Professional Documents
Culture Documents
LEMAK
A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Analisa Pangan Acara IV “Lemak” adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami analisa kadar lemak bahan dengan
menggunakan metode soxhlet.
2. Mahasiswa mampu menentukan kadar Wet Basis lemak dengan metode
soxhlet.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Lemak dalam bahan pangan dapat ditentukan dengan metode ekstraksi
beruntun dalam alat soxhlet, mempergunakan pelarut lemak seperti petroleum
benzene atau eter. Bahan makanan yang ditentukan kadar lemaknya dipotong-
potong dan dihaluskan lalu dimasukkan ke dalam alat soxhlet untuk
diekstraksi. Ekstraksi dilakukan beberapa jam dengan dipanaskan, setelah
selesai cairan diuapkan, residu yang tertinggal ditimbang dengan teliti.
Persentase lemak terhadap berat jumlah asal bahan sampel dapat dihitung dan
kadar lemak sampel dinyatakan dalam gram persen (Sediaoetama, 1985).
Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan
bagian terbesar dari kelompok lipida.Trigliserida ini merupakan senyawa hasil
kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.Lemak dan
minyak dalam dunia biologi dikenal sebagai salah satu bahan penyusun dinding
sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul.Dalam bidang gizi lemak dan
minyak merupakan sumber biokalori yang cukup tinggi yaitu 9 kilo kalori
setiap gramnya. Juga merupakan sumber asam-asam lemak tak jenuh essensial
dan sumber alamiah vitamin-vitamin yang terlarut dalam minyak yaitu vitamin
A,D, E, dan K. Dalam teknologi makanan, minyak dan lemak memegang
peranan yang cukup penting. Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida
yang dalam suhu ruang berbentuk padat (Sudarmadji dkk, 2010).
Lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di
alam.Perbedaan antara keduanya adalah perbedaan konsistensi/sifat fisik pada
suhu kamar, yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair.
Perbedan titik cair dari lemak disebabkan karena perbedaan jumlah ikatan
rangkap, panjang rantai karbon, bentuk cis atau trans yang terkandung di dalam
asam lemak tidak jenuh. Lemak adalah salah satu komponen makanan
multifungsi yang sangat penting untuk kehidupan. Selain memiliki sisi positif,
lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap kesehatan Fungsi lemak dalam
tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membran sel, mediator
aktivitas biologis antar sel, isolator dala menjaga keseimbangan suhu tubuh,
pelindung organorgan tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K. Penambahan
lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan
menjadi lembut serta gurih.Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9
Kkal/gram lemak yang dikonsumsi.Komponen dasar lemak adalah asam lemak
dan gliserol yang diperoleh dari hasil hidrolisis lemak, minyak maupun
senyawa lipid lainnya.Asam lemak pembentuklemak dapat dibedakan
berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada atau tidaknya ikatan rangkap, jumlah
ikatanrangkap serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA) yaitu
asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak yang
memiliki ikatan rangkap disebut sebagai asam lemak tidak jenuh (unsaturated
fatty acids), dibedakan menjadi Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA)
memiliki 1 (satu) ikatan rangkap, dan Poly Unsaturated FattyAcid (PUFA)
dengan 1 atau lebih ikatan rangkap (Sartika, 2008).
Istilah lemak (hewani maupun nabati) digunakan sebagai sinonim lipid
dalam makanan untuk nutrisi manusia.Penambahan lemak selain penyediaan
energi juga meningkatkan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak dan
meningkatkan efisiensi konsumsi energi.Istilah lemak dan minyak mengacu
pada pada trigliserida dari beberapa profil asam lemak.Lemak dan minyak
adalah ester dari gliserol, yang bewujud padat pada lemak dan cair pada
minyak dalam suhu ruang.Lipid adalah zat terlarut dalam pelarut organik
(kloroform, ether dan benzene) dan tidak larut dalam air.Lipid sederhana
adalah ester asam lemak dan alkohol tertentu terutama gliserol dan kolestrol.Ini
dapat dibagi menjadi tiga kelas yaitu trigliserida, steroid dan lilin
(Lara dan Baiao,2005).
Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak
larut dalam air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut
organik seperti eter dan kloroform.Sifat ilmiah inilah yang membedakannya
dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya
(Wilbraham dan Michael, 1992).Lipid adalah penyusun jaringan tumbuhan dan
hewan yang larut dalam larutan berpolaritas rendah, seperti kloroform, karbon
tetraklorida, dietil eter, dan benzena (Petrucci dkk, 2008).Minyak dan lemak
digunakan untuk memasok energi. Dimakan lemak bersumber dari tanaman
(juga dikenal sebagai minyak nabati) dan hewan.Perbedaan antara lemak
hewani dan nabati adalah bahwa lemak hewan mengandung minyak nabati
mengandung phytosterols cholesterols sementara. Perbedaan lain adalah asam
lemak tak jenuh yang lebih rendah konten dalam lemak hewan dibandingkan
dengan yang di minyak nabati (Iswarin dan Beni, 2012).
Ekstraksi soxhlet dapat digunakan untuk menentukan persen kadar
lemak dalam kentang goreng. Namun, lipid tidak dapat secara efektif di
ekstraksi dengan etil eter dari makanan lembab karena pelarut tidak dapat
dengan mudah menembus jaringan makanan basah. Eter,yang higroskopis,
menjadi jenuh dengan air dan tidak efisien untuk ekstraksi lipid.Pengeringan
makanan pada suhu tinggi tidak diinginkan karena beberapa lipid menjadi
terikat dengan protein dan karbohidrat, dan terikat lipid tidak mudah
diekstraksi dengan pelarut organik.Hal ini diperlukan untuk menambahkan
natrium sulfat atau agen pengeringan lainnya untuk sampel (Swaile,
2000).Metode soxhlet termasuk metode yang biasa digunakan untuk
memisahkan lemak atau minyak dari bahan padat.Metode soxhlet sering
digunakan karena termasuk metode yang murah. Pada proses ini digunakan
pelarut organik yang akan memisahkan lemak atau minyak dengan cara
destilasi. Untuk ekstraksi larutan, minyak atau lemak akan dibedakan menjadi
lemak kasar dan lemak basah (Banat et al, 2013).
Kerusakan pada lemak atau minyak dapat terjadi karena proses oksidasi
oleh oksien dari udara terhadap asam lemak tidak jenuh dalam lemak atau
minyak yang terjadi selama proses pengolahan atau penyimpanan. Asam lemak
tidak jenuh semakin reaktif terhadap oksigen dengan bertambah jumlah ikatan
rangkap pada rantai molekul.Oksidasi spontan asam lemak tidak jenuh
didasarkan pada ikatan rangkap sehingga terbentuk peroksida
(Panagan dkk, 2011).
Kerusakan lemak dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
Pertama penyerapan bau. Lemak bersifat mudah menyerap bau, apabila bahan
pembungkus dapat menyerap lemak dan lemak akan teroksidasi oleh udara
sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang rusak ini akan diserap
oleh lemak yang ada dalam bungkusan yang mengakibatkan seluruh lemak
menjadi rusak. Kedua hidrolisis. Dengan adanya air maka lemak dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak.Reaksi ini dipercepat oleh asam,
basa, dan enzim-enzim. Ketiga oksidasi dan ketengikan. Molekul-molekul
lemak yang mengandung radikal asam lemak tidak jenuh mengalami oksidasi
dan menjadi tengik(Winarno, 2004)
Benzena dikenal dengan nama C6H6adalah senyawa kimia organik yang
merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang
manis. Dibandingkan dengan heksana, benzena biasanya menghasilkan
jumlah mutlak yang lebih besar, akan tetapi mengandung fraksi lilin, serta
albumin dan zat warna dalam jumlah lebih besar. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa heksana lebih banyak digunakan untuk mengekstraksi
minyak bunga bernilai tinggi, sedangkan benzena digunakan untuk
mengekstraksi minyak yang mempunyai nilai yang lebih rendah (Hadi, 2012).
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Alat Ekstraksi Mikrosoxhlet
b. Desikator
c. Kertas saring
d. Loyang
e. Timbangan analitik
f. Oven
g. Penjepit Stainless Steel
2. Bahan
a. Kacang gude
b. Petrolium Benzene
3. Cara kerja
a. Menetukan Kadar Lemak Kacang Gude
Kertas saring
Penimbangan
Pengeringan
Penimbangan sampel
E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum Analisa Pangan Acara III “Lemak” adalah
sebagai berikut :
1. Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut
semikontinu.Prinsip metode soxhletasi ialah ekstraksi menggunakan pelarut
yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan
jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
2. Kadar lemak %wb dari oatbits adalah 17,3%;biskuat 13,1%; richeese coklat
20,3%; tango coklat 16,2% sedangkan lemak total dari oatbits adalah 4,9293
gram, biskuat 2,0954 gram, richeese coklat 2,0289 gram, tango coklat
3,2394 gram.