Professional Documents
Culture Documents
I. KEPRIBADIAN
Kepribadian (personality) adalah jumlah total cara-cara dimana seseorang individu beraksi
atas dan berinteraksi dengan orang lain. Pengukuran kepribadian dalam proses perekrutan
penting dilakukan agar manajer dapat memprediksi siapa yang terbaik untuk sebuah
pekerjaan.
Pembeda Kepribadian
Hereditas (heredity) adalah faktor yang ditentukan saat konsepsi; biologis, fisik dan
pembentukan psikologis inheren. Penelitian membuktikan bahwa hereditas mempengarui
sekitar 50% dari kesamaan kepribdian antara anggota dan lebih dari 30% kesamaan dalam
minat kerja dan hiburan.
a) Stabilitas Emosional
Dari ke lima faktor besar dalam kepribadian,faktor yang paling mempengaruhi kepuasan
hidup,kepuasan kerja,dan tingkat stress adalah stabilitas emosional. Seseorang yang memilki
tingkat stabilitas emosional yang tinggi memilki emosi-emosi negatif yang lebih rendah dan
lebih optimis,karena mampu mengontrol stress lebih baik.
b) Ekstrover
Selanjutnya adalah faktor ekstrover.Seseorang yang ekstrover cenderung
ekspresif,memilki kepercayaan diri yang tinggi,dan mampu bersosialisasi,sehingga mereka
memilki emosi-emosi positif dibandingkan orang yang introvert.Seseorang yang ekstrover
memilki kinerja lebih baik,biasanya mereka memiliki lebih banyak teman dan lebih banyak
keahlian daripada seorang introver,namun menurut beberapa studi seeorang ekstrover lebih
cenderung terlibat dalam perilaku berbahaya dan lebih cenderung untuk berbohong dalam
wawancara kerja dibanding oarng introver.
c) Terbuka Pada Pengalaman
Dalam hal kepemimpinan,dibutuhkan seorang pemimpin yang terbuka pada
pengalaman (memilki rasa ingin tahu dan ingin beriovasi),seseorang yang terbuka terhadap
pengalaman memilki kreativitas yang lebih dalam berbagai hal. Dengan kreativitas yang
lebih,seorang pemimpin lebih mampu menghadapi perubahan dalam organisasi (mampu
beradaptasi dengan baik) dan mampu memimpin dengan efektif.
d) Keramahan
Faktor keramahan juga memilki pengaruh yang besar terhadap perilaku pekerja di
tempat kerja.Seorang pekerja yang ramah tentu saja akan mempunyai banyak teman,dan
disukai oleh pekerja lainnya. Mereka cenderung taat terhadap peraturan,rentan terhadap
kecelakaan kerja,dan lebih puas dalam pekerjaannya.Kemudian,seorang pekerja yang ramah
juga mempunyai kinerja yang lebih baik dibanding pekerja lainnya dalam pekerjaan yang
berorientasi interpersonal seperti layanan pelanggan.
e) Kehati-hatian
Seseorang yang memiliki tingkat kehati-hatian yang tinggi memiliki kenerja dan
mampu memimpin dengan lebih baik,hal itu disebabkan mereka yang memiki kehati-hatian
yang tinggi cenderung memilki usaha yang lebih dan persisten,kemudian mereka memiliki
kedisplinan dan motivasi yang lebih,serta lebih teratur dan terencana.
DARK TRIAD
Faktor lima besar dalam kepribadian merupakan faktor-faktor yang diinginkan dalam
dunia sosial,terdapat tiga faktor yang disebut Dark Triad,yaitu faktor-faktor yang tidak
disukai dalam dunia sosial,faktor-faktor tersebut adalah machiavellianisme, narsisme,dan
psikopat.
a) Machiavellanisme
Seorang individu yang memiliki kepribadian machiavellanisme cenderung
menggunakan cara-cara yang kurang tepat demi mencapai hasil yang diinginkan, seorang
yang termasuk kategori machiavellanisme mempercayai bahwa tercapainya tujuan atau hasil
dapat membenarkan segala cara.Mereka cenderung berperilaku agresif dan kontraproduktif.
Menurut beberapa riset,seorang machiavellanisme lebih sering memanipulasi,lebih banyak
menang,serta mampu mempengaruhi orang lain.Namun kemenangan yang mereka raih hanya
bersifat jangka pendek,karena maciavellanisme tidak disukai oleh banyak orang.
b) Narsisme
Narsisme ada suatu kepribadian seseorang dimana orang tersebut memilki rasa
berlebihan akan pentingnya diri, ingin dikagumi secara lebih,dan cenderung angkuh.
