Professional Documents
Culture Documents
ACARA III
STASIUN PENGENDALIAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
1. Alicia Dyah Pitaloka (H3117002)
2. Andri Agustiangga (H3117006)
3. Arum Aprilahaty (H3117013)
4. Fitri Nurani (H3117030)
5. Irha Putri Genbrovit (H3117040)
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengendalian Mutu Acara III “Stasiun
Pengendalian” adalah :
1. Mengetahui tentang stasiun pengendalian.
2. Mengetahui stasiun pengendalian mutu pada roti manis.
B. Tinjauan Pustaka
Roti manis merupakan salah satu produk rerotian (bakery) yang biasanya
diolah dari tepung terigu berprotein tinggi, yakni 12-13% (hard wheat). Hal ini
berkaitan dengan kandungan gluten yang berperan penting dalam
pengembangan roti saat dipanggang. Roti manis yang berkualitas dihasilkan
dari bahan yang berkualitas, komposisi bahan yang tepat, proses pembuatan
yang tepat dan didukung oleh bahan penunjang yang tepat. Kriteria roti manis
yang baik adalah teksturnya lembut, tingkat kekenyalannya cukup tidak terlalu
keras dan tidak terlalu lembek, jika ditekan roti akan kembali seperti semula,
berpori kecil, warna kulit luar bagian atas kuning kecoklatan sedangkan kulit
luar bawah kuning muda atau coklat muda, remah halus tanpa gumpalan putih
dan beraroma harum (Yulifianti dkk, 2017).
Gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa digunakan sebagai substrat
penghasil CO2. Gas CO2 yang terbentuk menyebabkan adonan roti
mengembang dan alkohol berkontribusi dalam membentuk aroma roti. Dalam
pembuatan roti, ragi juga berperan dalam pengembangan roti. Ragi adalah
bahan pengembang adonan dengan produksi gas karbondioksida. Pembuatan
roti merupakan bentuk lain dari pemanfaatan proses fermentasi yang dilakukan
oleh jamur ragi (Saccharomyces sp.) dalam proses fermentasi, Saccharomyces
sp. mengubah karbohidrat menjadi CO2 dan alkohol. CO2 adalah gas yang
dapat dilepaskan ke udara bebas. Di dalam sebuah adonan, gas yang dihasilkan
dari proses fermentasi oleh Saccharomyces sp. terjebak oleh pekatnya adonan
tersebut, sehingga gas tersebut tidak dapat dilepaskan ke udara bebas. Gas yang
dihasilkan dari proses fermentasi tersebut dimanfaatkan untuk
mengembangkan adonan. Dengan pemanasan pada oven dengan suhu tinggi
gas akan memuai, sehingga adonan akan tambah mengembang
(Saragih dkk, 2017).
Baker's ragi adalah sediaan komersial yang terdiri dari sel-sel kering dari
satu atau lebih jenis jamur Saccharomyces cerevisiae. Roti menggunakan ragi
sebagai agen ragi dalam mengembangnya adonan untuk membuat roti.
Kontribusi sekunder dari ragi untuk roti adalah rasa dan aroma. Ragi roti
adalah produk volume tinggi, bernilai rendah, dengan 1574x106 kg diproduksi
per tahun dalam skala global. Ragi baker dipasarkan dalam dua cara, baik
sebagai kue terkompresi atau sebagai bubuk kering, namun ada juga perantara
proses yang dikenal sebagai 'krim ragi'. Pertimbangan proses meliputi
formulasi media (yang harus hemat biaya), dan kapasitas pernapasan ragi yang
terbatas, yang menghambat produksi biomassa untuk produksi etanol.
Fermentasi ragi roti sangat diarahkan ke produksi biomassa maksimum, tidak
ada produk sampingan seperti etanol yang diinginkan dan fermentasi dipotong
untuk mendapatkan biomassa maksimum (Ali et al., 2012).
Selai adalah produk makanan yang kental atau semi padat dibuat dari
buah-buahan. Secara umum, selai dibuat dari buah dan gula dengan
perbandingan 55%: 45%, dengan tambahan pembentuk gelagen seperti pektin
atau hidrokoloid lainnya, asam sitrat, dan rasa yang dimasak hingga kental atau
berbentuk setengah padat. Kriteria selai yang sesuai standar adalah memiliki
konsistensi gel yang baik, memiliki warna dan flavour yang sesuai dengan
buah yang digunakan, dan harus bebas dari cemaran fisik seperti kulit buah,
batu, dan pasir (Astuti dan Karseno, 2012). Selai biasanya digunakan sebagai
bahan tambahan dalam roti. Buah yang sering digunakan untuk pembuatan
selai antara lain seperti anggur, apel, murbei, pepaya, nenas, jambu biji, jeruk,
pala, dan lain-lain. Sedangkan kulit buah yang biasa digunakan untuk membuat
selai antara lain seperti kulit durian, kulit nanas, kulit jeruk, dan lain-lain.
