Professional Documents
Culture Documents
Garam merupakan senyawa hasil reaksi penetralan antara asam dengan basa. Garam
dapat dihasilakan dari basa kuat,atau asam lemah dan basa lemah. Didalam air, garam dapat
terurai menjadi ion-ionnya (terionisasi). Ion-ion itu ada yang bereaksi dengan air, yaitu ion- ion
yang berasal dari asam lemah atau basa lemah. Reaksi antara air dengan ion-ion yang berasal
dari asam lemah atau basa lemah disebut hidrolisis. Hidrolisis garam adalah penguraian
suatugaram oleh air sehingga menghasilkan larutan yang bersifat asam atau absa
(Komaruddin,2015). Untuk mengetahui sifat garam hasil reaksi asam dan basa, perhatikan tabel.
(NH4)2SO4
Hidrolisis garam dapat dipandang sebagai reaksi asam-basa Bronsted- Lowry. Asam
pembentuk dan basa pembentuk garam dapat dipandang sebagai pasangan asam-basa konjugasi.
Garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat dipandang sebagai pasangan asam-
basa yang lebih kuat dari pada air, sedangkan garan yang berasal dari asam atau basa kuat
dipandang sebagai pasangan asam-basa yang relative lemah sehingga tidak bereaksi dengan air.
Karena yang bereaksi dengan air hanya anion saja/kation saja yang berasal dari asam lemah.
Contoh:
Adanya ion H+ dalam hasil reaksi menunjukkan bahwa larutan garam tersebut bersifat asam. Ion
Cl- tidal bereaksi dengan air, sehingga ion ini tidak mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian dalam air.
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan absa kuat adalah natrium asetat ( CH3COONa).
Dalam air, CH3COONa terionisasi sempurna membentuk ion CH3COO- da ion Na+ .
hidrolisis disebut dengan tetapan kesetimbangan yang bias dilambangkan Kh+. Walaupun hanya
sebagian kecil yang mengalami hidrolisis , reaksi itu mampu mengubah pH larutan.
Konsentrasi ion CH3COO- dapat dianggap sama dengan konsentrasi garam (karena yang sedikit,
Karena kation dan anion yang dihasilkan berasal dari asam lemah dan basa lemah, maka kedua
Contoh :
Karena kedua ion tersebut berasal dari asam lemah dan basa lemah, maka keduanya mengalami
hidrolisis:
Karena garam tersebut berasal dari asam lemah atau basa lemah, maka sifat keasamannya
1. Juka harga Ka lebih besar daripada harga Kb, sehingga garam tersebut bersifat asam.
2. Jika harga Ka lebih kecil daripada harga Kb, berarti konsentrasi ion H+ yang dihasilkan
lebih sedikit dari pada ion OH-, sehingga garam tersebut bersifat basa.
3. Jika harga Ka sama dengan Kb berarti konsentrasi ion H+ dan ion OH- yang dihasilkan
Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang anionnya berasal dari asam kuat dan
kationnya berasal dari basa kuat tidak adad yang bereaksi yang bereaksi dengan air, sebab jika
ion-ion tersebut bereaksi, akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion
tersebut bereaksi, akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula.
Ion Na+ dan Cl- didalam larutan tidak mengalamireaksi dengan air, sebab jika dianggap dengan
air maka ion Na+ akan menghasilkan NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjai ion
Na+. hal ini disebabkan NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian juga
pula jika ion Cl- dianggap bereaksi dengan air, maka HCL yang terbentuk akan segera terionisasi
sempurna menjadi ion Cl- kembali. Hal ini disebabkan merupakan asam kuat yang akan
terionisasi sempurna. Kesimpulannya, garam yang anionnya berasal dari asam kuat dan
kationnya yang berasal dari basa kuat tidak memengaruhi konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air
Reaksi hidrolisis merupakan hasil kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian kecil dari
garam yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH larutan. Tetapan
kesetimangan dari reaksi hidrolisis disebut dengan tetapan hidrolisis dan dinyatakan dengan
lambing Kh.
Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu
hidrolisis anion. Misal, rumus kimia garam adalah LA, maka Hidtrolisis anionnya adalah
[𝐻𝐴][𝑂𝐻−]
Kh = [A−]
Konsentrasi ion OH- sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi ion A- dapat
dianggap sama dengan konsentrasi ion A- yang berasal dari garam (jumlah ion A- yang
Kh =
Selanjutnya, harga tetapan Kh dapat dikaitkan dengan tetapan asam lemah (Ka) dan
Dimana;
kation yang terhidrolisis itu dimisalkan sebagai BH+, maka reaksi hidrolisis serta persamaan
Dimana;
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total( kation
dan anion mengalami hidrolisis). Adapun ph larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan
denganharga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garam, pH larutan yang tepat hanya dapat
Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Jika asam lenih lemah daripada basa (Ka< Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan
larutan akan bersifat basa ataupun sebaliknya. Sedangkan, jika asam dan basa sama lemahnya
NH4+ (Ka = 5,6 x 10-10)merupakan asam yang lebih kuat daro pada air, maka ion-ion cenderung
bereakksi satu sama lain lebih banyak daripada masing-masing bereaksi dengan air. Reaksi
asam-basa lebih banyak daripada masing-masing vereaksi dengan air. Reaksi asam-basa utama
yang terjadi antara ion ammonium yang sama dan ion asetat yang basa:
Karena baik Ka untuk NH4+ maupun Kb untuk C2H3O2- mempunyai harga sebesar 5,6 x 10-10,
relatif kuat, masing-masing sebagai suatu asam dan suatu basa saling meniadakan. Oleh karena
itu, suatu larutan ammonium asetat bersifat netral. Untuk larutan ammonium karbonat bersifat
basa, karena harga Kb untuk ion karbonat, CO32- lebih besar daripada harga Ka untuk ion
amonium; artinya, Kb untuk CO32- = 1,8 x 10-4 > Ka untuk NH4+ = 5,6 x 10-10(Keenan, 1984).