Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Struktur Gumpal
Struktur ini biasanya terdapat pada tanah liat. Gumpalan tanah biasanya lebih
besar daripada struktur lain, dan terdapat lebih banyak pori-pori mikro yang terisi oleh
air daripada pori-pori makro sehingga tata udaranya kurang baik. Struktur ini biasanya
mudah larut karena air hujan.
2. Struktur Remah
Struktur ini adalah gumpalan yang lebih kecil.Pada struktur remah terdapat
pori-pori makro non-kapiler yang tidak terisi air melainkan oleh udara.Ruang pori-pori
mikro bersifat kapiler yang dapat menahan air dan tidak merembesa ke bawah.Mudah
larutnya struktur remah oleh air hujan tergantung dari sifat bahan perekat yang
membentuknya.Adanya bahan organik cenderung membentuk struktur remah yang
stabil dan mantap.Pada struktur remah terdapat keseimbangan yang baik antara udara
dan air tanah sebagai medium larutnya unsur hara tanaman.Struktur rermah merupakan
struktur yang sangat baik untuk tanaman.
3. Struktur Butir
Sebenarnya struktur ini bukan merupakan struktur melainkan campuran butir-
butir primer yang kasar tanpa adanya bahan pengikat agregat.Struktur ini terdapat pada
tanah-tanah pasir, pasir berlempung, atau pasir berdebu.Porositas tanahnya tinggi kaya
pori-pori makro dan mudah merembeskan air menyebabkan tanah mudah mengering.
a. Iklim
Pada umumnya iklim memang terbagi menjadi beberapa bagian. Namun, dalam
proses pembentukan tanah ini hanya ada 2 unsur, yaitu unsur suhu dan unsur curah
hujan.
1. Suhu udara akan mempengaruhi pada kecepatan proses pelapukan batuan fisik
dimana apabila suhu semakin tinggi maka pelapukan akan semakin cepat, begitu
juga sebaliknya apabila suhu semakin rendah, maka pelapukan akan melambat.
2. Curah Hujan yang tinggi akan mempengaruhi asam tanah (pH tanah), dimana pH
tanah akan semakin meningkat sehingga akan terjadi korosi tanah secara kimia.
b. Organisme
Organisme akan membantu proses pelapukan, baik itu pelapukan secara
organik maupun secara kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang terjadi
disebabkan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Sedangkan pelapukan kimiawi
adalah pelapukan yang terjadi karena proses kimia seperti batu kapur yang terlarut oleh
air.
c. Bahan Induk.
Bahan induk adalah faktor pembentuk tanah yang akan mempengaruhi terhadap
karakteristik tanah yang akan dihasilkan nantinya. Bahan induk ini diantaranya adalah
batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
d. Topografi.
Topografi atau relief ini juga merupakan faktor erat dalam pembentukan
tanah.Dimana tingkat kemiringan dan sistem drainase dari suatu daerah batuan yang
telah mengalami pelapukan.Tanah yang berada di topografi miring pada umumnya
memiliki lapisan tanah yang tipis, hal ini disebabkan karena adanya erosi yang terjadi
disebabkan oleh aliran air. Sedangkan tanah yang berada di topografi landai akan
memiliki lapisan tanah yang tebal, hal ini terjadi karena pengaruh dari sedimentasi.
e. Waktu.
Waktu dapat mempengaruhi sifat fisika, biologi serta kimia dari tanah yang
akan terbentuk, dimana setiap tanah memiliki unsur tersendiri. Semakin tua tanah
tersebut maka kandungan yang ada didalamnya juga akan berkurang. Mineral dalam
tanah yang banyak mengandung unsur hara perlahan akan hilang, sehingga tinggal
kadar mineral yang sulit lapuk seperti kuarsa. Dikarenakan proses pembentukan tanah
yang terus berjalan, maka induk tanah juga ikut berubah dan kemudian menjadi
beberapa bagian seperti tanah muda, tanah dewasa dan tanah tua.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
Praktikum Ilmu Tanah di laksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019, pukul 8:30-
Selesai wita, bertempat di Laboratorium Program Studi Teknik Pertanian, STIPER
Kutai Timur.
1. Bongkahan tanah
2. Aquades
Adapun hasil dari praktikum struktur tanah dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Pengamatan
No. Tipe Struktur Kelas Struktur Panjang Lebar Derajat
Kemantapan
4.2 Pembahasan
1. Remah
Merupakan bentuk struktur tanah yang dominan debu dan terletak di horison A,
satuan struktur berbentuk membola, partikel-partikel tersusun longgar, berpori banyak;
contoh horison tanah permukaan yang kaya bahan organik
Ukuran struktur:
2. Granuler
Ukuran struktur:
Halus : 1-2 mm
Sedang : 2-5 mm
Kasar : 5-10 mm
3. Gumpal
Satuan struktur berbentuk bak-kubus, partikel-partikel tersusun rapat, berpori
sedikit terletak di horizon B; contoh horison bawah tanah yang terbentuk di kawasan
beriklim bermusim kemarau tegas, dibedakan menjadi dua yaitu gumpal membulat,
kubus bersudut tumpul dan berbidan cembung, berpori lebih banyak
Ukuran struktur:
Halus : 10 mm
Sedang : 10-20 mm
Kasar : 20-50 mm
Sangat : > 50 mm
• gumpal menyudut, kubus menyudut tajam dan berbidang rata, berpori lebih sedikit
Ukuran struktur:
Halus : 10 mm
Sedang : 10-20 mm
Kasar : 20-50 mm
Sangat : > 50 mm
4. Tiang
Satuan struktur bersumbu tegak lebih panjang daripada sumbu datar, berpori
terbatas, terutama berarah tegak, terletak di horizon E.
Ukuran struktur:
Tipis : 10-20 mm
Sedang : 20-50 mm
Tebal : 50-100 mm
5. Lempeng
Satuan struktur bersumbu tegak lebih pendek daripada sumbu datar, berpori
terbatas terutama berarah mendatar, terleteak di horizon E dan D; contoh horison tanah
di bawah horison permukaan berwarna pucat.
Ukuran struktur:
Tipis : 1-2 mm
Sedang : 2-5 mm
Tebal : 5-10 mm
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
3.Derajat struktur yaitu tingkat kemantapan atau agregat kuat dan lemah.
5.2 Saran.
Sebaiknya tempat praktikum pada tempat yang luas, dan memiliki alat yang
cukup agar tidak terlalu lama pada saat melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
http://kelywindraspot.com/2016/05/struktur-tanah-vilensky-
metode.html?m=1 (Diakses pada tanggal 26 maret 2019).