Professional Documents
Culture Documents
ACARA I
PENGENALAN FORMAT PENYIMPANAN CITRA DIGITAL
Pengampu:
Sigit Heru Murti BS, S.Si, M. Si
Asisten :
Aditya Saifuddin
Erlina Candra Timurani
Iqbal Agung Hidayat
Mauliza Fatwa Yusdian
Tri Wahyudi
Disusun oleh :
Grevaldo Laksmana P / E100160284
Kamis Jam 14.10 -15.40
I. TUJUAN
Meletakkan dasar pemahaman tentang format penyimpanan citra digital
TABEL WARNA
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
CITRA SALURAN 1
CITRA SALURAN 2
CITRA SALURAN 3
2. Mengkonversikan data citra pada gambar 1 ke format BSQ, BIL, dan BIP,
mengacu ke tempat yang sudah disediakan :
3. Jawablah pertanyaan berikut ini, dan sertakan dalam laporan:
a) Bagaimana distribusi tingkat kecerahan pada ketiga saluran itu? Berikan
deskripsi anda!
Tidak ada perbedaan antara tingkat kecerahan pada penggunaan format data
.bip, .bil, dan .bsq karena apabila dibandingkan ketiga display format data
tersebut baik format data .bil, .bip, maupun .bsq tidak terlihat perbedaannya.
Hal ini dapat terjadi karena pada prinsipnya format data merupakan format
yang diatur untuk penyimpanan dan pembacaan data sehingga tidak terlihat
perbedaan ketika ketika ketiga format data tersebut ditampilkan.
Format BIL
Kelebihan :
- Membutuhkan space memory yang kecil karena disimpan dalam 1
file
Kekurangan
- Sedikit kesulitan jika dilakukan analisis 1 band ataupun multiband
Format BIP
Kelebihan
- Membutuhkan space memory yang kecil karena disimpan dalam 1
file
- Mudah dalam analisis multi band
Kekurangan
- Sedikit kesulitan jika dilakukan analisis 1 band
c) Sebutkan contoh-contoh format citra digital berdasarkan perangkat lunak
pengolah citra yang anda kenal, baik pengolah citra umum maupun pengolah
citra penginderaan jauh?
1. Bitmap (.bmp)
2. Tagged Image Format (.tif, .tiff)
3. Portable Network Graphics (.png)
4. JPEG (.jpg)
5. Graphics Interchange Format (.gif)
6. RGB (.rgb)
7. RAS (.ras)
8. Postscript (.ps, .eps, epfs)
9. Portable Image File Format
10. PPM
11. PGM
12. PBM
VI. ANALISIS
Perbedaan citra digital sebelum dan sesudah dikonversi yaitu ketika belum
dikonversi sulit untuk membedakan julat rona pada tiap saluran citra tetapi ketika
sudah dikonversi memudahkan mata membedakan rona pada saluran citra sehingga
penyimpanan menggunakan format BSQ,BIL, dan BIP menjadi semakin efektif dan
efisien.
VII. KESIMPULAN
1. Format penyimpanan pada citra digital yaitu BSQ (band sequential), BIL (band
interleaved by line) dan BIP (band interleaved by pixel).
2. Format penyimpanan BSQ adalah, cara penyimpanan yang memisahkan citra pada
setiap band/salurannya. Kelebihan struktur data bagus, dan tidak mudah rusak.
Kelemahan memerlukan memry yang lebih tinggi dibandingkan format
penyimpanan yang lainnya.
3. Format penyimpanan BIL adalah cara penyimpanan dengan mendasarkan pada
urutan baris namun tidak memisahkan pada tiap band/saluran tetapi digabungkan
menjadi satu dan memiliki hanya satu header citra. Kelebihan terletak pada ukuran
file yang digunakan rendah. Sehingga data yang digunakan mudah rusak. Dan jika
rusak 1 piksel maka pembacaannya akan bergesar 1 piksel.
4. Format penyimpanan BIP mendasarkan pada penyimpanan sesuai dengan urutan
pikselnya. Jadi piksel pertama pada saluran pertama dilanjutkan piksel pertama
pada saluran kedua dan selanjutnya
5. Perentangan kontras bertujuan untuk memperhalus rona citra karena ada
penambahan atau perubahan bit citra menjadi lebih besar
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro, Projo. 2002. Pedoman Praktikum Pemrosesan Citra Digital.
Yogyakarta : Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada.