You are on page 1of 12

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

SOAL UJIAN TENGAH BLOK UTAMA

MATA PELAJARAN : GELS

TANGGAL :

ANGKATAN : 2014

1. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah


a. Sumbatan jalan nafas total mengakibatkan kematian dalam 5 menit
b. Shock akibat perdarahan menyebabkan kematian dalam 5 menit
c. Infeksi berat menyebabkan kematian dalam 1 hari
d. Dehidrasi berat menyebabkan kematian dalam 1 jam
e. Edema jalan nafas menyebabkan obstruksi parsial yang disebut snooring
2. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah :
a. Snoring disebabkan adanya muntahan di jalan nafas
b. Gurgling dapat diatas dengan memasang orofaringeal tube
c. Trauma luka bakar dapat menyebabkan crawing
d. Sumbatan pangkal lidah dapat menyebabkan sumbatan gurgling
e. Neck lift dapat dilakukan untuk membebaskan jalan nafas pada pasien non
trauma
3. Untuk membebaskan jalan nafas dapat dilakukan manuever berikut, kecuali :
a. Head tilt dan chin lift
b. Jaw trust
c. Memberi ganjal bantal di bawah kepala
d. Intubasi trakea
e. Pemasangan LMA
4. Pada saat menilai jalan nafas dengan look – listen – feel dapat mengevaluasi
hal – hal berikut, kecuali
a. Adanya trauma di punggung
b. Gerak nafas
c. Frekuensi nafas
d. Adanya jejas di dada
e. Amplitudo nafas
5. Alat – alat yang dapat digunakan untuk membebaskan jalan nafas antara lain :
a. Oropharyngeal tube pada pasien dengan reflex muntah masih ada
b. Nasopharynx tube pada pasien dengan trauma massif daerah nasal
c. Laryngeal mask airway (LMA) pada pasien dengan edema larynx

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

d. Intubasi endotracheal pada pasien dengan GCS < 8


e. Semua jawaban salah
6. Gangguan jalan nafas yang disebabkan oleh kelainan jalan nafas bawah (Lower
Respiratory Tract) antara lain :
a. Broncospasm
b. Snooring
c. Atelectasis
d. Jawaban 1 dan 3 benar
e. Semua jawaban benar
7. Pernyataan berikut ini benar tentang orofaringeal tube, kecuali :
a. Dipasang pada pasien dengan GCS < 8 atau reflex muntah (-)
b. Diukur dari sudut bibir sampai tragus
c. Dipasang dengan cara sudut lengkung menghadap ke atas sampai palatum
kemudian diputar sampai masuk
d. Dapat mengatasi sumbatan jalan nafas pangkal lidah
e. Diukur dari tengah mandibular sampai tragus
8. Pernyataan yang benar tentang nasofaringeal tube adalah :
a. Merangsang muntah
b. Dapat dipasang pada pasien dengan GCS <8
c. Diukur dengan jari telunjuk penderita
d. Dapat dipasang pada pasien dengan fracture basis cranii
e. Dapat mengatasi sumbatan jalan nafas crawing
9. Untuk sumbatan jalan nafas crawing yang dapat dilakukan adalah
a. Memberikan bantuan O2 100% dengan Jackson Reese
b. Memasang alat bantu berupa LMA
c. Melakukan needle cricotyroidotomy
d. Jawaban 1 dan 3 benar
e. Semua benar
10. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah
a. Sebagian besar sumbatan jalan nafas dapat diatasi dengan head tilt, chin
lift, dan jaw trust dibantu dengan orofaringeal tube
b. Pemberian nafas buatan harus dilakukan dahulu sebelum membebaskan
jalan nafas
c. Bag Valve Mask (BVM) adalah pilihan utama untuk membantu pasien
yang masih bernafas spontan
d. Luka perdarahan dan patah tulang terbuka harus diatasi paling awal saat
melakukan resusitasi dan stabilisasi
e. Semua pernyataan diatas salah
11. Yang dapat dilakukan pada pasien trauma cervical dengan sumbatan jalan
nafas gurgling adalah :
a. Bebaskan jalan nafas dengan triple manuver airway

