You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI


NGEO636
KOREKSI GEOMETRIK DENGAN METODE ON SCREEN DIGITASI
DAN COGO (COORDINAT GEOMETRIC)
DOSEN PENGAMPU : PURWANTO, S.Pd, M.Si

NAMA : LAILATUL MUKAROMAH


NIM : 170722637045
OFFERING :H

ASISTEN PRAKTIKUM : BAGUS PRASETYO PRATOMO

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
ACARA I
KOREKSI GEOMETRIK
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan melakukan koreksi geometrik dengan metode on
screen digitasi
2. Mahasiswa mampu koreksi geometrik dengan teknik COGO Coordinat Geometrik
3. Mahasiswa mampu mengambil atau menentukan titik koordinat di lapangan
menggunakan GPS
4. Mahasiswa mampu melakukan koreksi peta sesuai ploting GPS

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. ArcGis 10.3
b. Notebook
c. GPS
2. Bahan
a. Peta Rupabumi Digital Indonesia (lembar Banjarejo, Batu, Bumiaji, Ngoro,
dan Pujon)
b. Foto udara UM dan sekitarnya
III. DASAR TEORI
Geometrik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan distribusi
keruangan (spatial distribution). Geometrik memuat informasi data yang mengacu bumi
(geo-referenced data), baik posisi (sistem koordinat lintang dan bujur) maupun informasi
yang terkandung didalamnya.
Koreksi geometrik adalah transformasi citra hasil penginderaan jauh sehingga
citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan proyeksi (Marther,
2004). Koreksi geometrik dilakukan sesuai dengan jenis atau penyebab kesalahannya,
yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan random, dengan sifat distorsi geometrik pada
citra. Kesalahan geometrik internal disebabkan oleh konfigurasi sensornya, akibat
pembelokan arah penyinaran menyebabkan distorsi panoramik (look angle), yang terjadi
saat cermin scan melakukan penyiaman (scanning).
Koreksi geometri secara empiris memerlukan beberapa titik kontrol lapangan
(ground control point, GCP). GCP adalah suatu lokasi pada permukaan bumi yang dapat
diidentifikasi pada citra dan sekaligus dikenali posisinya pada peta (Danoedoro, 2015).
Dengan GCP, analisis citra harus dapat memperoleh dua himpunan data titik lokasi, yaitu
koordinat piksel di citra yang dinyatakan dalam baris j dan kolom I, dan koordinat peta,
biasanya berbentuk pasangan (x,y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk bujur dan lintang
atau dalam bentuk koordinat bidang datar.
Proses input data dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu georeferensing dan
coordinat geometric (COGO) ataupun teknik lainnya. Georeferensing koreksi
mendasarkan pada koreksi geometrik yang mendasarkan pada posisi koordinat peta/citra
yang dilakukan dengan cara on screen. Coordinat geometric, merupakan proses koreksi
geometric/geoferensing yang mendasarkan pada koordinat di lapangan. Pada teknik ini
koreksi didasarkan dari hasil ploting posisi di lapangan dengan Global Position System
(GPS).
IV. LANGKAH KERJA
Koreksi geometrik dengan metode on screen digitasi
1. Buka aplikasi ArcMap, kemudian add data

2. Lalu add peta yang akan dilakukan koreksi geometrik dengan metode on screen
digitasi

3. Setelah peta muncul, pilih customize lalu toolbar dan pilih option georeferencing
4. Kemudian zoom in pada titik tengah koordinat pada pojok peta, lalu klik add point
dan letakkan di titik koordinat tersebut

5. Klik kanan kemudian masukkan koordinat x dan y lalu ok

6. Setelah di klik ok peta akan menghilang, maka klik kanan pada layer kemudian pilih
zoom to layer untuk mengembalikan tampilan peta
7. Lanjutkan memasukkan titik koordinat pada ketiga titik koordinat lainnya

8. Koreksi kembali pada masing – masing koordinat dengan me zoom in koordinat


hingga terlihat seperti gambar dibawah ini

9. Lalu klik titik dengan angka berwarna merah untuk digantikan titik baru yang lebih
akurat

10. Kemudian pada toolbar klik view link tabel, lalu hapus link yang telah dikoreksi
11. Jika RMS error lebih dari 0.5 terus lakukan koreksi titik hingga RMSE berada
dibawah nilai 0.5

12. Lalu simpan dengan klik georeferencing dan pilih rectify hingga muncul kotak dialog
save as

13. Setelah muncul kotak dialog simpan dalam format TIFF lalu klik save, dan otomatis
peta tersimpan dalam format TIFF yang sudah terkoreksi geometrik
Koreksi geometrik dengan teknik COGO (Coordinat Geometric)
1. Buka aplikasi ArcMap kemudian masukkan foto udara UM, lakukan seperti pada
langkah metode on screen digitasi tadi

