuk menurunkan hipertensi semakin mengalami
peningkatan. Penggunaan tersebut di pengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap lansia dengan
penggunaan obat tradisional untuk menurunkan hipertensi di UPT Puskesmas Batang
Tumu Kabupaten Inhil. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain
cross sectional. Populasi adalah seluruh lansia yang menderita penyakit hipertensi yang
berjumlah 143 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini 59 responden. Teknik
pengambilan sampel secara pusposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang berpengetahuan baik 31 responden
(52,2%) dan sikap positif 38 responden (64,4%). Hasil Uji Kai Kuadrat menunjukkan
ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan obat tradisional
untuk menurunkan hipertensi dengan p value 0,002 < alpa 0,05. Ada hubungan yang
bermakna antara sikap lansia dengan penggunaan obat tradisional untuk menurunkan
hipertensi dengan p value 0,004 < alpa 0,05. Disarankan agar dilakukan penelitian
tentang perbandingan efek obat tradisional dan konvensional untuk menurunkan
hipertensi.

Kata Kunci : hipertensi, obat tradisional, pengetahuan, sikap


PENDAHULUAN menunjukkan kasus hipertensi di
Indonesia pada tahun (1993) 16,9%
Tekanan darah tinggi atau sedangkan pada tahun (2000) 17,9%.
hipertensi merupakan suatu keadaan Pada tahun (2007) 31,7%, pada laki-laki
dimana seseorang mengalami 31,3% dan pada perempuan 31,9%.
peningkatan tekanan darah diatas Tahun (2013) hipertensi di Indonesia
normal baik tekanan sistolik maupun mencapai 25,8%, laki-laki 22,8% pada
tekanan diastolik. Hipertensi terjadi perempuan 28,8%. Enam puluh persen
karena peningkatan tekanan darah di diantaranya berakhir dengan stroke.
dalam arteri. Terkadang hipertensi Satu pertiga diantaranya meninggal
merupakan suatu keadaan tanpa dunia, sedangkan sisa nya sekitar lima
gejala. Hipertensi dapat menyebabkan juta menderita kecacatan permanen.
meningkatnya risiko kejadian penyakit Data Dinas Kesehatan Provinsi
gagal jantung, stroke, aneurisma, Riau (2015), menunjukkan bahwa kasus
serangan jantung serta kerusakan ginjal hipertensi lebih banyak terjadi pada
(Sunaryati, 2011). perempuan (54%) dari pada laki-laki
Angka kejadian hipertensi di (46%). Tahun 2013 kasus hipertensi
dunia diperkirakan menyebabkan 7,5 4.182 kasus, dan tahun 2015
juta kematian atau sekitar 12,8% dari berdasarkan rawat jalan yang menderita
total kematian. Hal ini menyumbang 57 hipertensi esensial primer sebanyak
juta dari disability adjusted life years 25.817 kasus dan rawat inap 2.110
(DALY). Berdasarkan data penderita kasus.
hipertensi pada orang dewasa di United Data Profil Kesehatan Inhil
States sekitar 25% pada tahun 2011- tahun (2015), menyatakan bahwa
2012. Prevalensi kejadian antara laki- penyakit hipertensi menempatkan urutan
laki dan wanita tidak ada perbedaan, kedua yaitu 16.942 kasus. Urutan
tetapi prevalensi terus meningkat pertama adalah penyakit ISPA sebanyak
berdasarkan usia. Rentang usia 29.897 kasus. Sedangkan di Batang
penderita hipertensi 5% berusia 20-39 Tumu berdasarkan data UPT
tahun, 26% berusia 40-59 tahun, dan Puskesmas, hipertensi menempati
59,6% berada pada usia 60 tahun ke atas urutan ketiga penyakit terbesar setelah
Aoki (2014) dalam FKU Andalas ISPA dan febris. Jumlah warga yang
(2016). menderita hipertensi dalam setahun
World Health Organization berjumlah 2.115 kasus yang berada di
(WHO, 2012) Representative to enam wilayah kerja Puskesmas. Jumlah
Indonesia menemukan 1,5 juta orang rata-rata perbulan mencapai 312 orang
di Asia Tenggara meninggal tiap dan perminggu 90 orang yang datang ke
tahun karena hipertensi. Indonesia Puskesmas. Berdasarkan data enam
berada dalam deretan 10 negara dengan bulan terakhir di salah satu desa di
prevalensi hipertensi tertinggi di dunia wilayah kerja Puskesmas Batang Tumu
setelah Myanmar, India, Srilanka, yaitu Desa Bantayan, warga yang
Bhutan, Thailand, Neple, dan Maldives. menderita hipertensi sebanyak 375
Prevalensi hipertensi diprediksi akan kasus dan terdiri dari 143 kasus pada
meningkat menjadi 1,6 milyar pada lansia.
