You are on page 1of 9

Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018

Mei 2018, Samarinda, Indonesia

MENGAMATI PERTUMBUHAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)


PADA DAERAH GELAP DAN TERANG
FMIPA UNMUL 2018

Jenrike Vebeday1, Nikmahtulhaniah Ayu W2


1
Laboratorium Fisiologi dan Perkembangan Tumbuhan
2
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
*
Corresponding Author: Jenrike_vebeday38@yahoo.com

Abstrak. Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat
balik. Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya
protoplasma,yang tejadi karena ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Tujuan dilakukannya praktikum
kali ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan kacang hijau di daerah gelap dan terang serta untuk
mengetahui kondisi tanaman kacang hijau pada daerah gelap dan terang. Metode yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah ditanam biji kacang hijau pada 2 polybag yang berbeda. Masing-masing 10 biji
dalam setiap polybag dan ditandai dengan lidi yang telah diberi kertas label. Kemudian diletakkan pada
tempat yang gelap dan terang. Diamati pertumbuhannya selama 21 hari. Hasil yang diperoleh pada
praktikum kali ini diperoleh dimana pertumbuhan kacang hijau pada daerah gelap lebih cepat
dibandingkan dengan daerah terang dan kondisi tanaman kacang hijau di daerah gelap terlihat batang
dan daunnya berwarna kekuningan dan tidak sehat dan lebih panjang sedangkan pada daerah yang
terkena cahaya matahari tanaman walaupun tumbuhnya lebih lambat namun batang dan daunnya
berwarna hijau dan sehat.

Kata Kunci:. Kacang hijau, Pertumbuhan, Gelap, dan Terang.


Pendahuluan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran dapat menghambat pertumbuhan meninggi,
(massa, panjang) secara kuantitatif yang Karena cahaya mampu menguraikan auksin
dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan (salah satu hormon pertumbuhan). Hal tersebut
bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). dapat kita lihat pada tumbuhan yang lebih cepat
Perkembangan adalah proses menuju tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat
kedewasaan secara kuantitatif terhadap terang [3].
pengembangan tubuh organisme. Secara umum Pertumbuhan di tempat gelap disebut etiolasi.
pertumbuhan dan perkembangan pada Selain itu, cahaya matahari juga membantu
tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang proses penyusunan makanan atau fotosintesis
merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina pada tumbuhan. Ketika terjadi proses
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan penyinaran oleh cahaya matahari pada
jaringan meristem yang akan terus membelah tumbuhan, maka pigmen-pigmen yang terdapat
dan mengalami diferensiasi [1]. pada daun lebih tepatnya pada bagian jaringan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi parenkim palisade, jaringan spoons dan mulut
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan penjaga (stomata) akan memperoleh tambahan
secara umum dipengaruhi oleh faktor luar energi, yang pada akhirnya menyebabkan
(eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor elektron-elektron tidak stabil dan terjadi eksitasi
dalam (internal) dapa berupa gen dan hormone electron. Yang nantinya proses fotosintesis akan
tumbuhan. Adapun faktor luar (eksternal) dapat berlangsung. Cahaya juga merangsang aktivitas
berupa suhu lingkungan, cahaya matahari, hormon fitokrom. Hormon fitokrom berpengaruh
kelembapan/kadar air dan nutrisi [2]. terhadap pembungaan , pemanjangan batang,
Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk perkecambahan, pelebaran daun dan proses
utama yang memberitahu benih bahwa ia telah etiolasi. Pada proses pelebaran daun, hormon
menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang fitokrom memerlukan cahaya [4].
hijau, sehingga biji tersebut bertingkah laku Hormon pada tumbuhan yang mempengaruhi
seolah ia masih tetap terkubur dengan cara pada percobaan ini auksin jaringan penghasil
mengecambahkan biji dalam kegelapan. pada tunas apikal, daun muda embrio dalam sel
Intensitas penyinaran yang berbeda akan merangsang perpanjangan sel batang dan
menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan merangsang pertumbuhan sel akar, diffrensiasi,
yang berbeda pula. Umumnya, cahaya matahari perhubungan, dominasi tunas apikal,
pekembangan bakal buah, fototropisme dan
gravitropisme [5]. Cara Kerja
Oleh karena itu pada praktikum kali ini Disiapkan alat dan bahan yang akan
dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan digunakan. Rendam kacang hijau di dalam air,
kacang merah di daerah gelap dan terang serta apabila tidak mengapung menandakan kacang
untuk mengetahui kondisi tanaman kacang tersebut bagus. Dipilih 30 kacang hijau. Lalu di
merah pada daerah gelap dan terang. ukur berat basah masing-masing biji kacang
hijau. Kemudian tanam kacang hijau dalam 2
Metode Percobaan media polybag yang telah berisi tanah. Masing-
Waktu dan Tempat masing polybag di tanami 15 kacang hijau. Lalu
Praktikum “Mengamati Pertumbuhan Kacang diberi tanda pada masing-masing kacang hijau
Hijau (Phaseolus radiatus) Pada Daerah Gelap yang ditanam menggunakan lidi dan kertas
Dan Terang” ini dilaksanakan pada hari Senin, label. Polybag pertama diletakkan di daerah
12 Maret 2018 pada pukul 07.30-09.30 WITA, yang tidak terkena cahaya dan polybag kedua
bertempat di Laboratorium Fisiologi dan diletakkan di daerah yang terkena cahaya.
Perkembangan Tumbuhan, Fakultas Matematika Kemudian dilakukan pengamatan selama 21
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas hari. Diamati pertumbuhan masing-masing
Mulawarman, Samarinda kacang merah setiap 3 hari sekali pada daerah
gelap dan daerah terang. Setelah 21 hari
Alat dan Bahan pengamatan tanaman kacang hijau dioven dan
Alat ditimbang berat keringnya.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah gayung, lidi, polybag, sprayer,
hygrometer, penggaris.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah kacang hijau
(Phaseolus radiatus), kertas label, tanah dan air.

Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukan percobaan diperoleh hasil yaitu sebagai berikut,

Grafik 1.1 Pertumbuhan Tinggi Tunas Pada Tempat Terang

Pertumbuhan Tinggi Tunas Kondisi Terang


60
T1
50 T2
T3
40
T4
Tinggi Tunas

T5
30
T6
T7
20
T8
T9
10
T10
0
0 3 6 9 12 15 18 21
Hari ke-

Keterangan: pertumbuhan tunas paling tinggi pada T10 mencapai 50 cm dan


Grafik 1.2 Pertambahan Jumlah Daun Pada Tempat Terang

Pertambahan Jumlah Daun Kondisi Terang


16
14 T1
T2
12
T3
10 T4
Jumlah Daun

T5
8
T6
6 T7
T8
4
T9
2 T10
0
0 3 6 9 12 15 18 21
Hari ke-

Keterangan: jumlah daun terbanyak pada T3 yaitu 14 helai daun

Grafik 1.3 Berat Jenis Awal Pada Tempat Terang

Berat Jenis Awal Kondisi Terang


1
0.9
0.8
0.7
0.6
Berat Jenis

0.5 Berat Jenis


0.4
0.3
0.2
0.1
0
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
Kecambah ke-

Keterangan: berat jenis awal tempat terang yang tertiggi ada pada T3 yaitu 0,9 gr

Grafik 1.4 Berat Jenis Akhir Pada Tempat Terang


Berat Jenis Akhir Kondisi Terang
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
Berat Jenis

0.1 Berat Jenis


0.08
0.06
0.04
0.02
0
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
Kecambah ke-