Seseorang yang narsis memiliki motivasi kerja,keterlibatan kerja,dan kepuasan hidup yang
lebih tinggi dibanding orang lainnya.Selain itu mereka yang berkepribadian narsis mampu
beradaptasi dan mengambil keputusan lebih baik ketika dihadapkan pada keputusan yang
kompleks.Namun dalam konteks etis,seorang pemimpin yang memiliki kepribadian narsis
dinilai tidak etis dan tidak efektif karena mereka cenderung berpikir mereka memimpin
dengan lebih baik dibanding pemimpin-pemimpin lainnya,yang justru mampu menurunkan
kinerja mereka sendiri.
c) Psikopat
Dalam konteks perilaku organisasi,psikopat didefinisikan sebagai perilaku kurang
peduli terhadap orang lain,dan kurangnya rasa bersalah atas perilakunya yang
membahayakan orang lain. Seorang dapat dikatakan sebagai psikopat ketika mereka menilai
motivasi seseorang dalam mematuhi norma sosial, kesiapan untuk menipu demi memperoleh
hasil yang diinginkan, imulsivitas dan ketidakpedulian terhadap orang lain.
Berdasarkan sebuah studi,kepribadian psikopat memiliki korelasi yang positif
terhadap kemajuan organisasi namun tidak terkain dengan aspek yang mempengaruhi
kesuksesan dan efektivitas, hal itu disebabkan karena seorang psikopat cenderung
berperilaku licik,dan menggunakan taktik-taktik keras seperti ancaman dan manipulasi,dan
perilaku kerja bullying, dimana perilaku tersebut membantu mereka untuk memperoleh
kekuasan dalam organisasi.
PENDEKATAN-PENGHINDARAN
Kerangka kerja pendekatan-penghindaran menggunakan motivasi sebagai karateristik
kepribadian. Motivasi pendekatan dan penghindaran merupakan reaksi dari adanya
rangsangan atau stimulus. Kerangka pendekatan-penghindaran membantu memprediksi
perilaku kerja dan mencakup beragam motif kita saat bertindak. Contohnya tekanan
kompetitif memunculkan motivasi pendekatan dan motivasi penghindaran, motivasi
pendekatan berupa motivasi untuk bekerja lebih keras untuk memenangkan
kompetisi,sedangkan motivasi penghindaran berupa pengalihan dan hilangnya motivasi
karena rasa takut untuk kalah. Kinerja seorang individu dipengaruhi oleh motivasi yang
mendominasi apakah motivasi pendekatan atau motivasi penghindaran.
VI. NILAI
Nilai (value) menunjukkan alas an dasar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir
tertentu lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan
akhir yang berlawanan.” Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang
individu mengenai hal-hal yang menyampaiakn yang baik, benar, atau diinginkan. Nilai
memiliki sifat isi dan intensitas.
Sifat menyampaikan bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir dari kehidupan
adalah penting. Sifat intensitas menjelaskan betapa pentingnya hal tersebut. Ketika
menggolongkan nilai seorang individu menurut intensitasnya, kita mendapatkan sistem nilai
orang tersebut.
Pentingnya Nilai
Nilai penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena menjadi
dasarpemahaman sikap dan motivasi individu, dank arena hal tersebut perpengaruh terhadap
kita. Individu memasuki suatu organisasi dengan pendapat yang telah terbentuk sebelumnya
tentang apa yang “seharusnya” dan apa yang “tidak seharusnya” terjadi.
Secara umum, nilai mempengaruhi sikap dan perilaku. Misalnya, anda memasuki
sebuah perusahaan dan memiliki pandangan bahwa pengalokasian berdasarkan prestasi kerja
adalah benar, sementara pengalokasian imbalan berdasarkan senioritas adalah salah.
Nilai terminal (terminal value)adalahhasilakhir yang dinginkan dari keberadan, sasaran yang
ingindicapaiseseorangdalamhidupnya.
Nilai instrumental (instrumental value)adalah modeprilaku yang lebih disukai, atau alat untuk
mencapai nilaiterminal seseorang.
VII. NILAI-NILAI PADA GENERASI
Para peneliti telah mengintegrasikan beberapa analisis terbaru dari nilai-nilai kerja ke
dalam kelompok atau generasi berbeda dalam angkatan kerja AS, seperti yang ditampilkan
pada tabel berikut :
Dimensi budaya Hofstede telah berpengaruh besar dalam para peneliti perilaku
organisasi dan manajer. Meskipun risetnya telah dikritik, namun Hofstede telah menjadi
salah seorang ilmuwan sosial yang paling banyak dikutip dan kerangka kerjanya telah
meninggalkan jejak abadi dalam perilaku organsasi.