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

b. Melakukan suctioning dan swaping dengan tissue


c. Memposisikan pasien head down dan memiringkan kepala pasien
d. Memberikan oksigen konsentrasi tinggi
e. Jawaban 1 dan 4 benar
12. Needle cricothyroidotomy dilakukan apabila
a. Pasien tidak dapat diberi nafas buatan dari atas
b. Ada benda asing di laryng
c. Intubasi gagal dan jalan nafas masih tersumbat
d. Larynx edema
e. Semua benar
13. Alat bantu terbaik yang dapat digunakan untuk membebaskan jalan nafas
pasien dengan aspirasi paru adalah :
a. Endotracheal tube (ETT)
b. Laryngeal Mask Airway (LMA)
c. Nasopharyngeal Tube
d. Oropharyngeal Tube
e. Semua salah
14. Pernyataan berikut yang benar adalah
a. O2 nasal kanula diberikan dengan flow oksigen 4 lpm dan dapat
memberikan fraksi oksigen 50%
b. O2 masker sederhana diberikan dengan flow oksigen 4 lpm dan dapat
memberikan fraksi oksigen 90%
c. O2 masker reservoir diberikan dengan flow oksigen 5 lpm dan dapat
memberikan fraksi oksigen 80%
d. Jackson reese diberikan dengan flow oksigen 10 lpm dan dapat
memberikan fraksi oksigen 100%
e. Bag Valve Mask tanpa reservoir diberikan dengan flow oksigen 4 lpm dan
dapat memberikan fraksi oksigen 100%
15. Dari pernyataan berikut ini, yang benar adalah:
a. 75% gerak nafas berasal dari gerak otot intercostal
b. Hipoksia dapat disebabkan oleh tidal volume naik dan respiratori rate naik
c. Tanda distress nafas yang paling cepat muncul adalah sianosis
d. Terapi oksigen pada pasien emergency dengan distress nafas adalah nasal
kanula 2 lpm
e. Semua jawaban salah
16. Gangguan nafas akibat gangguan otot disebabkan oleh :
a. Myasthenia gravis
b. Hematothorax
c. Edema paru
d. PPOK / COPD
e. Trauma kepala

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

17. Tanda – tanda distress nafas antara lain :


a. Pasien gelisah
b. Tachypnea
c. Gerak otot tambahan
d. Sianosis
e. Semua jawaban benar
18. Keadaan hipoventilasi akan mengakibatkan keadaan berikut ini :
a. Hipoksia
b. Tachypnea
c. Hiperkarbia
d. Jawaban 1 dan 3 benar
e. Semua jawaban benar
19. Pada pasien emergency dengan distress nafas, terapi oksigen yang paling
tepat adalah :
a. Masker reservoir dengan oksigen 10 lpm
b. Nafas buatan mouth to mouth
c. BVM dengan reservoir tanpa aliran oksigen tambahan
d. Nafas buatan mouth to mask
e. Jackson reese dengan oksigen 10 lpm
20. Pernyataan tentang Bag Valve Mask berikut ini benar, kecuali
a. Dapat diberikan tanpa aliran oksigen tambahan maupun dengan aliran
oksigen tambahan
b. Bila ditambahkan aliran oksigen, tanpa reservoir dapat memberikan
oksigen 60%
c. Dapat diberikan kepada pasien yang sudah tidak bernafas spontan
d. Bila diberikan dengan reservoir dan tanpa aliran oksigen, dapat
memberikan oksigen 80%
e. Diberikan kepada pasien untuk nafas buatan dengan frekuensi 16 –
20x/menit
21. Target dari nafas buatan adalah
a. Diberikan nafas mouth to mouth dengan meniup sekuat tenaga
b. Diberikan pada pasien yang masih bernafas
c. Nafas buatan mouth to mouth memberikan oksigen sebedar 5%
d. Diberikan sampai dada terangkat dan terdengar suara nafas di lapangan
paru
e. Semua jawaban salah
22. Pada pemeriksaan primary survey atau triage, yang harus diperhatikan adalah
:
a. Keluhan jalan nafas
b. Gangguan elektrolit
c. Perfusi akral dan nadi

