You are on page 1of 16

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

DROP (DRUG ROLE PLAY)


METODE PENGENALAN OBAT DAN PERAN FARMASIS
DENGAN PERMAINAN PERAN BERBAHAN SEDERHANA
KEPADA SISWA-SISWI TK JAYA NEGARA
KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

Amalia Rizki Gita Ketua 051211133076 Angkatan 2012


Hayu Intan Himawindy Kusuma Anggota 0511111046 Angkatan 2011
Duriati Asmawati Anggota 071211133073 Angkatan 2012
Jihan Maftuuhatus Zuhra Anggota 051311133026 Angkatan 2013
Shara Azzuraida Anggota 111311133049 Angkatan 2013

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................... v
RINGKASAN ..................................................................................................... 1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ......................................................................... 2
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................... 3
1.3. TUJUAN PENULISAN....................................................................... 4
1.4. LUARAN YANG DIHARAPKAN ..................................................... 4
1.5. KEGUNAAN ....................................................................................... 4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
2.1. TEMPAT PELAKSANAAN .................................................................. 5
2.2. DESKRIPSI PESERTA PROGRAM...................................................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1. WAKTU PELAKSANAAN .................................................................. 6
3.2. PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM ....................................... 6
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ...................................................................... 9
BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Pelaksanaan Program “DROP” (Drug Role


Play) .................................................................................................6

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aspek Penilaian Proses Pembelajaran Program“DROP” (Drug Role


Play)...........................................................................................................7
Tabel 2. Gambaran Umum Media Pembelajaran Program “DROP” (Drug Role
Play)...........................................................................................................8
Tabel 3. Proses Pembelajaran Program“DROP” (Drug Role Play).......................8
Tabel 4. Evaluasi Proses Pembelajaran Program “DROP” (Drug Role Play).......8
Tabel 5. Hasil yang dicapai periode April sampai Juni 2014...................................9
Tabel 6. Rencana tahapan berikutnya......................................................................10

v
RINGKASAN

Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia bagi warga negara
Indonesia sebagaimana tercantum dalamPasal 31 Ayat (1) Undang-undang Dasar
(UUD) 1945 dengan tujuan diantaranya menjadikan manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan
lain sebagainya (Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003). Pertimbangan di atas
menjadikan fokus upaya kesehatan di Indonesia melebar dari taraf kuratif
menjadi taraf promotif (UU No. 36 tahun 2009).
Pemberian informasi obat oleh farmasis dilakukan sebagai suatu
pekerjaan kefarmaasian yang tergolong suatu upaya kesehatan sebagai suatu cara
untuk meningkatkan mutu kehidupan dan perlindungan keselamatan pasien (Pasal
(1), (3), dan (59) UU No. 51 tahun 2009).
Pentingnya pemberian informasi obat kepada anak-anak disebabkan
karena anak-anak dapat menyimpan informasi lebih baik daripada orang
dewasa sehingga diharapkan pengetahuan mengenai obat akan mempengaruhi
kebijaksanaanya dalam menggunakan obat ketika dewasa (Ricles, et. al., 2010).
Pemberian informasi yang dilakukan pada program ini ditujukan
kepada anak usia Preoperationalyang telah dapat memanggil kembali atau
mengimajinasikan objek jika tidak dijumpai pada saat itu (Rickles et. al.,
2010) dengan bantuan media pembelajaran untuk memudahkan imajinasi tersebut.
Tujuan pelaksanaan program ini adalah memberikan gambaran kepada
anak-anak tentang peran yang dapat dilakukan oleh seorang farmasis dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memberikan
edukasikepada anak-anak usia TK mengenai pentingnya menggunakan obat
secara rasionalmelalui program “DROP” (Drug Role Play).
Kegunaan yang diharapkan dari program ini adalah memberikan
informasi yang inovatif dan kreatif dengan media kreatif yang melibatkan peran
aktif peserta didik di bidang kefarmasian.
Sasaran program “DROP” (Drug Role Play) direncanakan dilaksanakan
di TK Jaya Negara dengan alamat Gubeng Kertajaya IXB/12I Surabaya 60286
dengan jumlah peserta sebanyak 30 anak yang terbagi dalam dua kelas.
Proses pelaksanaan program ini meliputi perumusan ide, studi literatur
dan observasi lapangan, sosialisasi proses pembelajaran, penyusunan silabus,
Penyusunan RPP, pembuatan media pembelajaran, proses pembelajar, dan
evaluasi proses.
Biaya yang diperlukan dalam program ini sebesar Rp 6.325.500,00 yang
dialokasikan untuk bahan utama, bahan habis pakai, akomodasi, dan lain-lain
(administrasi, publikasi, seminar, dan laporan).
Waktu pelaksanaan program ini adalah selama empat bulan dengan
agenda meliputi persiapan (penyusuan silabus, RPP, dan media pembelajaran),
pelaksanaan, evaluasi, penyusunan laporan, dan seminar hasil.

