You are on page 1of 9

ANALISIS RUANG RAWAT IN

FASILITAS
NO NAMA RUANGAN
ADA TIDAK

1 Ruangan perawatan pasien √

2 Ruangan pos perawat (nurse station) √

3 Ruang spoolhoek (dirty utility) √

4 Ruang Isolasi √
5 Ruang loker perawat √

6 Tangga darurat √

7 Ruang linen bersih √

8 Strecher area √

9 Kamar mandi √
10 Ruang kepala perawat (Head nurse) √

11 Ruang Obat √

12 Ruang Alat Steril √

13 Doctor Lounge √

14 Dapur Kecil (Pantry) √


15 Ruang Ibadah √

16 Ruang Tunggu √

17 Ruang Pendidikan (Pengajaran) √

18 Ruang Konsultasi √

19 Ruang Tindakan √

20 Ruang Rapat √

21 Ruang Co. Ass √

22 Ruang Gas medik dan vacum √

23 Pintu Utama √
24 Gudang umum √

25 Ruangan Linen Kotor √

26 Ruang Istirahat Dokter √

27 Ruang Istirahat Perawat √


ANALISIS RUANG RAWAT INAP LANTAI 4

KONDISI KETERANG

Ruangan perawatannya belum efektif karena untuk jarak antar tempat


tidur terutama di bagian ranap kelas 3 terlalu dekat ± 1 m. Sehingga Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te
pergerakan antar pasien/keluarga satu dengan yang lainnya tidak bangunan dan prasarana rumah sakit adala
efektif, antar tempat tidur belum di pasang rel tirai dan tirai, di setiap atau antar tepi tempat tidur minimal 1,5 m
ruang perawatan belum menyediakan nurse call yang terhubung oleh tirai maka rel harus dibenamkan/ men
dengan pos perawat, kamar mandi di kamar pasien belum lengkap dan menggunakan bahan tirai non porosif, rua
di setiap kamar mandi pasien belum terpasang tombol panggil bantuan nurse call untuk masing-masing tempat tid
perawat, belum ada penanda arah kiblat, belum ada sensor kebakaran perawat (nurse station), di setiap kamar m
di setiap ruangan. tombol panggil bantuan perawat.

Pos perawat sudah optimal tetapi untuk melayani pasien dari kelas 1,2,
3 tidak hanya cukup dengan melayani satu pos perawat. Untuk fasilitas Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te
desinfeksi (handrub) dan wastafel belum tersedia di ruang pos perawat, bangunan dan prasarana rumah sakit adala
kamar mandi perawat jaraknya jauh dengan pos perawat sehingga minimal 8 m2 atau 3-5 m2 per perawat, di
kurang efektif untuk menjangkau pos perawat, belum ada fasilitas Satu pos perawat melayani maksimal 25 te
nurse call di ruang perawat, dan untuk ukuran ruang istirahat perawat sekitar 30 tempat tidur), disediakan instala
sangat kecil dibandingkan dengan ukuran ruangan lain itupun hanya (telepom, nurse call), disediakan fasilitas d
ada 1 ruangan di bagian kebidanan untuk di area ruang anak tidak ada. wastafel).

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te


Ruang spoolhoek sudah ada di samping ruang tindakan anak tetapi bangunan dan prasarana rumah sakit adala
untuk di ruang kebidanan belum ada ruangan spoolhoek, fasilitas dan service sink, persyaratan ventilasi uda
diruang spoolhoek belum memadai ruangan negatif dan total pertukaran volum