tahun 2025. Data Riset Kesehatan Tingginya masyarakat yang
Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menderita hipertensi kebanyakan
mengonsumsi makanan yang yang mereka anut. Selain itu akses
mengandung kolesterol tinggi seperti untuk menuju ke Puskesmas sangat jauh
udang, kerang, cencalok udang dan di butuhkan berjam-jam untuk sampai
kepiting yang merupakan dari hasil ketujuan, dikarenakan harus menunggu
tangkapan nelayan setempat. Selain itu air pasang dan menggunakan perahu
masyarakat juga jarang mengonsumsi pompong. Maka dari itu mereka lebih
makanan yang tinggi serat di sebabkan memilih memanfaatkan tumbuhan
di Bantayan sangat sulit untuk herbal seperti buah mengkudu, bawang
mendapatkan sayur-sayuran putih, mentimun dan daun sirsak untuk
dikarenakan kondisi geografis yang menangani hipertensi, selain
tidak memungkinkkan. Di Bantayan menghemat biaya besar mereka sangat
mayoritas warga berkebun kelapa, mempercayai obat tradisional tidak
sehingga tidak cocok untuk bercocok kalah ampuh dari pada obat kimia.
tanam di karenakan tanahnya kurang Berdasarkan fenomena di atas maka
subur terhalang oleh serabut-serabut dilakakukan penelitian dengan tujuan
akar kelapa. menganalisis hubungan pengetahuan
Mayoritas mata pencarian dan sikap lansia dengan penggunaan
masyarakat Bantayan berkebun kelapa. obat tradisional untuk menurunkan
Sedangkan mengempang, berlokan, hipertensi di Bantayan wilayah UPT
melontar jala, dan mencari kepiting Puskesmas Batang Tumu Kabupeten
merupakan pekerjaan tambahan untuk Inhil.
mencari lauk pauk untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Faktor pencetus
tingginya angka hipertensi disebabkan METODE
oleh gaya hidup masyarakat yang
kurang sehat. Banyak warga yang tidak Penelitian ini merupakan
mengetahui betapa pentingnya menjaga penelitian kuantitatif dengan
pola makan, mengurangi asupan garam, pendekatan cross sectional. Penelitian
tidak merokok, tidak minum alkohol, ini dilaksanakan pada tanggal 1-27 Mei
menghindari stres, penurunan berat 2017. Populasi dalam penelitian ini
badan dan olah raga secara teratur dapat adalah semua lansia yang menderita
mencegah terjadinya hipertensi. penyakit hipertensi yang berjumlah 143
Masyarakat di Bantayan kurang orang di Bantayan yang memenuhi
mengetahui bahaya makanan yang kriteria penelitian. Sampel pada
mengandung kolesterol tinggi, selain itu penelitian ini ditetapkan berdasarkan
pemahaman masyarakat terhadap rumus Solvin dengan besar sampel
hipertensi juga masih kurang sebanyak 59 orang lansia. Teknik
dikarenakan tingkat pendidikan yang pengambilan sampel yang digunakan
masih rendah. Berdasarkan hasil adalah purposive sampling. Alat
wawancara terhadap 10 orang lansia pengumpulan data dalam penelitian
yang menggunakan obat tradisional ini adalah lembar kuesioner.
sebanyak 6 orang dan yang Uji validitas dilakukan di
menggunakan obat kimia sebanyak 4 Puskesmas Tembilahan Hulu tanggal 12
orang. Masyarakat lebih percaya pada April 2018 pada 20 responden. Setelah
obat tradisional dari pada obat kimia dilakukan uji validitas dari 10 butir soal
dikarenakan nilai-nilai agama, norma didapatkan hasil 6 butir soal
dan nilai kebudayaan atau adat istiadat pengetahuan yang valid yaitu nomor p3,
p4, p5, p6, p7, p8 dengan nilai r hitung responden (64,4%) dan minoritas
> r tabel 0,552-0,721 dan yang tidak responden yang memiliki sikap negatif
valid p1, p2, p9, p10 dengan nilai 0,317- sebanyak 21 responden (35,6%).
0,426. Soal sikap dari 10 butir yang
valid 5 butir yaitu soal nomor s3, s4, s5,
s6, s7 dengan nilai r hitung > r tabel Tabel 2
0,685-0,718 dan yang tidak valid soal Distribusi Frekuensi Sikap Responden
s1, s2, s8, s9, s10 dengan nilai 0,232- Di UPT Puskesmas Batang Tumu Kabupeten
0,423. Dari keseluruhan soal Inhil
No Sikap f %
pengetahuan dan sikap yang tidak valid
1 Positif 38 64,4
dikeluarkan dan tidak diuji kembali
2 Negatif 21 35,6
karena keseluruhan soal yang valid
Total 59 100
sudah mewakili dari item-item
pertanyaan. Hasil uji reliabilitas
kuesioner pada penelitian ini
menunjukkan nilai r alpa > r tabel yaitu Analisa Bivariat
0,824 untuk variabel pengetahuan dan
Tabel 3
0,787 untuk vaiabel sikap sehingga Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan
pertanyaan tersebut reliabel. Analisa Obat Tradisional untuk Menurunkan
data dilakukan dengan uji Kai kuadrat Hipertensi Di UPT Puskesmas Batang Tumu
dengan tingkat kemaknaan 95% Kabupaten Inhil
(α=0,05).
Penggunaan Obat Tradisional Untuk P
Menurunkan Hipertensi value
No
HASIL PENELITIAN
Pengeta Ya (%) Tida (%) Total
huan k 0,000
Analisa Univariat 1 Baik 28 90.3 3 9.7 31
Analisa univariat pada tabel 1 2 Cukup 8 42.1 11 57.9 19
terlihat bahwa mayoritas responden 3 Kurang 1 11.1 8 88.9 9
yang berpengetahuan baik sebanyak 31 Total 37 22 59
responden (52,5%) dan minoritas
pengetahuan kurang sebanyak 9
responden (15,3%).
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
Tabel 1 bahwa dari 31 responden yang
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden berpengetahuan baik, 28 responden
di UPT Puskesmas Batang Tumu Kabupaten diantaranya (90.3%) menggunakan obat
Inhil tradisional. Dari 19 responden yang
No Pengetahuan f % memiliki pengetahuan cukup, 11
1 Baik 31 52,5 responden (57.9%) tidak menggunakan
2 Cukup 19 32,2 obat tradisional. Dari 9 responden yang
3 Kurang 9 15,3 memiliki pengetahuan kurang, 8
Total 59 100 responden (88.9%) tidak menggunakan
obat tradisional. Hasil uji statistik
Dari tabel 2 dapat diketahui didapatkan nilai p value = 0,000 (p<
bahwa mayoritas responden yang 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
memiliki sikap positif dengan jumlah 38 ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan penggunaan obat dengan penggunaan obat tradisional
tradisional untuk menurunkan hipertensi untuk menurunkan hipertensi di UPT
di UPT Puskesmas Batang Tumu Puskesmas Batang Tumu Kabupaten
Kabupaten Inhil. Inhil.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, diperoleh mayoritas
Tabel 4
responden yang berpengetahuan baik
Hubungan Sikap Lansia dengan Penggunaan
Obat Tradisional untuk Menurunkan sebanyak 31 responden (52,5%) dan
Hipertensi di UPT Puskesmas Batang Tumu minoritas responden yang
Kabupaten Inhil berpengetahuan kurang sebanyak 9
responden (15,3%). Berdasarkan data
tersebut dapat dilihat sebagian besar
Penggunaan Obat Tradisional P
Untuk Val responden memiliki pengetahuan baik
N Sikap Menurunkan Hipertensi ue tentang pengetahuan dan sikap lansia
o Ya (%) Tidak (%) Total dalam penggunaan obat tradisional
1 Positif 29 76.3 9 23.7 38 0.004
untuk menurunkan hipertensi di UPT
2 Negatif 8 38.1 13 61.9 21 Puskesmas Batang Tumu Kabupaten
Total 37 22 59 Inhil. Penulis menyimpulkan bahwa
tidak semua responden berpengetahuan
baik ada juga responden yang
berpengetahuan kurang, hal ini
Hasil analisa hubungan sikap
tergantung bagaimana cara seseorang
lansia dengan penggunaan obat
memiliki pengetahuan dan sikap lansia
tradisional untuk menurunkan hipertensi
dalam menggunakan obat tradisional
di UPT Puskesmas Batang Tumu
Kabupaten Inhil diperoleh hasil dari 38 untuk menurunkan hipertensi.