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia bagi warga
negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 Ayat (1) Undang-
undang Dasar (UUD) 1945 dan Undang-undang (UU) No. 20 tahun 2003.
UNESCO bahkan menyebutkan bahwa pendidikan adalah pemahaman akan
hak asasi manusia itu sendiri (UNESCO, 2012). Maksudnya adalah
pemahaman akan hak asasi manusia akan sangat dipengaruhi oleh
pendidikan seseorang.
Pendidikan nasional ini memiliki beberapa tujuan diantaranya
menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan lain sebagainya (Pasal 3 UU No.
20 tahun 2003).
Pertimbangan di atas menjadikan fokus upaya kesehatan di
Indonesia melebar dari taraf kuratif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin menjadi taraf promotif (UU No. 36 tahun 2009).
Upaya kesehatan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Pekerjaan kefarmasian yang dapat dikategorikan sebagai upaya
promosi kesehatan adalah pemberian informasi obat oleh farmasis sebagai
suatu cara untuk meningkatkan mutu kehidupan dan perlindungan
keselamatan pasien (Pasal (1), (3), dan (59) UU No. 51 tahun 2009).
Pemberian informasi obat dilakukan oleh farmasis di fasilitas
layanan kefarmasian seperti apotek, rumah sakit, klinik (Pasal (1) UU No.
51 tahun 2009) tetapi juga dapat dilakukan di masyarakat sebagai upaya
pelayanan kefarmasian yang komprehensif untuk mendukung penggunaan
obat yang benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk
mengetahui tujuan akhir serta kemungkinan terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error). (Penjelasan PP No. 51 tahun 2009).

2
Pemberian informasi obat, saat ini lebih banyak dilakukan secara
formal oleh pemerintah. Oleh karena itu diperlukan kontribusi pemberian
informasi obat secara informal oleh organisasi profesi termasuk juga
didalamnya adalah mahasiswa Farmasi (Penjelasan PP No. 51 tahun 2009).
Rickles et. al. dalam bukunya Social and Behavioral Aspects of
Pharmaceutical Care menyebutkan pentingnya pemberian informasi obat
kepada anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak-anak dapat menyimpan
informasi lebih baik daripada orang dewasa sehingga diharapkan
pengetahuan mengenai obat akan mempengaruhi kebijaksanaanya dalam
menggunakan obat ketika dewasa (Ricles, et. al., 2010). Kebijaksanaan
dalam penggunaan obat akan mengurangi kemungkinan kesalahan
pengobatan (Penjelasan PP No. 51 tahun 2009).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan kategori usia
anak-anak adalah di bawah delapan belas tahun. Berdasarkan kategori
perkembangan kognitifnya, anak-anak dibagi menjadi empat tingkatan,
yaitu Sensory Motor (dari lahir sampai usia dua tahun), Preoprational (usia
dua hingga tujuh tahun), Concrete Operational (usia tujuh hingga 12 tahun),
dan Formal Operational (di atas 12 tahun).
Pemberian informasi yang dilakukan pada program ini ditujukan
kepada anak-anak dengan kategori usia Preoperational sebagai usia dini
yang telah dapat memanggil kembali atau mengimajinasikan objek jika
tidak dijumpai pada saat itu (Rickles et. al., 2010). Untuk mempermudah
imajinasi tersebut maka dalam program ini digunakan media pembelajaran.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah program “DROP” (Drug Role Play) dapat memberikan
gambaran kepada anak-anak tentang peran yang dapat dilakukan oleh
seorang farmasis dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat?
2. Apakah program “DROP” (Drug Role Play) dapat memberikan
edukasi kepada anak-anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) mengenai
pentingnya menggunakan obat secara rasional?

3
1.3. TUJUAN PENULISAN
1. Memberikan gambaran kepada anak-anak tentang peran yang dapat
dilakukan oleh seorang farmasis dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat melalui program “DROP” (Drug Role Play).
2. Memberikan edukasi kepada anak-anak usia Taman Kanak-Kanak
(TK) mengenai pentingnya menggunakan obat secara rasional melalui
program “DROP” (Drug Role Play).

1.4. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah menghasilkan karya inovatif kreatif dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan oleh seorang farmasis dalam
bentuk pengenalan peran farmasi dan penggunaan obat secara bijak kepada
anak-anak usia TK di TK Jaya Negara Kecamatan Gubeng Kota Surabaya.

1.5. KEGUNAAN
a. Memberikan informasi yang inovatif dan kreatif kepada anak-anak
usia TK di TK Jaya Negara Kecamatan Gubeng Kota Surabaya
mengenai peran farmasis dan penggunaan obat secara rasional.
b. Untuk kedepannya, diharapkan mampu menjadi alternatif
pembelajaran mengenai penggunaan obat secara bijak oleh anak-anak
usia TK dengan media kreatif yang melibatkan peran aktif peserta
didik.

