Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Gol/Kel : A4/6
dkk,2016). Materi berupa H2O atau air dan CO2 atau karbondioksida akan
diserap oleh tumbuhan menjadi energi berupa karbohidrat melalui proses
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Reaksi fotosintesis secara
sederhana seperti berikut :
6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O2
Materi tersebut akan berpindah dari makhluk hidup yang satu dengan
yang lain dan suatu saat akan kembali ke bumi. Setelah mengalami berbagai
proses dan akan kembali menjadi H2O dan CO2,materi yang ada dapat
dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan hijau untuk proses
fotosintesis,selanjutnya akan memasuki tubuh organisme lain, terus
menerus,membentuk siklus.
Siklus yang terjadi di hutan wanagama adalah siklus oksigen.
sumber : google.com
dan CO2 diubah menjadi oksigen dan glukosa. Oksigen hasil fotosintesis
akan masuk ke atmosfer dan menggantikan oksigen yang digunakan oleh
organisme. Oksigen yang ada di atmosfer diserap oleh organisme melalui
respirasi dan pembusukan. Pada saat terjadi peristiwa respirasi dan
pembusukan terjadi proses penyerapan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida. Pada ekosistem hutan terjadi proses fotosintesis oleh
tanaman seperti rumput-rumputan,pohon mahoni ataupun melinjo lalu akan
menghasilkan oksigen dan glukosa. Oksigen hasil fotosintesis akan
dimanfaatkan oleh komponen flora dan fauna yang lain untuk proses
respirasi dan pembusukan yang dilakukan oleh dekomposer. Oksigen selain
diproduksi oleh tanaman yang berfotosintesis juga dihasilkan dari
pemecahan O3. Pemecahan O3 menjadi O2 sudah menjadi keseimbangan
alam,namun pada kondisi tidak normal pemecahan O3 dipercepat dengan
adanya senyawa CFC dan sejenisnya mengakibatkan terjadi penipisan O3 di
atmosfer. Penipisan O3 pada lapisan ozon yang berlebihan berdampak pada
sinat ultra violet matahari langsung mengenai permukaan bumi
(Cahyono,2017).
Energi bergerak melalui komunitas suatu ekosistem dalam satu arah
tunggal dengan memanfaatkan suatu rantai (jarring-jaring) makanan dimana
terdapat yang memakan,yang dimakan,dan kombinasi keduanya. Populasi
memperoleh suatu peran ‘okupasional’ dalam ekosistem dalam pengertian
hubungannya dengan keseluruhan aliran energi (makanan) dalam rantai
makanan. Produsen adalah kelompok pertama dalam rantai
makanan,biasanya terdiri dari tumbuhan-tumbuhan hijau,yang
mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) mennjadi
molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya.
Konsumen adalah hewan-hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan hujai
dan juga memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivore,yang
memakan tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder
memakan konsumen primer,diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan
seterusnya dalam rantai makanan. Dekomposesr (pengurai) berupa
bakteri,fungi,tumbuhan,atau hewan yang memakan organisme mati dan
melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai
makanan (Fried and Hademenos,2006). Rantai makanan yang terjadi pada
ekosistem hutan Wanagama adalah sebagai berikut :
RUMPUT
SIPUT
DEKOMPOSER
BURUNG
Rumput berfungsi sebagai produsen yang dapat melakukan
fotosintesis, siput berperan sebagai konsumen tingkat pertama yang
mendapatkan energi dari rumput sebagai produsen,sedangkan burung
berperan sebagai konsumen tingkat kedua yang memangsa
siput,sedangkan dekomposer berfungsi sebagai pengurai yang akan
memakan organisme yang mati untuk melepaskan zat organik yang ada
didalamnya.
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Purnomo, D.W. dan D. Usmadi. 2017. Pengaruh struktur dan komposisi vegetasi
dalam menentukan nilai konservasi kawasan rehabilitasi di hutan Wanagama
I dan sekitarnya. Jurnal Biologi Indonesia. 8(2) : 255-267.