Professional Documents
Culture Documents
Oktober
2016
Intisari
Penggunaan beton sebagai bahan bangunan membuat
berkurangnya lahan-lahan hijau dan berpengaruh terhadap
berkurangnya daerah resapan air. Pembangunan jalan yang secara
umum menggunakan perkerasan lentur dan kaku yang kedap air
serta saluran drainase yang serba lurus, membuat air tidak dapat
menembus dan meresap ke dalam tanah melainkan mengalir cepat
ke laut, mengingkari fungsi air sebagai pemberi kehidupan (life
giving role). Dan ironisnya masalah kekeringan silih berganti
dengan banjir. Pada musim kemarau kekeringan melanda
diakibatkan oleh berkurangnya ketersediaan air tanah sedangkan
pada musim hujan timbul genangan air yang menimbulkan masalah
baru terhadap kerusakan jalan.Pervious concrete atau beton
berongga adalah salah satu tipe spesial dari beton dengan
karakteristik porositas yang tinggi. Biasanya digunakan untuk
aplikasi pada lantai, karena pada beton ini dapat mengalirkan air
dari hujan maupun sumber lainnya sehinggga air tidak mengalir
dipermukaan tapi langsung dapat meresap ke dalam tanah. Dengan
demikian dengan menggunakan beton tipeini pada flatwork
application dapat mereduksi runoff pada suatu tempat dan
dapatmengisi kembali level air tanah.
Kata kunci: Beton berongga, porositas,limbah besi,air permukaan.
LATAR BELAKANG
Beton dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai,
mudah dibentuk sesuai kebutuhan, mudah diproduksi secara lokal, relatif
kaku, dan ekonomis. Di Indonesia, pemakaian beton sebagai bahan
bangunan sangat populer karena bisa memanfaatkan bahan lokal yang
mudah diperoleh seperti pasir, batu pecah/alami, semen dan air. Seiring
dengan 100% kerikil sebagai agregat kasar dan pasir sebagai agregat
halus, kuat tekan meningkat sampai 21% dibandingkan beton pervious
normal. Porositas optimum dihasilkan oleh beton pervious dengan
campuran 100% iron slag sebagaiagregat kasar dan 50% copper slag
sebagai agregat halus.
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian mengenai
pemanfaatan limbah besi pengganti agregat kasar sebagai bahan inovasi
mengatasi air permukaan.
METODOLOGI STUDI
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu
dengan melakukan eksperimen di laboratorium. Bahan yang digunakan
pada penelitian ini terdiri dari: semen, agregat halus dan agregat kasar
(split dan iron slag), rasio agregat/semen yang digunakan adalah 4.0.
Faktor air semen (FAS) yang digunakanadalah 0,30.
Benda uji pada penelitian ini berbentuk kubus ukuran 15x15x15 cm
untuk uji kuat tekan dan silinder beton dengan Ø 15 cm dan tinggi 15
mm untuk uji permeabilitas. Iron slag yang digunakan sebagai pengganti
agregat kasar digunakan dengan varian persentase masing-masing
sebesar 0%, 25%, 50%, dan 100%. Masing-masing variasi terdiri dari 4
sampel sehingga total benda uji sebanyak 16 buah, 12 buah benda uji
untuk pengujian kuat tekan yang akan di uji pada umur 7, 14, 28 hari dan
4 buah benda uji untuk pengujian porositas. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Sampel Benda Uji beton dengan Pengganti Agregat Kasar Iron Slag
Variasi Ukuran Jumlah
Jenis Pengujian Keterangan
Iron Slag (cm) (buah)
0% 3
Masing-
25 % 3 masing diuji
Kuat Tekan dan
15x15x15 pada umur 7,
Porositas
50 % 3 14 dan 28
hari
100 % 3
0% 1
Masing-
masing diuji
25 % d=15, t=15 Permeabilitas 1
pada umur
28 hari
50 % 1
100 % 1
2. Penyerapan 2,05 %
5. Keausan 6,28 %
dimana A adalah berat sampel dalam air, W water (gram), B adalah berat
sampel kondisi SSD, W saturation (gram), C adalah berat sampel kering
oven, W dry (gram)
140
120
Kuat Tekan (kg/cm2)
100
80
60
40
20
0
0% 25% 50% 100%
Variasi Penggantian Split dengan Iron Slag
20.00
15.00
Porositas (%)
10.00
5.00
0.00
0% 25% 50% 100%
Variasi Penggantian Split dengan Iron Slag
0.063
0.054
0.045
(l/detik)
0.036
0.027
0.018
0.009
0
BP Iron Slag BP Iron Slag BP Iron Slag BP Iron Slag
0% 25% 50% 100%
Variasi Penggantian Split dengan Iron Slag
0.0800
0.0600
y = -0.0005x2 - 0.0008x + 0.056
0.0400
R² = 0.6585
0.0200
0.0000
0% 25% 50% 75% 100%
Variasi Penggantian Spilt dengan Iron Slag
REFERENSI
ACI 522R-10, 2010, Report on Berpori Concrete. USA: Concrete Institute
Committee 522.
Amerikan Society For Testing And Materials, 1918. Concrete and Material
Aggregates (Including Manual of Agregat and Concrete Testing).
ASTM. Philadelphia.
Ginting, A., 2015. Pengaruh Rasio Agregat Semen dan Faktor Air Semen
Terhadap Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous. Jurnal Teknik
Sipil UJB Vol. 5. No. 1/April 2015,
(http://jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-
content/uploads/2016/02/Jurnal-Teknik-UJB-Vol.-5-No.-1-Edisi-
April-2015-11-JUNI-2015_1.pdf), ISSN 2088 – 3676.
Ginting, A., 2015. Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan
Pengisi Styrofoam. Jurnal Teknik Sipil UJB Vol. 11. No. 2 Oktober
2015: 76-168, (http://jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-
content/uploads/2016/02/Jurnal-Teknik-UJB-Vol.-5-No.-1-Edisi-
April-2015-11-JUNI-2015_1.pdf.), ISSN 2088 – 3676.
Musthofa, AS., 2015, Pengaruh Variasi Ukuran Gradasi Agregat Kasar
terhadap Kuat Tekan Beton Berpori, Jember : Universitas Jember.