Professional Documents
Culture Documents
a) Mufrodat
َ ﴾إتلن َٱلثأمبىلذتريىن٢٦ٍ﴿ت َىذاَ َٱلثأقر يب َحلقه َوُٱلثتمستكي َوُٱبن َٱللستبيتل َوُىل َتأيبلذر َتىيبتذيراَا
وُآ ت
ى ى ث ث ثى ى أ ى ث ى ى ث ى ى
تت ىكاَنُّيألوثاَ َإتثخواَىن َٱللشىياَتط ت
﴾ىوُإتلماَ َتأيثعتر ى٢٧ٍ﴿َي َىوُىكاَىن َٱللشثيىطاَأن َلىربله َىكأفوراا
َ ضلن َىعثنيأهأم ى
ت
َ ط ﴾إتلن َىربل ى٢٩ٍ﴿َك َىوُىل َتىيثبأسطثىهاَ َأكلل َٱلثبىثستط َفىيتىيثقعأىد َىمألومااَ َ لثمأسوراا
ك َيىيثبأس أ إت ى يل َعأنأق ى
Pada ayat 27, Allah SWT menyatakan bahwa pemboros itu adalah
saudara-saudara setan. Ungkapan seperti ini biasa di pergunakan oleh
orang-orang Arab. Dan di akhir ayat Allah SWT menjelaskan bahwa
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya, maksudnya sangat
ingkar kepada nikmat Allah yang diberikan kepadanya, dan tidak mau
mensyukurinya, bahkan setan itu membangkang tidak mau menaati
perintah Allah, malah menggoda manusia agar bebuat maksiat. Maka
apabila setan itu dinyatakan kafir (sangat ingkar), tentulah teman-
temannya, yaitu orang-orang yang mengikuti ajakan setan itu akan
menjadi kayu bakar api neraka.
Pada ayat 28, Allah SWT menjelaskan bagaimana sikap yang baik,
yang harus diperlakukan kepada orang-orang yang sangat
menghajatkan pertolongan, padahal orang yang berhajat itu tidak
mempunyai kemampuan untuk menolongnya, maka hendaklah ia
mengatakannya kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan itu
dengan perkataan yang pantas, yaitu perkataan yang lemah lembut.
Pada ayat 29, Allah SWT menjelaskan cara-cara yang baik dalam
membelanjakan harta, yaitu Allah SWT melarang orang menjadikan
tangannya terbelenggu pada leher. Dan Allah melarang orang-orang
sedikit.
Adapun keterangan-keterangan yang di dapat dari hadis-hadis Nabi
dapat di kemukakan sebagai berikut: Diriwayatkan dari Imam Ahmad
dan ahli hadis yang lain, dari Ibnu Abbas ia berkata: “Rasulullah saw
bersabda: “Tidak akan menjadi miskin orang yang berhemat.” Imam
Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas, Ibnu Abbas
berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Berlaku hemat dalam
membelanjakan harta, separuh dari penghidupan.”
Pada ayat 30, Allah SWT menghibur Rasul Nya dan kaum
Muslimin bahwa keadaan mereka tidak mampu itu hanyalah bersifat
sementara. Dan sifat itu bukanlah hina di hadapan Allah, akan tetapi
semata-mata karena kehendak Allah yang memberi dan mengatur
rezeki.
d) Kandungan Hikmah
a. Sikap hidup yang terlarang adalah boros dan kikir. Karena kedua
sikap tersebut merupakan pewarisan dari perilaku setan dan pasti
membawa efek negatifbagi pribadi pelaku maupun orang lain.
b. Sikap hidup boros merupakan tindakan menempatkan nikmat Allah
yang tidak pada tempatnya yakni, tiadanya unsure kemanfaatan dan
hanya memperturutkan hawa nafsu.
c. Sikap hidup kikir merupakan tindakan menahan kemanfaatan yang
ada pada harta sebagai nikmat Allah, yang mestinya bernilai
kebaikan pada orang lain berupa zakat, infak dan sedekah, maupun
bantuan dalam bentuk pemberian.2
e) Redaksi Hadis dan Terjemah
f) Kandungan Hadis
Hidup sederhana, mencerminkan kerendahan hati. Kerendahan
hati akan menghantarkan kebahagiaan. Dengan demikian, sikap atau
gaya hidup berlebihan, glamor, dan sombong adalah lawan yang harus
dimusnahkan dalam sikap hidup keseharian seseorang. Karena orang
yang suka berlebih-lebihan merupakan tanda sikap individualistik,
عن َعاَئتشتة َىقاَلىت َ ىتسعت َرسوأل َاَل َصللى َاَل َعلىيته َوُسلم َييأقوأل َمروُاَ َتباَلثمعروُ ت
ف ى أ ى ث ى ى ث ى ث أأ ى ثأث ث ث أ ى أث ىث ى ى
f) Kandungan Hadist
Pada hadist ini dijelaskan bahwa kewajiban amar ma’ruf
nahi mungkar adalah hingga hari kiamat dimana perintah amar
ma’ruf nahi mungkar ini diwajibkan oleh Rasulullah secara terus
menerus hingga hari kiamat dimana pada hari itu tidak diterima lagi
do’a dan penyesalan.
g) Perilaku Mengamalkan Hadist
Orang yang mengamalkan hadist tentang amar ma’ruf nahi
mungkar akan nampak dalam kehidupannya sehari-hari
diantaranya yaitu:
1. Selalu konsisten dalam menjalankan ajaran agamanya
2. Selalu peka dengan dengan perkembangan psikologis
sosialnya
3. Tekun, ulet, berani, santun dan sabar dalam menghadapi
segala permasalahan yang terjadi di sekitarnya.
4. Berusaha untuk memiliki ilmu tentang pemahaman agama dan
sosialnya
5. Selalu perhatian dengan sebab akibat perbuatan yang
dilakukan oleh orang lain.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Pola hidup sederhana
Hidup sederhana bukan berarti harus melarat, tetapi yang dimaksud hidup
sederhana ialah hidup sebatas mencukupi kebutuhan yang diperlukan tanpa
berlebih-lebihan dan melampoi batas.