2. Add point pada daerah yang telah dilakukan pengecekan koordinat dengan bantuan
GPS sebelumnya

3. Lakukan penambahan titik koordinat pada titik yang lain, setelah RMSE kurang dari
0.5 lalu simpan dengan format TIFF seperti langkah kerja pada metode on screen
sebelumnya.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. RMSE Pujon

2. RMSE Batu

3. RMSE Banjarejo

4. RMSE Bumiaji
5. RMSE Ngoro

6. RMSE UM 5 dengan metode COGO


VI. PEMBAHASAN

Georeferencing merupakan proses pemberian sistem koordinat pada suatu objek


gambar dengan cara menempatkan suatu titik kontrol terhadap suatu persimpangan antara
garis lintang dan bujur pada gambar berupa objek tersebut, atau dengan menempatkan
titik ikat pada lokasi yang sudah diketahui koordinatnya. Pada bahasan ini saya akan
memberikan gambaran proses georeferencing peta di software ArcGIS versi 10.3 .
Sebelum memulai tahapan ini, pastikan sudah menyediakan peta yang akan di
georeferencing/register, peta yang digunakan yaitu Peta Rupabumi Digital Indonesia
(lembar Banjarejo, Batu, Bumiaji, Ngoro, dan Pujon)
Salah satu cara dalam proses Georeferencing di ArcGIS yaitu dengan
menempatkan titik control pada suatu garis perpotongan lintang dan bujur kemudian
untuk memasukan nilai koordinatnya, klik kanan pada titik control tersebut, lalu pilih
input X and Y atau Input DMS of Lon and Lat dengan pemberian titik kontrol sebanyak 4
titik. Setelah melakukan pemberian 4 titik akan muncul RMS error dimana RMS error
ini menunjukkan keakuratan pemberian titik kita yang nantinya menjadi indikator dalam
akurat atau tidaknya koreksi geometri ini. Semakin Kecil nilai RMS error maka akan
semakin baik dan akurat dalam koreksi geometri. Pada praktikum kali ini nilai minimal
RMS error ditetapkan 0.5, artinya harus diusahakan nilai RMS error dibawah nilai 0.5,
jika masih belum mendapatkan nilai 0,5 atau kurang dari 0,5 maka harus melakukan
update pada 5 titik tersebut atau beberapa titik titik dengan RMS error tinggi. Setelah
mendapatkan nilai RMSE kurang dari 0,5 kemudian peta direktifikasi menjadikan format
Jpg menjadi Tiff. Kegiatan inilah yang dinamakan koreksi geometrik dengan metode on
screen digitasi.
Cara yang kedua dalam koreksi geometri adalah dengan metode COGO, sama
seperti metode sebelumnya hanya saja input X and Y atau Input DMS of Lon and Lat
didapat dengan langsung datang ke lapangan dibantu dengan GPS dengan menggunakan
sistem proyeksi yang ditentukan yaitu UTM. Mendapatkan koordinat di lapangan sangat
dimungkinkan dikarenakan pada praktikum metode COGO yaitu melakukan koreksi pada
foto udara dengan cakupan yang tidak luas, foto udara yang digunakan pada praktikum
kali ini yaitu UM dan sekitarnya. Plotting GPS dilakukan pada landmark atau tempat
yang mudah dikenali di dalam foto udara tersebut dan diusahakan tersebar rata minimal 4
titik. Plotting GPS pada praktikum kali ini dilakukan di dekat bangunan yang mudah
dikenali dan persimpangan jalan. Setelah mendapatkan RMSE kurang dari 0,5 sama
seperti sebelumnya format foto udara diganti ke Tiff.

VII. KESIMPULAN
 Koreksi geometri dapat dilakukan dengan metode on screen digitasi yang
digunakan pada daerah dengan cakupan yang luas dilakukan pada peta yang
sudah memiliki titik koordinat.
 Koreksi geometri metode COGO dilakukan pada daerah relatif sempit dengan
pemberian titik koreksi di landmark yang sudah ditentukan titik koordinatnya
menggunakan GPS dan diushakan penyebarannya rata.
 Semakin kecil nilai RMS makan akan semakin akurat hasil koreksi geometrinya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Penerbit Andi.
Yogyakarta
Galih. Dkk. 2018. Peta Potensi Kelurahan Kedundung, Laporan akhir tim digitasi dan
validasi. Teknik Geomatika. ITS
Marther, P.M. 2004. Computer Processing of Remotely Sensed Data: An Introduction, 3 rd
edition. Brisbane: John Wiley and Sons

You might also like