4
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

1.1. TEMPAT PELAKSANAAN


Program “DROP” (Drug Role Play) direncanakan dilaksanakan di
TK Jaya Negara dengan alamat Gubeng Kertajaya IXB/12I Surabaya 60286
(denah terlampir).

1.2. DESKRIPSI PESERTA PROGRAM


Peserta yang direncanakan dalam program ini adalah siswa-siswi
TK Jayanegara Kecamatan Gubeng Kota Surabaya dengan jumlah peserta
sebanyak 15 orang siswa kelas A dan 15 orang siswa kelas B. Kisaran usia
peserta adalah lima sampai enam tahun.
Proses pembelajaran di TK Jaya Negara dilaksanakan dalam dua
sesi selama lima hari kerja. Sesi pagi dimulai pukul 08.00 sampai pukul 9.30
dilaksanakan pembelajaran untuk siswa kelas A, sedangkan sesi siang
dimulai pukul 10.00 sampai pukul 11.30 dilaksanakan pembelajaran untuk
siswa kelas B.
Jadwal pembelajaran yang diberlakukan di TK Jaya Negara adalah
sebagai berikut:
Senin sampai Kamis : pembelajaran kognitif secara tematik
Jumat :
a. Pembelajaran psikomotorik dalam bentuk olahraga (rutin) dan
praktikum komputer.
b. Pembelajaran afektif diantaranya dengan pembelajaran hidup sehat
seperti perencanaan program ini.
Metode pembelajaran kognitif yang dilaksanakan saat ini mengacu
pada tema kehidupan keseharian. Walaupun demikian, sampai saat ini
pembelajaran mengenai peran farmasis dan penggunaan obat secara rasional
dengan metode kreatif dengan melibatkan peran aktif peserta didik belum
pernah diterapkan.

5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1. WAKTU PELAKSANAAN


Program “DROP” (Drug Role Play) dilaksanakan selama empat
bulan dengan empat kali pertemuan. Masing-masing pertemuan
dilaksanakan selama dua sesi, sesi pertama (pagi) untuk peserta didik kelas
A sedangkan sesi kedua (siang) ditujukan untuk peserta didik kelas B.

3.2. PROSEDUR PELAKSANAAN

Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Pelaksanaan Program “DROP” (Drug Role


Play)
a. Perumusan ide
Perumusan ide didasarkan pada latar belakang yang telah
dibahas pada bab sebelumnya.
b. Studi literatur dan observasi lapangan
Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan informasi
pola pendidikan di TK. Selain hal tersebut, studi literatur juga

6
digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai asuhan
kefarmasian khususnya pemberian edukasi penggunaan obat secara
rasional.
Observasi lapangan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi
riil dari sasaran program. Berdasarkan kondisi riil inilah metode
pembelajaran dipilih.
c. Sosialisasi proses pembelajaran
Sosialisasi proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua
kali. Sosialisasi pertama dilaksanakan kepada pengelola sekolah untuk
mempresentasikan perencanaan kerjasama dan tujuan program
pembelajaran.
Sosialisasi kedua dilaksanakan kepada peserta didik beberapa
saat sebelum proses pembelajaran berlangsung untuk menunjukkan
gambaram umum dari progam ini.
d. Penyusunan silabus
Penyusunan silabus mengacu pada kurikulum untuk TK kelas
A dan kelas B yang disusun pemerintah.
e. Penyusunan RPP Program “DROP” (Drug Role Play)
RPP disusun dengan menggabungkan silabus dari pemerintah
dengan metode pembelajaran “DROP” dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut:
Tabel 1. Aspek Penilaian Proses Pembelajaran Program“DROP” (Drug Role Play)
Aspek Indikator
Kognitif 1) Peserta didik dapat membedakan obat atau bukan
2) Peserta didik dapat menunjukkan bentuk-bentuk sediaan
obat dan golongan-golongan obat beserta cara
mendapatkannya
3) Peserta didik dapat menyebutkan peran farmasis di
apotek
Afektif 1) Peserta didik tidak takut minum obat ketika sakit
2) Peserta didik dapat menggunakan obat secara rasional
Psikomotorik Peserta didik terlibat aktif dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan dengan cara mengedukasi diri sendiri mengenai
penggunaan obat secara rasional

