Alur manajemen krisis kecelakaan kerja/lingkungan:

1. Direktur
Direktur memutuskan tindakan manajemen krisis atas permasalahan yg terjadi
2. Public relations
- Mengidentifikasi potensi buruk yg terjadi akibat kecelakaan kerja misal tuntutan hukum
dan ganti rugi
- Mengumpulkan dat-data penting tentang masalah yg terjadi
3. Legal/HRD
- Menerima data dari PR sebagai “bahan” pembuagtan surat pembentukan tim dan
tindakan manajemen krisis kecelakaan kerja
4. Membuat jadwal rapat koordinasi yang dihadiri oleh PR, General Manager, dan direktur.
Rapat membahas planning, pembentukan tim, dan RAB
5. General manager
Memimpin rapat koordinasi yg dihadiri dengan PR, sekper, dan legal, serta direktur sebagai
“pemantau”. Tujuan rapat untuk membentuk tim, membuat RAB dan time line reaksi krisis.
6. Survei Lapangan
Tim mengumpulkan data kerusakan, dampak kecelakaan, jumlah kerugian, jumlah korban,
dan melist bantuan yg dapat perusahaan siapkan
7. Direktur
- Memberi arahan dan masukan kepada tim berdasarkan keputusan rapat dan hasil riset
lapangan
- Direktur menyetujui/acc RAB rencana tindakan
8. Sekper
- Membuat surat keputusan direktur perihal tindakan dan rencana yg akan dilakukan
perusahaan
- Gunakan surat resmi, berkop perusahaan, lengkap dengan nomor surat setiap kali
membuat pers/media release
9. Public relations
- Membuat bahan materi & jadwal press release
- Menghubungi media massa dan mengirim media release ke media massa
10. Press release
- Evaluasi pemberitaan media massa
- Tinjau kembali insiden-insiden yang mengakibtkan manajemen krisis dan tawarkan
matrik perubahan jika diperlukan oleh manajemen
- Evaluasi kesalaha strategi yang dilakukan oleh perusahaan.
MEDIA HANDLING

1. Persiapan
- Bersiaga dengan cara selalu memantau situasi dampak krisis
- Memberikan informasi kepada public dan media dengan mengeluarkan pernyataan
tertulis atau jumpa pers
2. Mengumplkan informasi
- Verifikasi semua informasi yg diterima
- Melaporkan setiap informasi baru kepada pimpinan
- Membahas informasi yg diterima dengan pihak-pihak yang terllibat dalam upaya
penyelesaian krisis
- Mengkoordinir penyebaran informasi dan menyiapkan informasi untuk media
3. Persiapkan diri untuk media
- Menunjukan juru bicara perusahaan yang akan membaca pernyataan atau bicara selama
jumpa pers
- Meyiapkan daftar informasi yang diinginkan media dan informasi yang telah diverifikasi
- Membahsa strategi untuk menjawab pernyataan media
- Mempersiapkan ruangan untuk jumpa pers dengan media
4. Ketika reporter tiba
- Mengidentifikasi media yang hadir
- Memberitahu media mengenai aturan dalam jumpa pers yg dilakukna
- Memberitahu media mengenai waktu dan tempat untuk mendapatkan berita yg update
untuk saat ini dan yg akan datang
- Memeriksa kembali atas pernyataan media
5. Menindaklanjuti pemberitaan dan membangun hubungan baik dengan media
- Memonitor semua liputan media
- Memeriksa dan memberikan koreksi atas kesalahan fakta yg dimuat di media
- Memberitahu media mengenai perkembangan baru yg terjadi
- Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan media
6. Yang dilakukan selama krisis
- Hanya informasi yang telah dicek kebenarannya yang boleh diinformasikan kepada
media
- Dampingi media saat meliput di lokasi krisis
- Tunjuk juru bicara
- Simpan catatan yang akurat mengenai semua pernyataan dan liputan berita
- Ketahui deadline media dan usahakan untuk memenuhinya
- Beri kesempatan dan fasilitas yang sama untuk media cetak dan elektronik
- Koordinirkan perencaanaan dan penerapan kegiatan PR dalam menangani krisis secara
hati-hati
7. Selama krisis sebaiknya tidak melakukan hal-hal berikut
- Secara sembrono membuat spekulasi mengenai sebab-sebab keadaan darurat
- Membuat spekulasi mengenai kelanjutan bisnis perusahaan
- Membuat spekulasi mengenai pengaruh luar dan keadaan darurat
- Membuat spekulasi mengenai nilai kerugian
- Campur tangan dengan tugas-tugas yang sah dari pekerja berita
- Mengizinkan juru bicara yang tidak berwenang untuk memberikan penjelasan kepada
media
- Berusaha menutup-nutpi atau secara sengaja menyesatkan media berita