Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
1. Mengetahui dampak salinitas pada tanaman kacang tanah (Arachis
hypogeae)
2. Mengetahui tanggapan tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae) terhadap
tingkat salinitas yang berbeda.
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Tinggi Tanaman
Tabel 1.3 Rerata Bobot Segar dan Bobot Kering (Akar dan Tajuk),
Panjang Akar, dan Luas Daun Tanaman
Panjang Luas BS BS BK BK
Tanaman Perlakuan
Akar Daun Akar Tajuk Akar Tajuk
0ppm 22.36 150.42 1.07 5.84 0.15 0.69
Kacang
4000ppm 24.91 134.47 2.59 5.36 0.16 0.69
Tanah
8000ppm 17.97 103.24 1.19 3.47 0.15 0.55
B. Pembahasan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian larutan NaCl teknis
dengan konsentrasi tertentu pada tanaman kacang tanah dapat mengganggu
proses pertumbuhan tanaman kacang tanah itu sendiri. Tanaman kacang
tanah mempunyai tingkat toleransi tertentu pada setiap tingkat cekaman
salinitas. Respon ini ditunjukkan melalui pertumbuhan tajuk, daun dan akar
tanaman.
Tinggi Tanaman Kacang Tanah
25.00
20.00
15.00 0 ppm
10.00 4000 ppm
5.00 8000 ppm
0.00
7 9 11 13 15 17 19 21
Gambar 1.1 Grafik tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai perlakuan
Pertumbuhan tanaman kacang tanah setelah mendapatkan perlakuan
salinitas dari hari ke-1 sampai hari ke-8 cenderung normal. Pertumbuhan
tanaman kacang tanah setelah penjarangan juga cenderung normal.
Pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah pada periode itu hampir sama.
Perbedaan pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah terlihat mulai hari ke-
10 setelah tanam. Berdasarkan tiga perlakuan yang telah dilakukan,
diperoleh hasil bahwa tanaman kacang tanah mencapai tinggi yang optimal
dengan perlakuan salinitas sebesar 0 ppm. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Wasum, 2017 bahwa tumbuhan akan tumbuh dan berkembang secara
optimal pada keadaan lingkungan yang netral.
10.00
0.00
0ppm 4000ppm 8000ppm
Gambar 1.2 Histogram panjang akar kacang tanah pada berbagai perlakuan
Hal yang sama tidak terjadi pada pertumbuhan akar tanaman kacang
tanah. Pada perlakuan dengan konsentrasi 0 ppm akar tanaman kacang tanah
tumbuh lebih pendek dibandingkan perlakuan 4000 ppm dan lebih panjang
dibandingkan perlakuan 8000 ppm. Selisih panjang akar tanaman kacang
tanah pada perlakuan 4000 ppm dan 0 ppm mencapai angka 2,6 cm,
sedangkan selisih panjang akar pada perlakuan 4000 ppm dan 8000 ppm
mencapai angka 6,9 cm. Selisih panjang akar ini karena akar tanaman
merupakan bagian pertama yang dipengaruhi oleh cekaman salinitas
sehingga untuk mempertahankan diri dan melindungi diri dari cekaman
tanaman cenderung menghambat pertumbuhan akarnya. Peristiwa ini terjadi
untuk menghindari keracunan yang akan berdampak lebih luas untuk
pertumbuhan tanaman itu sendiri (Munns and James, 2013).
10 0 ppm
5 4000 ppm
8000 ppm
0
7 9 11 13 15 17 19 21
Gambar 1.3 Grafik jumlah daun kacang tanah pada berbagai perlakuan
Pada perlakuan 0 ppm jumlah daun tanaman kacang tanah sejak 8 hari
setelah tanam sampai hari ke-22 selalu lebih banyak dibandingkan 4000
ppm dan 8000 ppm. Namun pada perlakuan 4000 ppm pertumbuhan daun
pada hari ke-8 sampai hari ke-17 terhambat, sehingga selama waktu tersebut
jumlah daun pada perlakuan ini kalah dengan perlakuan 8000 ppm. Hal ini
disebabkan oleh daun yang masih berbentuk tunas daun atau daun belum
membuka secara sempurna sehingga belum bisa disebut sebagai daun
tanaman.
100.00
0.00
0ppm 4000ppm 8000ppm
Gambar 1.4 Histogram luas daun kacang tanah pada berbagai perlakuan
Cekaman salinitas juga mempengaruhi luas daun tanaman. Daun
tanaman kacang tanah terluas dimiliki oleh tanaman yang memperoleh
perlakuan 0 ppm. Sebelumnya telah dijelaskan, bahwa tanaman kacang
tanah menghambat pertumbuhan akarnya karena tercekam oleh tanah yang
salin sehingga tanaman kacang tanah lebih aktif menumbuhkan tajuknya.
Selain mempengaruhi luas daun tanaman cekaman salinitas juga
mempengaruhi warna daun tanaman. Tanaman yang mengalami cekaman
salinitas cenderung berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Perubahan
warna ini terjdi karena proses fisiologi tanaman terganggu dan jaringan-
jaringan tanaman rusak sehingga proses fotosintesis tanaman juga
terganggu. Selain proses fotosintesis tanaman terganggu proses penyebaran
hasil fotosintesis juga terganggu.
Gambar 1.5 Histogram BS dan BK akar serta tajuk kacang tanah pada
berbagai perlakuan
Cekaman salinitas juga berdampak pada bobot segar maupun bobot
kering tanaman. Tanaman kacang tanah mengalami cekaman pada
perlakuan 0 ppm dan 8000 ppm yang ditunjukkan dengan pertumbuhan akar
yang terhambat sehingga bobot segar tanaman yang relatif lebih rendah.
Pada perlakuan 8000 ppm bobot kering bobot segar akar dan tajuk tanaman
lebih rendah dibandingkan dengan 4000 ppm dan 0 ppm. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tanaman kacang
tanah dapat tumbuh dengan optimal pada perlakuan 0 ppm sedangkan pada
perlakuan 4000 ppm tanaman kacang tanah telah mengalami cekaman
salinitas yang ditunjukkan dengan pertumbuhan akar dan tinggi tanaman
yang tidak terlalu tinggi serta bobot segar tanaman yang rendah. Namun,
terdapat kekeliruan pada perlakuan 4000 ppm dimana panjang akar dan
bobot kering bobot segar akar perlakuan 4000 ppm lebih tinggi
dibandingkan perlakuan 0 ppm. Hal ini dikarenakan pada saat penyiraman
alat yang digunakan tercemar oleh NaCl 4000 ppm ataupun NaCl 8000 ppm
sebab pada saat pencucian alat dilakukan secara asal-asalan.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian
Pertanian Republik Indonesia (2016) menyebutkan bahwa tanaman kacang
tanah termasuk tanaman yang mempunyai toleransi terhadap cekaman
salinitas sampai taraf 2dS/m. Badan ini juga menyatakan bahwa tanaman
padi merupakan tanaman yang sensitif terhadap keadaan lingkungan yang
salin. Hal ini sesuai dengan praktikum di lapangan bahwa tanaman kacang
tanah yang tumbuh pada perlakuan 4000 ppm dan 8000 ppm baik panjang
akar dan tinggi tanaman serta jumlah daun cenderung lebih rendah dan
sedikit dibanding dengan tanaman kacang tanah pada perlakuan 0 ppm.
V. KESIMPULAN
Badan Litbang Pertanian. n.d. Varietas Padi Toleran terhadap Lahan Salin terus
Dikembangkan. <www.litbang.pertanin.go.id>. Diakses 27 Maret 2019.
Suliasih dan S.Widawati. 2016. Pengaruh salinitas dan inokulan bakteri terhadap
pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena L.). Jurnal Ilmu-Ilmu
Hayati.Vol 15(1) hal : 17-25
Wasum, S.D. 2017. Pengaruh amelioran tanah pada pertumbuhan tanaman kacang
tanah (Arachis hypogeae) pada kondisi salinitas. Jurnal Produksi Tanaman.
III(5):232-239.
LAMPIRAN