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te


bangunan dan prasarana rumah sakit adala
isolasi minimal 3x4 m2, satu ruangan untu
bangunan yang digunakan tidak boleh mem
tinggi, setiap ruangan disediakan minimal
boleh ada percabangan/ sambungan langsu
harus disediakan outlet oksigen dan vakum
dilengkapi wastafel pada ruangan antara, p
sebagai berikut : Ruangan bertekanan lebi
disebelahnya; ruangan harus dijamin terja
alami maupun mekanik; untuk ventilasi m
udara 6 kali/jam; dilengkapi ruangan antar
airlock bertekanan lebih negatif dibanding
disebelahnya, Ruangan harus mengoptima
pencahayaan buatan dengan intensitas cah
dan 50 lux untuk tidur, ruang perawatan is
Ruang isolasi belum tersedia di lantai 4. call yang terhubung ke pos perawat (nurse
Ruang loker perawat hanya ada satu ruangan dan hanya ada di bagian
kebidanan. Untuk dibagian ranap anak tidak ada ruang loker perawat.

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te


Tangga darurat sudah optimal tetapi sebaiknya diberikan karet bangunan dan prasarana rumah sakit adala
pengaman di pinggir sisi luar tangga. pijakan.
Ruang linen bersih sudah ada tetapi belum optimal serta hanya ada di
bagian ranap kebidanan dan di ranap anak belum ada ruangannya.
Selanjutnya belum ada fasilitas lemari atau rak untuk menyimpan linen Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te
bersih. bangunan dan prasarana rumah sakit adala
Strecher area jauh dari jangkauan nurse station sehingga kurang efektif
untuk dijangkau

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 te


bangunan dan prasarana rumah sakit adala
harus dilengkapi dengan tampilan rambu/s
cacat/difabel" pada bagian luarnya, Toilet
memiliki ruang gerak yang cukup untuk m
roda, Ketinggian tempat duduk kloset har
pengguna kursi roda sekitar (45 ~ 50 cm),
harus dilengkapi dengan pegangan rambat
dan ketinggian disesuaikan dengan penggu
cacat yang lain. Pegangan disarankan mem
ke atas untuk membantu pergerakan pengg
tissu, air, kran air atau pancuran (shower)
seperti tempat sabun dan pengering tan
hingga mudah digunakan oleh orang yang
keterbatasan fisik dan bisa dijangkau peng
penyelesaian lantai harus tidak licin. Lanta
air buangan, Pintu harus mudah dibuka da
pengguna kursi roda, Kunci-kunci toilet at
sehingga bisa dibuka dari luar jika terjadi
tempat yang mudah dicapai, seperti pada d
untuk menyediakan tombol bunyi darurat
sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak
Kamar mandi sudah optimal sesuai dengan Permenkes.
Ruang kepala perawat belum tersedia di lantai 4.
Di lantai 4 sudah terdapat 2 ruang obat ada 1 di samping nurse station
anak sedangkan untuk diruang kebidanan ada 1 ruang obat.
Ruang alat steril di lantai 4 sudah ada 2 ruangan tetapi 2 ruangan itu
ada di area kebidanan sedangkan di area ruang anak tidak ada.
Doctor lounge di area lantai 4 dijadikan satu ruangan/bergabung antara Sebaiknya doctor lounge antara area anak
area anak dan area kebidanan. saja dan juga sebaiknya di fasilitasi nurse

Berdasarkan PMK NO 24 hal 54 pantry di


pantry serta dilengkapi meja dan kursi ma
Pantry di lantai 4 sudah ada di area kebidanan sedangkan di area anak Sebaiknya jika ada ruangan kosong di area
tidak ada. ruang anak.
Ruang ibadah di lantai 4 sudah ada 2 ruangan di bagian area anak dan Ruang ibadah sebagai fasilitas peribadatan
area kebidanan. rumah sakit.

