You are on page 1of 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA


BIDANG PENATAAN, PENAATAN DAN PENINGKATAN
KAPASITAS LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS


DINAS PERHUBUNGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2019
BIDANG PENATAAN, PENTAATAN Nomor SOP
DAN PENINGKATAN KAPASITAS
Tanggal Pembuatan
DINAS PERHUBUNGAN DAN
Tanggal Revisi
LINGKUNGAN HIDUP
Tanggal Pengesahan

Disahkan oleh : Kepala Dinas Perhubungan dan


Lingkungan Hidup,

ANDI AGRIAL, S.Pd


Pembina Utama Muda / IV.c
NIP. 19640809 199002 1 002

Nama SOP MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA

1. Pereturan Menteri Lingkungan Hidup 1. Sekolah yang memenuhi


Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pedoman persyaratan untuk menjadi
Pelaksana Program Adiwiyata sekolah Adiwiyata

2. Pedoman Adiwiyata Sekolah Perduli dan 2. Pernyataan bersedia


Berbudaya Lingkungan Kementrian menjadi sekolah Adiwiyata
Lingkungan Hidup bersama Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN

1. SOP Pelayanan Surat Masuk 1. Komputer/Laptop


2. Sop Pelayanan Surat Keluar 2. Alat Tulis Kantor

PERINGATAN PENCATATAN DAN


PENDATAAN

1. Pejabat pengambil keputusan tidak berada Pengarsipan data laporan


di tempat

2. Pemadaman listrik dan kerusakan


komputer /printer

3. Penurunan mutu pelayanan


LANGKAH MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA
Program ADIWIYATA bukanlah program khusus yang harus dilaksanakan
oleh pihak sekolah. Program ini menyatu dalam 8 Standar Nasional
Pendidikan, sehingga pada proses pelaksanaannya tetap menjadi satu
kesatuan yang utuh dan bulat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, kepedulian
terhadap lingkungan hidup yang menjadi inti dari program ADIWIYATA
tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada tiap jenjang
pendidikan di Indonesia.
Secara operasional, untuk menjadi sekolah ADIWIYATA diharapkan melalui
proses yang tersusun secara hirarki menjadi 5 (lima) langkah menjadi sekolah
ADIWIYATA, yaitu membetuk tim ADIWIYATA sekolah, menyusun kajian
lingkungan sekolah, menyusun rencana aksi lingkungan sekolah,
melaksanakan kegiatan aksi lingkungan, dan terakhir adalah evaluasi &
monitoring.
1. Membentuk Tim Adiwiyata Sekolah
Tim Adiwiyata sekolah harus mengandung unsur kepala sekolah,komite
sekolah, guru, tenaga kependidikan (tata usaha), siswa, orangtua siswa,
pemerintah setempat (kelurahan, kecamatan), perguruan tinggi,
masyarakat sekitar termasuk juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Tim Adiwiayata sekolah sebaiknya terdiri dari tim inti dan tim teknis.
Sebagai gambaran, susunan tim Adiwiyata dapat mengacu pada
ketentuan berikut.
Tim Inti : Koordinator, Sekretaris, Bendahara
Tim Teknis :
 Kelompok Kerja Bidang Kebijakan:
 Kelompok Kerja Bidang Kurikulum
 Kelompok Kerja Bidang Kegiatan Partisipatif
 Kelompok Kerja Bidang Sarana Prasarana
Peranan dari tim Adiwiyata sekolah adalah untuk mengkoordinasikan
tentang pelaksanaan program Adiwiyata, pengelolaan lingkungan di
sekolah, pelibatan semua unsur warga sekolah, dan keterlibatan aktif dari
seluruh siswa.
2. Menyusun Kajian Lingkungan Sekolah
Fungsi utama dari penyusunan kajian lingkungan adalah untuk
mengetahui gambaran dan kondisi lingkungan sekolah (lingkungan
dimana sekolah tersebut berdiri) saat ini yang perlu segera dilakukan
langkah perbaikan. Selain itu, kajian lingkungan akan memberikan
gambaran informasi tentang rencana aksi lingkungan yang akan
dilakukan.
Dengan menyusun kajian lingkungan, maka sekolah dapat menentukan
arah yang jelas terhadap pelaksanaan program ADIWIYATA, sehingga
setiap sekolah tidaklah mungkin menghasilkan kajian lingkungan yang
sama, dan tentunya tidak mungkin pula melaksanakan rencana aksi yang
sama.
Penyusunan kajian lingkungan dapat dilakukan dengan cara:
 Tim harus memastikan bahwa seluruh anggota tim bekerja sama
sebaik mungkin untuk melaksanakan kajian, sebanyak mungkin
siswa berpartisipasi dalam proses ini,
 Kajian lingkungan oleh tim sekolah dapat dilakukan melalui sebuah
instrumen checklist mencakup berbagai isu lingkungan yang terjadi
sekolah, misalnya;
 Sampah
 Air
 Energi
 Makanan dan kantin sekolah.
 Keanekaragaman Hayati
 Mmasalah lain yang menjadi isu lingkungan di sekolah)
 Dari isu lingkungan yang ada, sekolah dapat memfokuskan pada satu
atau beberapa masalah yang akan ditetapkan menjadi fokus dalam
melakukan rencana aksi lingkungan,
 Kajian lingkungan dilakukan pada kurun waktu tertentu, misalnya
dilakukan tahunan atau dua tahun sekali sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur dan
mengevaluasi kemajuan kinerja tim sekolah.
Lebih lanjut tentang gambaran penyusunan dokumen kajian lingkungan
dapat dilihat pada Panduan Singkat Penyusunan Kajian dan Rencana
Aksi Lingkungan Sekolah.
3. Penyusunan Rencana Aksi Lingkungan
Rencana aksi harus dikembangkan berdasarkan hasil kajian lingkungan
yang telah dilakukan. Dalam penyusunan rencana aksi lingkungan perlu
diperhatikan bahwa sasaran yang ditetapkan realistis sesuai dengan
potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dapat dicapai.
Cara yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam menyusun rencana aksi
lingkungan adalah;
 Penyusunan rencana aksi berangkat dari hasil kajian lingkungan yang
telah dilakukan
 Pilihlah topik yang sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah dengan
mempertimbangkan kemampuan dan tenggang waktu yang dimiliki
(Misalnya, sekolah ingin mengatasi permasalahan sampah sebagai
kegiatan utama. Maka semua sumberdaya yang dimiliki sekolah
diarahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut).
 Jika ada bagian yang tidak mampu diselesaikan oleh sekolah, maka
perlu dicari cara bagaimana sekolah bekerja sama dengan pihak lain
agar dapat mengatasinya (misalnya bekerjasama dengan dinas
kebersihan dalam mengangkut sampah ke TPA)
 Tetapkan siapa yang akan menjadi penangggung jawab setiap
kegiatan (sedapat mungkin kegiatan harus melibatkan siswa)
 Lakukan perencanaan terhadap alokasi dana yang dibelanjakan
untuk setiap aktivitas yang dilakukan. Rencana aksi lingkungan
harus dideskripsikan ke dalam 4 komponen
 program Adiwiyata, yaitu komponen kebijakan, kurikulum, kegiatan
partisipatif, dan sarana prasarana. Rencana aksi lingkungan inilah
yang disebut sebagai program ADIWIYATA yang dilakukan oleh
sekolah. Lebih lanjut tentang gambaran penyusunan dokumen
rencana aksi lingkungan dapat dilihat pada Panduan Singkat
Penyusunan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan Sekolah.

4. Pelaksanaan Aksi Lingkungan


Setelah rencana aksi lingkungan tersusun dan didokumentasikan oleh
sekolah, langkah selanjutnya adalah melakukan rencana aksi
lingkungan. Pelaksanaan aksi lingkungan yang dilaksanakan sekolah
mengacu pada 4 (empat) komponen dalam program ADIWIYATA, yaitu
pelaksanaan aksi lingkungan pada komponen kebijakan sekolah,
kurikulum, kegiatan partisipatif, dan sarana prasarana.
Pelaksanaan aksi lingkungan harus dapat dibuktikan dengan dokumen
otentik yang sah, seperti bukti perencanaan program, bukti daftar hadir
dan berita acara, bukti silabus dan rencana pelaksaan pembelajaran,
bukti akta kerjasama (Memorandum Of Understanding), bukti hasil
kegiatan siswa, bukti-bukti lain yang mendukung seperti photo, leaflet,
dan sebagainya.
Khusus untuk sekolah ADIWIYATA yang akan menuju ADIWIYATA
MANDIRI di samping bukti otentik tersebut, harus juga dilengkapi dengan
bukti otentik tentang akta kerjasama dan laporan kemajuan (progress
report) dari hasil pembinaan/pengimbasan kepada 10 (sepuluh) sekolah
lain yang menjadi kewenangannya.

