Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
i
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
RINGKASAN
Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia bagi warga negara
Indonesia sebagaimana tercantum dalamPasal 31 Ayat (1) Undang-undang Dasar
(UUD) 1945 dengan tujuan diantaranya menjadikan manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan
lain sebagainya (Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003). Pertimbangan di atas
menjadikan fokus upaya kesehatan di Indonesia melebar dari taraf kuratif
menjadi taraf promotif (UU No. 36 tahun 2009).
Pemberian informasi obat oleh farmasis dilakukan sebagai suatu
pekerjaan kefarmaasian yang tergolong suatu upaya kesehatan sebagai suatu cara
untuk meningkatkan mutu kehidupan dan perlindungan keselamatan pasien (Pasal
(1), (3), dan (59) UU No. 51 tahun 2009).
Pentingnya pemberian informasi obat kepada anak-anak disebabkan
karena anak-anak dapat menyimpan informasi lebih baik daripada orang
dewasa sehingga diharapkan pengetahuan mengenai obat akan mempengaruhi
kebijaksanaanya dalam menggunakan obat ketika dewasa (Ricles, et. al., 2010).
Pemberian informasi yang dilakukan pada program ini ditujukan
kepada anak usia Preoperationalyang telah dapat memanggil kembali atau
mengimajinasikan objek jika tidak dijumpai pada saat itu (Rickles et. al.,
2010) dengan bantuan media pembelajaran untuk memudahkan imajinasi tersebut.
Tujuan pelaksanaan program ini adalah memberikan gambaran kepada
anak-anak tentang peran yang dapat dilakukan oleh seorang farmasis dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memberikan
edukasikepada anak-anak usia TK mengenai pentingnya menggunakan obat
secara rasionalmelalui program “DROP” (Drug Role Play).
Kegunaan yang diharapkan dari program ini adalah memberikan
informasi yang inovatif dan kreatif dengan media kreatif yang melibatkan peran
aktif peserta didik di bidang kefarmasian.
Sasaran program “DROP” (Drug Role Play) direncanakan dilaksanakan
di TK Jaya Negara dengan alamat Gubeng Kertajaya IXB/12I Surabaya 60286
dengan jumlah peserta sebanyak 30 anak yang terbagi dalam dua kelas.
Proses pelaksanaan program ini meliputi perumusan ide, studi literatur
dan observasi lapangan, sosialisasi proses pembelajaran, penyusunan silabus,
Penyusunan RPP, pembuatan media pembelajaran, proses pembelajar, dan
evaluasi proses.
Biaya yang diperlukan dalam program ini sebesar Rp 6.325.500,00 yang
dialokasikan untuk bahan utama, bahan habis pakai, akomodasi, dan lain-lain
(administrasi, publikasi, seminar, dan laporan).
Waktu pelaksanaan program ini adalah selama empat bulan dengan
agenda meliputi persiapan (penyusuan silabus, RPP, dan media pembelajaran),
pelaksanaan, evaluasi, penyusunan laporan, dan seminar hasil.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Pemberian informasi obat, saat ini lebih banyak dilakukan secara
formal oleh pemerintah. Oleh karena itu diperlukan kontribusi pemberian
informasi obat secara informal oleh organisasi profesi termasuk juga
didalamnya adalah mahasiswa Farmasi (Penjelasan PP No. 51 tahun 2009).
Rickles et. al. dalam bukunya Social and Behavioral Aspects of
Pharmaceutical Care menyebutkan pentingnya pemberian informasi obat
kepada anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak-anak dapat menyimpan
informasi lebih baik daripada orang dewasa sehingga diharapkan
pengetahuan mengenai obat akan mempengaruhi kebijaksanaanya dalam
menggunakan obat ketika dewasa (Ricles, et. al., 2010). Kebijaksanaan
dalam penggunaan obat akan mengurangi kemungkinan kesalahan
pengobatan (Penjelasan PP No. 51 tahun 2009).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan kategori usia
anak-anak adalah di bawah delapan belas tahun. Berdasarkan kategori
perkembangan kognitifnya, anak-anak dibagi menjadi empat tingkatan,
yaitu Sensory Motor (dari lahir sampai usia dua tahun), Preoprational (usia
dua hingga tujuh tahun), Concrete Operational (usia tujuh hingga 12 tahun),
dan Formal Operational (di atas 12 tahun).
Pemberian informasi yang dilakukan pada program ini ditujukan
kepada anak-anak dengan kategori usia Preoperational sebagai usia dini
yang telah dapat memanggil kembali atau mengimajinasikan objek jika
tidak dijumpai pada saat itu (Rickles et. al., 2010). Untuk mempermudah
imajinasi tersebut maka dalam program ini digunakan media pembelajaran.
3
1.3. TUJUAN PENULISAN
1. Memberikan gambaran kepada anak-anak tentang peran yang dapat
dilakukan oleh seorang farmasis dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat melalui program “DROP” (Drug Role Play).
2. Memberikan edukasi kepada anak-anak usia Taman Kanak-Kanak
(TK) mengenai pentingnya menggunakan obat secara rasional melalui
program “DROP” (Drug Role Play).