Berdasarkan PMK NO 24 hal 179, Ruang


tiap-tiap ruang pelayanan pasien, Kebutuh
Ruang tunggu di lantai 4 sudah ada di area kebidanan dan area anak. sesuai dengan kapasitas pelayanan.
Sudah terdapat 2 ruang pengajaran di lantai 4 yang luas. Sebaiknya 1
ruang pengajaran juga cukup, untuk ruang 1 nya bisa dimanfaatkan
ruang lain.
Diperlukan jika ada keluarga pasien yang ingin berkonsultasi kepada
dokter mengenai pasien.
Ruang tindakan sudah ada 1 ruangan di area ruangan anak, sedangkan
di area kebidanan belum ada. Sebaiknya ruang rapat disetiap area disedi
Ruang rapat sudah ada 1 ruangan di area anak, sedangkan di area butuh ruang untuk merapatkan suatu perm
kebidanan belum ada ruangannya.
Ruangan co. ass terdapat 3 ruangan ada di area anak, di area kebidanan Sebaiknya ruang co. ass hanya 1 saja di se
tidak ada. ruangan yang ada sebaiknya dijadikan rua
Ruang gas medik ada 2 ruangan dan vacum ada 2 ruangan itupun
adanya di area kebidanan semua sedangkan di area anak tidak ada.
Sebaiknya harus ada pintu utama di setiap
PMK NO 24 pasal 14 Bait 2 dan 3. Disara
Sebaiknya harus ada pintu utama yang hanya bisa di akses oleh papan nama keterangan tiap ruangan term
petugas rumah sakit (id card) di setiap instalasi termasuk ranap. servis).
Di lantai 4 sudah terdapat 1 gudang umum.
Sebaiknya di ruang anak juga disediakan r
Ruang linen kotor hanya ada dibagian area kebidanan, sedangkan di menyimpan linen kotor dan tidak tergabun
area anak tidak ada. area kebidanan.
Ruang istirahat dokter sudah memadai ada 1 di ruang anak dan ada 1
ruangan lagi di ruang kebidanan.
Ruang istirahat perawat hanya ada 1 di area kebidanan, sedangkan di
area anak tidak ada. Untuk ukurannya sangat kecil sehingga tidak Sebaiknya untuk ruang istirahat perawat d
memungkinkan untuk perawat dapat mendapatkan kenyamanan di memadai dari ruang sebelumnya karena ad
ruang istirahat tersebut. kosong yang ukuran ruangannya lebih bes
KETERANGAN

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis


bangunan dan prasarana rumah sakit adalah Jarak antar tempat tidur 2,4 m
atau antar tepi tempat tidur minimal 1,5 m, antar tempat tidur yang dibatasi
oleh tirai maka rel harus dibenamkan/ menempel di plafon, dan sebaiknya
menggunakan bahan tirai non porosif, ruang perawatan harus menyediakan
nurse call untuk masing-masing tempat tidur yang terhubung ke pos
perawat (nurse station), di setiap kamar mandi pasien harus tersedia
tombol panggil bantuan perawat.

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis


bangunan dan prasarana rumah sakit adalah luas ruangan pos perawat
minimal 8 m2 atau 3-5 m2 per perawat, disesuaikan dengan kebutuhan.
Satu pos perawat melayani maksimal 25 tempat tidur (diruang anak ada
sekitar 30 tempat tidur), disediakan instalasi untuk alat komunikasi
(telepom, nurse call), disediakan fasilitas desinfeksi tangan (handsrub dan
wastafel).

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis


bangunan dan prasarana rumah sakit adalah dilengkapi dengan sloop sink
dan service sink, persyaratan ventilasi udara : tekanan udara dalam
ruangan negatif dan total pertukaran volume udara min. 10 kali per jam.

