You are on page 1of 2

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Aisyah Putri A

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI No. MHS : F 121 14 004
Praktikum Mineral Optik Dan Petrografi
Acara 3 : Pengamatan Konoskop Nikol Bersilang
Sejajar Analisator
No. Urut : 01
Perbesaran Objektif : 4x
Perbesaran Okuler : 10x
Perbesaran Total : 40x
Bilangan Skala : 0,25
Warna Absorbsi : - Kuning ( Sejajar Analisator)
- Biru ( Sejajar Polarisator)
Pleokroisme : Dikroid
Intensitas : Tinggi (perubahan dari kuning – biru)
Bentuk : Euhedral Sejajar Polarisator
Indeks Bias : n.Mineral > n.Balsam K.
Belahan : 1 Arah Sempurna
Pecahan : Uneven
Relief : Tinggi
Inklusi
 Warna :-
 Bentuk :-
 Ukuran :
Warna Interferensi : Biru
Bias Rangkap : Orde 1 ke orde 3 TRO
TRO : Adisi/ Lenght Slow
Pemadaman Sudut Gelap : 55 ̊ /miring
Kembaran :
Ukuran Mineral : 9 × 0,25 = 2,225
Nama Mineral : Muscovit
Keterangan :

Pada sampel pertama ditemukan objek dengan nomor peraga 1 dan diamati dengan
perbesaran 40 kali (perbesaran lensa objektif 4 kali dan perbesaran lensa okuler 10 kali). Bilangan
skala ialah perbandingan satu banding perbesaran total, dimana bilangan skala pada pengamatan
ini ialah 0,25. Pleokroisme merupakan gejala perubahan warna pada ortoskop ketika meja objek
diputar hingga 90o dan mineral ini menunjukkan perubahan dari kuning ke biru, ini membuktikan
bahwa intensitas pada mineral ini tinggi. Mineral ini memiliki bentuk euhedral, yaitu bentuk yang
menampakkan batas kristal yang tidak jelas.
Indeks bias pada sampel mineral ini lebih besar dari indeks bias Canada balsam. Belahan
ialah batas yang terbentuk akibat kecenderungan mineral untuk terbagi menjadi bagian yang lebih
kecil dengan arah tertentu sesuai dengan bentuk kristalnya, dimana mineral ini tidak memiliki
belahan satu. Berdasarkan hasil deskripsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa mineral ini
merupakan Muscovit.
Proses pembentukan mineral muscovit yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat vasa,
setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pnumatolisis pada proses
hidrotermal (Terbentuk pada temperatur 600 – 450 0 C). Dapat terbentuk pada daerah magmatisme.
Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga
terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan
penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan
akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga
terbentuklah mineral muscovit dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu
pula.pembentukan pada jenis metamorisme juga mempengaruhi bentuk dan hasil perubaan mineral
di batuan-batuan metamorf

CatatanAsisten ParafAsisten

Tanggal

You might also like