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

d. Jawaban 1 dan 3 benar


e. Semua jawaban benar
23. Gangguan nafas dapat disebabkan oleh hal – hal berikut ini :
a. Gangguan otot nafas seperti myasthenia gravis
b. Gangguan syaraf seperti tetanus
c. Gangguan parenkim paru seperti PPOK
d. Jawaban 1 dan 3 benar
e. Semua jawaban benar
24. Pada pasien dengan edema paru terjadi gangguan seperti dibawah ini :
a. Alveoli kolaps sehingga tidak dapat dimasuki oksigen
b. Terjadi penyempitan pembuluh darah kapiler di sekitar alveoli
c. Hipersekresi karena proses alergi dan benda asing
d. Jaringan alveoli yang mengalami perubahan menjadi jaringan fibrosis
e. Adanya cairan di dinding alveoli yang menghalangi proses difusi antara
alveoli dan pembuluh darah kapiler
25. Seorang laki – laki usia 27 tahun datang ke IGD pasca jatuh dari sepeda
motor, dengan kondisi lemah dan mengeluh sesak hebat makin lama makin
sesak. Pada pemeriksaan pasien nampak gelisah, nadi 120x/menit, RR
40x/menit, TD 90/60mmHg, terdapat jejas di dada kiri, trachea bergeser ke
kanan, dada kiri tampak tertinggal saat bernapas, suara jantung menjauh dan
perkusi dada kiri hipersonor. Sikap yang tepat pada penanganan pasien ini
adalah :
a. Pasang infus Ringer Laktat, guyur cepat 1000cc, berikan O2 masker dan
observasi respon
b. Lakukan posisi syok, guyur Ringer Lactat 1000cc, foto rontgen thorax
c. Needle thoracosintesis dengan jarum no 14 pada ICS II mid clavicular line
dada kiri
d. Berikan O2 masker dan segera foto rontgen thorax cito
e. Bukan salah satu diatas
26. Tindakan diatas bertujuan untuk :
a. Membuktikan bahwa pasien tersebut mengalami penumothoraks
b. Menurunkan tekanan intra pleura
c. Drainase
d. A dan B benar
e. Bukan salah satu diatas
27. Diagnosa yang paling tepat untuk pasien diatas adalah :
a. Syok hypovolemic
b. Syok cardiogenic
c. Syok haemoragic
d. Tension Pneumothoraks
e. Trauma Tumpul Thoraks

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

28. Syok pada pasien diatas disebabkan karena :


a. Kehilangan darah
b. Nyeri dada yang hebat
c. Kehilangan cairan
d. Respon simpatik tubuh
e. Tekanan pada mediastinum
29. Seorang laki – laki usia 23 tahun dengan postur tinggi kurus, dirujuk ke IGD
dengan diagnose pneumothoraks. Pada pemeriksaan didapatkan pasien dalam
kondisi tenang, RR 24x/menit, Nadi 82x/menit, trachea ditengah, dada kanan
tertinggal dan perkusi hipersonor. Tidak ada riwayat trauma maupun sakit paru
– paru. Pada foto rontgen thoraks didapatkan pneumothorax dengan pergeseran
pleura visceral sejauh 1,5cm. Diagnosa yang paling tepat untuk pasien diatas
adalah :
a. Primary spontaneous pneumothoraks
b. Secondary spontaneous pneumothoraks
c. Tension pneumothoraks
d. Traumatic pneumothoraks
e. Open pneumothoraks
30. Sikap anda terhadap pasien diatas adalah :
a. Foto thoraks ulang karena hasil foto tidak sesuai temuan klinis
b. Needle thoracosintesis
c. Pasang infus Ringer Lactat, guyur cepat 1000cc, berikan O2 masker
d. Berikan O2 dan observasi tanda – tanda vital
e. Bukan salah satu diatas
31. Setelah 2 jam observasi, pasien diatas tidak menampakkan perubahan tanda”
vital maupun keluhan yang memberat. Jenis pathology pneumothoraks yang
paling sesuai untuk pasien tersebut adalah
a. Closed pneumothoraks
b. Open pneumothoraks
c. Tension pneumothoraks
d. Traumatic pneumothoraks
e. Bukan salah satu diatas
32. Tekanan intra pleura lebih tinggi dari atmosfer, adalah sifat dari
pneumothoraks tipe :
a. Closed pneumothoraks
b. Open pneumothoraks
c. Tension pneumothoraks
d. Traumatic pneumothoraks
e. Bukan salah satu di atas
33. Tekanan intra pleura sama dengan tekanan atmosfer, adalah sifat dari
pneumothoraks tipe