Selain buah-buahan terdapat juga selai yang berasal dari non buah-buahan
seperti selai coklat dan selai green tea (Gaffar, 2017).
Pengawasan dan pengendalian mutu merupakan faktor penting bagi suatu
perusahaan untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan, sesuai
dengan tuntutan pasar, sehingga perlu dilakukan manajemen pengawasan dan
pengendalian mutu untuk semua proses produksi. Pengawasan dan
pengendalian mutu harus dilakukan sejak awal proses produksi sampai saluran
distribusi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan jaminan
keamanan produk, mencegah banyaknya produk yang rusak dan mencegah
pemborosan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Prosedur pengendalian
mutu yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga produk tetap berada dalam
batas yang telah ditetapkan. Mutu produk bersifat dinamis dan menyebabkan
tuntutan konsumen juga terus berkembang. Mutu yang sekarang dianggap
cukup kemungkinan akan dianggap rendah di masa mendatang, sehingga batas
mutu juga akan mengalami perkembangan mengikuti tuntutan konsumen.
(Junais dkk, 2014).
Penggunaan dan pemilihan yang tepat dari teknik dan alat pengendalian
mutu berperan penting dalam mendukung peningkatan dan pengembangan
proses perbaikan mutu suatu produk.Kualitas merupakan suatu parameter
penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam meningkatkan daya
saing produk yang dihasilkan. Kualitas adalah segala sesuatu yang memberikan
nilai sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dimana
terpenuhinya spesifikasi konsumen terhadap produk maupun jasa yang
dihasilkan. Kualitas merupakan karakteristik kompleks dan fitur dari suatu
produk atau jasa yang dapat mempengaruhi performansi produk atau jasa
tersebut memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, sesuai dengan
spesifikasi yang telah distandarkan (Fajrah dan Putri, 2016).
Kualitas tidak hanya terkait semata-mata dengan produk yang disediakan
oleh perusahaan tetapi juga terkait dengan cara karyawan perusahaan
melakukan pekerjaan mereka dan proses kerja yang mereka ikuti untuk
menghasilkan produk. Proses kerja harus seefisien mungkin dan terus
ditingkatkan. Karyawan perusahaan merupakan sumber daya terpenting untuk
meningkatkan kualitas. Setiap karyawan di semua unit organisasi bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa proses kerja mereka efisien dan terus
meningkat (Manghani, 2011).
Kualitas produk adalah yang memuaskan kebutuhan pengguna yang dapat
mencakup berbagai fitur dan itu meningkatkan kinerja produk. Kualitas produk
adalah untuk memahami dan mengukur kebutuhan konsumen. Itu evaluasi
produk oleh pelanggan setelah digunakan dikenal sebagai niat beli. Perilaku
tersebut dilihat sebagai kunci untuk memprediksi pembelian konsumen
perilaku serta niat mereka (Saleem et al., 2015).
Dasar pembuatan roti dibuat menggunakan adonan yang panjang.
percobaan pemanasan dilakukan dalam kondisi laboratorium untuk mengetahui
suhu optimal saat pemanasan. adonan di campurkan dengan beberapa
tambahan dan di aduk dengan kecepatan 85rpm selama 1 menit. jika sudah
tercampur diamkan pada suhu 30ºC selama kurang lebih 45 menit . setelah di
diamkan dan adonan mengembang, adonan di timbang 500g per bagian. setelah
itu adonan di beri olesan dan di oven pada suhu 230ºC sampai berwarna
kecoklatan (Oluwalana, 2012).
Pembuatan roti manis mengacu pada Fatmah (2005) dimulai dengan
mempersiapkan tepung komposit sesuai dengan perlakuan. Setiap perlakuan
ditambahkan gula, ragi, dan garam halus dengan konsentrasi yang telah
ditetapkan. Adonan tersebut kemudian diaduk dengan mixer dengan kecepatan
rendah selama ±7 menit, lalu ditambahkan 50 ml air. Selanjutnya margarin
ditambahkan dan diaduk dengan kecepatan tinggi selama ±8 menit. Adonan
didiamkan selama 10 menit, setelah itu adonan dibagi-bagi dengan berat
masing-masing bagian 30 gram. Kemudian adonan disusun dalam loyang dan
diolesi dengan kuning telur, didiamkan selama 1 jam. Selanjutnya dipanggang
dalam oven pada suhu 160ºC selama ±30 menit sampai warna roti kuning
kecoklatan. Roti yang telah matang diolesi dengan margarin hingga rata
(Halim, 2015).
C. Metodologi
1. Alat
a. Bolpoin
b. Borang hasil praktikum acara 2
c. Buku pedoman praktikum
d. Kertas laporan sementara
2. Bahan
a. Roti Manis
3. Cara Kerja
Pencampuran (mixing)
Pemanggangan
Roti manis
Agustina, Wawan., Yose Rizal Kurniawan., dan Aidil Haryanto. 2014. Analisis
Proses Pengendalian Mutu Produk Kerupuk Ikan “Mj” Di Ukm “Mj” Kota
Tegal. Prosiding Konferensi dan Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna.
