Professional Documents
Culture Documents
ACARA 1
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS
Disusun oleh:
Nama : Septina Isnaning
NIM : 17/409656/PN/15044
Golongan : A4
Nama Asisten : Sabda Aprilliana Budiatmadja
Tri Widianto
Hanifah Luthfi Aliyah
5oC 0 0 0 0
15oC 0 0 0 0
Kuning 1 0 0 0,33
0% 0 0,1 0 0,03
100% 0 0 0 0
B. Pembahasan
Fotosintesis menjelaskan suatu proses yang kompleks mengenai konversi energy sinar
matahari. Dalam prosesnya, organisme autotrof mengkonversi senyawa anorganik (CO2 dan
H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya matahari. Fotosintesis
dapat diartikan sebagai reaksi reduksi-oksidasi yang dikendalikan oleh energi cahaya yang
diserap oleh klorofil, dimana karbohidrat dan oksigen akan dihasilkan melalui
pengkonversian karbondioksida dan air. Konversi tersebut terbagi menjadi dua tahap, yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap (Abdurrachman dkk, 2013). Menurut Hidayati dkk (2011)
dalam persamaan kimia, reaksi fotosintesis digambarkan sbb:
6CO₂ + 12H₂O → C6 H12O6 + 6O2 + 6H2O
Klorofil merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis dan
pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel sel tanaman yang
terdiri dari membran luar, membran dalam, ruang antar membran dan stroma. Permukaan
membran internal (tilakoid) yang akan membentuk granum yaitu kantong pipih yang pada
posisi tertentu akan bertumpukan dengan rapi membentuk struktur. Seluruh granum yang
terdapat pada kloroplas disebut grana. Tilakoid yang memanjang dan menghubungkan
granum satu dengan yang lain di dalam stroma dikenal dengan istilah lamela. Rongga atau
ruang dalam kloroplas dan berisi air beserta garam-garam yang terlarut dalam air disebut
stroma. Klorofil terdapat di dalam ruang tilakoid (Ai & Banyo, 2011).
Gambar 3.1 Struktur Kloroplas beserta bagian-bagiannya (Ai & Banyo, 2011)
Pada tahap reaksi terang terjadi di dalam membran fotosintesis, energy cahaya yang
dikonversi menjadi energy kimia yang terdiri dari NADPH₂ dan ATP. Kemudian pada tahap
reaksi gelap terjadi di dalam stroma, NADPH₂ dan ATP yang dimanfaatkan sebagai reduktor
biokimia utnutk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat (Abdurrachman dkk, 2013).
Tanaman tingkat tinggi terbagi menjadi dua macam klorofil yaitu klorofil a
(C55H72O5N4Mg) berwarna hijau tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) berwarna hijau muda.
Klorofil a dan klorofil b sangat kuat menyerap cahaya di bagian merah (600- 700 nm), dan
sangat sedikit menyerap cahaya hijau (500-600 nm). Perbandingan kedua macam klrofil ini
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.3 Tabel Perbandingan Pigmen Klorofil a dan Klorofil b (Ai & Banyo, 2011)
Gambar 3.4 Struktur Klorofil a dan Klorofil b (Ai & Banyo, 2011)
0
0 10 20 30 40 50
-0.1
Suhu ( ̊C)
Berdasarkan kurva regresi diatas diperoleh nilai p-value sebesar 0,0294, R2 sebesar
0,9867. Nilai p-value memiliki nilai yang lebih kecil dari alfa (0,05) maka H0 ditolak
sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Dapat diartikan bahwa suhu
memiliki pengaruh terhadap laju fotosintesis.
LSD = 0.93
0.6 0.53 (a)
Volume O2 yang
0.4
dihasilkan
0.26 (a)
0.2 0.13 (a)
0
Bening Merah Kuning Hijau Biru
Warna Sungkup
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120
Intensitas Cahaya
Berdasarkan kurva regresi diatas diperoleh nilai p-value sebesar 0,7311, R2 sebesar
0,5596. Nilai p-value memiliki nilai yang lebih besar dari alfa (0,05) maka H0 diterima
sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Dapat diartikan bahwa
intensitas cahaya tidak memiliki pengaruh terhadap laju fotosintesis.
C. PENUTUP
A. Kesimpulan
Intensitas cahaya matahari tidak berpengaruh pada laju fotosintesis namun keduanya
memiliki hubungan yang kuat. Spektrum cahaya tidak mempengaruhi fotosintesis. Suhu
sangat berpengaruh pada laju fotosintesis dan keduanya memiliki hubungan yang kuat.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, O., M. Mutiara, dan L. Buchori. 2013. Peningkata Karbondioksida dengan
Mikroalga (Chlorella vulgaris, Chlamy domonas sp., Spirullina sp. ) dalam Upaya
untuk Meningkatkan Kemurnian Biogas. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri 2(4):
212-216.
Ai, N. S., dan Y. Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air
pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains 11( 2) : 166-173.
Hidayati, N., M. Reza, T. Juhaeti, dan M. Mansur. 2011. Serapan Karbondioksida (CO2 )
Jenis-Jenis Pohon di Taman Buah "Mekar Sari" Bogor, Kaitannya dengan Potensi
Mitigasi Gas Rumah Kaca. Jurnal Biologi Indonesia 7 (1): 133-145.
Puspitaningrum, M., M. Izzati, dan S. Haryanti. Produksi dan Konsumsi Oksigen Terlarut
oleh beberapa Tumbuhan Air. Produksi dan Konsumsi Oksigen 20 (1) : 47-55.
Sulistyaningsih, E., B. Kurniasih, dan E. Kurniasih. 2005. Pertumbuhan dan Hasil Caisin pada
berbagai Warna Sungkup Plastik Growth and Yield of Mustard Greens in Many
Convex Plastic Covers. Ilmu Pertanian 12(1) : 65 – 76.
Tanaka, A., and Makino A. 2009. Photosyntetic Research in Plant Sience. Jurnal of Plant Cell
Physiol 50(4) : 681-683.
LAMPIRAN