responden yang memiliki sikap positif, Berbagai upaya yang dilakukan
29 responden (76.3%) menggunakan oleh manusia untuk memperoleh
obat tradisional. Dari 21 responden yang pengetahuan. Upaya serta cara-cara
memiliki sikap negatif, 13 responden tersebut digunakan dalam memperoleh
(61.9%) tidak menggunakan obat pengetahuan. Menurut Riswandi (2016)
tradisional. Hasil uji statistik didapatkan salah satu upaya seseorang
hasil nilai p value 0,004 < alpa (0,05). mendapatkan pengetahuan yaitu dengan
Maka dapat disimpulkan ada hubungan bertanya pada orang yang memiliki
yang signifikan antara sikap lansia otoritas atau dianggap lebih tahu. Pada
dengan penggunaan obat tradisional zaman modern ini, orang yang
untuk menurunkan hipertensi di UPT ditempatkan memiliki otoritas, misalnya
Puskesmas Batang Tumu Kabupaten dengan pengakuan gelar dan hasil
Inhil. publikasi sebagai pengakuan resmi.
Berdasarkan pengalaman pribadi juga
dapat digunakan untuk memperoleh
PEMBAHASAN pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang telah
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dalam memecahkan
maka peneliti akan membahas tentang permasalahan yang dihadapi dimasa
hubungan pengetahuan dan sikap lansia yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan
yang telah dilakukan, dapat diketahui pengetahuan lansia dalam menggunakan
bahwa mayoritas responden memiliki obat tradisional untuk menurunkan
sikap positif dengan jumlah 38 hipertensi di UPT Puskesmas Batang
responden (64,4%) dan minoritas Tumu Kabupaten Inhil. Penelitian ini
responden yang memiliki sikap negatif tidak sesuai dengan yang dilakukan
sebanyak 21 responden (35,6%). Fajri dengan hasil p value 0.072 > (0.05)
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat dimana tidak ada hubungan
sebagian besar memiliki sikap positif pengetahuan dengan penggunaan obat
dalam menggunakan obat tradisional tradisional untuk menurunkan
untuk menurunkan hipertensi. Peneliti hipertensi. Penelitian ini berbanding
menyimpulkan bahwa tidak semua terbalik dengan hasil yang peneliti
responden memiliki sikap positif ada lakukan dengan nilai p value 0.000<
juga yang memiliki sikap negatif (0.05) karena tingkat pendidikan tidak
tergantung bagaimana cara responden berpengaruh tinggi terhadap
menyikapi dan menggunakan obat masyarakat. Penelitian ini sesuai dengan
tradisional untuk menurunkan penyakit hasil penelitian (Awaluddin, 2016) bahwa
hipertensi. ada hubungan antara pengetahuan dengan
tekanan darah pada lansia hipertensi di
Menurut dalam Riswandi (2016) Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha
sikap dapat berubah dan berkembang (BPSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru
karena hasil proses belajar, proses dengan p value=0,029. Meskipun
sosialisasi, arus informasi, pengaruh penelitian tersebut bukan tentang obat
kebudayaan dan adanya pengalaman- tradisional, tapi minimal dari segi
pengalaman baru yang dimiliki oleh pengetahuan dapat dibandingkan dengan
individu. Sedangkan menurut Sarwono hasil penelitian ini, dimana
(2009), sikap dapat terbentuk karena pengetahuan tampaknya memang
mengadopsi kejadian-kejadian dan memiliki hubungan dengan
peristiwa yang terjadi berulang dan tindakan/suatu kejadian. Hal ini berarti
terus-menerus, lama kelamaan secara edukasi diperlukan dalam upaya
bertahap diserap kedalam diri individu menurunkan tekanan darah pada pasien
dan mempengaruhi terbentuknya suatu hipertensi terrmasuk lansia.