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

a. Closed pneumothoraks
b. Open pneumothoraks
c. Tension pneumothoraks
d. Traumatic pneumothoraks
e. Bukan salah satu diatas
34. Tekanan intra pleura lebih rendah dari atmosfir, adalah sifat dari
pneumothoraks tipe :
a. Closed pneumothoraks
b. Open pneumothoraks
c. Tension pneumothoraks
d. Traumatic pneumothoraks
e. Bukan salah satu diatas
35. Pneumothoraks pada foto rontgen dada posisi supine akan didapatkan :
a. Deep costophrenic sulcus
b. Lucent cardiophrenic contour
c. Sharp mediastinal contour
d. Double diaphragma
e. Semua benar
36. Tanda diatas didapatkan karena pada foto supine udara di cavum pleura akan
berada di :
a. Apicolateral
b. Anteromedial
c. Caudolateral
d. Anterolateral
e. Bukan salah satu diatas
37. Dibawah ini adalah pernyataan yang benar, kecuali :
a. Pada keadaan hipovolemi (dehidrasi, perdarahan) nadi menurun untuk
mempertahankan Cardiac Output (CO)
b. Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa jantung selama satu
menit
c. Stroke Volume (SV) adalah volume darah yang dipompa jantung satu kali
d. Heart Rate (HR) adalah detak jantung permenit
e. CO = HR x SV
38. Tanda penting dari syok adalah beberapa hal dibawah ini kecuali :
a. Perfusi : dingin, basah, pucat
b. CRT (Capillary Refill Time) > 2 detik
c. Bandingkan dgn tangan penderita yg lain
d. Nadi (N) meningkat
e. Tekanan darah menurun
Untuk soal nomer 39 – 43, perhatikan contoh kasus penderita berikut ini

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

Laki – laki usia 25 tahun dibawa ke IGD RS dengan kecelakaan lalu lintas, naik
sepeda motor ditabrak mobil, tidak pernah pingsan, pake helm. Ada memar di
perut bagian kanan, luka di paha kanan dan paha kiri.
Vital Sign :
N = 130x/menit TD = 80/40mmHg
RR = 32x/menit SaO2 = 92%
Pemeriksaan Fisik : pasien tampak gelisah/bingung
Perfusi : dbp, CRT > 2 detik, ditemukan abdomen semakin distended (lingkar
abdomen bertambah)
Foto Thorax : tidak ada pneumothoraks dan tidak ada hematothoraks
Foto Femur D/S : fraktur femur 1/3 tengah
USG : cairan bebas di rongga perut
39. Diagnosa awal untuk pasien tersebut adalah (menurut Trauma Status dari
Giesecke) :
a. Syok hipovolemik, EBL > 50%
b. Perdarahan kelas 3, EBL 30 – 40%
c. Perdarahan kelas 2, EBL 20%
d. Perdarahan kelas 4, EBL 30 – 40%
e. Perdarahan kelas 4, EBL > 40%
40. Tindakan paling tepat segera yang harus dilakukan :
a. Beri oksigen nasal 2 lpm, pasang infus besar, beri infus RL 500 cc grojok
b. Beri oksigen masker 6 lpm, pasang infus besar, beri infus D5 500 cc grojok
c. Beri oksigen nasal 2 lpm, posisi syok, pasang infus besar, grojok
d. Beri oksigen masker 6 lpm, posisi syok, pasang infus besar, beri infus
kristaloid grojok
e. Beri oksigen masker 6 lpm, posisi syok, pasang infus besar, beri infus
koloid grojok
41. Pemeriksaan penunjang laboratorium yang harus dikerjakan : A/D
a. Faal hemostasis
b. Faal ginjal
c. Blood Gas Analysis
d. Hb
e. Faal Hepar
42. Tindakan operatif yang segera bisa dikerjakan setelah resusitasi dan bila
hemodinamik stabil :
a. Laparotomy dan trepanasi
b. Laparotomy dan debridement + ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
Femur D/S
c. ORIF Femur D/S dan debridement luka di Femur D/S
d. Trepanasi dan debridement luka Femur D/S
e. Laparotomy dan debridement luka di Femur D/S