Keterangan: berat jenis akhir tanaman tertinggi terdapat pada T10 yaitu 0,2 gr

Grafik 1.5 Grafik Pertumbuhan Tinggi Tunas Pada Tempat Gelap

Pertumbuhan Tinggi Tunas Kondisi Gelap


60
T1
50 T2
T3
40
T4
Tinggi Tunas

T5
30
T6
T7
20
T8
T9
10
T10
0
0 3 6 9 12 15 18 21
Hari ke-

Keterangan: pertumbuhan tunas paling tinggi pada T10 mencapai 51 cm

Grafik 1.6 Pertambahan Jumlah Daun Pada Tempat Gelap


Pertambahan Jumlah Daun Kondisi Gelap
8
7 T1
T2
6
T3
5 T4
Jumlah Daun

T5
4
T6
3 T7
T8
2
T9
1 T10
0
0 3 6 9 12 15 18 21
Hari ke-

Keterangan: jumlah daun terbanyak pada T2 yaitu 7 helai daun

Grafik 1.7 Berat Jenis Awal Pada Tempat Gelap

Berat Jenis Awal Kondisi Gelap


0.8
0.7
0.6
0.5
Berat Jenis

0.4 Berat Jenis

0.3
0.2
0.1
0
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
Kecambah ke-

Keterangan: berat jenis awal tempat gelap yang tertiggi ada pada T7 yaitu 0,7 gr

Grafik 1.8 Berat Jenis Akhir Pada Tempat Gelap


Berat Jenis Akhir Kondisi Gelap
0.16
0.14
0.12
0.1
Berat Jenis

0.08 Berat Jenis

0.06
0.04
0.02
0
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
Kecambah ke-

Keterangan: berat jenis akhir tanaman tertinggi terdapat pada T8 yaitu 0,14 gr

Setelah dilakukan percobaan pengaruh kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap
cahaya pada pertumbuhan tanaman diperoleh tinggi tnamannya sangat panjang sekali namun
hasil dimana pada tanaman kacang hijau yang lemah ini dikarenakan hormon auksin yang
ditanam dalam 2 polybag yang diletakkan di 2 berkerja sangat ktif ditempat gelap [5].
daerah yang berbeda yaitu di daerah gelap dan Pada grafik menunjukkan tinggi tunas pada
daerah terang atau terkena cahaya. Pada tempat gelap lebih panjang dibandingkan tempat
kacang hijau yang di letakkan pada daerah terang. Sedangkan jumlah daun pada tempat
gelap tidak terkena cahaya kacang hijau tumbuh terang lebih banyak dibandingkan tempat gelap.
dengan cepat pada hari ke-3 kacang hijau telah Dan berat jenis awal pada tanaman beratnya
mengalami perkecambahan dan terus tumbuh konstan namun ketika ditimbang kembali setelah
hingga hari ke-15 hinngga mencapai 53,5 cm. diberi perlakuan maka berat jenis akhir tanaman
Sedangkan pada kacang hijau yang diletakkan yang diletakkan ditempat gelap lebih berat
pada daerah terang atau terkena cahaya dibandingkan ditempat terang hal ini sesuai
matahari lebih lambat dalam pertumbuhannya dengan literatur Salisbury (1992) bahwa tinggi
dimana pada hari ke-3 masih belum ada kacang tunas tanaman pada tempat terang lebih rendah
yang mengalami perkecambahan, baru pada dan berisi dibandingkan tempat gelap karena
hari ke-6 kacang hijau mulai berkecambah hormon auksin yang bekerja pada empat gelap
hingga terus tumbuh pada hari ke-21 kacang membuat tanaman mengalami etiolasi dan
hijau mencapai 32 cm. Kacang hijau yang mengakibatkan tanaman pada tempat terang
berada di daerah terang walau terhitung lambat jumlah daunnya menjadi lebih banyak daripada
dalam pertumbuhan namun kondisi tanaman tempat gelap. Hal ini karena pada tempat terang
kacang hijau terlihat sehat dengan batang dan lebih banyak menerima cahaya membuat
daun yang berwarna hijau, berbeda dengan tanaman lebih produktif dalam melakukan
kacang hijau pada daerah gelap batang dan fotosintesis. Ketika dihitung berat jenis akhirnnya
daun tanaman kacang merah berwarna tanaman yang diletakkan ditempat gelap lebih
kekuningan dan tidak sehat, batang juga terlihat besar berat jenisnya dibandingkan ditempat
layu tidak tegak. Menurut (Purves, 2004) terang. Hal ini dikarenakan hormon auksin yang
Hormon pada tumbuhan yang mempengaruhi bekerja pada tempat gelap lebih banyak
pertumbuhan tanaman adalah hormon auksin mengakibatkan volume tumbuhan lebih besar
sebagai jaringan penghasil pada tunas apikal, namun tidak sehat. [3]
daun muda embrio dalam sel merangsang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
pertumbuhan sel akar, diffrensiasi, perhubungan, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar
dominasi tunas apikal, pekembangan bakal (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor
buah, fototropisme dan gravitropisme. Sehingga dalam (internal) dapa berupa gen dan hormone
tumbuhan. Adapun faktor luar (eksternal) dapat Biology. 7th ed. Sunderland. Sinauer
berupa suhu lingkungan, cahaya matahari, Associates, Inc. & W. H Freemand and
kelembapan/kadar air dan nutrisi [5]. Compan
Adapun fungsi dari polybag untuk tempat
pertumbuhan biji, kertas label dan lidi untuk
menandai biji yang diukur, sprayer untuk
menyemprot tanaman agar tidak layu,
hygrometer untuk mencatat suhu dan
kelembapan udara, penggaris untuk mencatat
pertumbuhan tanaman, kacang hijau sebagai
objek pengamatan, erlenmeyer untuk merendam
biji yang akan ditanam
Faktor kesalahan yang terjadi yaitu tumbuhan
yang diamati sering mati sebelum waktu
pengamatan selesai sehingga data yang diambil
harus diulang kembali dari awal penanaman.