sikap.
Hubungan pengetahuan dengan
penggunaan obat tradisional untuk Hubungan sikap lansia dalam
menurunkan hipertensi di UPT penggunaan obat tradisional untuk
Puskesmas Batang Tumu Kabupaten menurunkan hipetensi
Inhil Hasil penelitian ini menunjukkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sikap lansia dengan
bahwa pengetahuan tentang obat penggunaan obat tradisional untuk
tradisional untuk menurunkan hipertensi menurunkan hipertensi di UPT
menyatakan pengetahuan baik sebanyak Puskesmas Batang Tumu Kabupaten
31 responden (52,5%). Hasil uji statistik Inhil diperoleh hasil sikap lansia positif
didapatkan hasil p value = 0,000 38 responden (64.4%). Hasil uji statistik
(p<0,05) maka dapat disimpulkan dapat disimpulkan nilai p value 0,004
<alpa (0.05). Maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan Diharapkan penelitian selanjutnya
antara sikap lansia dengan penggunaan tentang perbandingan efek obat
obat tradisional untuk menurunkan tradisional dan konvensional untuk
hipertensi di UPT Puskesmas Batang menurunkan hipertensi sehingga dapat
Tumu Kabupaten Inhil. Hasil penelitian dimanfaatkan untuk kemajuan ilmu
ini sesuai dengan penelitian yang keperawatan komplementer.
dilakukan Desni (2011) dengan hasil p
value 0.000 <alpa (0.05) yang artinya
ada hubungan yang signifikan antara
sikap kepala keluarga dengan DAFTAR PUSTAKA
pengambilan keputusan pengobatan
Agoes Azwar,(2010).Tanaman Obat
tradisional. Desni menyatakan bahwa
Indonesia. Jakarta: Salemba
sikap merupakan salah satu variabel
Medika
penentu dalam pengambilan pemilihan
keputusan. Hasil penelitian ini juga Awaluddin. (2017). Korelasi
sesuai dengan penelitian yang pengetahuan dan sikap keluarga
dilakukan oleh (Awaluddin, 2017) terhadap tindakan pencegahan
bahwa adanya hubungan sikap keluarga demam berdarah dengue,
dengan tindakan pencegahan demam 2(October), 263–269.
berdarah dengue dengan nilai https://doi.org/10.22216/jen.v2i3.2
probabilitas 0,009 (p value< 0,05). 084
Meskipun penelitian tersebut tentang
demam berdarah dengue, namun dapat Awaluddin, A. Y. Y. (2016). Hubungan
dilihat bahwa sikap seseorang pengetahuan dan shalat terhadap
berhubungan dengan tindakan seseorang. tekanan darah pada lansia.
Endurance, 1(October), 144–151.

KESIMPULAN Candra Faisalado W Cecep, (2013).


Berdasarkan hasil penelitian Trend Penyakit Saat Ini. Jakarta:
yang dilakukan dapat disimpulkan Trans Info Media
bahwa ada hubungan yang signifikan
Efendi Ferry M, (2009). Keperawatan
antara tingkat pengetahuan dengan
Kesehatan Komunitas. Jakarta:
penggunaan obat tradisional untuk
Salemba Medika
menurunkan hipertensi di UPT
Puskesmas Batang Tumu Kabupaten Elia H. T, (2015). Profil Kesehatan
Inhil dengan uji statistik p value 0,000 < Riau. Jurnal Published. Pekanbaru
alpa 0,05. Ada hubungan yang Riau:
signifikan antara sikap lansia dengan Http://dinkesriau.net/downlot.php?
penggunaan obat tradisional untuk file=Profil%20Kesehatan%20Provi
menurunkan hipertensi di UPT nsi%20Riau%20Tahun%202015.p
Puskesmas Batang Tumu Kabupaten df. Diakses pada tanggal 20 Maret
Inhil dengan uji statistik p value 0,004 < 2017
alpa 0,05.