5. Evaluasi dan Monitoring


Pada prinsipnya, evaluasi monitoring dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah tim ADIWIYATA sekolah berhasil mencapai target
yang tercantum dalam Rencana Aksi lingkungan atau tidak, maka harus
dilakukan pemantauan untuk mengukur kemajuan yang diharapkan.
Proses evaluasi dan monitoring yang dilakukan terus menerus akan
membantu memastikan bahwa kegiatan ini tetap berkelanjutan.
Pelaksanaan evaluasi dan monitoring dapat dilakukan sendiri oleh pihak
sekolah yang terbagi ke dalam evaluasi monitoring ketercapaian rencana
aksi lingkungan dan evaluasi monitoring untuk mendapatkan
penghargaan ADIWIYATA.
Evaluasi dan monitoring untuk ketercapaian rencana aksi lingkungan
dapat dilaksanakan oleh sekolah dengan menggunakan kuesioner dan
survei untuk mengumpulkan data kemajuan kegiatan dengan melibatkan
siswa dalam bentuk antara lain:
 Melakukan pembacaan meter dan perhitungan tagihan energy untuk
melihat perubahan kegiatan penghematan energi.
 Menimbang sampah yang terkumpul untuk didaur ulang.
Penimbangan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh
kegiatan pengelolaan sampah.
 Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan (sebelum, selama dan
setelah) dalam bentuk foto-foto untuk membandingkan perubahan
yang terjadi di sekolah.
 Membuat daftar spesies (jika memungkinkan) sebelum dan setelah
kegiatan untuk melihat pengaruh untuk menunjukkan dampak
kegiatan terhadap keanekaragaman hayati di sekitar sekolah. Bukti-
bukti pisik dalam kegiatan ini akan sangat membantu dalam evaluasi
dan monitoring untuk mendapatkan penghargaan ADIWIYATA.

Untuk evaluasi dan monitoring guna mendapatkan penghargaan ADIWIYATA


telah diatur ketentuannya dalam Buku Panduan ADIWIYATA. Sekolah dapat
melakukan evaluasi dan monitoring ini dalam rangka mengukur ketercapaian
program ADIWIYATA secara menyeluruh.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

CALON SEKOLAH ADIWIYATA

MEMBENTUK TIM MENYUSUN KAJIAN LINGKUNGAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI PELAKSAN


ADIWIYATA SEKOLAH SEKOLAH LINGKUNGAN LINGK

KERJASAMA TIM HASIL KAJIAN KOMPON


KEPALA SEKOLAH
PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN YANG ADA SE
KOMITE
GURU
TENAGA KEPENDIDIKAN TOPIK SESUAI
KAJIAN LINGKUNGAN KOMPON
SISWA KEBUTUHAN SEKOLAH
OLEH TIM SEKOLAH SE

KERJASAMA DENGAN
TIM INTI : ISU MASALAH KEGIATAN
KOORDINATOR PIHAK LAIN
LINGKUNGAN SEKITAR SE
SEKRETARIS
BENDAHARA KURUN WAKTU KAJIAN
KURUN WAKTU KAJIAN LINGKUNGAN SAR
LINGKUNGAN PRASAR
TIM TEKNIS :
POKJA KEBIJAKAN KURUN WAKTU KAJIAN
POKJA KURIKULUM LINGKUNGAN LA
DOKUMEN DOKU
POKJA KEGIATAN PARSIPATIF
POKJA SARANA DAN PRASARANA
DOKUMEN
SK TIM DAN PERNYATAAN
BERSEDIA MENJADI
SEKOLAH ADIWIYATA

You might also like