Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
B. DASAR TEORI
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran. Hambatan-hambatan pengalira itu dapat berupa perbedaan tekanan,
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek Pompa adalah jenis mesin fluida yang
berfungsi untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi mekanik poros
yang menggerakkan sudu-sudu pompa mejadi energi kinetik dan tekanan pada
fluida. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,
pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran (Arfi Rizky.
2013).
Salah satu pompa yang sering digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa
irigasi ini dipakai untuk memompa air dari sungai maupun sumur-sumur dangkal.
Mayoritas pompa irigasi sentrifugal yang digunakan oleh petani adalah berukuran
kecil (diameter 50 mm) dan medium (diameter 100 mm). Sekitar 56.8 % petani
menggunakan pompa berukuran kecil dan 32.4 % petani menggunakan pompa
berukuran sedang (Sularso dan harou, 1983).
Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat zat cair dari tempat
yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada
poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair, maka zat cair yang
ada di dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul
gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah-tengah impeller ke luar
melalui saluran di antara sudu-sudu. Di sini head tekan zat cair menjadi lebih
tinggi, demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan. Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada
zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih
energi per satuan berat atau head total zat cair antara saluran hisap dan saluran
keluar pompa disebut head total pompa. Dari uraian di atas jelas bahwa pompa
sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi
energi fluida. Energi inilah yang menyebabkan pertambahan head tekanan, head
kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinyu
(Sularso dan harou, 1983).
Unjuk kerja pompa irigasi dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain :
debit, tinggi tekan, tinggi hisap dan daya poros. Debit saat pengujian diatur
dengan cara mengatur bukaan kran pada pipa tekan secara perlahan-lahan.
Semakin besar bukaan kran, maka debit yang dihasilkan semakin besar pula.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur debit adalah electromagnetic
flowmeter dan bak ukur (weir). Nilai tinggi tekan dan tinggi hisap yang dihasilkan
oleh pompa akan mempengaruhi tinggi total pompa (total head). Debit dan tinggi
total merupakan dua faktor yang mempengaruhi daya air (water power), yaitu
daya yang dikeluarkan untuk mengangkat air. Pada saat impeller pompa berputar
pada kecepatan peripheralnya untuk menghisap dan mengangkat air maka torsi
poros pompa memiliki angka yang tertentu. Dalam pengujian ini input daya poros
pompa merupakan hasil perhitungan dari faktor kecepatan peripheral (rpm) dan
torsi poros. Pembacaan torsi dilakukan secara tidak langsung dengan digital multi
meter YEM-2506A untuk mengukur tegangan listrik pada slip ring torque-meter.
Pembacaan tegangan listrik tersebut akan dikonversi kedalam torsi dengan
menggunakan tabel kalibrasi yang telah dibuat sebelum pengujian dilakukan (Arfi
Rizky. 2013).
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara daya output terhadap daya
input. Daya output pompa adalah daya yang digunakan untuk mengangkat air
(water power). Sedangkan input daya merupakan daya poros pompa. Efisiensi
maksimum merupakan titik pengoperasian optimum pompa dilapang yang harus
dipakai sebagai acuan oleh pengguna pompa (Arfi Rizky. 2013).
C. METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 2 Mei 2018
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Alat :
1) Pompa air
2) Roll meter
3) Stopwatch
4) Tachometer
5) Penampung air
b. Bahan :
1) Borlist
3. Cara Kerja
a. Mengamati dan mencatat spesifikasi alat/mesin yang digunakan untuk
praktikum.
b. Setelah pompa dipasang, dicoba dulu apakah pompa sudah berfungsi
dengan baik.
c. Bila pompa telah berfungsi dengan baik, maka mulailah diadakan uji
unjuk kerja dengan berbagai suction head dan delevery head, dengan
masing-masing ulangan 3x dengan 3 macam RPM.
d. Untuk keperluan pengukuran debit dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Setelah pompa dihidupkan, menyiapkan drum penampung air yang
telah diketahui volumenya.
2) Air yang keluar dari pompa ditampung dalam drum tersebut.
3) Mencatat waktu yang diperlukan pompa untuk mengisi penuh pada
drum tersebut.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Spesifikasi Alat/ Mesin
Tabel 7.1 Spesifikasi Mesin Pompa Sentrifugal
No Spesifikasi Keterangan
1 Jenis Pompa Sentrifugal
2 Merek Honda
3 Model Honda 50 XH
4 Tipe SCH-50-XH-BAG-0
5 Nama Dagang Kohsin LTD
6 Negara Pembuat Jepang
7 Diameter Pipa Hisap 50 mm/ 2 inchi
8 Diameter Pipa Tekan 60 mm/ 2 inchi
9 Mesin Penggerak Motor Bensin
10 Daya/ RPM 35 HP
11 Tipe Mesin GX 110
2. Perhitungan
Tabel 7.2 Pengamatan Waktu Pengisian Tangki
Ketinggian Waktu (detik)
No. Rata-rata
(m) Ulangan I Ulangan II Ulangan III
1 3 39,1 39,69 39,49 39,42
2 4 40 40,09 40,08 40,05
3 5 40,7 39,12 39,68 39,83
= 6,97 l/det
Qxh
2. WHP = 76
6 , 97 x 3, 5
= 76
24, 4
= 76
= 0,32 HP
Qxh
3. BHP = 75
6 , 97 x 3, 5
= 75
24, 4
= 75
= 0,33 HP
WHP
4. EP = x 100%
BHP
0,32
= 0,33
x 100%
= 97 %
b. Pada T tekan 4m
h total = h hisap + h tekan
= 0,5 m + 4 m
= 4,5 m
1. Debit
v
Q = tl
275
= 40,05
= 6,86 l/det
Qxh
2. WHP = 76
6 ,86 x 4 , 5
= 76
30,87
= 76
= 0,40 HP
Qxh
3. BHP = 75
6 ,86 x 4 , 5
= 75
30,87
= 75
= 0,41 HP
WHP
4. EP = x 100%
BHP
0, 40
= 0, 41
x 100%
= 97,5 %
c. Pada T tekan 5m
h total = h hisap + h tekan
= 0,5 m + 5 m
= 5,5 m
1. Debit
v
Q = tl
275
= 39,83
= 6,90 l/det
Qxh
2. WHP = 76
6 , 90 x 5 , 5
= 76
37, 95
= 76
= 0,50 HP
Qxh
3. BHP =
75
6 , 90 x 5 , 5
= 75
37, 95
= 75
= 0,51 HP
WHP
4. EP = x 100%
BHP
0,50
= 0,51
x 100%
= 98 %
E. PEMBAHASAN
Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, 1983. Pompa dan Kompresor. PT
Pradnya Paramita. Jakarta.