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis


bangunan dan prasarana rumah sakit adalah ukuran ruangan perawatan
isolasi minimal 3x4 m2, satu ruangan untuk satu tempat tidur, Bahan
bangunan yang digunakan tidak boleh memiliki tingkat porositas yang
tinggi, setiap ruangan disediakan minimal 2 (dua) kotak kontak dan tidak
boleh ada percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan arus,
harus disediakan outlet oksigen dan vakum medik, disediakan toilet pasien,
dilengkapi wastafel pada ruangan antara, persyaratan ventilasi udara
sebagai berikut : Ruangan bertekanan lebih negatif dari ruangan
disebelahnya; ruangan harus dijamin terjadinya pertukaran udara baik
alami maupun mekanik; untuk ventilasi mekanik minimal total pertukaran
udara 6 kali/jam; dilengkapi ruangan antara (airlock) jenis sink, dimana
airlock bertekanan lebih negatif dibandingkan ruangan-ruangan
disebelahnya, Ruangan harus mengoptimalkan pencahayaan alami. Untuk
pencahayaan buatan dengan intensitas cahaya 200 lux untuk penerangan,
dan 50 lux untuk tidur, ruang perawatan isolasi harus menyediakan nurse
call yang terhubung ke pos perawat (nurse station).
Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis
bangunan dan prasarana rumah sakit adalah harus memiliki dimensi
pijakan.

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis


bangunan dan prasarana rumah sakit adalah disediakan lemari atau rak.

Menurut Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis


bangunan dan prasarana rumah sakit adalah toilet umum yang aksesibel
harus dilengkapi dengan tampilan rambu/simbol "penyandang
cacat/difabel" pada bagian luarnya, Toilet atau kamar kecil umum harus
memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk dan keluar pengguna kursi
roda, Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian
pengguna kursi roda sekitar (45 ~ 50 cm), Toilet atau kamar kecil umum
harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) yang memiliki posisi
dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang
cacat yang lain. Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku mengarah
ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda. Letak kertas
tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan perlengkapan- perlengkapan
seperti tempat sabun dan pengering tangan harus dipasang sedemikian
hingga mudah digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan
keterbatasan fisik dan bisa dijangkau pengguna kursi roda, Bahan dan
penyelesaian lantai harus tidak licin. Lantai tidak boleh menggenangkan
air buangan, Pintu harus mudah dibuka dan ditutup untuk memudahkan
pengguna kursi roda, Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian
sehingga bisa dibuka dari luar jika terjadi kondisi darurat. Pada tempat-
tempat yang mudah dicapai, seperti pada daerah pintu masuk, disarankan
untuk menyediakan tombol bunyi darurat (emergency sound button) bila
sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

Sebaiknya doctor lounge antara area anak dan area kebidanan dipisahkan
saja dan juga sebaiknya di fasilitasi nurse lounge untuk setiap unit.

Berdasarkan PMK NO 24 hal 54 pantry dilengkapi dengan sink dan meja


pantry serta dilengkapi meja dan kursi makan sesuai dengan kebutuhan.
Sebaiknya jika ada ruangan kosong di area anak dijadikan pantry untuk
ruang anak.
Ruang ibadah sebagai fasilitas peribadatan harus disediakan pada setiap
rumah sakit.

Berdasarkan PMK NO 24 hal 179, Ruang tunggu harus disediakan pada


tiap-tiap ruang pelayanan pasien, Kebutuhan luas ruangan tunggu harus
sesuai dengan kapasitas pelayanan.

Sebaiknya ruang rapat disetiap area disediakan karena masing-masing unit


butuh ruang untuk merapatkan suatu permasalahan yang ada di
ruangannya.
Sebaiknya ruang co. ass hanya 1 saja di setiap area rawat inap, sisa
ruangan yang ada sebaiknya dijadikan ruangan lain yang lebih dibutuhkan.

Sebaiknya harus ada pintu utama di setiap instalasi termasuk ranap sesuai
PMK NO 24 pasal 14 Bait 2 dan 3. Disarankan juga untuk pengadaan
papan nama keterangan tiap ruangan termasuk lift (pengunjung, pasien ,
servis).

Sebaiknya di ruang anak juga disediakan ruang linen kotor untuk tempat
menyimpan linen kotor dan tidak tergabung dengan linen kotor di bagian
area kebidanan.

Sebaiknya untuk ruang istirahat perawat diganti dengan ruangan yg lebih


memadai dari ruang sebelumnya karena ada beberapa bagian ruangan yang
kosong yang ukuran ruangannya lebih besar dari ruangan sebelumnya.

You might also like