Fajri Yenni, (2013). Hubungan
SARAN Pengetahuan dan Kepercayaan
dengan Penggunaan Obat pada
Penderita Hipertensi Di Desa
Lamnga Kecamatan Masjid Raya Paling Mematikan. Yogyakarta:
Kabupaten Aceh Besar, Pekanbaru Buana Pustaka
Furwanti Alvi. A, (2014).10 Penyakit Pusat Data Kemenkes RI, (2014). Info
ini Dominasi Keluhan Warga Inhil. Datin Pusat Data dan Informasi
Goriau Published: Tembilahan Kementerian Kesehatan RI. Pdf
InhiHttps:// www.goriau.com/ Published: Kemenkes RI: Jakarta
berita/pemerintahan /10-penyakit-ini- Selatan.
dominasi-keluhan-warga-inhil.html. Http://www.balitbangham.go.id/poco
Pdf. Diakses pada tanggal 29 Februari ntent/peraturan/uu.%20no%2023%20
2017 tahun%201992%20tentang%20keseha
tan.pdf. Diakses pada tanggal 14
Hidayat, (2009).Metodologi Penelitian Februari 2017
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika Roy, (2016).Metronews.com, Jakarta:
http://telusur.metronews.com/news-
Iwan Radyanto W,(2012). Akupuntur telusur/nbwJ2RRN-gengsi-jamu.
Untuk Berbagai Penyakit. Diakses pada tanggal 3 Maret 2017
Yogyakarta: ISBN 978-978-29-
3239-3 Riswandi, (2016).Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu
Murtie Afin,(2013). Kupas Tuntas Terhadap Penyakit DBD Di
Pengobatan Tradisional. Sidomulyo Pekanbaru, Pekanbaru
Jogjakarta: ISBN 978-602-7996-
24-3 Sandi Safrizal, (2016). Pengaruh
Penerapan Therapi Psikorelegius
Notoadmojo, (2010).Metodologi SShalat dalam Menurunkan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Tingkat Stress Paseien Halusinasi
Rineka Cipta Di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Nursalam, (2013).Pendekatan Praktis Provinsi Riau, Pekanbaru
Metodologi Riset Keperawatan. Shinta, Septi, S(2011). 14 Penyakit
Jakarta: Salemba Medika Paling Serius Menyerang dan
Padmiarso M. Wijoyo, (2011). Rahasia Sangat Mematikan. Jakarta: Buana
Penyembuhan Hipertensi Secara Pustaka
Alami. Jawa Barat: Bee Media Sugiyono,(2014).Metode Penelitian
AGRO Kuantitatif Kualitatif dan R dan D,
Pakpahan Saut, (2015). Profil Kesehatan Alfabeta Bandung: ISBN 979-
Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal 8433-64-0
Published: Plt Kepala Dinas Tierra Lesley, (2009). Penyembuhan
Kabupaten Indragiri Hilir.Http: dengan ramuan cina. Jakarta:
//www. depkes.go.id Prestasi Pustakaraya
/resources/download/pusdatin/profi
l-kesehatan Indonesia-2015. Pdf. Usu, (2011).Faktor-faktor Pembentuk
Diakses pada tanggal 15 Maret 2017 Kepercayaan Terhadap Pengobatan
Medis. Jurnal Published:
Purnomo Heru, (2009). Penyakit Yang Universitas Sumatera Utara: Http://
reposytory.usu.ac.id/ bitstream/1- Kompres Hangat Untuk
9/38935/4/chapter%2011.pdf. Menurunkan Nyeri Sendi Lutut
Diakses pada tanggal 14 Maret pada Lansia dengan Artritis
2017 Reumatoid di PSTW Khusnul
Khotimah Pekanbaru, Pekanbaru
Yana Aplinda, (2013).Efektifitas

You might also like