Ali, Akbar., Aamir Shehzad, Moazzam Rafiq Khan, Muhammad Asim Shabbir,
Muhammad Rizwan Amjid. 2012. Yeast, Its Types And Role In
Fermentation During Bread Making Process-A Review. Pakistan Journal
Of Food Sciences Vol. 22(3).
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakart: UII Press.
Astuti, Santi Dwi., dan Karseno. 2012. The Formulation and Characterization of
Jam Based on Coconut Meat and Coconut Sugar with The Addition of
Kappa Carageenan and Soybean Flour. International Journal Food Scince
and Technology. Vol. 1(2): 5
Christine., dan F Mamuaja. 2016. Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan.
Manado: UNSRAT Press.
Fajrah, Nofriani dan Nilda Tri Putri. 2016. Analisis Penggunaan Alat Dan Teknik
Pengendalian Mutu Dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada
Perusahaan Karet Bersertifikat ISO 9001:2008. Jurnal Optimasi Sistem
Industri, Vol. 15(2).
Gaffar, Rahmah., Lahming., dan Muh Rais. 2017. Pengaruh Konsentrasi Gula
Terhadap Mutu Selai Kulit Jeruk Bali. Jurnal Pendidikan Teknologi
Pertanian. Vol. 3(1): 118.
Halim., Akhyar Ali., Dan Rahmayuni. Evaluasi Mutu Roti Manis Dari Tepung
Komposit (Tepung Terigu, Pati Sagu, Tepung Tempe). Jurnal Teknologi
Dan Industri Pertanian Indonesia Vol.7(2) : 48-52.
Junais, Brasit N., dan R. Latief. 2014. Kajian Strategi Pengawasan Dan Pengedalian
Mutu Produk Ebi Furay PT. Bogatama Marinusa. Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and Technology Universitas
Diponegoro. Vol 2(1): 5.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Roti. Bogor: IPB Press.
Kurniawan, Miftkhurrizal., dan Isna A Zahrok. 2017. Studi Pengendalian Mutu
Kacang Tanah Sebagai Bahan Baku Produksi Kacang Shanghai pada
Perusahaan Putri Panda Tulungagung. Journal of Industrial Engineering
Management. Vol. 2(1): 31-35.
Lestari, Citra Ayu. 2016. Pengaruh Substitusi Tepung Kacang Koro Pedang
(Canavalia Ensiformis) Terhadap Karakteristik Roti Tawar. Jurnal
Penelitian Tugas Akhir. Vol. 3(1).
Manghani, Kishu. 2011. Quality assurance: Importance of systems and standard
operating procedures. Perspectives in Clinical Research. Vol. 2(1).
Oluwalana,Isaac Babatunde., Sunday Abiodun Malomo., And Ezekiel Owurie
Ogbodogbo. 2012. Quality assessment of flour and bread from sweet
potato wheat composite flour blends. International. Journal of Biology
Chemistry Science. Vol 6(1): 65-76.
Risnawati, Heni. 2018. Simulasi Tahapan Pembuatan Produk Roti Pada Industri
Rumahan Menggunakan Promodel. Program Studi Teknik Informatika,
Politeknik Negeri Samarinda.
Saleem, Asma., Abdul Ghafar., Muhammad Ibrahim., Muhammad Yousuf., and
Naveed Ahmed. 2015. Product Perceived Quality and Purchase Intention
with Consumer Satisfaction. Global Journal of Management and Business
Research: E Marketing, Vol. 15(1).
Saragih, Duana Martha., Nurwanto., dan Valentinus P.B. 2017. Substitusi Sukrosa
dengan Fruktosa pada Proses Pembuatan Roti Berbahan Dasar Tepung
Terhadap Sifat Fisikokimia. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol. 6(3):
129-135.
Setyawan, Michelle Fernanda. 2017. Proses Produksi Dan Pengawasan Mutu Roti
Tawar Jenis Tawar Biasa Dan Tawar Klasik. Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Suprapti, M. Lies. 2005. Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mengkal. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Swara,Puspa.,Kristie I.F.W.2013. Resep Roti Ala Bakery. Jakarta: Kanaya Press.
Syarbini, M.Husni. 2013. A-Z Bakery. Semarang: Tiga Serangkai Pustaka.
Wijayanti, Yovita Roessalina. 2007. Substitusi Tepung Gandum (Triticum
aestivum) dengan Tepung Garut (Maranta arundinaceae L) pada
Pembuatan Roti Tawar. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.
Yulifianti, Rahmi., Erliana Ginting., dan Amin Nur. 2017. Karakteristik Roti Manis
Berbahan Baku Ubi Jalar dan Tepung Gandum Lokal. Buletin Palawija.
Vol. 15(2): 49-56.