You are on page 1of 4

7

yang baik untuk menjamin tersedianya benih yang bermutu, maka dewasa ini di
Indonesia terdapat sekitar 10 produsen benih (Susanto F.X., 1994).
Faktor yang mempengaruhi pembibitan tanaman kakao seperti juga tanaman
perkebunan yang lain adalah air, cahaya matahari, unsur hara, suhu, dan
kelembaban. Pertumbuhan vegetatif bibit terbagi atas pertumbuhan daun, batang
dan akar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan daun dan batang
ialah hormon dan nutrisi (faktor dalam), status air dalam jaringan tanaman, suhu
udara dan cahaya (faktor luar). Pertumbuhan akar dipengaruhi suhu media
tumbuh, ketersediaan oksigen (aerasi), faktor fisik media tumbuh, pH media
tumbuh, selain faktor dalam dan status air dalam jaringan tanaman. Pertumbuhan
daun dan perluasan batang menentukan luas permukaan daun dan struktur
tajuk yang sangat penting sehubungan dengan proses fotosintesis. Sedangkan
perluasan akar akan menentukan jumlah dan distribusi akar yang kemudian akan
berfungsi kembali sebagai organ penyerap unsur hara mineral.Faktor dalam
diantaranya nutrisi dapat terpenuhi dengan pemberian bahan organik, faktor luar
diantaranya cahaya dapat dipenuhi dengan penaungan. Selain mempengaruhi
intensitas cahaya yang masuk, penaungan berperan dalam pengaturan suhu dan
kelembaban. Naungan untuk pembibitan kakao adalah 50%. Tanaman muda
kakao sangat sensitif terhadap angin yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
daun, sehingga perlu dilindungi (Soeratno, 1980).
Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi
bibit. Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan
pembibitan, pembangunan persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan
pendahuluan terhadap benih sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan
bibit, pemeliharaan bibit, pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi
pembibitan (Willy, 2010)
8

D. Alat dan Bahan


1. Polybag berukuran 2 kg
2. Bibit semai kakao berumur 1 minggu setelah semai
3. Tanah
4. Pupuk kandang atau kompos
E. Cara Kerja
1. Menyiapkan polybag berukuran 30 x 30 cm
2. Mencampur dan mengaduk aduk sampai tanah dan pupuk kandang tercampur
dengan baik dengan perbandingan antara tanah dengan pupuk kandang 1 : 1
(perlakuan 1) dan 1 : 2 (perlakuan 2)
3. Memasukkan masing-masing media sebagai perlakuan ke dalam polybag yang
telah dilubangi pinggir dan bagian bawahnya kemudian mengisi sebanyak ¾
volume polybag
4. Menanam semai dari hasil perkecambahan kakao ke dalm polybag
5. Menempatkan polybag yang telah ditanami semaian pada tempat yang
ternaungi
6. Melakukan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan.
Melakukan pemupukan dengan pupuk urea yang diberikan saat tanaman
berumur 1 minggu setelah tanam dan memberikan NPK stelah tanaman
berumur 1 bulan setelah tanam. Melarutkan pupuk urea dalam air. Membuat
larutan pupuk urea dengan konsentrasi 3%, ini berarti dalam 1 liter larutan
mengandung pupuk urea sebanyak 30 gram. Menyiram setiap bibit dengan
larutan pupuk hingga 100 ml. Setelah penyiraman pupuk, bibit perlu disiram
kembali menggunakan air bersih agar larutan pupuk urea yang menempel
pada bagian tanaman luruh. Memberikan pupuk NPK sejumlah 10 gram tiap
tanam.
9

F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Pengamatan Sampel Kakao Bagian Ujung, Pangkal dan Tengah
Ujung dan Pangkal Tengah
Tinggi Jumlah Lingkar Tinggi Jumlah Lingkar
No.
Tanaman Daun Batang Tanaman Daun Batang
(cm) (Helai) (cm) (cm) (Helai) (cm)
1. 0 0 0 16 6 1,5
2. 0 0 0 0 0 0
3. 0 0 0 0 0 0
4. 0 0 0 0 0 0
5. 0 0 0 0 0 0
Rerata 0 0 0 3,2 1,2 0,3

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan tentang pengaruh media
tanam terhadap pertumbuhan semai bibit tanaman kakao didapatkan perbedaan
pertumbuhan pada bibit yang berasal dari biji buah kakao bagian tengah serta biji
buah kakao bagian ujung dan pangkal. Dari perkecambahan yang berhasil
tumbuh, diambil 5 sampel dan berumur 3 minggu untuk mengetahui rata-rata
tinggi tanaman, jumlah daun dan lingkar batang.
Pada data tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan yang baik yaitu bibit
yang berasal dari biji kakao yang terletak di tengah Hal tersebut dapat terjadi
karena biji yang terletak di bagian tengah memiliki ukuran yang lebih besar jika
dibandingkan dengan bagian pucuk ataupun pangkal. Dengan demikian, secara
kuantitatif biji yang berukuran besar jumlah cadangan makanan akan semakin
banyak sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Selain itu pertumbuhan
bibit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu air, cahaya matahari, unsur hara,
suhu, dan kelembaban. Sedangkan bagian ujung dan pangkal bibit tanaman kakao
mati diakibatkan karena media tanam terendam oleh air akibat percikan air hujan
yang cukup banyak dan kelembapan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan
terdapatnya penyakit dan jamur yang menghalang pertumbuhan bibit kakao
tersebut.
10

Sedangkan untuk pengaruh pada media tanam menurut (Marlina dan


Rusnandi, 2007) media tanam sapih yaitu memberikan pengaruh strategis bagi
pertumbuhan tanaman. Media sapih yang baik adalah media yang mampu
menyediakan air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Media sapih
merupakan salah satu faktor lingkungan yang berfungsi sebagai media tumbuh
bagi akar tanaman, penopang tanaman agar tumbuh dengan baik, dan penyedia
unsur hara serta air bagi pertumbuhan tanaman.
H. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa letak biji dalam buah kakao
berpengaruh terhadap pertumbuhannya. Biji yang berasal dari bagian tengah buah
memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan biji yang berasal
dari bagian ujung dan pangkal buah.
I. Daftar Pustaka
Soeratno. 1980. Pembibitan Coklat. Kumpulan Makalah Konferensi Coklat I.
Medan, 16-18 September 1980

Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Penerbit
Kanisius : Yogyakarta.

Willy, Bryan. 2010. Standar Pembibitan.


http://bryanwilly32.blogspot.com/2010/07/standar-pembibitan.html.
Diakses tanggal 2 November 2016 pukul 19.20 WIB

You might also like