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

43. Tindakan operatif yang segera bisa dikerjakan setelah resusitasi dan bila
hemodinamik tidak stabil : C/D
a. Laparotomy dan Trepanasi
b. Laparotomy dan debridement + ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
Femur D/S
c. ORIF Femur D/S dan debridement luka di Femur D/S
d. Trepanasi dan debridement luka Femur D/S
e. Laparotomy dan debridement luka di Femur D/S
44. Pernyataan yang paling tidak tepat dibawah ini adalah :
a. Luka dan perdarahan di kulit kepala anak bisa menyebabkan syok
b. Perdarahan rongga dada bisa menyebabkan syok karena perdarahan yang
tersembunyi
c. Tamponade jantung bisa menyebabkan syok septik
d. Perdarahan rongga perut bisa diakibatkan karena perdarahan hepar dan lien
e. Patah tulang panjang (Femur) mengakibatkan perdarahan sekitar 300 – 500
cc
Untuk soal nomer 45 – 48, perhatikan contoh kasus penderita berikut ini :
Bayi perempuan usia 6 bulan, BB 8kg, dibawa ke IGD RS dengan mendcret yang
profus selama 2 hari, muntah setiap kali minum, panas, batuk, pilek, tidak keluar
air kencing selama 1 hari ini.
Vital Sign :
Nadi 180x/menit RR = 54x/menit
SaO2 = 88%
Pemeriksaan Fisik : pasien tampak sangat lemah, mata sangat cowong, ubun –
ubun sangat cekung
Perfusi : dbp, CRT > 2 detik, turgor sangat menurun
45. Diagnosa awal untuk pasien tersebut adalah (menurut Kriteria Dehidrasi dari
Pierce)
a. Syok hipovolemik, defisit > 5% BB
b. Dehidrasi berat, defisit > 10% BB
c. Dehidrasi sedang, defisit 6 – 8% BB
d. Dehidrasi berat, defisit 6 – 8% BB
e. Dehidrasi sedang, defisit > 10% BB
46. Tindakan paling tepat segera yang harus dilakukan :
a. Beri oksigen nasal 1 – 2 lpm, hitung defisit, pasang infus, rehidrasi cepat
b. Beri oksigen masker 4 – 6 lpm, hitung defisit, pasang infus, grojok
c. Beri oksigen nasal 1 – 2 lpm, posisi syok, pasang infus, hitung defisit,
grojok
d. Beri oksigen masker 4 – 6 lpm, hitung defisit, pasang infus, rehidrasi cepat
e. Beri oksigen masker 4 – 6 lpm, posisi syok, pasang infus, beri infus koloid
grojok