1.5. KEGUNAAN
a. Memberikan informasi yang inovatif dan kreatif kepada anak-anak
usia TK di TK Jaya Negara Kecamatan Gubeng Kota Surabaya
mengenai peran farmasis dan penggunaan obat secara rasional.
b. Untuk kedepannya, diharapkan mampu menjadi alternatif
pembelajaran mengenai penggunaan obat secara bijak oleh anak-anak
usia TK dengan media kreatif yang melibatkan peran aktif peserta
didik.
4
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
6
digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai asuhan
kefarmasian khususnya pemberian edukasi penggunaan obat secara
rasional.
Observasi lapangan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi
riil dari sasaran program. Berdasarkan kondisi riil inilah metode
pembelajaran dipilih.
c. Sosialisasi proses pembelajaran
Sosialisasi proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua
kali. Sosialisasi pertama dilaksanakan kepada pengelola sekolah untuk
mempresentasikan perencanaan kerjasama dan tujuan program
pembelajaran.
Sosialisasi kedua dilaksanakan kepada peserta didik beberapa
saat sebelum proses pembelajaran berlangsung untuk menunjukkan
gambaram umum dari progam ini.
d. Penyusunan silabus
Penyusunan silabus mengacu pada kurikulum untuk TK kelas
A dan kelas B yang disusun pemerintah.
e. Penyusunan RPP Program “DROP” (Drug Role Play)
RPP disusun dengan menggabungkan silabus dari pemerintah
dengan metode pembelajaran “DROP” dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut:
Tabel 1. Aspek Penilaian Proses Pembelajaran Program“DROP” (Drug Role Play)
Aspek Indikator
Kognitif 1) Peserta didik dapat membedakan obat atau bukan
2) Peserta didik dapat menunjukkan bentuk-bentuk sediaan
obat dan golongan-golongan obat beserta cara
mendapatkannya
3) Peserta didik dapat menyebutkan peran farmasis di
apotek
Afektif 1) Peserta didik tidak takut minum obat ketika sakit
2) Peserta didik dapat menggunakan obat secara rasional
Psikomotorik Peserta didik terlibat aktif dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan dengan cara mengedukasi diri sendiri mengenai
penggunaan obat secara rasional
7
f. Pembuatan media pembelajaran program “DROP” (Drug Role Play)
Tabel 2. Gambaran Umum Media Pembelajaran Program “DROP” (Drug Role
Play)
Pekan Media Pembelajaran
I Boneka tangan
II Wayang raksasa ukuran minimal 50 x 50 cm
III Wayang ukuran 30 sampai 40 x 30 sampai 40 cm
IV Macam-macam baju profesi
g. Proses pembelajaran program“DROP” (Drug Role Play)
Tabel 3. Proses Pembelajaran program“DROP” (Drug Role Play)
Pekan Materi Pembelajaran
I Afektif dan Psikomotorik : Jika aku sakit maka aku tidak takut minum
obat
II Kognitif dan Psikomotorik:
TK A : mengenal bentuk geometri berdasarkan bentuk sediaan obat
TK B : menggolongkan benda berdasarkan bentuk fisik sediaan obat
III Kognitif, afektif, dan psikomotrorik :
Mengenal warna berdasarkan penandaan obat dan cara
mendapatkannya (memerlukan resep atau tidak)
IV Afektif dan psikomotorik :
Mengenal apoteker sebagai salah satu dari profesi
h. Evaluasi proses pembelajaran program“DROP” (Drug Role Play)
Tabel 4. Evaluasi Proses Pembelajaran dengan metode “DROP” (Drug Role Play)
Pekan Evaluasi Proses Pembelajaran
I Peserta didik melakukan reka ulang permainan peran
II TK A : mewarnai bangun geometri sesuai dengan bentuk sediaan
obat
TK B : mengklasifikasikan sediaan obat berdasarkan bentuk fisiknya
(padat, cair, dan gas) ke dalam suatu wadah tertentu
III Kognitif, afektif, dan psikomotrorik :
Peserta didik mengklasifikasikan obat yang memerlukan resep dan
tidak berdasarkan warnanya dalam bentuk menjawab pertanyaan
IV Afektif dan psikomotorik :
Peserta didik melakukan permainan peran berdasarkan profesi yang
dipilihnya
8
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI
9
mahasiswa tingkat Fakultas.
3. Juni 2014 Agenda kegiatan bulan ini meliputi persiapan, 70%
pelaksanaan, dan evaluasi program pertemuan
kedua. Seperti bulan sebelumnya persiapan
program meliputi pembuatan RPP dan pembuatan
media pembelajaran. Evaluasi dilakukan sebanyak
tiga bagian. Evaluasi pertama berupa pengukuran
daya tangkap materi oleh peserta. Evaluasi
dilakukan dalam bentuk mewarnai gambar.
Evaluasi kedua dilakukan oleh tim pelaksana
untuk kegiatan yang dilaksanakan bulan Mei.
Sedangkan evaluasi ketiga dilakukan oleh tim
PKM Fakultas dalam monotoring dan evaluasi
program (dalam hal ini dosen). Selain agenda
wajib progam, pada bulan ini terdapat agenda
penunjang publikasi yaitu melalui adanya program
pameran PKM (PKM Exhibition) yang
diselenggarakan oleh tim PKM Fakultas (dalam
hal ini mahasiswa)
10
BAB 4
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
vi