You are on page 1of 3

Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-1 Tema “Pengendalian Diri”

Assalaamu ‘alaikum Wr, Wb Yang saya hormati Bapak Kepala ...................., Bp. Drs. Humisar Sihite, MM
Yang saya hormati Bp. Wakil dan Staf, Bp Ibu Guru dan Karyawan, serta anak-anak sekalian yang Bapak
harapkan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat melaksanakan
Upacara Bendera.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti
biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan-
kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik.

Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama, petugas
pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum pelaksanaan
upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul : Pengendalian diri.

Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial
belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan
sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa
mengendalikan diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam
ruang dan waktu, berada dalam lingkungan.

Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu
gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana
menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak /
Ibu Guru.

Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-
anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam berikutnya harus pindah
ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai,
jika sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-
masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki
melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya
akan memancing suasana untuk berbuat yang negatif.
Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam
lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik,
bagaimana bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik
harus menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri
untuk menunda-nunda pekarjaan.

Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.
Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah
bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit hati
pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak.

Pada dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan
orang tua kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada
kesyirikan.

Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan
sampai menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya. Jika
kita semua bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini,
bagaikan planet-planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan
seimbang. Dalam hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk
memacu kita dalam meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.


Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

2. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-2 Tema “Menjaga Kebersihan”

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yang Terhormat Bapak Drs. H. Pattawe.AB selaku kepala ..........................
Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru serta Staf TU

Para Siswa sekalian yang berbahagia dan kami banggakan,

Sebagai awal kata, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
perkenan karunia dan ridlo-Nya, pada hari ini, Senin, 11 Agustus 2014 kita dapat menjalankan upacara
bendera tanpa halangan suatu apa. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, para pengikutnya yang saleh dan salehah hingga akhir zaman.

Anak anakku siswa siswi ................. yang kami banggakan,


Kami berdiri di sini selaku Pembina upacara, ada dua hal amanat upacara yang akan kami sampaikan
pada kesempatan upacara kali ini :

1. Menyikapi pelaksanaan upacara hari ini,petugas upacara sudah baik dan mudah-mudahan ini menjadi
contoh petugas upacara pada senin yang akan datang shingga petugas upacara senin depan akan lebih
baik.

Demikian halnya peserta upacara, kami menilai juga sudah cukup baik, meskipun jika kami mengamati
sekilas masih tetap saja ada peserta yang masih kurang khidmat dalam mengikuti upacara, misalnya
dalam hal sikap sempurna dan ketika penghormatan bendera. Mudah-mudahan dengan khidmadnya
pelaksanaan upacara, akan menambah semangat patriotisme dan nasionalisme kita kepada Negara
yang kita cintai Indonesia.

2. Menyikapi penyakit KUBER dan KUDIS (alias kurang kebersihan dan kurang kedisiplinan) di sekolah
yang kita cintai, akhir-akhir ini kepedulian para siswa terhadap kebersihan dan semangat kedisiplinan
cenderung ada penurunan. Kerbersihan dan kedisiplinan adalah tanggung jawab kita semua. Kenapa
kebersihan perlu kita evaluasi?

Ini terbukti masih saja ada para siswa yang masih hobby membuang sampah di sembarang tempat; baik
di halaman kelas, ruang kelas maupun di dalam laci meja kelas. Terkait dengan kedisiplinan; masih kami
jumpai siswa yang terlambat masuk sekolah, rambut yang KURAP alias (kurang rapi). Untuk itu pada
kesempatan ini kami mengajak kepada peserta upacara mari kita jaga kebersihan sekolah yang kita
cintai dan tingkatkan kedisiplinan kita sebagai ciri khas warga sekolah yang kita cintai.

Anak anakku siswa siswi ....................... yang kami banggakan, demikian amanat upacara yang dapat
kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

You might also like