7
f. Pembuatan media pembelajaran program “DROP” (Drug Role Play)
Tabel 2. Gambaran Umum Media Pembelajaran Program “DROP” (Drug Role
Play)
Pekan Media Pembelajaran
I Boneka tangan
II Wayang raksasa ukuran minimal 50 x 50 cm
III Wayang ukuran 30 sampai 40 x 30 sampai 40 cm
IV Macam-macam baju profesi
g. Proses pembelajaran program“DROP” (Drug Role Play)
Tabel 3. Proses Pembelajaran program“DROP” (Drug Role Play)
Pekan Materi Pembelajaran
I Afektif dan Psikomotorik : Jika aku sakit maka aku tidak takut minum
obat
II Kognitif dan Psikomotorik:
TK A : mengenal bentuk geometri berdasarkan bentuk sediaan obat
TK B : menggolongkan benda berdasarkan bentuk fisik sediaan obat
III Kognitif, afektif, dan psikomotrorik :
Mengenal warna berdasarkan penandaan obat dan cara
mendapatkannya (memerlukan resep atau tidak)
IV Afektif dan psikomotorik :
Mengenal apoteker sebagai salah satu dari profesi
h. Evaluasi proses pembelajaran program“DROP” (Drug Role Play)
Tabel 4. Evaluasi Proses Pembelajaran dengan metode “DROP” (Drug Role Play)
Pekan Evaluasi Proses Pembelajaran
I Peserta didik melakukan reka ulang permainan peran
II TK A : mewarnai bangun geometri sesuai dengan bentuk sediaan
obat
TK B : mengklasifikasikan sediaan obat berdasarkan bentuk fisiknya
(padat, cair, dan gas) ke dalam suatu wadah tertentu
III Kognitif, afektif, dan psikomotrorik :
Peserta didik mengklasifikasikan obat yang memerlukan resep dan
tidak berdasarkan warnanya dalam bentuk menjawab pertanyaan
IV Afektif dan psikomotorik :
Peserta didik melakukan permainan peran berdasarkan profesi yang
dipilihnya

8
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI

Tabel 5. Hasil yang dicapai periode April sampai Juni 2014


No. Bulan Hasil % Hasil
1. April 2014 Agenda kegiatan bulan ini meliputi sosialisasi 10%
program, kesepakatan antara tim pelaksana
dengan sasaran (dalam hal ini adalah guru TK
yang bersangkutan), dan pembahasan program
pertama, serta pengajuan dana talangan kepada
rektorat universitas Airlangga sebagai modal
kegiatan.
2. Mei 2014 Agenda kegiatan bulan ini meliputi persiapan, 30%
pelaksanaan, dan evaluasi program. Persiapan
program di antaranya meliputi pembuatan
rancangan proses pembelajaran (RPP), dan
pembuatan dan atau pemesanan media
pembelajaran. Evaluasi program bulan ini
dilaksanakan pada tiga bagian. Evaluasi pertama
dilakukan untuk mengukur daya tangkap peserta
terhadap materi yang dilakukan secara oral.
Evaluasi kedua dilakukan oleh tim pelaksana
untuk keberjalanan program selama satu bulan.
Evaluasi ketiga dilakukan oleh tim PKM Fakultas
(dalam hal ini dosen) untuk me-monitoring dan
meng-evaluasi pencapaian program secara
keseluruhan. Selain agenda wajib program, pada
bulan ini terdapat agenda penunjang yaitu,
sosialisasi program pada anak usia TK dan SD
kelas satu sampai kelas tiga yang tergabung
sebagai peserta Gema Anak Shalih (GAS) yang
diselenggarakan oleh salah satu lembaga

9
mahasiswa tingkat Fakultas.
3. Juni 2014 Agenda kegiatan bulan ini meliputi persiapan, 70%
pelaksanaan, dan evaluasi program pertemuan
kedua. Seperti bulan sebelumnya persiapan
program meliputi pembuatan RPP dan pembuatan
media pembelajaran. Evaluasi dilakukan sebanyak
tiga bagian. Evaluasi pertama berupa pengukuran
daya tangkap materi oleh peserta. Evaluasi
dilakukan dalam bentuk mewarnai gambar.
Evaluasi kedua dilakukan oleh tim pelaksana
untuk kegiatan yang dilaksanakan bulan Mei.
Sedangkan evaluasi ketiga dilakukan oleh tim
PKM Fakultas dalam monotoring dan evaluasi
program (dalam hal ini dosen). Selain agenda
wajib progam, pada bulan ini terdapat agenda
penunjang publikasi yaitu melalui adanya program
pameran PKM (PKM Exhibition) yang
diselenggarakan oleh tim PKM Fakultas (dalam
hal ini mahasiswa)

10
BAB 4
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Tabel 6. Rencana tahapan berikutnya


No. Bulan Rencana
1. Juni 2014 Rencana agenda kegiatan bulan ini meliputi pembelajaran
tema tiga dan tema empat meliputi pembuatan RPP dan media
pembelajaran. Agenda kegiatan diakhiri dengan monitoring
dan evaluasi eksternal III dari Direktorat Pendidikan Tinggi
(Dikti)

vi

You might also like