Professional Documents
Culture Documents
Kelas: X IIS.2
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini dapat saya selesaikan.
Sholawat serta salam dihaturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW
yang selalu dinanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumul qiyamah.
Dan saya berharap makalah yang sangat sederhana ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya pemakalah sendiri. AAMIINN.
Ambar Anggraini
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kemiskinan
a. Kesimpulan
b. saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kenyataan inilah sebagai bukti kurangnya pengamalan rumusan pancasila sila
ke-5 yang berbunyi ‘’keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indinesia’’ yang harusnya tidaklah
terjadi kesenjangan-kesenjangan sosial terutama dalam hal kesejahtraan rakyat.
B. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud kemiskinan ?
2) Apakah permasalaha yang meliputinya ?
3) Bagaimana solusi permasalahan tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan inti dalam makalah ini ialah ‘’keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia’’ yang tercantum dalam rumusan pancasila sila ke-5.
A. KEMISKINAN
Seperti yang disebutkan diatas kemiskinan ialah tidak cukupnya terhadap pemenuhan-
pemenuhan kebutuhan primer, ini berarti bahwa pengentasan kemiskinan dapat dilakukan
jika si miskin diberikan pemberdayaan ekonomi, budaya, dan politik sebagai kebutuhan
sekunder sehingga si miskin pun mempunyai kebebasan untuk memilih dan
mengekspresikan kemampuan diri, serta mendapatkan keadilan.1
Sebenarnya dalam UUD 1945 terdapat konsepsi keadilan agar pemerintah Indonesia
memajukan kesejahtraan umum mencerdaskan bangsa. Serta termuat dalam pasal 33 ayat
1-3 serta pasal 34, tentang kesejahtraan sosial.
Pasal 33
UUD 1945 adalah sebagai salah satu wujud kekayaan konstitusi kita karena
tercantumkannya prinsip-prinsip pokok pengelolaan ekonomi bagi Indonesia merdeka. Di
satu sisi pencantuman prinsip-prinsip ini mempunyai nilai. Tidak banyak Negara di dunia
sempat merumuskan ciri pokok kebijakan ekonomi dalam konstitusi masing-masing.
Hebatnya lagi rumusan tersebut diusun dalam suasana gening, perang asia timur raya.
Namun, disisi lain, materi didalam pasal 33UUD15 itu memunculkan bat berkepanangan
hingga sekarang. Sejujurnya, karena rumusan pasal 33 tidak clear cut dan kurang oprasional,
akan selalu muncul beragam tafsir dan keraguan di pihak pengambil kebijakan.
Pasal 34
Tapi, kenyataan yang kita lihat pada saat ini di jalanan dan di pelosok-pelosok negeri
Indonesia tercinta ini masih banyaknya para fakir dan orang-orang miskin serta anak-anak
yang terlantar. Ini sebagai bukti belum adanya perwujudan terhadap UUD 1945 pasal 34.
Dan masih perlu adanya koreksi terhadap pemerintahan tetapi juga perlu koreksi terhadap
rakyat.
Keadilan yang tidak merata di Indonesia ini terjadi karena belum adanya pengamalan
secara perfect terhadap konsep keadilan itu sendiri seperti yan terkandung dalam pancasila
sila ke-5. Belum ditambah lagi penyakit-penyakit yang lain seperti budaya korupsi. Korupsi
merupakan salah satu penyakit kronis yang menggrogoti bangsa Indonesia ini. Maka
takheran jikalau sumber daya di Indonesia hanya bisa dirasakan orang-orang berjasa dan
berdasi saja.
Untuk mengatasi permasalahan kesenjangan dan keadilan social perlu perhatian yang
khusus dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar terciptanya
kesejahtraan rakyat akan tetapi daam misi ini tidak hanya menitik beratkan peranan
pemeritah , perlu juga kesadaran dari seluruh masyarakatkarena penyebab terjadinya
kesenjangan social yang meliputi kemiskinan, keterlantaran, serta keterbelakangan dan lain
sebagainya, bukan hanya karena pemerintahnya saja tapi justru peran masyarakatnya
sendiri memiliki peran tak kalah pentingnya
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keadilan dapat diartikan adanya persamaan dan saling menghargai orang lain. Dan
kesenjangan social diartikan ketidak samaan asas untuk memanfaatkan atau mendapatkan
sumber daya yang ada.
Namun keadilan social yang ditujukan untuk sekuruh masyarakat Indonesia ini semakin
mengalami pergeseran makna dan keadilan yang benar-benar keadilan belum pernah
dirasakan oleh keseluruhan. Sehingga terciptalah kesenjangan-kesenjangan social yang
meliputi kemiskinan, keterlantaran, keterbelakangan, serta kurangnya pendidikan banyak
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
B. SARAN
Dalam hal ini masih harus terus adanya kinerja pemerintah dan harus benar-benar
memperhatikan masalah social yang terjadi dimasyarakat. Sehingga perlu perhatian khusus
akan tetapi dalam hal ini tidak hanya menitik beratkan peran pemerintah saja. Perlu juga
adanya kesadaran tersendiri dari masyarakat agar terciptanya keadilan dan kesejahtraan
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Soelaeman, M Munandar. Ilmu social dasar teori dan konsep ilmu social. Bandung:
Eresco.1991
Rais M. Amien DKK. Kemiskinan dan kesenjangan di Indonesia. Yogyakarta: aditya media.
1995
Ali, As’ad Said. Negara Pancasila, jalan kemaslahatan berbangsa. Jakarta: LP3ES. 2009