Kesimpulan
Hasil yang diperoleh pada praktikum kali ini
diperoleh dimana pertumbuhan kacang hijau
pada daerah gelap lebih cepat dibandingkan
dengan daerah terang dan kondisi tanaman
kacang hijau di daerah gelap terlihat batang dan
daunnya berwarna kekuningan dan tidak sehat
dan lebih panjang sedangkan pada daerah yang
terkena cahaya matahari tanaman walaupun
tumbuhnya lebih lambabt namun batang dan
daunnya berwarna hijau dan sehat.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan yang telah melancarkan dalam penulisan
jurnal ini. Terima kasih kepada Laboratorium
Fisologi, Perkembangan Tumbuhan atas fasilitas
yang diberikan untuk melakukan praktikum ini
serta asisten yang telah menuntun dalam
praktikum. Demikian pula, penulis berterima
kasih kepada teman-teman atas diskusinya.

Referensi
[1] Anggarwulan dan Solicatun,. 2007. Kajian
Klorofil dan Karotenoid Plantago Major L
dan Phaseolus vulgaris L sebagai
Bioindikator Kualitas Udara. Biodiversitas.
VIII(4): 279-282.
[2] Campbell, N.A, J.B Reece, & L.G. Mitchel.
2003. Biologi. Edisi ke-5. Terj.dari
Biology.5th Jakarta: Erlangga.
[3] Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi
Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
[4] .Setiari dan Nurchayati. 2009. Eksplorasi
Kandungan Klorofil pada Beberapa
Sayuran Hijau. Bioma. XI(1): 6-10.
[5] Purves, W.K., D.Sadava, G.H Orians, &
H.C. Heller. 2004. Life: The Science of
LAMPIRAN
Cara Kerja

Proses penanaman kacang hijau


dalam tanah
Proses pengukuran berat
kacang hijau

Proses Pengamatan kacang hijau di


daerah Gelap
Proses pengamatan kacang hijau di
daerah terang

You might also like