Professional Documents
Culture Documents
KLIMATOLOGI
Oleh:
Fikri Ardianto
A1C018069
A. Latar Belakang
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2
sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran
dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda ,
dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena
Iklim memiliki sifat yang sangat kompleks baik dalam dimensi ruang
maupun waktu. Gambaran mengenai iklim dapat dilihat atau dianalisis dari unsur
data-data iklim. Jadi data memegang peranan yang sangat besar untuk
mendapatkan iklim yang akurat. Masalah penanganan data iklim mencakup hal-
hal dari metode mendapatkan data yang merupakan sumber gambaran iklim yang
Misalnya, citra satelit dapat membantu ahli pertanian untuk menentukan produksi
pertanian per hektar untuk daerah tertentu. Untuk itu para ahli memiliki data
pengamatan cuaca. Data curah hujan dapat diinterpolasi untuk memperoleh peta
yang belum berbentuk data cuaca/iklim yang baik, hasil pencatatan tersebut masih
harus di olah lebih lanjut menjadi data cuaca yang siap pakai. Pengamatan di
lapangan masih berupa lembar catatan-catatan sementara. Maka dari itu dibuat
interpretasi data supaya data yang dihasilkan dapat memenuhi rencana yang
diinginkan.
B. Tujuan
adalah:
iklim/cuaca.
II. TINJAUAN PUSTAKA
panjang. akan menimbulkan dampak yang luas baik terhadap tanaman maupun
manusia. Data iklim tidak hanya dimanfaatkan oleh pertanian saja, namun juga
digunakan untuk keperluan perhubungan dan lingkungan hidup. Data iklim yang
sering digunakan dalam meteorology dan geofisika saat ini merupakan hasil
pengamatan selama 30 tahun. Sampai sekarang data iklim itu masih di anggap
cukup tepat untuk mewakili ciri dan unsur meteorologi. Hujan biasanya turun
apabila ada interaksi antara air laut dengan udara. Apabila air laut panas maka
udara di atas laut akan lembab. Apabila udara lembab maka hujan akan turun
(Kartojo, 1995).
perhatian karena hal ini dapat mengubah hasil panen tanaman, permintaan
evaporasi, dan tipe tanah. Pada faktanya periode dengan kalkulasinya dibutuhkan
untuk mengubah nilai kritik dari curah hujan dalam suatu periode. Permasalahan
yang ada seperti ketidaktepatan dalam perubahan kalkulasi dengan jangka waktu
Analisa regresi, korelasi dan analisa varience yang telah diuraikan terdahulu
gejala yang tidak dapat diukur secara cardinal atau tidak diketahui sifat
distribusinya, sehingga tidak dapat ditentukan parameter. Metode statistika yang
panjang), penafsiran terhadap suatu parameter yang sukar dilakukan dengan cara
tanah dengan setiap tetesan air hujan dapat diperlihatkan dengan kekuatan yang
meliputi badai hujan. Untuk menghitung nilai ini, informasi yang harus tersedia
adalah besar dan lamanya hujan badai, ukuran dan kecepatan pada tiap tetesan
a. Curah hujan
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1
(satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.
Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini
sangat berbahaya karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek
negatif terhadap tanaman. Curah hujan jangka pendek dinyatakan dalam intensitas
per jam yang disebut intensitas curah hujan (mm/jam). Intensitas curah hujan
It = Rt / t
Dimana :
lamanya curah hujan atau frekuensi kejadiannya. Variasi sebaran waktu dari suatu
nilai rata-ratanya. Untuk curah hujan bulanan terdapat keteraturan dari frekuensi
b. Kelembaban
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian
uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara
pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak
melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Penyajian data kelembaban harian berasal dari
Dimana :
RH = RH maks + RH min
2
c. Temperatur
berikut:
Dimana :
d. Radiasi matahari
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses
diketahui dari panjang noda yang terbentuk pada kertas pias. Dalam penyajian
sesungguhnya yang terjadi. Adapun cara yang umum untuk perhitungan yakni
Dimana :
N = lama penyinaran maksimum yang dapat terjadi (jam) atau lama siang
e. Kecepatan angin
Unsur cuaca/iklim angin diamati dalam stasiun iklim/cuaca adalah arah dan
kecepatan angin. Arah angin diamati berdasarkan pada ukuran delapan arah mata
angin (Timur, Tenggara, Selatan, Barat daya, Barat, Barat laut, Utara, Timut laut)
atau derajat dari arah utara. Data kecepatan angin disajikan dalam satuan mile per
penempatan tinggi pengukuran, adapun yang sering dijumpai ada dua macam
ketinggian pengukuran, yaitu ketinggian ½ m dan 2 meter serta untuk keperluan
V1/V2 = (Z1/Z2)k
Dimana :
k = konstanta.
Nilai k ditentukan 1/7 untuk rangkaian keadaan luas, terutama pada lapisan
antara 0=10 m, tetapi ada tanda-tanda variasi harian dan musim. Cara lain yang
f. Evaporasi
molekul uap air di atmosfer melalui kekuatan panas. Adapun faktor-faktor yang
Faktor-faktor meteorologis
E = EVP
A
Dimana :
E = Evaporasi
EVP = Penguapan
A = Luas1
III. METODOLOGI
1. Alat tulis
4. Kalkulator
5. Data Klimatologi
B. Prosedur Kerja
Iklim/Cuaca.
dosen.
Linder, Van der. 1981. “An Input-Output Analysis with Respect to Water and It’s
Load for a Tropical Watershed”. The Indonesia Journal of Geography, 11/42:
19-39.
Jackson, I.J. 1984. Climate, Water, and Agriculture inTropical. New York. John
Willey and Sons.
Kartojo. 1995. Peran Iklim Bagi Pertanian. Jakarta. Industri Pengolahan Pangan
di Indonesia vol.VI: 15-20.
Ati, Sri. 2010. Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan. . Nurdien,
Kistanto, dan Amin Taufik.