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

47. Sudah dicoba pasang infus berkali – kali tidak berhasil, langkah segera yang
bisa dilakukan :
a. Pasang vena sentral
b. Pasang intra osseus
c. Pasang vena seksi
d. Pasang arterial line
e. Pasang intubasi
48. Pada evaluasi, ada beberapa response terapi. Pilihlah yang paling tepat :
a. No response, kita hentikan terapi
b. Immediate / good response, kita lanjutkan terapi cairan
c. Transient response, terapi kita sudah cukup
d. Immediate response, kita loading cairan lagi / grojok koloid
e. No response, lakukan tindakan diagnostik yang lain
49. Oedem paru terbagi 2 kelompok besar, yaitu
a. Oedem paru interstikal dan oedem alveoli
b. Oedem paru cardiogenik dan oedem paru renaly
c. Oedem paru cardiogenik dan non cardiogenik
d. Oedem paru interstitial dan oedem paru injeksi
e. Oedem paru injeksi dan non injeksi
50. Gambaran bekas oedem paru pada foto thorax
a. Fibroinfiltrat
b. Honey comb appearance
c. Phantom tremor
d. Bercak / perselubungan bilateral
e. calcifikasi
51. Oedem paru berkepanjangan dapat menyebabkan :
a. Gagal nafas
b. Fibriotik alveoli
c. ARDS
d. Semua benar
e. Hanya A dan B yang benar
52. Terapi oedem paru cardiogenik maupun non cardiogenik yang terutama
adalah
a. Oksigenasi dengan nasal kanul
b. Oksigenasi dengan masker
c. Oksigenasi dengan flow yang tinggi
d. Harus memakai ventilator
e. furosemid
53. Seseorang ketika mendaki kemudian tiba – tiba sesak dan didapatkan bilateral
di basal paru, diagnosa anda yang mungkin adalah
a. ALI

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

b. TRALI
c. HAPE
d. NPE
e. Asma Attack
54. Oedem paru cardiogenik mekanismenya adlh
a. Tekanan onkotik yang meningkat
b. Tekanan hidrostatik yang meningkat
c. Adanya shunting
d. Hipoalbumin berkepanjangan
e. Salah semua
KASUS
Seorang laki – laki usia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
dirasakan sejak 2 hari yang lalu, makin memberat.
Diagnosis jika :
- Didapatkan retraksi intercostal
- Didapatkan ronkhi di basal paru
- Didapatkan redup di basal paru kanan
RPD :
- Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu
- Diabetes sejak 10 tahun yang lalu
55. Apa diagnosa banding dari pasien ini ?
1. Efusi pleura
2. Pneumothoraks
3. Oedem paru
4. REPO
5. Nefropathy diabetes
Jawabannya adalah ...
a. 1 + 2
b. 3 + 5
c. 1 + 3 + 4
d. 1 + 3 + 5
e. 1 + 3 + 4 + 5
56. Jika anda sebagai dokter umum di UGD, bagaimana tatalaksana awal pada
pasien ini ?
Urutkan langkah penatalaksanaan :
1. Kasus dokter paru untuk segera dilakukan pemasangan toraks drain
2. Periksa fungsi normal
3. Periksa BGA
4. Periksa spirometri
5. Beri oksigen
a. 5 – 4 – 2 – 1

UTB UTAMA ANGKATAN 2014


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BEM FK UNUSA

b. 1 – 5 – 4 – 2
c. 5 – 2 – 3 – 4
d. 5 – 2 – 3
e. 5 – 3 – 4
57. Bagaimana membedakan ronkhi pada oedem paru dengan ronkhi pada
pneumonia ?
a. Ronki pada oedem paru bersifat basah halus terletak di basal
b. Ronki pada oedem paru bersifat basah halus terletak di basal
c. Ronki pada oedem paru bersifat unilateral, sedang pada pneumonia lebih
sering bilateral
d. Ronki pada pneumonia bersifat basah, halus, dan bilateral
e. Ronki pada oedem paru bersifat basah, halus, terletak unilateral
58. Ekspansi paru yang mendadak, biasanya setelah pemasangan toraks drain
pada pasien pneumothoraks dapat terjadi ?
a. ALI
b. TRALI
c. REPO
d. HAPE
e. NPE
59. Tanda / gejala terjadinya oedem paru adalah :
1. Sesak
2. Batuk darah
3. Ronki
4. Takikardi
5. Takipneu
a. 1– 2 – 5
b. 1 – 2 – 3
c. 1 – 3 – 4 – 5
d. 1 – 2 – 3 – 5
e. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
60. Seorang dengan infeksi yang berat kemudian terjadi sepsis. Ditokin – sitokin
proinflamasi yang dihasilkannya menyebabkan terjadinya ?
a. Oedem cardiogenik
b. ARDS
c. Takipneu
d. Gagal ginjal
e. Cardiogenik

UTB UTAMA ANGKATAN 2014

You might also like