You are on page 1of 4

Nama :Fery Anton Purwoko

Nim :2017009013
Kelas/kelompok :Agroteknologi C/kelompok 7

ACARA 1
MENGHITUNG KADAR LENGAS TANAH PADA BERBAGAI JENIS
TANAH DAN JENIS TANAMAN
A. Pendahuluan
1. Latar belakang

Tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman yang tersusun dari


horizonhorizin yang terdiri dari bahan omineral dan organik. Tanah
merupakan bagian dari kulit bumi teratas. Tanah memiliki komponen
terdiri atas mineral, organik, air, dan udara yang tersusun antara satu
dengan yang lainnya untuk membentuk tubuh tanah. Tanah memiliki
sifat yang berbeda dengan dibawahnya dan mempunyai tebel yang
tidak sama yang dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan.

Tanah berfungsi sebagai tempat tumbuhnya dan berkembangnya


perakaran penampang, tegak tumbuhnya tanaman dan penyumplai
kebutuhan air dan udara. Tanah dalam keadaan basah yang memiliki
kapasitas kandungan bahan organik yang tinggi dapat memiliki
kapasitas penyangga yang rendah. Tanah berpengaruh penting pada
pertumbuhan tanaman melalui air dan udara.

Kandungan air yang sesuai dapat meningkatkan volume pori tanah,


sehingga dapat mendorong proses struktur tanah yang baik. Tanah
yang memiliki ruang pori yang baik dapat berdampak bagi pergerakan
air dan udara masuk keluar tanah secara leluasa. Tanah dapat dikatakan
baik apabila tanah memiliki kandungan air yang cukup serta
mengandung bahan-bahan organik di dalamnya.

Kadar lengas tanah merupakan kandungan air (moisture) yang


berada di dalam tanah, yang terkait oleh berbagai gaya ikat matriks,
osmosis, dan kapiler. Jenis dari masing-masing lapisan atau horizon
tanah memiliki kadar lengas yang berbeda-beda, tergantung faktor
yang mempengaruhinya. Lengas tanah sangat berperan penting dalam
menjaga kelembaban tanah kerena lengan tanah mengisi pori-pori
tanah pada suhu kamar menjadi dua pertiga bagian dan menjadi satu
pertiga bagian jika suhu meningkat. Kebutuhan tanah terhadap air dan
kemempuan tanah dalam menyimpan air sangat penting untuk
mengetahui kadar lengas tanah.

2. Tujuan
Untuk mengetahui besarnya kadar lengas tanah, kapasitas lapang dan
prosentasi layu permanen, pada berbagai jenis tanah dan jenis
tanaman.
3. Waktu dan tempat praktikum
Kegiatan praktikum kesuburan, pemupukan dan kesehatan tanah
pada acara “Menghitung Kadar Lengas Tanah Pada Berbagai Jenis
Tanah Dan Jenis Tanaman” dilaksanakan pada hari senin tanggal 18
Maret 2019 yang dimulai pada pukul 13:30 WIB sampai selesai di
Green House Fakultas Pertanian Universitas sarjana wiyata
tamansiswa.
B. Tinjauan Pustaka

Sifat fisik tanah yang penting dan memiliki dampak yang besar
lingkungan dan pertanian salah satunya adalah struktur tanah. Distribusi
ukuran agregat kering dan tanah yang terkait. Indeks struktur merupakan
parameter penting dalam memahami keadaan struktural tanah (Belic et.al.
2012).

Ruang pori – pori tanah terbentuk dari partikel tanah dipengaruhi


oleh tekanan. Sedangkan konsistensi tanah tergantung pada stabilitas
ukuran ruang tanh. Sirkulasi yang berlangsung didalam tanah dipengaruhi
oleh kerapatan porositas. Pertukaran oksigen dan karbondioksida didalam
tanah dipengaruhi ole faktor air dan udara didalam satuan volume tanah.
(Saadat et al, 2017).
Pori – pori tanah yang mengandung air disebut juga dengan kadar
lengas tanah. Kebutuhan air pada setiap tanaman berbeda-beda tergantung
dari jenis tanaman. Kadar lengas tanah sangat penting dalam pertanian
karena pengaturan lengas tanah dapat diatur untuk serapan unsur hara dan
pernafasan akar- akar tanaman ( Suharto, 2013). Ukuran butiran tanah
sangat berpengaruh terhadap sifat tanah. Kapasitas simpan air tanah
dipengaruhi oleh kedalaman efektif tanah, distribusi ukuran partikel dan
distribusi ruang pori mikro tanah (Simaremare, 2015).

Air merupakan komponen utama tubuh tanaman, bahkan hampir


90% sel – sel tanaman dan mikroba terdiri dari air. Air memilik peran
yang menguntungkan dan juga merugikan. Peran air yang menguntungkan
meliputi pelarut dan pembawa ion – ion hara dari rhizofer kedalam akar
kemudian kedalam daun. Peran yang merugikan meliputi tanah yang jeuh
dengan air menyebabkan terhambatnya aliran udara kedalam tubu,
sehingga menganggu respirasi dan serapan hara oleh akar, serta aktivitas
mikroba yang menguntungkan (Guber et al, 2016).

Sifat kelekatan tanah dapat terjadi jika kadar air didalam tanah
rendah. Konsistensi basah pada air disekitar kapasasitas-lapangan
digunakan untuk menilai derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda
yang menempelinya. Derajat keteguhan tanah digunakan untuk menilai
konsistensi kelembaban tanah. Konsistensi kering untuk menilai derajat
kekerasan tanah (Hanafiah, 2015).

C. Alat Bahan dan Cara Kerja


1. Alat dan Bahan
a. Tanah bertekstur kasar dan halus
b. Benih jagung, kacang tanah, kedelai
c. Pupuk NPK dan pestisida
d. Timbngan kapasitas 10 kg. Dengan kepekaan 0,001 gram
e. Pot plastik dengan garis tanah 20cm dengan lubang pngetusan
f. Gelas arloji/kaleng
g. Oven
2. Cara kerja
a. Siapkan 6 polibag 3 polibag diisi tanah berpasir dan 3 polibag
diisi tanah beriempung, masing-masing di tanami jagung,
kedelai dan kacang tanah diulang 2x jadi total ada 12 polibag.
b. Setelah tumbuh dengan baik (kurang lebih 1 bulan) pada saat
hari yang sama tanaman dijenuhi, kemudian tidak disiram lagi
dan dijaga jangan sampai kehujanan.
c. Pada saat terjadi layu permanen pertama dicatat tanggalnya
kemudian diambil sampel tanahnya untuk ditentukan
kandungan Iengasnya.
d. Hal yang sama dilakukan juga pda saat terjadi layu permanen
terakhir.
e. Kapan terjdi kelayuan pertama dan terakhir, berapa besar
prosesntase layu permanen tenama dan terakhir. Serta berikan
pendapat dan kesimpulannya.

You might also like